Aku bukan menantu sampah - Bab 71 Dia mendekati wanita kaya

Yulia melihat dua orang keluar, ia melepaskan kacamata hitamnya dan berkata:” Paman Andrew, kebetulan aku ingin pergi ke tempat lelang, aku khawatir kalian sesat di jalan, jadi sambilan aku datang menjemput kalian.”

“Yo… nona Yulia. “ Andrew juga mengenalinya, sambal tersenyum berkata: “ akh, kamu terlalu sungkan”

Yulia mengangguk sopan, membuka pintu mobil dan mempersilahkan mereka.

Alasan dia datang khusus menjempat Roky adalah karena dia takut terjadi masalah pada Roky saat di tempat lelang nanti, lagipula acara lelang hari ini bukan diselenggarakan di Pavilion Tresuare, tetapi disebuah tempat pertemuan yang lebih besar.

Setelah lelang kemarin mendadak dibatalkan, ada beberapa perusahaan menemukan patron, membawa banyak barang antik dan ingin berpartisipasi dalam kegiatan lelang.

Banyak sekali yang berpartisipasi di dalamnya, sehingga ruang Pavilion Treasure tak muat lagi, kemudian pindah ke Pusat Convention

Setelah Roky berada dalam mobil, ferari melaju perlahan menuju tempat pameran.

Tepat di pinggir jalan tak jauh di depan, Mike menghalangi jalan sebuah mobil BMW dan memohon dengan pilu.

“ … Talita, kamu ingin aku bagaimana agar kamu mau peduli padaku?”

Talita duduk di dalam mobil, berkata dengan dingin: “Mike, tolong pergi. Aku mau pergi ke Pusat Convention, ini hampir terlambat”

Mike menggertakkan gigi dan berkata dengan getir: “Talita, masalah dikeluarkan dari Pavilion Treasure, sungguh bukan urasanku, setelah itu aku juga mendatangi pemiliknya dan sudah jelaskan padanya. Kalau tidak, bagaimana mungkin aku bisa mendapat undangannya? “

Wajahnya diliputi kesedihan, matanya kosong menatap Talita.

Tetapi Talita semakin tidak sabar, dia telah mengenal dengan jelas siapa Mike ini, bagaimanapun ia berusaha menutupinya, ia masih merasa muak.

Pada saat ini, sebuah mobill ferari merah melaju perlahan melewatinya.

Mobil baru ini sangat menarik perhatian , Talita melirik sekilas dan terhenyak sesaat.

Bukankah yang duduk di bangku sebelah itu adalah Roky?

Dan wanita yang mengemudi berkacamata hitam, mengenakan gaun berwarna merah menampilkan sosok anggun, rambutnya bergelombang tersampir di bahu, penuh gaya.

Mike melihat Roky, tiba-tiba berteriak : “ Itu Roky?”

Saat mereka berdua melihat ke arah ferari tersebut, tampak Roky sedang mencondongkan tubuhnya dan menyuapi sesuatu kepada wanita berbaju merah itu, sikap mereka seakan sangat mesra.

Kaca jendela mobil ferari dalam keadaan terbuka, Mike melihatnya dengan sangat jelas, sangat terkejut sampai kedua bola mata pun hampir melompat keluar.

“dia sedang apa?” Talita tak tahan untuk tidak bertanya, hatinya menderu kaget.

Perlakuan yang sangat intim, bukankah hanya bisa dilakukan pasangan sejoli?

Mike kelihatan sangat marah danberkata dengan emosi:” bagus, tak disangka Roky mendekati wanita kaya! Aku ingin tahu bagaimana ia menjelaskan kepada Dewi.”

Talita juga tak berkata apa-apa, dengan mengerutkan kening, menatap bayangan mobil ferari, hatinya sangat kacau.

Talita mengira Roky seorang yang pemalu, tetapi teryata diam-diam dia berselingkuh.

Sekarang, sepertiya Mike punya pegangan, dengan tergesa ia bertanya:” Talita, sekarang kamu percaya pada aku?” Ternyata Roky seorang bajingan, penampilannya saja seakan penuh aura positif, tapi dia seorang penipu.”

Talita membantah perkataan: “ Mike, dimataku… Roky bukan seperti yang kamu katakan.”

Mike mencibir dan berkata:” fakta ada di depan mata! kalau dia tidak ada hubungan asmara dengan wanita kaya itu, mungkinkah dia bisa duduk dalam mobilnya dan menyuapinya makan?”

Talita kehilangan kata untuk menjelaskan, nyatanya mereka melihat fakta yang ada memang seperti itu.

Roky mengambil kesempatan ini untuk berbicara:” jalan ini menuju Pusat pameran, mungkin Roky juga menghadiri acara lelang, kalau tidak percaya,, ayo kita pergi bersama dan lihat, kamu juga akan tahu siapa sebenarnya Roky itu.”

Talita ragu sejenak, matipun ia tak percaya kalau Roky akan mengkhianati Dewi dan bergaul dengan wanita lain di luar sana.

Namun fakta tadi, sungguh tak tahu bagaimana menjelaskannya.

Dia mulai pikir-pikir, akhirnya bertekad untuk mencari tahu, sambal berkata dengan dingin: “ ok, kita pergi melihat-lihat.”

“ Ok, kita pergi bersama.” Mike sangat kegirangan sampai menelan air liur.”

Sebelumnya dia khawatir bagaimana meredakan emosi Talita, diluar perkiraannya pas ketemu dengan masalah Roky, dia tidak akan melepaskan kesempatan emas ini.

Setelah dia dikeluarkan dari Pavilon Treasure, ia pulang dan melapor pada Cristy, melalui hubungannya dengan Cristy, ia datang secara persona meminta maaf kepada pemilik Pavilion Treasure.

Cristy menjadi perantara untuk membantu pemilik Pavilion menghubungi pusat pameran, biayanya lebih murah, dengan itu mereka akhirnya bersedia memberi kesempatan pada MIke untuk bertobat dan memberinya selembar undangan.

Sementara undangan Talita. Didapat dari paman kelimanya yang berkecimpung di dunia bisnis giok.

Mike masuk ke dalam mobil dengan semangat, dalam hatinya ia bertekad mamanfaatkan masalah Roky, untuk membujuk Talita agar bisa berubah pikiran.

………..

Yulia memegang setir ferari, berhenti di perempatan lampu lalu lintas, wajahnya agak pucat, dahinya dipenuhi keringat dingin.

Dia punya riwayat penyakit jantung, saat mengemudi, tiba-tiba jantungnya berdegup kencang, tetapi di tengah jalan tidak bisa berhenti mendadak, ia memperlambat kecepatan mobil, dengan menahan sakit ia meminta Roky untuk mengambil obat untuknya.

Roky tak tahan melihatnya dan berkata:” kamu sedang tidak sehat, aku yang setir saja.”

“gak usah. “Yulia menggelengkan kepala.

Andrew yang duduk di belakang berkata dengan penuh khawatir:” Nona Yulia kamu mau ke rumah sakit?”

“Tidak apa, ini penyakit lama, sekarang sudah membaik. “ Yulia berkata dengan datar: “acara lelang akan segera dimulai, kita harus cepat ke sana.”

Roky mengerutkan kening, ingin mengatakan sesuatu, tapi setelah melihat ekspresi Yulia yang berbicara dengan datar, dia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala dan menarik kembali ucapannya.

Yulia tak ingin memberitahu tentang penyakitnya, Roky juga enggan bertanya.

Setengah jam kemudian, ferari berhent di depan pintu pusat pameran.

Tempat parkir sudah dipenuhi banyak mobil mewah, pengunjung hari ini dua kali lipat lebih banyak dari yang kemarin.

Yulia turun dari mobil, mendongakkan kepala dan berkata:” acara lelang baru akan dimulai setengah jam lagi, daripada tunggu di dalam, bagaimana kalua kamu ikut aku pergi ke suatu tempat?”

“ tempat apa?”

“Keluarga Qin punya pavilion antic di dekat sini, toko itu penuh dengan harta karun, bukankah paman Andrew menyukai barang antik, aku antar kalian ke sana.”

Kata-kata Yulia menyentuh hati Andrew, dia menjawab dengan gembira dan memgangguk:” baiklah kalau begitu, merepotkan Nona Yulia”

“tidak repot, kebetulan aku juga mau pergi menemui orang.”

Yulia membawa mereka berdua menuju pusat pameran, mengunjungi museum barang antik.

Melalui dinding kaca pameran, Roky melihat banyak pajangan rak di dalamnya, rak-rak itu penuh dengan barang antik yang berkilau di bawah cahaya lampu pameran.

Banyak sekali orang di ruang pameran itu, kelompok orang-orang yang mengagumi barang antik saling berbincang dengan suara kecil.

Di pintu masuk pavilion, tergantung plakat ukiran gambar naga dan phonix yang terbuat dari kayu cendana, bertuliskan: “ Precious Store house” “tiga aksara yang sarat makna, itu adalah prasasti yang ditulis oleh Qinster.

Yulia memasuki ruang pameran, seorang manager langsung menyambut dan berkata dengan hormat: “ Apa kabar, nona Yulia.”

“ ya, aku membawa teman datang melihat-lihat.” Yulia mengangguk pelan dan bertanya dengan datar:

” apakah Tuan Antonio ada di tempat, ada sedikit hal yang mau aku bicarakan.”

“ ada, akan aku sampaikan.”

Begitu Andrew memasuki ruang pameran, langsung terpesona dengan deretan barang antik yang dipajang.”

Sebagian besar barang antik dalam museum itu adalah bahan keramik, bahkan ada harta karun/yang tidak diproduksi lagi, ini benar-benar sesuai dengan hobi Andrew, melihat kedua bola matanya berbinar-binar, tidak henti-hentinya memperhatikan pajangan antik itu, ini seperti orang kampungan yang masuk kota.