Aku bukan menantu sampah - Bab 522 Rencana Berubah

Keanu melihat kemesraan mereka berdua.

Tapi sekarang dia tidak bisa mempedulikan semua itu lagi, matanya terlihat kaget dan bercucuran keringat dingin.

Bagaimana ini?

Ayahnya menyuruhnya datang untuk menandatangani kontrak, tapi dia bukan hanya telah mengalahkan kontraknya bahkan harus bayar sebesar 330 miliar.

Selain itu, mulai dari sekarang, keluarga Wu benar-benar malu!

Bagi ayahnya ini adalah perbuatan yang tidak bisa dimaafkan.

Keanu perlahan-lahan mengangkat kepalanya sambil melihat Dewi.

Untung saja, kontrak ini baru akan ditandatangani besok!

Hari ini hanya pembahasan perjanjian saja.

Dia tidak tanda tangan, kenapa harus takut?

Keanu terlihat tersenyum licik ketika melikirkan ini.

Dia bisa tidak mengakui perjanjian lisan ini!

Rencananya masih belum selesai, Roky jangan berpikir sudah bisa menang darinya hanya lewat sebuah permainan biliar saja!

Keanu kabur dengan tampang menyedihkan dari klub Starlite setelah memikirkan ini.

Di belakang pintu belakang klub ada belasan orang yang memegang tongkat kayu dan mereka berdiri ketika melihat Keanu keluar.

Salah satu pria kekar dengan rambut model mohawk yang memakai lengan buntung serta ada tato di lengannya terlihat sangat mengerikan.

Dia tertegun lalu bertanya dengan bingung.

"Bos Keanu, bukankah kamu menyuruh kami tunggu di sini untuk memukul seseorang, mengapa kamu keluar sendirian?"

Keanu berkata dengan marah.

"Rencananya berubah! Benu, kamu bawa beberapa orang lagi besok dan aku akan bayar dua kali lipat."

.....

Roky bersusah payah membawa Dewi keluar dari klub Starlite.

Orang di dalam ruangan biliar itu mengelilinginya bahkan ada orang yang meminta tanda tangannya.

Dia tidak bisa berbuat apa-apa lalu memainkan beberapa tembakan lagi yang menyebabkan suara teriakan meriah.

Roky tidak ingin terlalu mencolok lalu dia mencari manajer untuk menenangkan situasinya dan mencari kesempatan membawa Dewi keluar dari kerumunan itu.

Dia sebenarnya masih ingin mencari Keanu untuk menyelesaikan kontraknya hari itu juga supaya orang itu tidak berkelit nantinya.

Tapi terlalu banyak orang tadi sehingga Keanu telah menghilang sewaktu dia berbalik.

Manajer mengatakan Keanu diam-diam melarikan diri tadi.

Dewi mengerutkan keningnya dan berkata, "Grup Wu akan rugi dalam kontrak ini maka Keanu tidak akan menanda tanganinya."

"Tenang saja." Roky tersenyum dan berkata dengan datar, "Orang yang berani bermain curang denganku akan habis karena mereka tidak sanggup bermain denganku."

Keluarga Wu ingin hutang uang ini.

Mimpi!

Dewi tidak peduli karena dia sedang senang dan di otaknya penuh bayangan adegan Roky mengayunkan tongkatnya.

Dia sama sekali tidak menduga jika suaminya begitu hebat!

Benar-benar keren sekali!

Dewi duduk di samping kemudi sambil diam-diam melirik Roky yang ada di samping dengan malu.

Dia berpikir dia hanya seorang tidak berguna tapi dia terus memberikan kejutan kepadanya.

Jika bukan karena terlalu banyak orang tadi maka dia hampir saja memeluknya.

Tapi hatinya juga penuh curiga setelah dia menenangkan dirinya.

Roky hanya seorang pemula, bagaimana dia bisa dia memasukkan bolanya dan menimbulkan sensasi?

Jika mau disebut kebetulan maka tidak mungkin ada kebetulan seperti ini.

Hanya ada satu alasan.

Senyum di wajah Dewi perlahan-lahan menghilang setelah dia memikirkannya dan dia bertanya.

"Roky, apakah kamu menyembunyikan banyak hal dariku?"

"Hah?"

Roky tertegun dan kepalanya terasa berat.

Apakah karena penampilannya terlalu menonjol tadi sehingga istrinya mencurigainya jika dia bukan manusia biasa? Atau istrinya telah menemukan dirinya masalah latihan yang dilakukannya secara diam-diam?

Dia melihat ke arah Dewi yang terlihat dingin dan menatapnya penuh kecurigaan.

Roky merasa merinding dilihat seperti itu olehnya maka dia hanya bisa berkata.

"Istriku, aku tadi bisa bermain biliar karena selama ini aku terus latihan....."

Dewi menyelanya sebelum kata-katanya selesai.

"Roky, kamu jangan lakukan hal seperti ini lagi lain kali." Dewi berkata dengan serius, "Cukup kali ini saja, aku tahu kamu mau membantuku menghadapi Keanu tapi kamu sekarang bekerja di Grup Babel maka akan mempengaruhi reputasimu."

Roky bingung mendengar kata-kata Dewi.

"Istriku, apa maksudmu?"

Dewi menarik napas dan berkata, "Suamiku, aku tahu kamu melakukannya demi kebaikanku tapi jika ditemukan maka reputasimu akan rusak. Kamu tidak mudah bisa mencari sebuah pekerjaan, aku harap kamu bekerja baik-baik dan tidak membiarkan siapapun memegang kelemahanmu."

Roky masih tetap terlihat bingung, "Aku merusak namaku sendiri? Istriku, aakah kamu bisa mengatakannya dengan lebih jelas."

Dewi melotot lalu berkata, "Masih pura-pura lagi, apakah kamu menganggapku bodoh. Klub Starlite adalah milik Grup Babel kalian, apakah kamu telah bekerja sama dengan manajer dan memasang alat di bawah meja? Kamu bisa memasukkan bolanya dengan kendali remote kontrol. Aku juga bisa bermain biliar juga tapi melihat cara mainmu maka itu pasti hanya bisa dilakukan oleh pemain profesional dunia."

"Istriku....." Roky tidak tahu harus berbuat apa setelah mendengarnya.

Tidak tahu harus mengatakan otak istrinya bocor atau dia melakukannya dengan terlalu hebat tadi sampai istrinya tidak mempercayainya.

Dewi masih berkata, "Aku sudah banyak melihat cara kerja seperti itu, ayahku kemarin melihat film raja judi kemarin dan mereka memang memasang alat kendali di dadunya dan bisa berputar sesuai angka yang diinginkan! Aku tahu dengan jelas."

"Benar, Istriku, benar yang kamu katakan." Roky menahan tawanya dan pura-pura menyesal dan berkata, "Itu karena Keanu terlalu jahat, aku hanya membalas kelakuannya dan tidak akan melakukannya lagi."

"Ya."

Dewi mengangguk dan bernapas lega.

Dia sebenarnya memikirkan nama baik Roky dan tidak masalah jika kontraknya rugi, dia takut reputasi Roky rusak dan akan kembali menjadi 'sampah' seperti dulu lagi.

Meskipun Dewi tidak peduli tapi dia juga tidak bisa memberinya makan seumur hidup.

Tapi di dunia ini mana ada wanita yang ingin suaminya menjadi hebat?

Terutama Dewi sudah bosan mendengar Jenni mengatainya 'sampah' setiap hari.

Tidak lama kemudian, mereka berdua kembali ke vila.

Dewi mandi di kamar mandi lantai bawah dan Roky berjalan ke halaman untuk menelepon ke kota Wasa.

Pabrik farmasi di kota Gopo hampir selesai dan dia menelepon Suri Jiang untuk menanyakan masalah penjualan obat di kota Gopo.

Namun Hendrik yang mengangkat teleponnya dan nada bicaranya terdengar serius juga lelah.

"Roky, Joint Venture berjalan baik dan pesanannya sudah penuh sekarang, pabrik farmasi yang ada di kota Babel juga memproduksi dengan kecepatan penuh tapi obatnya masih belum cukup terutama setelah ada penyakit aneh yang muncul di kota Wasa, semua orang sedang menunggu obat baru salep intermiten dipasarkan."

"Penyakit aneh?" Roky mengerutkan keningnya.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu