Aku bukan menantu sampah - Bab 85 Master Seperti Apa Dia

Wajah Fahmi marah dan berkata: “Aku mengembara di dunia dengan kemampuan geomantic, hari ini, aku ingin melihat kemampuan Master Jovian.”

Master Jovian menganggukkan kepalanya dan berkata: “Apa yang kamu punya jika kalah?”

“Aku akan memberitahumu jika kamu menang.” Setelah Fahmi selesai berbicara, dia menoleh melihat Rudi dan berkata: “Persiapkan aku Topaz, mangkuk emas, dan lima pohon keberuntungan.”

Tentu saja, Keluarga Wang tidak kekurangan benda-benda ini, jadi mereka segera mempersiapkannya dan menyerahkannya kepada Fahmi.

Fahmi mendengus dan berkata: “kondisinya sederhana dan waktunya tidak cukup, aku akan mendirikan biro emas dan perak untuk memperkuat kekayaan keluarga.”

Setelah selesai berbicara, Fahmi mengambil topaz dan menemukan posisi harimau putih di halaman, setelah menggali beberapa meter ke bawah, dia mengubur Topaz tersebut.

Kemudian, dia meletakkan mangkuk emas di posisi keuangan, dan pohon keberuntungan dibawa kearah lima elemen.

Setelah Roky menatap dia menyelesaikan persiapan, dia melihat bahwa Fahmi sudah membuat Biro kekayaan dengan menggunakan pohon keberuntungan, dan kemudian memperbesar kekayaan tersebut dengan Topaz dan mangkuk emas untuk dengan cepat meningkatkan kekayaannya.

Benar saja, telepon Rudi berdering dalam waktu lima menit setelah Biro didirikan.

Rudi melihat ke arah kerumunan dan membuka pemeritahuan ponsel, wawa gembira seorang pria paruh baya datang dari dalam telepon: “Nak! Ayah punya kabar baik untukmu! Ayah memenangkan uang sebanyak 60 miliar dalam pertaruhan dan mengembalikan semua kerugian sebelumnya!”

Semua orang menarik napas dalam-dalam, efeknya sangat instan, beberapa bos besar memandang Fahmi dengan sedikit kekaguman, mereka ingin membawa Fahmi untuk melakukan Biro Fengshui semacam ini setelah jamuan makan ini.

Fahmi tersenyum, dan berkata: “Master Jovian, bagaimana?”

Master Jovian menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada meremehkan: “Bisakah ini juga dianggap sebagai biro Fengshui? Itu Fengshui yang tidak berguna.”

Saat berbicara, Master Jovian menoleh dan memberitahu Rudi: “Siapkan aku pagar besi, lima pohon keberuntungan yang sama.”

“Itu saja?” Rudi tertegun dan bertanya dengan sedikit tidak percaya.

Master Jovian mengangguk dan berkata: “Ini sudha cukup.”

Rudi mengangguk dan pergi untuk mempersiapkannya.

Segera, semuanya sudah disiapkan, Master Jovian pergi ke ruang di samping dan menggambar dua lingkaran dalam dua posisi dengan kakinya, dia berkata: “Pindahkan pagar besi ke dua titik ini untuk memisahkan ruangan, atur pohon keberuntungan dalam posisi naga hijau di sebelah kiri, posisi harimau putih di kanan dan naga hijau tiga kaki di kiri dan sebatang pohon di kanan tiga kaki di sisi kiri pagar.”

Segera, semua barangnya sudah diatur.

Roky melihat dan menemukan bahwa keseluruhan tata letak seperti busur dan anak panah, anak panah itu menghadap ke bawah Biro Fengshui Fahmi.

Pada saat ini, ponsel Rudi berdering lagi, dan mata orang-orang dengan cepat fokus ke arahnya.

Rudi melihat ke arah Master Jovian dan setelah mendapat izin dari pihak lawan, dia mengangkat telepon.

“Halo, Tuan Rudi, aku orang yang bertanggung jawab atas tiga kelompok konstruksi, baru-baru ini, kami ingin membangun dunia bisnis di provinsi tetangga, apakah keluarga Wang tertarik?”

“Ya aku tertarik.” Wajah Rudi memerah karena kegembiraan dan dengan cepat menjawab.

“Baik, kalau begitu nantikan kerja sama kita.”

Master Jovian berkata: “Apakah sudah lihat? Ini adalah kekayaan yang sebenarnya, ini adalah kekayaan yang masuk akal dan legal.”

“Namun satu legal dan satu illegal, mana yang lebih kuat dan mana yang lebih lemah.” Fahmi mendengus dan berkata.

Master Jovian berkata dengan percaya diri: “Kamu tunggu.”

Fahmi menatap Rudi dengan sedikit keraguan.

Dan ponsel Rudi berdering lagi, setelah mengangkatnya, dia mendengar suara panik ayahnya: “Nak, kasino sedang dalam kekeacaun, dan ayah dengan panic berlari keluar, kamu harus segera mencari seseorang untuk menjemputku.”

Wajah Fahmi pucat dan dia berkata dengan marah: “kamu menghancurkan biroku! Aku akan membunuhmu!”

Selesai berbicara, Fahmi memukul Master Jovian dengan tinjunya, saat masih muda dulu dia pernah berlatih.

Sebagai seorang ahli geomantik, dihancurkan oleh orang lain sama dengan menampar wajahnya, dan begitu muncul masalah seperti ini, reputasi master geomantiknya akan hancur!

“Terserah kamu.” Semua orang tercengang, dalam sekejap Master Jovian berada di depan Fahmi, dia mengulurkan tangannya dan meletakkan simbol kuning di dahinya.

“Pegerakan tubuhnya cukup cepat.” Yulia berkata dengan heran.

Dan Fahmi menjadi orang kaku, hanya matanya yang bisa bergerak, menunjukkan ledakan panik.

Master Jovian sangat tenang, dan sambil tersenyum, dia tiba-tiba menegurnya.

“Turun!”

“Gedebuk!”

Fahmi seolah mendengar perintah itu, dia tiba-tiba jatuh ke tanah dan mendarat dengan posisi merangkak.

“Master Fahmi!” Yoga menghela napas dan berteriak.

Kerumunan di sekitarnya juga saling memandang, semua orang tercengang.

Dengan langkah seperti itu, Fahmi bahkan tidak memiliki ruang untuk melawan, betapa kuatnya itu!

Fahmi terbaring di tanah, dia sangat marah, tapi dia sama sekali tidak bisa menggerakan tubuhnya: “Anjing, ilmu sihir apa ini.”

“Siapakah manusia dan siapa anjing, sekarang bukannya sudah bisa dilihat? Kamu masih berani bertarung denganku, dengan seni bela diri sampah ini?” Master Jovian tiba-tiba menegur: “Menggonggong seperti anjing!”

Fahmi kaget dan berusaha untuk tutup mulut.

Tapi mulutnya bergerak sendiri, dia tidak bisa mengontrol pita suaranya, dia mengeluarkan suara “Gonggongan” kering dari mulutnya.

Yoga kaget dan hampir jatuh.

Fahmi berusia enam puluh tahun lebih, tetapi sekarang dia berbaring di depan Master Jovian seperti seekor anjing dan menggonggong.

Awalnya adegan itu sangat lucu, tapi suasana di sekitar menjadi sunyi.

Orang-orang yang melihat ini ketakutan.

Master Jovian mengalahkan dua master berturut-turut dalam waktu kurang dari 10 menit, seberapa hebat itu?

“Kemampuan wayang, tidak menyangka Jovian akan kehilangan kemampuan wayang di Hunan Barat!” Pemilik Pavilion Treasure bergumam, wajahnya menunjukan ekspresi terkejut.

Saat dia selesai berbicara, terdengar juga suara udara sejuk di lapangan.

Kemampuan wayang diturunkan dari Hunan barat, yang awalnya merupakan keterampilan rahasia yang digunakan untuk mengendalikan mayat, tetapi sekarang sudah hilang.

Tidak menyangka bahwa mereka bisa menjadi saksi, ini cukup menunjukan bahwa Master Jovian adalah seorang Master Taoisme, sangat membingungkan, tidak ada seorang pun di sini yang bisa menandinginya!

Fahmi masih terbaring di tanah, tersipu karena malu, dia sama sekali tidak bisa mengendalikan dirinya, dia bahkan ingin mati.

Master Jovian melambaikan tangannya, dan Fahmi tiba-tiba merasa tubuhnya melemah dan jatuh ke tanah, dia sangat malu.

“Kenapa, Master Fahmi, apakah kamu puas?” Rudi tertawa.

Fahmi menggigit bibirnya, dan darah mengalir dari bibirnya, dia berkata dengan gemetar: “Pu… Puas”

Melihat Fahmi menundukkan kepalanya dan mengaku kalah, suasana menjadi hening, dan tidak ada yang berani berbicara.

Master Jovian sangat puas dengan hasilnya dan berkata sambil tersenyum: “Siapa lagi yang tidak puas?”

Dia bertanya tiga kali, tetapi tidak ada yang berani menjawab.

Rudi sangat bersemangat dan mengumumkan dengan suara lantang: “Jika tidak ada yang berani bertarung, Master Jovian adalah master nomor satu di xuanshu kali ini, mulai sekarang, Master Jovian adalah Master nomor satu dari xuanshu di Nanguang! Mulai sekarang, kita harus menghormatinya dan jika ingin melakukan sesuatu harus melapor kepadanya terlebih dahulu!”

“Benar-benar sombong.” Yulia terlihat sangat tidak nyaman dan berkata: “Semakin aku melihatnya, semakin aku merasa tidak nyaman.”

Roky sedang tidur dengan dagu terangkat, dia membuka matanya dan berkata: “Kamu tidak nyaman, ayo kita pergi.”