Aku bukan menantu sampah - Bab 13 Amarah Cristy

Setelah meninggalkan Jade Jewelry, Roky pergi ke pasar swalayan membeli sayur untuk bawa pulang.

Baru saja tiba di rumah, ia pun langsung menemukan Jenni selaku ibu mertuanya duduk di sofa dengan kesal.

Masalah dimana dirinya direndahkan orang-orang di Jade Jewelry tadi, masih membuatnya marah hingga sekarang.

Melihat Roky pulang, ia pun langsung melampiaskan amarahnya, lalu omel kasar. “Dengan paras cantik yang dimilikinya, Dewi pasti bisa cocok dengan siapapun. Tapi mengapa ia menikah dengan orang yang tidak berguna sepertimu? Sehingga kita sekeluarga menjadi malu.”

Roky mengerutkan dahinya. Ibu mertuanya ini masih saja memandang dirinya rendah. Meskipun dirinya telah membantu ayah mertua mengatasi masalah enam belas miliar, tapi ibu mertuanya masih merasa dirinya tidak berguna.

Jenni makin bicara makin kesal. Ia pun membawa kartu keluarga dari kamar, dan membantingnya di atas meja, lalu langsung berkata. “Dewi, kamu harus cerai dengan pecundang ini hari ini! Wanita yang seperti dirimu, entah ada berapa banyak pria kaya yang akan mengejarmu setelah kamu cerai!”

Dewi sibuk berkata, “Ibu, jangan membuat onar lagi. Bukan salah Roky semua untuk masalah hari ini.”

Meskipun Dewi juga agak memandang Roky lemah, tapi untuk cerai, ia tentu tidak mau.

Ia tahu meskipun Roky tidak berkemampuan, tapi setidaknya Roky setia kepadanya. Tidak seperti orang kaya di luar sana. Hari ini mungkin saja gila mengejarnya, tapi setelah memperoleh dirinya, mungkin saja akan membuangnya ke belakang.

Dewi juga tidak ingin menjadi mainan orang kaya.

Kadang ada beberapa saat ia juga merasa bahwa kehidupannya dengan Roky yang biasa itu sebenarnya juga baik.

Jenni menangis berteriak, berkata tanpa alasan yang jelas. “Aku tidak dapat hidup lagi! Menantuku tidak berguna, anakku juga tidak mau mendengarku, aku pergi mati saja lah!”

Dewi jelas tahu dengan tingkah laku Ibunya, lalu langsung berkata kepada Roky. “Kamu cepat pergi masak lah.”

“Baik.” Roky mengangguk dan segera masuk ke dapur.

“Dasar tidak berguna!” Jenni omel sekali di belakangnya, sambil menunjuk Dewi berkata, “Sekarang tidak mau, suatu saat kamu juga akan cerai.”

Dewi berkata, “Tenang saja, Ibu. Aku tidak akan cerai.”

Jenni berkata dengan kesal. “Kamu sungguh ingin membuatku mati baru puas ya!”

..........

Setelah selesai makan, kembali ke kamar, Roky pun menata tempat tidur di lantai seperti biasanya.

Meskipun Dewi tidak setuju atas permintaan cerai dari Ibunya, tapi teringat dirinya yang diremehkan di Jade Jewelry, suasana hatinya pun merasa tidak puas. Ia pun terbaring di ranjang, memunggungi Roky, tidak mengatakan sepatah kata pun.

Roky tidak tahan melihat istrinya yang marah dalam diam, lalu membuka mulut berkata, “Sayang, jangan khawatir lagi untuk hadiah esok hari, aku akan mengatasinya.....”

“Tidur lah. Lain kali jangan melakukan hal-hal membesar-besarkan diri.”

Dewi mengatakan sebuah kalimat dengan cuek, sangat jelas bahwa dirinya tidak percaya bahwa masalah bisa terselesaikan. Apalagi karena masalah hari ini, ia agak kesal terhadap Roky.

Sejak menikah dengan Roky, keluarganya tidak pernah bertemu dengan hal baik.

Bisa dikatakan, sebagian besar alasan keluarganya menjadi seperti ini dikarenakan Roky.

Dewi merasa sangat sedih, tapi dirinya tidak tak berdaya.

Semalam tanpa percakapan.

....................

Pagi hari kedua, sekeluarga bersiap menyetir mobil menuju rumah Keluarga Liu. Acara pertunangan hari ini diadakan di rumah Keluarga Liu.

Dewi memakai gaun berwarna biru akua dengan riasan wajah yang tipis, terlihat sangat indah.

Andrew dan Jenni agak khawatir, karena kali ini tidak bisa menepati permintaan Cristy, yaitu menyiapkan hadiah yang seharga empat miliar.

Mereka sekeluarga baru saja masuk halaman, Roky pun menyadari sesuatu yang aneh. Pandangan semua saudara kepada mereka sekeluarga penuh dengan maksud menyaksikan lelucon mereka.

Roky sama sekali tidak peduli. Selama tiga tahun ini, ia sudah terbiasa dengan pandangan seperti itu.

Dewi menghela nafas ringan di dalam hati. Hatinya merasa kurang nyaman, lalu beralasan untuk pergi ke toilet.

Belum saja tiba di ruang tamu, ia pun langsung mendengar seseorang yang menjerit.

Suara itu persis dengan suara Ibunya, Jenni!

Dewi merasa panik, lalu langsung berlari ke luar, dan Roky mengikutinya dari belakang.

Baru saja tiba di ruang tamu, Dewi pun langsung mendengar suara omelan Cristy. “Dasar tidak berguna! Kalian satu keluarga tidak berguna! Tidak ada satupun orang tua yang berguna, anggota yang termuda semakin tidak berguna. Apalagi menantumu Roky itu, tidak melakukan hal-hal yang berguna, dan makan sambil menunggu mati. Aku sungguh tidak tahu apa gunanya keluarga kalian untuk Keluarga Liu?!”

Jenni berlutut di lantai, lalu Cristy menendangnya hingga jatuh di lantai.

Tidak hanya jejak kaki di dadanya, bahkan wajahnya juga terdapat jejak telapak tangan yang memerah. Sepertinya tadi telah ditampar sekali oleh Cristy!

Sebenarnya Cristy memang tidak memandang Andrew baik, jadi dirinya juga semakin tidak menganggap keberadaan Jenni. Awalnya ia masih berharap bahwa Dewi bisa menikah ke keluarga kaya, tapi siapa sangka Dewi bisa-bisanya menikahi sampah yang masuk ke pihak keluarga wanita.

Sejak detik itu, Cristy sudah sangat kecewa dan juga sangat benci kepada mereka satu keluarga.

Hari ini adalah acara pertunangan cucu perempuan kesayangannya, Mia. Jenni bisa-bisanya mengambil sebuah kalung perak biasa datang, padahal ia sendiri sudah menjamin kepadanya, bahwa mas kawinnya tidak akan dibawah harga empat miliar. Ia tidak sangka mereka sekeluarga memperlakukan mereka seperti itu, bagaimana mungkin ia bisa menerimanya?

“Ibu........” Dewi langsung mendekat dan membopong tubuh Jenni, lalu bertanya. “Nenek, apakah Ibu melakukan kesalahan, sehingga Anda memperlakukannya seperti ini?!”

Cristy memandang Dewi sinis, tiba-tiba mengambil kotak hadiah dari meja dan melemparkan kotak itu kearah wajahnya.

“Kamu masih berani tanya apa kesalahanmu. Apakah kalian tahu hari apakah ini? Hari ini hari tunangan Mia dan kalian memberi barang semacam ini? Apakah ingin Keluarga Wang untuk melihat lelucon kita? Apa yang kukatakan ke kalian sebelumnya? Kalian memperlakukan seperti ini?”

Dewi mengangkat kembali kotak hadiah, dan di dalam sana kebetulan adalah kalung perak yang baru dibeli kemarin.

Harus diketahui bahwa dirinya sendiri tidak pernah memakai kalung yang begitu mahal. Hari biasanya, mau ia ataupun Jenni, tidak rela membeli perhiasan yang begitu mahal.

Walaupun seperti itu, Neneknya masih merasa hadiah ini terlalu murah, mempermalukan Keluarga Liu!

Ia bisa-bisanya begitu pilih kasih!

Dewi merasa sangat sedih.

Dan di saat ini, ia tiba-tiba menemukan Ayahnya yang tengah berdiri di dalam kerumunan.

Ia langsung menggunakan tatapan meminta tolong melihat Ayahnya, berharap Ayahnya bisa membuka mulut untuk meminta mohon kepada Neneknya.

Tapi setelah melihat berdua, Andrew maju dua langkah, lalu kembali lagi ke dalam kerumunan. Pandangannya mulai menghindar, tidak berani menatap Dewi langsung.

Hati Dewi pun mulai kecewa, bahkan Ayahnya saja tidak bisa melindungi mereka. Ada siapa lagi yang bisa melindungi mereka dari keluarga ini?

“Nenek, ada sesuatu yang terjadi pada Ayah, sehingga seluruh tabungan yang ia miliki terpakai dan sekarang masih hutang sebanyak dua belas miliar. Kalung ini sudah termasuk perhiasan yang sangat mahal. Apa lagi yang Anda inginkan?!” ujar Dewi geram.

Mendengar ucapannya, wajah Cristy seketika memerah, lalu langsung mengambil gelas teh dan ingin melempar kearah mereka berdua.

Dewi pun langsung berbalik badan, memeluk Ibunya, berencana untuk menanggung gelas teh dengan punggungnya.

Dukk!

Gelas teh jatuh ke lantai dan menjadi hancur. Rasa sakit yang ia pikirkan sama sekali tidak menyerang kearahnya.

Dewi menoleh balik dan baru menemukan bayangan tubuh yang besar berdiri di hadapannya.

Roky seperti tidak bisa merasakan sakit dan perih di belakang punggungnya, lalu bertanya kepada Dewi penuh perhatian. “Kamu tidak apa-apa kan, sayang?”

Dewi menggelengkan kepalanya, tapi hatinya merasa hangat.

Ia tak sangka bahwa suami tak bergunanya ini bisa-bisanya muncul melindungi dirinya di saat yang penting.....

Sedangkan saat ini terdengar suara dari luar. “Nenek, Paman Andreas membawa mobil Porsche-nya datang!”

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu