Aku bukan menantu sampah - Bab 236 Manusia Seperti Apa Dia

Di sekitarnya, beberapa pria kekar terbaring di bawah, tubuhnya penuh darah dan tidak sadarkan diri.

Di koridor di depan mereka, belasan petugas keamanan terkapar di bawah dan terluka parah.

Mata Mia membesar karena terkejut!

Ada petugas keamanan di lantai bawah kantor, di lantai ini, dia juga mengatur penjaga keamanan, apakah Roky berjuang sendirian, bertarung di sepanjang jalan saat masuk?

Pada saat ini, Mike mendengar ada suara gerakan dan bergegas membawa orang-orang kemari.

Dia melihat Mia terkapar di bawah dan langsung berteriak.

“Hajar Roky untukku!”

Belasan pengawal bergegas maju dan bergegas ke arah Roky.

Tapi Mike menunjukan wajah galak, dan hatinya gemetar melihat situasi ini, dan dia menyusut kembali.

Dia tahu bahwa Roky sangat kuat, jika dirinya tidak lari sekarang, dia pasti akan dibunuh olehnya.

Mike berlari dan meraung dengan ganas.

“Roky, beraninya kamu membuat ulah di perusahaan keluarga Liu, aku katakana kepadamu, hari ini aku pasti akan menemukan seseorang untuk membunuhmu!”

Selesai berbicara, Mike segera menelepon dengan nada menyanjung: “Kak Dao, aku Mike! Aku sedang ada masalah di sini, tolong kamu bawa orang-orang kemari!”

Setelah menderita di tangan Roky, untuk berjaga-jaga, dia sengaja berteman dengan sekelompok pasukan bawah tanah, dia juga menghabiskan banyak uang untuk mengundang orang-orang ini untuk makan, minum, dan bersenang-senang untuk mencegah saat-saat seperti ini.

Orang-orang ini semuanya adalah preman jalanan, mereka kejam dan sering melakukan pertarungan!

Dengan Roky sendirian, dia sama sekali tidak bisa bertarung!

Para pengawal ini semuanya dipekerjakan olehnya, mereka cukup kuat untuk menahannya selama beberapa menit.

Sekelompok pengawal yang ganas dan bergegas menghampiri Roky.

Roky melirik sekilas, dalam pandangannya, orang-orang ini hanyalah tumpukan kayu rapuh!

Dalam waktu kurang dari 20 detik, koridor dipenuhi pengawal.

Orang yang berdiri, hanya Roky!

Dan Mike tidak menyangka dia menghajarnya begitu cepat, dengan ketakutan dia berlari masuk ke dalam lift dan menekan tombol tutup.

Mata Mia membelalak, dia tidak percaya bahwa kakaknya telah membuangnya, dia segera menutupi dadanya dan menangis dengan getir: “Kak, cepat tolong aku.”

Tapi Mike tidak berani berbicara dengannya dan lari menyelamatkan nyawanya.

Dia dibuat menderita oleh Roky, tapi dia tidak menyangka Roky akan masuk ke perusahaan keluarga Liu dan menghancurkan semua orang, kemampuannya benar-benar menakutkan.

“Cepat, cepat...” Mike ketakutan, melihat pintu lift menutup secara perlahan, dia akhirnya menghela nafas lega.

Kak Dao, yang barusan dia telpon, adalah seorang pria yang dikenal sebagai “Pedang di Kota Gopo”, dia tidak hanya memiliki kekuatan yang luar biasa, tetapi juga berasal dari keluarga seni bela diri dan sangat terampil!

Pada saat itu, kak Dao, membunuh lebih dari 20 orang berturut-turut dalam pertempuran sengit antara dua kelompok, dia berlumuran darah, tetapi dia hanya tergores di dahinya dan meninggalkan bekas luka pedang.

Kak Dao menjadi terkenal karena pertempuran itu, dan menempati posisi tinggi di pasukan bawah tanah Kota Gopo, semua pria bertubuh kekar menyerahkan stiker itu dan ingin mengambilnya untuk digunakan sendiri.

Namun, Kak Dao menolak, dia mengumpulkan sekelompok anak buah kemudain membuka kasino dan kota hiburan… sekarang dia sudah memiliki kekayaan miliaran rupiah dan telah menjadi tuan besar!

Dan pisau gunung ini sudah menjadi lambang Kak Dao!

Mike berteman dengan Kak Dao setelah menghabiskan banyak uang untuk menyenangkannya.

Jika kak Dao datang, Roky pasti akan terbunuh dengan pedang!

Roky ini, dia hanya bisa bertarung asal-asalan, di depan Kak Dao, dia hanya bisa berlutut dan memohon belas kasihan!

Pintu lift menutup secara perlahan, Mike menarik napas dalam-dalam dan bersandar di dinding.

Akhirnya lolos!

Tiba-tiba, pintu penutup lift tiba-tiba berhenti bergerak, dan mengulurkan sepasang tangan dari luar untuk memegang erat kusen pintu!

Mike sangat terkejut hingga dia melompat dan menekan tombol tutup!

“Trakkk!”

Pintu lift terbuat dari stainless, dan mengeluarkan suara yang tidak enak, membuat orang yang mendengarnya menjadi mengerutkan badan.

Mike ketakutan dan berkeringat dingin di dahinya.

Dia menyaksikan tanpa daya, Roky dengan mudah mendobrak pintu lift dan berdiri di luar tanpa ekspresi.

Pintu lift terbuat dari stainless, bahkan meninggalkan dua sidik jari yang dalam, pelat baja telah ditarik dengan sekuat tenaga, tidak dapat ditutup lagi.

“Gedebuk!”

Wajah Mike menjadi pucat, dan kakinya melemah dengan ketakutan dia langsung terjatuh.

Manusia seperti apa ini!

Menarik pelat baja dengan tangan!

Roky meraih kerah Mike dan mengangkatnya seperti ayam dan melemparkannya dengan tenang.

“Panggg!”

Tubuh Mike terbang di udara, dan jatuh dengan keras di atas lantai, mulutnya berlumuran darah, dan satu giginya lepas.

Dia tidak peduli dengan rasa sakitnya, dengan bergetar, mengusap darah di seluruh wajahnya dan berkata: “Roky, jangan Bunuh aku, kamu adalah adik iparku...”

Adik ipar?

Roky mengerutkan kening dan mencibir.

Sejak menikah dengan Dewi selama empat tahun, dia tidak pernah mendengar kata ini dari keluarga Liu.

Dia sudah lupa!

Panggilan mereka kepadanya ada tiga.

Sampah! Bajingan! Bodoh!

Mike terlempar ke sudut tembok, dan Roky mendengar gerakan yang datang dari ruang utilias.

Istrinya masih di dalam!

Dia mengerutkan kening dan tanpa ragu-ragu, dia menendang pintu ruang utilitas.

“Pranggg!”

Pintu besi yang keras tiba-tiba berubah bentuk, dan kunci besi yang tertancap di dinding langsung terguncang, dan muncul lubang besar di dinding.

Mia ketakutan dan gemetaran!

Jika tendangan ini menendang dirinya, jangankan menendang dada, bahkan kepalanya pun jika ditendang olehnya akan hancur menjadi berkeping-keping!

Roky menendang gerbang besi dan membawa Yulia berjalan masuk ke dalamnya.

Ruang utilitas itu gelap, tetapi penglihatannya bisa melihat Dewi di bawah.

Melihat Dewi duduk bersandar di dinding, matanya terpejam, wajahnya yang cantik memerah, dan dia terus merobek pakaiannya, dia tampak sangat tidak nyaman.

Ini adalah respons khas terhadap jimat bunga persik.

Roky berjalan menghampirinya, mengendong Dewi dan berbalik badan lalu berjalan keluar.

Ketika Roky menggendong Dewi, dia juga seperti ular air, terus bertahan di dekatnya.

Roky menggendong Dewi dengan satu tangan dan Yulia di bahunya, dia berbalik badan untuk berjalan ke luar ruang utilitas.

Saat dia ingin berjalan keluar, dia mendengar suara tajam Mike.

“Kak Dao, bocah ini!”

Roky langsung berjalan keluar dari ruang utilitas, melihat koridor sudah dipenuhi oleh orang-orang berbaju warna hitam.

Wajah Mike bengkak, berdiri lalu memmbungkuk di samping seorang pria berkepala botak, begitu dia melihat Roky keluar, dia segera mengertakkan gigi dan meraung.

“Sampah! Kak Dao sudah tiba, hari ini adalah hari terakhir aku melihatmu! Kak Dao akan membunuhmu!”

Ada bekas luka di wajah pria tersebut, seperti cacing tanah, terlihat sangat ganas, dia berkata sambil tersenyum: “Apakah kamu Roky?”

Wajah Roky murung dan tidak berbicara.

“Haha, ternyata dia yang dimaksud pria yang tangguh!” Kak Dao mencibir dan berkata kepada beberapa orang berbaju hitam di belakangnya: “Pergi, pertama-tama patahkan lututnya dan suruh dia berlutut di depan Mike!”

Mike terlihat bersemangat dan menatap Roky dengan galak.

Mia mengertakkan gigi dan menutupi dadanya, dia seperti ingin menggigit daging Roky dan berteriak: “Kak Dao, jangan bunuh dia dulu! Aku ingin dia melihatnya dengan matanya sendiri, istrinya diganggu oleh orang!”