Aku bukan menantu sampah - Bab 186 Telah Menyinggung Orang Hebat Mana

Mia berdiri dan kesal berakta, "Ayah, menurutku "Tuan Muda dari Keluarga Lin" itu pastinya bukan yang Roky. Sampah itu hanya mahir dalam seni bela diri saja, bagaimana mungkin dia bisa menyuruh Samuel, bukan?"

“Sia-sia aku berlutut!” Ando pun tersadar kembali dan mengamuk. “Dia jelas-jelas hanya sampah yang bodoh dan tidak berguna. Jika dia benaran ingin berurusan dengan kami, dia akan melakukannya dari awal. Bagaimana mungkin dia baru akan melakukannya sekarang!"

Jika dia dari awal tahu bahwa ini tidak ada hubungannya dengan Roky, dia pun tidak akan berpura-pura membuat dirinya tampak menyedihkan dan memalukan dirinya.

Melihat mereka berdua menjelekkan Roky, Dewi pun marah dan berteriak dengan amarah. "Sudah selesai? Cepatlah pergi dari sini!!"

Mia dengan dengki memelototi Dewi, menatapnnya dengan jijik.

"Kamu malah berani membela orang luar dan bukannya orang dalam! Aku benar-benar tidak tahu apakah kamu ini masih merupakan anggota Keluarga Liu atau bukan!"

Dewi saking kesalnya langsung berakata, “Ando, bawalah putrimu yang tidak tahu malu ini keluar dari rumahku!"

“Siapa yang tidak tahu malu?” Mia tanpa berpikir panjang langsung mengangkat tangannya, menamparnya.

Dewi sama sekali tidak menyangka bahwa kedua orang yang barusan berlutut di tanah itu akan tiba-tiba memukul dirinya. Dia pun tertegun di tempat.

Ketika tamparan itu mengenai wajah Dewi, sebuah tangan tiba-tiba terulur dari sampingnya, meraih lengan Mia.

"Kamu mau mati? Aku akan membantumu!"

Wajah Roky menjadi dingin. Dia pun menggenggam erat tangan Mia.

"Sakit, tanganku mau patah.”

Mia menangis sambil merintih kesakitan, di mana pergelangan tangannya dicengkram erat oleh Roky, seolah-olah tulangnya akan dipatahkannya.

Roku pun mendorong Mia, membuatnya seketika terjatuh duduk di tanah. Mia pun memegangi tangannya yang telah mati rasa, lalu menangis terisak-isak.

“Berani-beraninya kamu memukuli putriku!” Ando dengan murka berkata pada Jenni. “Sekarang aku akan memanggil polisi, bilang bahwa Roky dicurigai melakukan penipuan dan juga berkolusi dengan orang-orangg bawah tanah. Semua vila dan mobil mewahnya adalah hasil dari penipuan! Jika kamu masih memiliki akal sehat, cepatlah suruh putrimu bercerai dengannya, jika tidak, kalian juga harus bersama-sama masuk ke penjara! Jika dia menceraikannya, Keluarga Liu juga akan memberi kalian yang kompensasi seharga dua puluh miliar rupiah.”

“Dua puluh miliar rupiah?” Jenni menarik napas dalam-dalam. Karena takut akan membuat masalah dan juga tergoda oleh uang, dia pun segera mengangguk kepalanya. “Aku dari awal memang ingin mereka bercerai! Mereka besok akan langsung bercerai!”

Roky pun tersenyum tipis. "Ando, kamu sebaiknya melihat dulu apakah Keluarga Liu dapat memberikan uangnya atau tidak, bukan.”

"Buk buk!"

Lagi-lagi terdengar suara pintu digedor

"He he, orang-orangku sudah tiba.”

Ando pun menyeringai lebar. "Roky, kamu sebaiknya jangan mengira hanya kamu satu-satunya yang bisa bermain curang di belakang. Aku juga ada pergi mencari banyak orang, dan rumahmu hari ini akan dihancurkan!"

Dia barusan sedang menunda waktunya, dan kenyataannya adalah dia diam-diam sudah mencari sekelompok preman, setelah dia selesai berpura-pura menjadi "orang yang menyedihkan", maka begitu Roky mengampuninya, para premain itu akan bergegas masuk dan menghancurkan semuanya.

“Jangan buka pintunya!” jerit Jenni ketakutan.

Mia segera berlari ke pintu dan membukanya.

Begitu melihat beberapa polisi sedang berdiri di luar pintu, wajahnya menjadi suram.

Senyum kemenangan Ando pun menjadi kaku.

Seorang petugas polisi melirik ke arah Mia dan dengan serius berkata, "Apakah Anda adalah Mia?"

"Ya, betul, ada apa?"

"Orang tersangkanya sudah dikonfirmasikan, tangkap dia!"

Sepasang borgol yang mengkilap langsung memborgol pergelangan tangan Mia.

“Ah!” Mia pun menjadi panik dan tiba-tiba menjerit ketakutan. “Ayah, ada apa ini!”

Ando juga tertegun melihatnya. Dia, dengan cemas sekaligus murka, segera bergegas ke sana, tersenyum dengan amarah. "Putriku selalu taat dengan hukum, apakah kalian tidak salah menangkap orang? Oh iya, di sini ada orang yang bernama Roky, aku melaporkannya atas penipuan dan juga berkolusi dengan orang-orang bawah tanah, dan bahkan berencana untuk mencelakai putriku, jadi orang yang seharusnya kalian tangkap itu dia.”

“Apakah Anda bernama Ando? Ayahnya Mia?” tanya seorang polisi.

Ando tercengang sejenak. "Betul.”

Polisi itu langsung bertukar pandang dengan beberapa rekannya, lalu berteriak dengan suara nyaring.

"Bawalah dia juga!"

Ando saking terkejutnya hampir lumpuh di tempat. Dia pun segera memohon dengan berkata, "Apakah ada kesalahan pemahaman, aku... aku tidak melakukan apa-apa.”

"Ada orang yang memberikan bukti bahwa Mia telah menipu banyak uang dari putra orang-orang kaya! Ando pun dicurigai melakukan pencucian uang, selain itu, jumlah penggelapan pajak Anda telah mencapai delapan puluh miliar rupiah. Silahkan Anda menjelaskannya di kantor polisi!"

"Apa, Mia sebenarnya melakukan penipuan? Dan bahkan dengan banyak pria..." Dewi tampak terkejut.

Jenni pun membuka mulutnya, tidak bisa berkata apa-apa. Dia sama sekali tidak menyangka Mia, putri dari Keluarga Liu, akan melakukan usaha semacam ini.

Ketika mendengar bahwa ayagnya telah terungkap, dia langsung terduduk lemas di lantai, tubuhnya gemetar, terisak-isak sambil menjerit. "Aku... aku hanya bermain-main. Kalau tidak, dari mana aku bisa mendapatkan uangnya untuk membeli begitu banyak tas bermerek,.."

“Tidak, itu tidak mungkin!” Ando menjadi panik, sudah tidak lagi peduli dengan skandal putrinya. Bagaimana mungkin penggelapan pajaknya bisa sampai disebarkan oleh orang?

Siapa yang melakukannya?

Dengan kemampuan yang hebat ini, dia malah mengungkapkan kebenaran di balik semua usaha Keluarga Liu!

Sebenarnya mereka telah menyinggung siapa?

Wajah Ando tampak suram. Dia tidak berhenti bertanya dalam pikirannya, sebenarnya Keluarga Liu telah menyinggung siapa.

Jika dia tahu, dia pasti akan berlutut di kakinya, mati-matian memohon ampun.

……

Roky berdiri di sebelah, tersenyum samar.

Dia sama sekali tidak perlu melakukan banyak upaya untuk mengungkap kebenaran di balik Keluarga Liu.

Karena Ando tidak bisa dibunuh, maka biarkan saja Keluarga Liu mengulangi kesalahan yang sama seperti Keluarga Gao! Menghancurkan Keluarga Liu merupakan hal yang jauh lebih mudah daripada membereskan Keluarga Gao. Tak ada seorang pun dari keluarga Ando yang bersih, semua perbuatan mereka di belakang pun jahat, mengungkapkan sedikit kejahatan mereka pun akan cukup membuat mereka dipenjara!

Kedua ayah dan putri itu terduduk lemas di tanah, menangis sambil menjerit. Mereka, seperti anjing mati yang diseret, dibawa masuk ke mobil polisi.

“Astaga, Keluarga Liu telah menyinggung orang hebat yang mana?” Jenni terduduk lemas di tanah, terbengong.

Jika Keluarga Liu bangkrut, bagaimana dengan sahamnya? Bagaimana dengan uang pensiunnya?

Dewi dengan dingin berkata, "Bu, mereka sendiri yang mencari masalah! Siapa suruh mereka mau menabrak Roky, mereka memang pantas mendapatkannya.”

Andrew pun menghela napasnya.

Apapun yang terjadi, Ando tetap adalah kakak kandungnya. Bahkan jika hubungan itu telah diputuskankan, hubungan darah pun tidak dapat diputuskan.

"Akhirnya sudah tenang. Ayo kembali tidur.”

Roky, dengan sikap acuh tak acuh, membalik badannya, berjalan kembali ke kamar.

Andrew pun bangkit dan bergegas keluar. "Tidak, karena Keluarga Liu telah mengalami masalah sebesar ini, aku harus segera pergi ke kediaman Keluarga Liu.”

"Aku juga ikut.”

Jenni segera mengatakannya. Dia pun masih peduli dengan sahamnya.

"Ibu!"

Ketika melihat orangtuanya pergi, Dewi hanya bisa segera mengikutinya mereka, dan berkata pada Roky. "Aku akan menemani ibu. Kamu awasilah rumah dan jangan sampai membuat masalah lagi.”

“Apakah kamu juga akan pergi ke kediaman Keluarga Liu?” tanya Roky, terkejut.

Dewi menghela napas dan berkata, "Ayah dan ibuku itu berpandangan sempit, apalagi ibuku. Aku takut dia akan bertindak tanpa berpikir dan lagi-lagi membuat masalah. Kami malam ini kemungkinan akan menginap di kediaman Keluarga Liu, tidak akan pulang."

Roky terdiam sejenak. "Bolehkah aku ikut bersama kalian?"

Dewi pun menggelengkan kepalanya. "Nyonya Tua saat ini sedang murka, takutnya dia akan semakin marah ketika melihatmu."

Roky pun hanya bisa menyerah.

Tampaknya karena pertunjukan jenaka ini, dia lagi-lagi tidak dapat tidur bersama istrinya.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu