Aku bukan menantu sampah - Bab 293 Gratis

Roky berjalan masuk dengan santai,Philip bergegas memindahkan kursi dan mempersilakannya duduk.

Dia juga tidak sungkan dan langsung duduk di kursi.

Jenni yang terduduk lumpuh di bawah melihat ini sampai bola matanya hampir terkeluar.

CEO hotel bahkan membantu sampah ini memindahkan kursi, dan dia juga terlihat sangat menghormatinya?

Pamannya Rino Xu juga tercengang.

Dia bekerja pada Fendi Lu, bahkan jika meskipun Fendi datang ke Hotel Phoenix, dia juga tidak akan menerima perlakuan seperti itu!

Tetapi Roky si sampah ini, dia malah dianggap sebagai tamu kehormatan oleh Direktur Philip ... Tidak, sikapnya seperti sikap bawahan terhadap bos!

Jenni menatap Roky, dia juga tidak bisa memikirkan terlalu banyak hal untuk sementara ini, dia sangat kesal, dan dia melampiaskan kemarahannya kepadanya.

"Kamu yang tidak berguna ini, apakah kamu pikir kamu benar-benar memiliki martabat, berani-beraninya kamu meminta Direktur Philip menggratiskan semuanya? Apakah kamu tidak melihat siapa dirimu ini!"

Fendi Lu juga mendengus dan berkata dengan nada mengejek: "Apakah kamu tahu berapa total tagihan semua hidangan ini? Apakah kamu pikir sama dengan warung pinggir jalan yang harganya hanya 200-400 ribu? Bahkan jika kamu digadai, kamu juga tidak akan sebanding dengan harga satu hidangan makanan ini!"

Roky tidak mempedulikannya, dia berkata kepada Direktur Philip: "Aku lupa memberitahumu, dia adalah ibu mertuaku."

Direktur Philip sedang menatapnya dengan berkeringat dingin, dia bertanya-tanya siapa wanita tua yang tidak rasional ini, berani-beraninya dia memarahi Direktur Roky seperti itu, ketika dia tiba-tiba mendengar kata "ibu mertua", dia sangat ketakutan hingga berkeringat dingin.

Dia hampir membuat kesalahan besar dengan memukuli ibu mertua bos.

Tetapi Roky tadi berpesan kepadanya untuk jangan mengungkapkan identitasnya, Direktur Philip hanya bisa bergegas berkata: "Sesuai yang dikatakan Direktur ... Tuan Roky, semuanya gratis!"

Setelah itu, dia melambaikan tangannya ke para pelayan yang memegang Jenni.

Para pelayan itu bergegas melepaskannya.

Direktur Philip tersenyum, dia membantu Jenni bangkit dari bawah, dan berkata sambil menyeringai: "Nyonya Jenni, tadi aku tidak tahu, tidak disangka Anda adalah ibu mertua Tuan Roky! Maaf tadi sudah lancang, aku harap Nyonya Jenni bisa memaafkanku!"

Setelah selesai mengatakannya, dia menginstruksikan asisten di belakangnya: "Untuk jenis anggur merah yang baru saja diambil Nyonya Jenni, berikan lagi masing-masing lima botol dan antarkan ke rumah Nyonya Jenni."

Jenni awalnya gemetaran, tetapi ketika melihat sikap Direktur Philip berubah drastis, dan dia juga ingin memberikan anggur merah lagi untuknya, dia langsung merasa tidak bisa mempercayainya.

"Apakah itu benar-benar gratis? Dan masih mau memberikan anggur lagi untukku?"

"Ya, gratis."

Direktur Philip berjanji dengan sungguh-sungguh: "Tadi aku sudah menyinggung Anda, aku harap Nyonya Jenni bisa memaafkanku, kelak setiap kali Nyonya Jenni datang ke Hotel Phoenix kami untuk makan lagi, semuanya akan digratiskan."

"Wow!" Jenni langsung merasa sangat gembira, dia tersenyum lebar!

Beberapa anggur merah tadi harganya sudah 800 juta lebih, jika diberikan lima botol lagi, bukankah itu akan menjadi 2 miliar lebih?

Selain itu, mulai hari ini dia bisa makan gratis setiap kali datang makan!

Jenni benar-benar merasa sangat senang, setelah memastikan bahwa mereka benar-benar akan menggratiskan semuanya untuknya, dia sudah sangat tidak sabar untuk mengeluarkan ponselnya, membuka WeChat, dan mengirim pesan di grup "teman mahjong" yang biasanya bermain mahjong dengannya.

"Apakah ada waktu luang pada hari Minggu, aku akan mentraktir makan! Pesan saja apapun yang ingin dimakan, aku yang traktir!"

Hanya dalam waktu beberapa menit, Jenni mengirim pesan ke tujuh atau delapan grup WeChat!

Bagaimana dia bisa melewatkan kesempatan bisa mendapatkan keuntungan seperti ini!

Selain itu, dia juga ingin memanfaatkan kesempatan itu untuk pamer!

Bisa makan di hotel bintang lima seperti ini, itu sudah cukup baginya untuk pamer di depan teman-temannya selama setengah tahun!

Fendi Lu tercengang, dilihat dari apa yang dilakukan Jenni, setidaknya perlu disiapkan sepuluh meja!

Tagihan untuk makanannya paling sedikit ratusan juta!

Tetapi Direktur Philip malah masih tersenyum ceria dan menyetujuinya.

Fendi Lu tidak bisa menahan diri untuk melihat Roky dengan curiga, dia bertanya-tanya di dalam hatinya.

Siapa dia sebenarnya, hanya dengan satu kalimat, mengapa Direktur Philip begitu terlihat menyanjungnya?

Dewi juga tampak terkejut, total tagihan ini bukan beberapa juta, melainkan 1,2 miliar lebih!

Roky mengatakan itu gratis dan akhirnya bisa digratiskan!

Dewi tidak bisa menahan diri mengerutkan kening dan bertanya dengan suara rendah: "Roky, apakah kamu mengenal Direktur Philip?"

Roky mengangguk pelan, dan berkata: "Kenal, bisa dianggap pernah bekerja sama."

Dia juga tidak berbohong padanya, sekarang hotel ini sudah menjadi miliknya, dan Direktur Philip adalah bawahannya, ini adalah hubungan kerja sama antara atasan dan bawahan.

"Hanya berdasarkan hubungan kerja sama saja, bisa membuat tagihan ini digratiskan?" Fendi Lu berkata dengan terkejut.

Ini terlalu aneh!

Direktur Philip yang dia kenal bukanlah orang yang sebegitu murah hati, dia sangat perhitungan.

Roky duduk di kursi dengan menyilangkan kakinya, dia mengangkat alisnya: "Apakah kamu punya pendapat?"

Ekspresi wajah Fendi Lu tidak enak dipandang, bagaimana dia berani berpendapat, sekarang sahamnya telah dibeli oleh seseorang yang tidak dia kenal, dia sudah benar-benar miskin!

Jika tagihan ini bisa digratiskan, maka dia juga bisa menghemat uangnya.

Pada saat ini, Roky sepertinya teringat sesuatu, dan berkata kepada Jenni: "Bu, tadi Fendi Lu menyuruhmu untuk membayar uang anggur bukan? Maksudnya kalian membayar tagihan masing-masing?"

Jenni tertegun sejenak, dia menatap Fendi Lu dengan marah, dan berkata: "Jika aku tahu dia adalah orang miskin, bahkan diperlakukan dengan mewahpun, aku pasti tidak akan datang untuk makan!"

Fendi Lu bukanlah Roky, bagaimana dia bisa menahan sinisme Jenni, dia berkata dengan marah: "Aku punya uang!"

"Cuih!" Jenni tidak sungkan sedikitpun, dan meludahinya: "Jika kamu punya uang, maka bayarlah tagihan dengan total 1 miliaran lebih itu? Sekarang malah mengandalkan martabat menantu laki-lakiku, huh!"

Direktur Philip berkata: "Tuan Roky, tagihan untuk anggur ibu mertua Anda akan digratiskan oleh restoran kami.

Tetapi makanan di meja ini dipesan oleh Fendi Lu, kami akan menyuruhnya untuk membayar tagihan ini, selain itu dia bukan lagi pemegang saham hotel, jadi diskonnya juga dihilangkan, total semua tagihan makanan ini adalah 400 juta."

"Baguslah kalau begitu."

Roky mengangguk.

Jenni makan dan mengambil anggur di restorannya, dia juga ingin mentraktir sekelompok besar orang makan gratis, tetapi dia adalah ibu mertuanya, anggota keluarganya.

Dan siapa Fendi Lu?

Dia berbisnis, dia tidak akan memberinya diskon satu sen pun untuknya.

Direktur Philip memberikan perintah: "Suruh Fendi Lu untuk membereskan tagihan, kemudian baru usir dia keluar dari hotel! Masuk ke hotel kami dengan berpakaian seperti ini, benar-benar menurunkan kelas hotel kami."

Beberapa penjaga keamanan segera menggotong Fendi Lu dan menyeretnya keluar.

Direktur Philip berkata dengan kesal: "Jika dia tidak ingin membayar tagihannya, maka pukul hingga ia mau membayarnya!"

Bagaimanapun orang kecil seperti Fendi Lu tidak akan memberikan pengaruh terhadapnya, yang terpenting adalah jangan menyinggung Direktur Roky!

Dengan memukul Fendi dia bisa menyenangkan Roky, dan dia bisa sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui!

Fendi Lu menjadi panik dan berteriak histeris: "Dewi, karena aku sudah membantumu untuk mencari investasi, tolong ucapkan beberapa kata bagus kepada suamimu, jika ayahku sudah datang, dia pasti akan membayar tagihannya."

Dia tahu kekejaman Direktur Philip, jika dia dibawa pergi, dia mungkin benar-benar akan dipukuli.

Dewi merasa dilema untuk beberapa saat, Fendi Lu membantunya dan meminta Grup Babel untuk menginvestasikan 200 miliar untuknya, dia sudah berhutang budi kepadanya.

Dia menarik napas dan berkata kepada Roky: "Roky, lupakan saja ..."

Sebelum dia selesai mengatakannya, Roky memotong perkataannya: "Jika aku bilang bukan dia yang membantumu mendapatkan investasi, melainkan aku, apakah kamu percaya?"

Dewi mengerutkan kening dan meragu sejenak.

Fendi Lu terkejut dan buru-buru berteriak: "Roky, kamu jangan bicara omong kosong, kamu bahkan tidak tahu siapa CEO Grup Babel, dan ada berapa banyak dewan direksinya!"

"Aku sekarang memang tidak tahu, tetapi mereka akan segera datang menemuiku."

Roky berkata dengan datar.

Dia membantu istrinya mendapatkan investasi, namun orang ini malah mengaku bahwa itu adalah jasanya, bagaimana dia bisa mengampuninya begitu saja.

Bahkan meskipun identitasnya akan terungkap, dia juga tidak akan membiarkan Fendi ini mendapatkan manfaat, dan berlagak!

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu