Aku bukan menantu sampah - Bab 385 Persekongkolan

"hehe!" Junandus sedikit terkejut dan dia pun kembali tersenyum dan berkata: "sebelumnya aku pernah mendengar namanya! Roky memang bukanlah merupakan orang baik. dia begitu sadis dan pernah mencelakai begitu banyak orang. kamu sepertinya akan mengalami kesialan yang sangat dalam jika berjumpa dengannya."

setelah mendengar itu, Steven seketika merasa dirinya telah menemukan sahabat karibnya, dia lalu berkata: "tentu saja! aku masih ingin membalas dendamku padanya. dia lah yang mencelakai seluruh anggota keluarga Lu! aku harus membalas semua dendamku dan membuatnya kesulitan!"

Junandus duduk di belakang meja bekerjanya dan setelah mendengar Steven yang ingin membalas dendam, dirinya merasa begitu bahagia!

dia begitu dendam pada Roky dan sangat ingin memusnahkannya!

saat ini, Steven juga merasakan hal yang sama. oleh karena itu, Junandus harus memanfaatkan dirinya dnegan baik.

Junandus berpura-pura perhatian dan menganggukkan kepalanya sambil berkata: "tidak disangka Roky adalah orang yang seperti itu. dokter Steven, aku tidak suka melihat orang seperti itu. aku akan mendukungmu untuk membalas semua dendammu padanya! jika kamu membutuhkan bantuan, aku akan segera membantumu. katakan saja padaku!"

Steven hanya meluapkan emosi di dalam hatinya saja, namun dia tidak menyangka kalau Junandus akan mendukungnya. dia seketika merasa terharu dan berkata: "ketua Junandus, aku tidak menyangka kamu adalah orang yang seperti ini! kamu memiliki sikap yang baik dan tidak heran kalau kamu memiliki kedudukan tinggi di kota Wasa ini."

Junandus sedikit emosi setelah mendengar itu.

waktu itu, dirinya terpaksa harus berlutut di hadapan Roky pada kediaman keluarga Jiang.

utnungnya hal memalukan itu tidak tersebar. kalau tidak, bagaimana mungkin dia bisa menahan malu di kota Wasa ini?

tatapan Junandus terlihat penuh dendam, dia lalu berkata dengan tegas: "dokter yang ada di pengobatan tradisional negara ini tidak hanya bisa mengobati manusia, kami juga bisa mencelakai manusia! dokter Steven, lakukanlah apa yang kamu inginkan. aku akan mendukungmu."

Steven begitu terharu dan berkata: "Roky memiliki kemampuan yang lumayan hebat dan dia juga memiliki sejumlah ajudan di sisinya. dia sedikit sulit untuk dikalahkan."

Junandus tersenyum dan berkata: "jika dia sulit untuk dihadapi, maka kita boleh mencoba untuk menyerang orang disekitarnya? menyerangnya dari sisi lain dapat membuat dirinya tunduk. Roky pastilah memiliki istri ataupun anak di kota Wasa ini. orang terhebat sekalipun pastilah memiliki titik lemah."

tatapan Steven seketika bekilau dan kenapa dirinya tidak memikirkan hal ini sebelumnya?

dia segera berkata dengan penuh terimakasih: "terimakasih atas ide dari ketua, aku akan mendiskusikan masalah balas dendam denganmu nanti."

Junandus lalu menganggukkan kepalanya dan berkata: "aku harus menjunjung tinggi keadilan. aku akan membantumu untuk menelusuri kondisi Roky di kota Wasa ini dan juga dimana para saudaranya tinggal."

setelah mengatakan itu, dia memberi perintah pada asistennya untuk menutup pintu ruangan tersebut dan dirinya mulai merencanakan sesuatu dengan Steven.

...........

semenjak Jenny tahu kalau Roky akan mengembalikan kedua villa itu, dia pun mulai membuat kekacauan dan memutuskan untuk tidak pergi dari kota Wasa ini.

Dewi awalnya berencana kembali ke kota Gopo dua hari kedepan.

namun Jenny khawatir kalau dia akan kehilangan kedua villa itu. dia pun mulai menangis dan tidak ingin pergi dari tempat ini.

Dewi lalu menasehati dirinya: "ibu, kamu juga tidak bisa tinggal di kedua villa ini dalam waktu yang lama. bagaimana kalau kamu mendatangkan dampak buruk pada Roky dan mendatangkan masalah nantinya?"

sambil mengusap matanya, Jenny pun berkata: "jika dia dipenjara, itu juga tidak ada hubungannya denganku! biarkan dia dipenjara asalkan dia tidak mengembalikan villa ini. kedua villa ini juga akan mempermudah dirimu untuk menikah lagi nantinya."

Roky kehabisan kata-kata setelah mendengar semua ini.

bagi mertuanya, uang lebih penting dibandingkan dengan nyawanya.

Dewi lalu berkata dengan tidak senang: "ibu, pikirkanlah, bagaimana kalau villa ini bermasalah dan semua villa ini akan disita?"

setelah berpikir, Jenny juga menyadari masalah ini. dia lalu berkata: "sore ini, ubahlah nama pemilik villa ini menjadi nama Dewi dan nama pemilik villa besar itu menjadi namaku!"

Roky lalu berkata dengan datar: "tidak mungkin!"

kesabaran yang ia miliki pastilah memiliki batas.

Jenny kembali marah dan segera meraih sebuah gelas, lalu melemparkannya ke arah Roky.

"brengsek! beraninya kamu berbicara denganku menggunakan nada seperti itu?"

Roky hanya berdiri diam di sana sambil menangkap gelas itu.

itu merupakan sebuah gelas keramik yang akan melukai kepala orang lain jika terlempar.

Jenny sungguh berani melemparkan gelas itu. sepertinya dia memanglah tidak menganggap penting sebuah nyawa!

Roky lalu berkata dengan datar: "Jenny, dengarlah dengan baik, akulah yang berkuasa di kota Wasa ini! kalau kamu merasa tidak puas, silahkan kembali ke kota Gopo malam ini juga."

setelah mengatakan itu, dia pun tidak lagi menghiraukan Jenny dan segera melemparkan gelas itu ke lantai hingga pecah. dia lalu pergi dari tempat ini.

"brak!!"

terdengar suara yang keras.

gelas itu hancur berkeping-keping di atas lantai.

Jenny hanya menatap kepergian Roky dengan ketakutan.

Dewi juga sedikit terbengong. dia tidak menyangka kalau Roky juga bisa bersikap seperti ini.

tiba-tiba, Jenny kembali berdiri dan memaki Roky.

"brengsek! kamu kira kamu siapa? apakah kamu sudah hebat sekarang? hingga berani menghancurkan barang di rumah ini? jikalau kamu memang hebat, maka tidak usah kembali lagi malam ini. kalau tidak, aku akan mengusirmu keluar menggunakan sapu!"

hal ini benar-benar membuat Jenny merasa begitu marah.

Roky begitu berani di kota Wasa ini. dia bahkan berani menghancurkan gelas di depannya.

setelah meredakan rasa terkejut, Dewi pun berkata pada Jenny: "ibu, kamu keterlaluan. demi uang, kamu bahkan rela Roky dipenjara! villa ini merupakan pemberian orang lain. belum pasti juga kalau villa ini merupakan miliknya. kamu malah terus memaksa untuk mendapatkan villa ini. jika Roky dipenjara, maka lewatilah harimu bersama uang-uangmu itu. aku juga tidak ingin pulang ke rumah lagi."

setelah mengatakan itu, Dewi pun pergi.

Jenny segera berkata: "putriku, aku melakukan ini semua untukmu."

namun Dewi sama sekali tidak menghiraukannya.

"benar-benar mengesalkan!" hal ini membuat Jenny merasa begitu marah.

tidak tahu kenapa menantunya yang tidak berguna itu berubah menjadi begitu keras sekarang. dulunya sang putri juga mendukung dirinya, namun sekarang putrinya tidak lagi ingin mendengar perkataannya.

jika membiarkan Roky bersikap keras seperti ini, bukankah Jenny akan kehilangan kedudukan di keluarga Liu?

bahkan mungkin saja putrinya sendiri akan mendukung Roky dan tidak ingin mengakui keberadaan ibunya!

jika dia tahu hasilnya akan seperti ini, dia pastilah tidak akan membiarkan putrinya menikah waktu itu!

dia tidak akan merasa tenang jika tidak memastikan pemilik asli villa ini!

setelah memikirkan itu, Jenny pun keluar dan pergi ke pusat properti. dia ingin mencari tahu siapa pemilik sebenarnya kedua villa ini dan bertanya apakah nama pemilik villa itu bisa diganti menjadi namanya sendiri.

namun tidak ada satupun karyawan yang memberitahu kepadanya karena mereka tidak diperbolehkan menyebar privasi pelanggan mereka sendiri.

Jenny pun mulai menggila di sana dan dirinya pun diusir oleh satpam.

Jenny merasa begitu marah dan dirinya pun kembali ke rumah dengan kondisi penuh amarah.

dia ingin menanyakan hal ini kepada Roky dan mengharuskan Roky untuk mengganti nama pemilik villa itu menjadi namanya sendiri.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu