Aku bukan menantu sampah - Bab 336 Hal baik menjadi buruk

Ia mencoba ratusan resep berbeda untuk mendapatkan obatnya, sebelum ia sempat menuliskan resepnya, obatnya dicuri.

Bukankah dia harus mengulangnya lagi.

Syarfi sangat marah, mencegah Roky untuk hadir, dia hanya bisa berkata, "Saudara Roky, aku harus menangani urusan pusat medis hari ini, aku akan mendiskusikan resepnya denganmu di lain hari."

Roky tahu dia ingin menangkap pencuri itu, jadi dia bangkit dan mengucapkan selamat tinggal.

...

kembali ke rumah, Reyner tidak melihat Roky di manapun, ia bertanya kepada pelayan dengan wajah masam.

"Di mana si orang desa itu?"

Pelayan itu juga tidak tahu, membuat Reyner bertambah marah.

Pada saat ini, Roky berjalan masuk.

Reyner tampak galak, dia melangkah maju dan bertanya, "Roky, kamu bilang obat itu diberikan oleh orang lain, siapa itu?"

Roky menatapnya dengan tenang, melewatinya, dan melontarkan satu kata dengan santai.

"Lupa."

“Kamu pasti tidak mau mengatakannya!” Reyner tampak kesal: “Kamu datang ke Wasa, bukankah untuk memikat keluargaku? Asalkan kamu memberi tahuku dari mana asal obat itu dan apa resepnya, aku akan mengatakan hal baik tentangmu di depan ayahku, meminta ayahku mengatur pekerjaan untukmu di perusahaan keluarga Meng, kebetulan perusahaan tersebut kekurangan kepala keamanan!"

Membiarkan orang desa ini menjadi kepala keamanan, adalah belas kasihan keluarga Meng!

Roky juga mendengar apa yang dikatakannya, dia bahkan tidak repot-repot menoleh ke belakang, dan langsung kembali ke kamar.

Reyner hendak mengikutinya dari belakang, kemudian mendengar suara "bang", pintu langsung ditutup, dia hampir menabrak panel pintu, wajahnya memerah karena marah.

"Anak desa, kita lihat berapa lama kamu bisa sombong! Meskipun kamu berlutut dan memohon di depan Keluarga Meng, Keluarga Meng tidak akan memerdulikanmu."

Gilang berjalan keluar dari ruangan, sembari mengerutkan kening ia bertanya, "Reyner, kenapa kamu marah-marah?"

Reyner menggertakkan gigi dan berkata, "Anak desa itu, dia tidak menceritakan yang sebenarnya."

“Kamu tahu dia orang desa, apa lagi yang perlu kamu katakan padanya?” Gilang jelas sedang dalam suasana hati yang baik, ia tidak terlalu marah, ia tersenyum sambil berkata: “Reyner, kuberi tahukan sebuah kabar baik, seseorang yang misterius menelepon hari ini, katanya dia berencana untuk menginvestasikan Rp 100 M untuk keluarga Meng."

"Apa! Ada hal sebagus itu?" Reyner juga sangat gembira.

Giilang tersenyum dan berkata: "Tampaknya nasib keluarga Meng kita sudah berubah, dia juga telah membeli saham keluarga Meng, walaupun merupakan mayoritas, dia juga menyatakan bahwa mereka tidak akan mencampuri urusan perusahaan dan hanya berpartisipasi dalam dividen akhir tahun!"

“Sebenarnya siapa si Dermawan itu?” Reyner tampak bersemangat, “Jadi, apakah Talita tetap harus menikahi Afandi?”

Gilang menggelengkan kepalanya dan berkata: "Dia tidak nyaman untuk mengungkapkan identitasnya, tetapi yang pasti dia bukan orang biasa.

Mengenai adikmu, sekarang setelah perusahaan memiliki investasi, seharusnya akan berkembang. Aku sudah memberi tahu Afandi bahwa selama adikmu menikahinya, dia akan memberi kita pesanan sebesar Rp 80 M, selain itu akan ada kerja sama lanjutan ... "

Gilang hanya menganggap putrinya sebagai pion untuk menukar keuntungan saja.

Sebelum dia selesai berbicara, seorang pelayan menyampaikan pesan dengan panik.

"Direktur Gilang! Direktur Jiang datang sendiri dan berkata dia ingin berinvestasi!"

Gilang tercengang: "Direktur Jiang? Direktur yang mana?"

"Itu ... keluarga Jiang dari empat keluarga besar di Kota Wasa ..."

Sebelum pelayan selesai berbicara, Gilang tersentak, seolah-olah dia menekan pegas di kakinya, dan menyambutnya dengan penuh gembira.

Keluarga Jiang!

Itu adalah keluarga Jiang yang terkenal!

Meskipun dia harus menyapanya dengan berlutut, Gilang tetap merasa tersanjung!

Reyner juga sangat senang, ia segera menyusulnya.

Hari ini pun entah harus memilih keberuntungan yang mana, hal-hal baik terjadi satu demi satu.

Gilang menyambutnya dengan impusif, tetapi dia tidak melihat anggota keluarga Jiang, dia hanya melihat beberapa orang paruh baya berdiri di dekat mobil, kemudian dia tiba-tiba bengong.

"Bukan keluarga Jiang ya..."

Salah seorang paruh baya tersenyum padanya dan berkata: "Tuan Gilang, aku adalah asisten Direktur Jiang, putramu telah menyembuhkan penyakit putri kecil Direktur Jiang. Untuk mengungkapkan rasa terima kasih, Direktur khusus mengirimku untuk bertemu dan membahas kerja sama dengan perusahaan Djarum."

“Reyner?” Gilang takjub dan sangat senang.

Putranya memang jenius dalam keterampilan medis, ia tidak menyangka dia akan membuat keluarga Jiang bekerja sama dengan keluarga Meng.

Meskipun pihak lain hanya kerabat jauh dari keluarga Jiang, tetapi jika kontrak dapat dinegosiasikan, perusahaan keluarga Meng akan berkembang!

Gilang sangat gembira, pergelangan tangannya gemetar karena saking girangnya, dia mengangguk dan membungkuk kepada asisten tersebut, hampir berlutut di lantai.

Pria paruh baya tersenyum pada Gilang dan berkata, "Dokter Reyner, Direktur Jiang bertanya apakah kamu masih memiliki permintaan yang lain, jika keluarga Jiang dapat melakukannya, pasti akan dipenuhi."

Gilang berpikir sejenak dan berkata dengan tergesa-gesa, "Ngomong-ngomong, putraku selalu ingin menjadi murid Dr. Syarfi dari Pengobatan Tradisional Negara. Jika Direktur Jiang datang untuk menjamin, Guru Syarfi pasti akan setuju."

"Ini ..." Pria paruh baya itu mengerang sejenak, dan berkata: "Aku akan menyampaikan jawaban Dr. Reyner kepada Direktur Jiang.

Wajah Gilang memerah saking senangnya.

Dengan adanya keluarga Jiang, Syarfi pasti akan menerimanya.

Pada saat ini, terdengar suara pekikan yang keras dari belakang kerumunan.

"Omong kosong! Tak peduli apakah dia Direktur Jiang atau Direktur He, aku tidak akan pernah menerima pemberontak seperti itu!"

Raungan menggelegar ini tiba-tiba membuat Reyner gemetar ketakutan.

Kerumunan juga segera mendongak dan mendapati Syarfi tengah marah sambil membawa beberapa dokter seraya berjalan kemari.

Giilang buru-buru menyapanya: "Guru Syarfi ..."

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Syarfi melangkah maju dan memarahi: "Tangkap pencuri ini!"

Beberapa dokter segera melangkah maju dan mengepung Reyner.

“Ada apa ini?” Asisten keluarga Jiang juga tampak terkejut.

Syarfi mendengus dingin dan berkata: "Dia telah mencuri salepku untuk mengobati penyakit keluarga Jiang!"

"Apa! Dia mencuri obat?" Asisten Jiang melirik Reyner dengan ekspresi penuh arti di matanya.

"Fitnah, aku tidak mencuri obatnya.” Reyner juga panik, dia cepat-cepat menjelaskan: "Guru Syarfi, aku bersumpah demi Tuhan, aku benar-benar tidak mencuri salepmu."

Syarfi mencibir dan berteriak: "Kalau begitu, katakan padaku, apa resep salep luka bakar?"

"Ini ..." Reyner tiba-tiba membisu.

Bukan dia yang membuat obatnya, bagaimana dia bisa tahu resepnya?

Syarfi mencibir, dan berkata sinis: "Kamu bahkan tidak tahu resep buatan obatmu sendiri, dan kamu masih berani mengatakan bahwa kamu tidak mencurinya? Bawa dia kembali ke Pengobatan Tradisional Negara, setelah diinterogasi sesuai dengan aturan rumah sakit, laporkan kepada semua bidang pengobatan Tiongkok dan keluarkan dari rumah sakit! Sampah ini tidak layak untuk melakukan pengobatan Tiongkok! "

Raut wajah Assisten keluarga Jiang juga berubah, dia mendengus dingin dan berkata: "Jika ini masalahnya, aku akan segera melaporkan kepada direktur Jiang bahwa keluarga Meng tidak layak untuk bekerja sama dengan keluarga Jiang."

Gilang sangat panik hingga kakinya melemah, dia tidak menyangka kabar baik akan menjadi kabar buruk.

Dia tidak hanya memprovokasi keluarga Jiang, selain itu jika putranya dikeluarkan dari Pengobatan Tradisional Negara, dia tidak akan dapat bekerja di bidang medis lagi di masa depan, dan dia akan dicaci-maki oleh bidang medis dalam negeri seolah-olah dia adalah orang yang tidak berguna.

Dia memohon: "Guru Syarfi, pasti ada kesalahpahaman tentang masalah ini."

“Kesalahpahaman?” Syarfi mendengus dingin: “Aku yang membuat obat ini, dan hanya aku yang tahu resepnya. Jika ada yang tahu resepnya, aku akan segera menerimanya sebagai murid utama dan mendidiknya dengan serius!”

Reyner panik dan hendak mengatakan bahwa obat itu diambil dari Roky, ketika dia tiba-tiba mendengar Syarfi berkata bahwa dia akan menerima seorang murid, dia menelan kata-kata itu kembali.

Jika dia menyebut nama Roky, bukankah dia akan membiarkan orang desa ini mengambil keuntungan?

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu