Aku bukan menantu sampah - Bab 402 Kalian Berdua Orang Miskin

Dia tidak mengetahui apa maksud Suri mencarinya, jika ketahuan oleh Jenni ada seorang wanita datang mencarinya, dia khawatir akan muncul keributan besar.

Roky buru-buru melepas sepatunya, lalu sembarang mengganti sepasang sepatu olahraga usang, berjalan keluar villa.

Ternyata Suri Jiang memang benar menunggu di depan pintu, mengendarai sebuah sepeda listrik, begitu melihat Roky datang, dia langsung melambaikan tangan.

Roky tercengang, lalu keceplosan :"kamu berpakaian seperti ini, aku hampir tidak mengenali mu."

Jika bukan karena telah menelponnya terlebih dahulu, dia hampir tidak mengenalinya, wanita muda dan cantik yang berada di hadapannya adalah Suri Jiang !

Dia mengenakan kaos ketat berwarna putih, rok tenis berwarna biru muda, rambut hitam panjangnya diikat tinggi ke belakang, dan memakai topi baseball putih.

Biasanya Suri Jiang berpakaian sangat konservatif, memakai rok panjang, penampilannya elegan, dan anggun, sekali lihat saja sudah tahu kalau dia adalah putri dari keluarga kaya.

Sedangkan sekarang, badannya yang halus dan indah menampilkan kesempurnaan secara menyeluruh, kelihatan seperti sudah dewasa dan cukup berpengalaman, sehingga membuat orang yang melihatnya menelan air liur, rok pendek yang hanya menutupi pangkal paha, sepasang paha ramping yang putih dan lurus, sangat menggoda.

Roky melihat sekilas mendadak merasa susah mengendalikan diri, tapi kemudian dengan cepat dia menenangkan pikirannya, berjalan menghampirinya dan bertanya :"ada apa?"

"Temani aku pergi membeli mobil."

Suri Jiang tersenyum padanya, lesung pipi muncul di pipinya :"kakak ku sangat sibuk, makanya aku kemari mencari mu."

"Bolehkah aku tidak ikut ?" Roky berkata dengan muka cemberut.

Dia berpakaian sangat tipis dan seksi, datang ke halaman belakang rumah, seandainya ketahuan oleh istri ku, tidak heran kalau istriku akan cemburu.

Suri Jiang memiringkan kepalanya, berkata :"tentu saja tidak boleh ! mulai sekarang aku adalah perwakilan Perusahaan Farmasi Jiang dan Grup Babel, demi kerja sama yang baik ke depannya, tentu saja kamu tidak boleh menolakku.”

"Apa ?"

Roky kaget, mengamati dengan cermat :"kamu adalah perwakilan dari Perusahaan Farmasi Jiang ?"

Bukan Hendrik ?

Kenapa ganti jadi wanita ini ?

Suri Jiang tertawa, lalu berkata :" begitu aku kembali dari kota Gopo, tentu harus mencari pekerjaan, jadi keluarga menyerahkan posisi wakil presiden kepada ku ! Walaupun hanya sebagai wakil, namun apa yang ku katakan tetap berlaku."

Keluarga Jiang kaya dan keras kepala, Roky tidak bisa berkata apa-apa.

Tidak masalah mau bekerja sama dengan siapa, yang penting obatnya laku.

Dengan senyum masam dia berkata :"perjamuan bisnis ini, tidak mungkin ku tolak kan ?"

Roky menelpon istrinya, memberitahukan kalau malam ini dia tidak pulang makan malam, kemudian naik sepeda listrik menuju ke dealer mobil.

Namun ternyata Suri Jiang bukan ingin membeli mobil, dia malah membawa Roky, masuk ke dalam toko sepeda motor lokomotif berat.

Roky bertanya dengan kaget :"kamu yakin mau membeli sepeda motor ?"

Menurutnya, hanya cucu dari dewa magis Shou di Kota Babel, wanita seperti Maggy, baru suka mengendarai sepeda motor lokomotif berat.

Tidak disangka Suri Jiang yang seorang putri keluarga kaya, rupanya juga memiliki hobby seperti ini.

Ruang pameran penuh dengan sepeda motor lokomotif berat, bersinar, sambil melihat Suri Jiang berkata :"di kendarai beberapa kali pun tidak masalah.

Setiap hari menjadi wanita yang berbudi luhur, apa aku tidak capek ?"

"Apakah sebelumnya kamu juga seperti ini, selalu berpura-pura?" Roky sungguh tidak percaya kalau dia bisa salah menilai, dia mengira kalau Suri Jiang adalah wanita anggun, tidak di sangka ternyata dia orang yang cuek namun baik hati.

Suri Jiang tertawa, lalu berkata :"ini bukan berpura-pura, sesekali melakukan hal yang disukai sendiri, untuk melepaskan stres."

Mendengar penjelasannya, Roky jadi teringat pada Melani, dia langsung mendesah.

Sebagai seorang putri dari keluarga Su yang kaya, Melani bertanggung jawab atas Grup Su, semua berada di genggamannya, dia biasanya juga terlihat tidak bersahabat, sombong dan tegas.

Tapi ngomong-ngomong, sebenarnya Melani dengan Suri Jiang seumuran.

Seandainya dia terlahir di keluarga biasa, sekarang ini dia adalah seorang wanita yang ceria dan periang, tidak mungkin seperti sekarang ini menjadi seorang wanita kuat yang tidak berperasaan.

Berpikir sampai disini, Roky mengayunkan tangan dan berkata :"beli saja, aku akan membantu mu menjaga rahasia."

Akhirnya, Suri Jiang menyukai sebuah sepeda motor lokomotif berat berwarna hitam, yaitu BMW HP4 race.

Dia mengangkat kepalanya memanggil orang :"pramuniaga, aku mau beli yang ini."

Dia berteriak dua kali, di dalam sebuah ruangan yang kosong berdiri beberapa orang sales, namun mereka seperti tidak mendengarnya, hanya berdiri dan asyik mengobrol.

Roky mengerutkan keningnya, berteriak dengan keras :"apakah tidak ada orang, kenapa tidak ada yang menuju kesini ?"

Saat ini, seorang sales pria dengan muka cemberut berjalan menghampiri, sambil mengerutu :" Kenapa teriak-teriak, mau beli yang mana ?"

"Ini."

Suri Jiang menunjuk ke BMW HP race.

Sales pria ini melirik mereka, lalu mengamati sekilas, berkata dengan emosi kepada Roky :"apakah kalian berdua sanggup membeli ini ? Sepeda motor lokomotif berat ini harganya 3 milyar, dan tidak melayani pembayaran cicilan."

"Siapa bilang aku tidak sanggup membelinya ?" Suri Jiang menjadi tidak senang.

Selama membeli barang, belum pernah ada yang berani memandang rendah keluarga Jiang.

Selesai berkata, tanpa sadar Suri mengeluarkan tas tangannya, saat membuka tasnya dia tertegun.

Beberapa detik kemudian, dia dengan malu berkata kepada Roky :"aku.......lupa membawa dompet....."

Biasanya dia keluar rumah ada asisten yang mengikuti, hari ini diam-diam keluar mencari Roky, dia lupa membawa dompet.

Sales pria itu tertawa menyindir, sambil menyilangkan tangannya :"beli barang pakai uang, tidak mengerti uang tunai ? Aku lihat kalian berdua tadi datang dengan mengendarai sepeda, aku sarankan kalian lebih baik mengendarai sepeda saja, BMW race ini bukan hanya tidak sanggup kalian beli, bahkan uang untuk biaya perawatannya setiap bulan, bisa untuk biaya hidup kalian berdua selama satu bulan."

Dua orang ini sangat miskin, mana kelihatan seperti orang yang sanggup membeli sepeda motor lokomotif berat seharga 3 milyar ?

Apalagi pemuda itu, memakai sepasang sepatu olahraga yang sudah usang, kelihatan seperti pekerja buruh !

Begitu mendengarnya Roky menjadi emosi, dengan serius berkata :"uang tunai, baik, sekarang juga bayar lunas."

Tidak disangka tempat seperti kota Wasa ini, masih ada juga orang yang suka memandang rendah orang lain.

Selesai berkata, dia segera merogoh saku celana untuk mengambil dompetnya.

Begitu dia merogoh saku celananya, ekspresi wajahnya sedikit berubah.

Dompet itu jelas2 ada di saku celana, kenapa bisa hilang ?

"Kak Roky, kamu juga tidak bawa dompet ?" mata Suri Jiang terbelalak.

Roky merogoh saku celananya beberapa kali, tetap tidak ada, dengan tidak berdaya menarik keluar tangannya, dengan senyum pahit berkata :"Mungkin terjatuh."

Tadi Jenni memaksa untuk mencuci kakinya, mungkin saat itu, dompetnya jatuh di bawah sofa.

"Ingin bermain-main ya ?" Sales pria itu marah, dan meremehkan : "kalian berdua sedang bersandiwara apa? Tidak memiliki uang masih masuk kesini untuk berpura-pura ? tidak bawa dompet ? Lupa? Aku lihat kalian berdua cocok jadi aktor film oscar, berperan sebagai pengemis pasti akan membuat kalian memjadi aktor terkenal !"

Suri Jiang mana sanggup menerima penghinaan ini, buru-buru berkata :"kami hanya lupa membawa dompet, kalian sudah menghina kami, sekarang juga aku telpon anggota ku untuk mengantar uangnya kemari."

Sambil berkata, dia mengeluarkan hp untuk menelpon, baru saja dihidupkan, hp sudah kehabisan daya.

Suri Jiang emosi sampai menghentakkan kaki, ingin rasanya membanting hp itu.

"Biar aku saja."

Roky mengeluarkan hp, menelpon Bagor pasukan pengawal keluarga Lin, menyuruhnya mengutus satu orang, untuk mengantar uang kemari.

Hanya mengutus anggota pasukan pengawal, untuk mengantar uang beberapa milyar, bagi keluarga Lin ini sama sekali bukan masalah.

Dia tidak mungkin menghubungi anggota keluarganya, karena saat ini ibu mertua dan pamannya sekeluarga sedang berada di ruang tamu, jika mereka mengetahui dia memiliki begitu banyak uang, pasti akan terjadi keributan besar.

Sales pria itu berkata dengan tidak sabar :"kurangi membuat masalah, menghabiskan waktu ku ! keluar saja jika tidak sanggup beli, untuk apa berpura-pura kaya disini.

Aku kasih tahu kamu, orang kaya yang ku jumpai sudah banyak ! Hanya kalian berdua orang miskin, berlutut pada orang kaya pun tetap tidak sebanding."

Saat ini, para sales yang berada di kejauhan, bergegas menuju ke pintu, memberi hormat dan membungkukkan badan.

Hanya bertemu seorang pemuda berjas putih, dan di dampingi dua orang asisten, dengan tegap berjalan masuk ke dalam.

"Tuan Wisnu telah datang !" sales ini langsung mengabaikan Roky, dengan wajah penuh senyuman menyambut pemuda itu, wajah ramahnya ini berbeda dengan yang tadi.

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu