Aku bukan menantu sampah - Bab 750 Rapat Besar Keluarga Xu

Jenni malah kecewa, sama sekali tidak senang!

Dia hari ini diremehkan oleh kerabat keluarga Xu, semuanya karena Roky bukan Direktur sama sekali tidak mempunyai harta ratusan miliar, dia sedang berpikir kapan anaknya bercerai, berharap kerabat keluarga Xu bisa memperkenalkan seorang Direktur di kota Sahaja.

Kalau ada kesempatan, cari keluar tuan muda ketiga keluarga Lin, bertemu dengan anaknya, maka dia mempunyai kesempatan untuk kaya.

Bisa menjadi ibu mertua keluarga Lin, maka dia bisa bersikap sombong di hadapan kerabat keluarga Xu!

Tapi, Jenni juga tidak bisa menunjukkan, hanya bisa berkata dengan tidak bersahabat: "Benar atau tidak, lebih baik pergi ke rumah sakit periksa."

"Ma, kenapa kamu tampaknya seperti tidak senang?" Tanya Roky.

"Aku, mana ada."

Jenni langsung menutupi, menunjukkan sebuah senyuman: "Aku hari ini hanya lelah, besok rapat besar keluarga Xu, aku dan papamu pergi membeli sebuah hadiah."

Sambil berkata, dia langsung berjalan ke kamar mandi: "Aku kembali ke kamar istirahat dulu, nak, tunggu setelah rapat besar keluarga, kamu pergi ke rumah sakit periksa baru kita bicarakan lagi."

"Wanita tua ini, sikap apa ini."

Andrew sedikit tidak senang, tapi tetap menjelaskan kepada Roky: "Mamamu hari ini sudah lelah, dia istirahat dulu."

Roky mengangguk, lagipula dia tidak peduli sikap Jenni seperti apa, asalkan suasana hati istrinya baik saja.

Malam hari kembali ke kamar, Roky dengan berhati-hati memeluk Dewi, takut akan melukai perutnya.

Dewi dengan manja berkata: "Aku bukan terbuat dari kaca, untuk apa kamu berhati-hati sampai seperti ini?"

"Sayang, aku takut menjepit anak di perutmu."

Roky menggaruk kepalanya, tersenyum: "Kalau tidak mulai sekarang aku tidur di ruang tamu?"

"Tidak perlu."

Dewi mendorongnya, dengan wajah merah berkata: "Tunggu setelah rapat besar keluarga besok, kita pergi ke rumah sakit periksa."

"Baik."

Hati Roky bermekaran, semangat sekali sampai tidak bisa tidur, dengan berhati-hati memeluk tubuh istrinya, sampai istrinya tertidur, dia masih sulit untuk tertidur.

Sudah mau jadi papa!

Juga tidak tau anak di dalam perut istrinya laki-laki atau perempuan, meskipun sekarang ketrampilan medisnya bagus sekali, juga tidak mungkin secepat ini mengetahui jenis kelamin janin.

......

Hari kedua pagi-pagi, Andrew membawa sekeluarga, dengan perkasa mengikuti rapat keluarga Xu.

Sebenarnya, skala keluarga Xu juga tidak kecil, juga ada beberapa orang sukses, tapi garis Jenni adalah posisi terendah di dalam keluarga Xu.

Lokasi perkumpulan adalah di dalam mansion keluarga Xu di kota Sahaja.

Awalnya rapat besar keluarga Xu setahun sekali, hanya saja beberapa tahun ini mulai merosot, mengadakan rapat besar keluarga juga harus menghabiskan banyak biaya, jadi diganti menjadi beberapa tahun sekali.

Tapi meskipun begini, saat Roky sekeluarga sampai di depan pintu mansion, sudah terparkir beberapa mobil mewah di luar pintu.

Diantaranya yang paling menyita perhatian adalah rolls-royce yang seharga 20 miliar lebih, disebelahnya ada seorang pemuda sopan yang berpakaian setelan bermerek, tampak kurus dan lembut, memakai sebuah kacamata berbingkai emas.

Tidak sedikit kerabat keluarga Xu mengelilingi pemuda ini, tidak berhenti memuji.

Mata Jenni juga penuh kekaguman, dengan cemburu berkata: "Lihatlah Leon, sekarang karirnya bagus sekali, sudah menjadi seorang Direktur ."

"Itu siapa?" Roky meliriknya sekilas, hanya merasa mobil itu biasa sekali, mobil biasa digarasinya jauh lebih mahal dari mobil itu.

Dewi berkata: "Kamu masih ingat tante sepupu pertama Aurel? Itu adalah anaknya."

"Tante sepupu pertama?" Roky langsung teringat, bukankah itu wanita yang kemarin di grup chat keluarga Xu, angpaonya direbut oleh Jenni, lalu langsung memaki hebat.

Sekarang rapat keluarga Xu, Aurel ini pasti akan datang.

Kerabat yang berkumpul di depan pintu rumah Xu, Jenni langsung mengangguk dan menunduk, melangkah maju dan menyapa para kerabat.

Tapi, meskipun dia semerendah apapun, juga tidak banyak kerabat yang ramah kepadanya, kebanyakan hanya bergumam dari lubang hidung, lalu tidak mempedulikan lagi.

Saat ini, sebuah mobil BMW putih melaju kemari perlahan, semua orang langsung gempar, beramai-ramai pergi menyambut.

Jenni begitu melihat, langsung menarik Dewi berlari ke depan: "Cepat, paman sepupu pertama sudah datang, kita pergi sapa dia.

Paman sepupu pertama adalah kepala keluarga Xu mulai saat ini, ayo cepat pergi."

Mobil BMW itu berhenti, pintu mobil baru saja terbuka, orangnya masih belum keluar, sudah beberapa orang keluarga Xu menyambut dan bertanya dengan ramah.

Jenni dihalangi gerombolan orang diluar, bagaimana memaksa masuk juga tidak bisa, membuat panik sekali.

Supir menarik dan membuka pintu mobil, seorang pria tua pantekosta yang tinggi, sebelahnya ada seorang wanita paruh baya, dan juga pemuda dengan rambut cepak keluar dari dalam.

Semua orang langsung berseru.

"Paman sepupu pertama, kamu sudah datang, silahkan masuk ke dalam."

"Ini adalah anakmu, Suho bukan, dari penampilan saja tampaknya berbakat."

"Kakek Xu terus menceritakanmu, mengatakan tahun depan akan menyerahkan posisi kepala keluarga Xu kepadamu, mulai hari ini harus banyak menjaga kami."

Sekelompok kerabat keluarga Xu berusaha untuk menjilat, karena 'paman sepupu' ini akan menjadi kepala keluarga Xu selanjutnya.

Kepala keluarga Xu, kekuasaannya tidak kecil, tidak hanya bisa memobilisasi semua koneksi keluarga Xu, dan juga prestisenya paling tinggi, dan juga bisa menentukan hak anggota untuk masuk atau keluarga dari keluarga.

Nama paman sepupu adalah Verrel, merupakan anak pertama kakek Xu, biasanya di dalam keluarga meskipun ekonominya bukan paling tinggi, tapi posisinya nomor dua setelah kakek.

Menghadapi sapaan ramah anggota keluarga Xu, wajah Verrel tenang, dan berbasa basi dengan kerumunan orang.

Jenni penuh keringatan, baru saja bisa masuk ke dalam kerumunan, menarik Dewi berkata.

"Kakak, kakak sepupu Xu, ini adalah anakku Dewi, ingin menyapamu."

Setelah mengatakannya, dia menekan kepala Dewi, memaksa Dewi untuk membungkuk dan menyapa dia.

Verrel mengangkat kelopak matanya, hanya mengangguk datar, seperti tidak melihat apapun, memutar badannya dan mengobrol dengan orang lain.

"Ma."

Dewi juga merasakan keremehan orang itu, dengan tidak senang menghempas tangan Jenni.

dia datang menghadiri acara, bukan mendekati anggota keluarga Xu, untuk apa mencari masalah.

Tapi Jenni malah tidak melepaskan, masih tidak berhenti berkata: "Paman sepupu, dengar-dengar perusahaanmu mendapatkan kontrak besar lagi, selamat selamat......"

Bagaimanapun Jenni memuji, tapi Verrel sekeluarga tidak menatapnya dengan benar.

Jenni masih ingin berjabat tangan dengan anaknya Suho, tapi tangan yang terulurkan, orang itu sama sekali tidak melihat, langsung melewati tangan Jenni, berjabat dengan kerabat keluarga Xu di belakangnya.

Jenni canggung sekali, tapi masih tetap tidak putus asa, bagaimana juga ini adalah keluarga Xu di masa depan, tidak boleh tidak didekati.

Tapi saat ini, Leon berjalan dari sebelah.

Menyempil di kerabat sebelah Verrel, langsung memberikan jalan, dan juga ada prang yang mendorong Jenni dengan kuat.

Leon berjalan kesana dengan aura yang tidak biasa, berkata: "Halo paman sepupu, dengar-dengar kamu baru menandatangani sebuah kontrak besar, hebat sekali."

"Oh, Leon."

Ketenangan di wajah Verrel, langsung menunjukkan sebuah senyuman, berkata: "Dengar-dengar papamu penisun dari baris kedua, memberikan direktur perusahaan farmasi kepadamu, kamu adalah orang muda berbakat di keluarga Xu kita, bagus sekali."

Leon berkata: "Paman sepupu berlebihan, kalau tidak ada bantuan dari para kerabat, aku juga tidak akan tumbuh secepat ini."

Verrel tertawa terbahak: "Anak muda tidak sombong, sungguh langka sekali."

Setelah mengatakannya, dia menyuruh Suho: "Mari, sapa Leon, nanti kalian akan mempunyai kesempatan untuk bekerja sama."

Setelah mengatakannya, Suho yang baru saja menghadapi kerabat keluarga Xu dengan wajah tidak sabaran, langsung tersenyum, langsung mengulurkan tangan.

"Leon, ada kesempatan nanti aku traktir kamu makan, sudah lama sekali tidak berjumpa denganmu."

"Harusnya aku yang mentraktirmu, sesudah perkumpulan keluarga, sama-sama buat janji makan bersama."

Mereka berdua bagaikan saudara kandung, mengobrol dengan akrab.

Jenni didorong oleh kerumunan sampai ke samping, ingin bergabung juga tidak bisa.

Dia masih ingin menarik Dewi, Roky malah menghentikan, menarik Dewi ke belakangnya.

Sekarang istrinya hamil, Jenni malah menariknya menerobos tempat kerumunan, kalau nanti sampai menimbulkan masalah, bagaimana?

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu