Aku bukan menantu sampah - Bab 531 Pengalaman Hidup yang “Tragis”

Roky berpikir sejenak, lalu mengangguk-anggukkan kepala.

Dia memperluas hubungan sosialnya, mengembangkan kekuatan rahasianya sendiri, semua ini juga karena untuk memperkuat kekuatannya, tidak hanya untuk menemukan kebenaran tentang kecelakaan mobil, tapi juga demi melawan pasukannya Marson.

"Suamiku, kamu tenang saja."

Dewi berkata dengan pasti, "Aku juga akan menggunakan seluruh tenagaku, dan berjuang untuk membantumu mendapatkan keadilan untuk kedepannya, lalu membuatmu kembali ke Keluarga Lin dengan bermartabat, dan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milikmu."

Selesai mendengar pengalaman hidup Roky, dia merasa sakit hati dan sedih.

Tidak disangka suaminya sendiri, ternyata memiliki masa lalu yang tidak diketahui orang.

Yang awalnya adalah seorang anak orang kaya, lalu tiba-tiba kedua orang tuanya meninggal, dan masih diusir dari keluarganya, lalu harta milik keluarganya direbut, menderita dalam diam untuk mencari si pembunuh, Dewi yang memikirkan kepahitan yang didapat oleh Roky, tiba-tiba membuatnya merasa sangat simpati, dan sakit hati yang dalam.

Roky yang mendengar istrinya begitu melindunginya, dalam hatinya juga merasa sangat tersentuh.

Tapi, kalau dilihat-lihat istriku salah paham lagi.

Lalu dia pun bergegas berkata, "Istriku, sebenarnya aku juga bukannha tidak punya uang, hartaku......"

:Suamiku, kamu tidak perlu menjelaskannya lagi, mau bagaimanapun itu aku tetap percaya padamu."

Dewi memotong pembicaraannya, dan berkata dengan pelan, "Aku tidak akan bertanya lagi, mengenai hubunganmu dengan para pasukan bawahanmu itu, tapi jangan pernah kamu melakukan suatu hal yang berhubungan dengan melanggar hukum dan melakukan kejahatan, lain dari itu kamu hanya perlu lebih memperhatikan keselamatanmu sendiri itu saja sudah cukup."

Roky bergegas berkata, "Istriku, semua yang aku lakukan adalah bisnis normal dan sah, dan aku pastikan tidak ada tindakan yang akan melanggar hukum."

"Kalau begitu baiklah."

Dewi mengangguk pelan kepalanya, berpikiran sampai pengalaman hidup suaminya yang "tragis", lagi-lagi membuat hatinya sakit.

Dia juga diam-diam memutuskan, harus membuat Perusahaan Artha Cloud menjadi lebih besar dan lebih kuat, kalau tidak bagaimana bisa bersaing dengan Keluarga Lin, dan membantu suaminya untuk mendapatkan kembali kebenaran?

Di saat inilah, Jenni berjalan melangkah naik ke atas, lalu menegur dengan tidak puas, "Roky, aku menyuruhmu membeli sayur, kenapa kamu kembalinya malam sekali, pasti kamu bermalas-malasan lagi di suatu tempat kan......"

Dia sudah terbiasa mencaci maki Roky, bahkan di depan orang luar pun, dia juga tidak memberikan rasa hormat sedikitpun padanya.

Tapi kali ini, Jenni yang belum selesai bicara, langsung dipotong pembicaraannya oleh Dewi dengan dingin, "Ibu, masalah kamu dulu menegur Roky, aku tidak akan membahasnya lagi.

Tapi mulai saat ini, kamu tidak bisa seperti itu lagi kepada Roky, tekanan yang dia miliki sudah cukup besar, mulai saat ini kamu tidak diijinkan untuk berbicara seperti ini lagi padanya!"

"Putriku! Kenapa kamu hari ini? Saat ini kamulah yang memberi dia makan, tekanan apa yang dia punya?!"

Kedua pasang mata Jenni semuanya melotot keluar.

Biasanya kalau dia sedang menegur Roky, putrinya ini terus bersabar, tapi kenapa hari ini dia tiba-tiba demi si sampah ini membantunya untuk berbicara?

Dewi berkata dengan dingin, "Bagaimanapun juga, aku sudah mengatakannya padamu saat ini, kalau kamu menegur Roky lagi di rumah, aku akan pindah keluar dari sini bersamanya! Kamu dan ayahku akan tinggal sendirian disini."

Jenni benar-benar tertegun, dia menatap lekat-lekat putrinya.

Apakah otak putriku sudah dicuci oleh sampah tidak berguna ini?

Yang ternyata malah begitu melindunginya!

Dia yang baru saja ingin menunjukkan kemarahannya, tapi malah diserang balik duluan dengan cepat oleh Dewi yang berkata, "Ibu, masih ada lagi mulai sekarang kalau kamu masih berani menghubungi Keluarga Lin yang ada di Kota Wasa, dan ketahuan olehku, aku akan menghentikan semua pembayaran kartu kredit kamu, sepeserpun tidak akan aku bayarkan! Kalau kamu berani meracuni Roky lagi, aku akan memutuskan hubungan ibu dan anak denganmu."

Selesai berbicara, dia menarik Roky masuk ke dalam kamar, "bang" suara pintu yanh tertutup pun terdengar.

Jenni yang belum tersadar, malah mendapatkan pintu yang sudah tertutup rapat, dia emosi sampai-sampai hampir terkena serangan jantung!

Sampah ini!

Tidak tahu juga dia sudah memberikan ramuan manis apa kepada putriku ini.

Putrinya yang selalu berbakti ini, tidak disangka mengatakan kata-kata "memutuskan hubungan ibu dan anak"!

Jenni benar-benar marah sampai-sampai merasa semuanya menjadi gelap, seluruh badannya gemetaran.

Kalau dilihat dari temperan dia yang biasanya, dia pasti sudah menghentak dan asal mencaci maki Roky, tapi sekarang dia malah mau tidak mau harus menelan dengan kuat perkataannya, dan sambil menangis dengan menyedihkan berlari ke ruang tamu, lalu duduk di atas sofa dan menangis dengan keras.

Andrew terkejut sejenak, dan bergegas bertanya, "Istriku, kamu kenapa?"

Jenni menangis tersedu-sedu, sambil menangis sambil menceritakan, "Dewi anak yang selalu berbakti, tidak tahu juga apa yang sudah dikatakan si sampah itu, aku memarahi sampah itu beberapa kata, tidak disangka Dewi malah balik menegurku, dan menyuruhku mulai saat ini tidak boleh memarahi Roky lagi, dan dia juga mengancamku kalau akan memutuskan hubungan antara ibu dan anak."

Dia benar-benar sangat marah, dan semuanya disalahkan kepada Roky.

Andrew yang selesai mendengar semua ini, berkata dengan tidak senang, "Aku dari awal sudah bilang, jangan memarahi Roky lagi! Kalau tidak ada dia, apakah akan ada Keluarga Liu kita saat ini?"

"Bahkan kamu aja juga berada di pihaknya! Apa di rumah ini, tidak ada satupun orang yang mendengarkanku?"

Jenni tambah emosi lagi, dan mulai menangis dengan keras lagi.

Tapi, dia hanya berpura-pura menangis untuk mendapatkan simpati, dia ingin menangis dan dilihat oleh Andrew, lalu menyuruhnya untuk menegur Roky.

Andrew yang melihat ini semakin lama semakin tidak sabar, dia langsung meninggalkan Jenni yang sedang menangis dengan keras sendirian di ruang tamu, dan dia sendiri menuang segelas teh lalu keluar pergi menikmati pemandangan miniatur pohon dan bebatuan.

Lagipula wanita tua yang keras kepala ini tidak akan mengerti, kalau tanpa Roky, bagaimana bisa Keluarga Lin bisa sekaya sekarang ini?

Menurut dia, Roky adalah "bintang keberuntungan" Keluarga Lin.

Jenni yang ditinggalkan di ruang tamu sendirian, marah sampai tidak tertahankam lagi, lalu singkatnya dia menghancurkan semua barang yang ada di atas meja di sebelahnya.

Dia yang sekarang, benar-benar sudah tidak ada posisi lagi!

Sekarang sayap Roky sudah sepenuhnya bebas, bahkan kalau memanggil Rino Xu dan saudara iparnya kesini pun, juga tidak akan bisa menekannya lagi.

Tapi Jenni juga sudah tidak berani seperti dulu lagi, asal mencaci maki Roky.

Dia juga takut kalau sekali Dewi emosi, dia akan benar-benar keluar dari rumah ini dengan Roky.

Kalau Roky pergi dan meninggalkan vila, hanya tersisa vila ini, dengan begitu banyak pengawal, dan pembantu siapa yang akan membayar gaji mereka?

Dan juga kartu kredit yang dia gunakan sesuka hati, juga tidak ada orang yang akan membayarnya lagi.

Jenni sudah terbiasa hidup bergantungan diri kepada orang lain, hidup yang hanya perlu membuka mulut untuk diberi makan dan mengulurkan tangan untuk berpakaian, dia tidak mau berpisah dengan putri dan menantunya, dia masih terus berpikir untuk mencari kesempatan, dan menipu Roky agar vila yang atas namanya ini jatuhbke tangannya, lalu akan diberikam kepada Rino Xu adiknya.

Keesokan paginya, Ryan mengirim banyak hadiah, dan secara pribadi datang ke Dewi untuk meminta maaf, dan juga menanda tangani kontrak besar seharga 1 triliun, lalu masih juga memberikan 80% dari keuntungannya.

Dewi terkejut sampai tercengang, kontrak seperti ini, jelas-jelas Keluarga Wu yang akan rugi dan juga ruginya tidak kecil.

Tapi Ryan bersikeras berulang kali, dan sampai hampir ingin bersujud memohon di depannya agar menandatangani kontrak ini, Dewi baru dengan enggan menandatangani kontrak ini.

Dia juga perlu mengembangkan perusahaan yang besar, mulai saat ini dia akan mendukung suaminya.

Ryan meneteskam air mata bersyukur, dan masih memberikannya sebuah mobil sport Maserati untuk Roky, yang menunjukkan permintaan maafnya.

Dewi awalnya tidak ingin menerimanya, tapi Jenni yang melihat mobil itu langsung senang sekali, dan segera mengambil kunci mobil itu.

Dewi berkata dengan tidak puas, "Ibu, bukannya kamu tidak bisa menyetir mobil?"

Dia sambil dengan kedua mata berbinar, sambil memegang mobil mewah yang bersinar ini, lalu berkata dengan senang, "Aku tidak bisa menyetir, tapi bisa belajar kan, lagipula pamanmu si Rino Xu tidak punya mobil, berikan saja mobil ini kepada Rino Xu."

Baru saja dia berbicara seperti itu, dari belakang terdengar suara dinginnya Roky.

"Mobil ini akan aku berikan kepada orang lain, kalau kamu ingin memberikan mobil kepada paman, kamu bisa membelinya sendiri"

Selesai berbicara, dia berbalik dan berkata kepada Pria Botak, "Pria Botak, mobil ini untukmu."

Kemarin dia membawa pulang Pria Botak ke vila, dan untuk sementara waktu dia menempatkannya di ruang keamanan, selain Dewi, orang lain semuanya mengira kalau Pria Botak ini adalah satpam yang baru datang.

"Direktur Roky, ini benar-benar diberikan kepadaku?", tanya Pria Botak dengan tiba-tiba sambil kedua matanya berbinar.

Roky mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu memerintahnya, "Pabrik farmasi juga akan segera selesai, kalau tiba saatnya kamu akan menjadi penanggung jawab tim keamanan pada saat itu, kamu bisa menangani orang-orang tim keamanan dengan sendirinya, kalau punya sebuah mobil juga pasti akan lebih mudah bekerja."

Pria Botak sangat bersemangat, lalu segera berkata, "Terimakasih Direktur Roky! Kamu tenang saja, tim keamanan pabrik farmasi kita, dijamin akan menjadi tim yang paling kuat di Kota Gopo, jika ada yang berani mencari masalah, aku pasti akan melawannya habis-habisan."

”Roky! Kamu......kamu memberikan mobil ke satpam, dan tidak memberikan mobil kepada pamanmu sendiri!", kata Jenni yang marah sampai tubuhnya gemetaran.

Mobil ini sekali dilihat sangat berharga, dilihat dengan sekali pandangan mata, dan dia sangat ingin memberikan mobil ini untuk adiknya si Rino Xu.

Tidak disangka Roky ternyata malah asal memberikan mobil ini kepada seorang satpam!

Benar-benar membuat orang sangat emosi.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu