Aku bukan menantu sampah - Bab 139 Orang Yang Mengejar Istri

Roky memutar badan, melihat Dewi sedang berdiri tidak jauh di belakangnya, dia sedang bersama beberapa orang, tatapannya melihatnya dengan heran.

Di sisinya berdiri seorang pria berjas gaya barat, dari luar kelihatannya sangat gentle, tapi tatapannya ada semacam kekasaran yang tidak bisa dijelaskan.

Dewi melihat pemimpin yang berdiri mengelilingi disamping Roky, berkata: “kamu datang makan disini?”

“aku datang…..” Roky seketika tidak bisa berkata-kata.

Disini adalah Restoran Gobest, para pemimpin di sisinya semuanya juga merupakanorang ternama di Kota Gopo, kalau bilang mentraktir mereka makan, bukannya identitasnya akan ketahuan?

Dan Dewi luarnya terlihat lembut tapi sebenarnya dalamnya keras, dia menyuruh para pemimpin membantunya diam-diam, kalau ketahuan olehnya, pasti akan marah di tempat.

Beberapa pemimpin semuanya adalah orang bijak, melihat rupa Roky yang bergumam, juga kurang lebih bisa menebak, semuanya mau kabur, menyelinap pergi.

Tidak menunggu Roky terpikir sebuah alasan yang masuk akal, Dewi tiba-tiba melihat kompas di tangannya, tiba-tiba wajahnya jadi dingin, bicara dengan marah: “Roky, bukannya aku sudah pernah bilang padamu, menyuruhmu untuk tidak lihat fengshui lagi, kenapa kamu tidak nurut.

“

“lihat fengshui?” Roky tertegun, menundukkan kepala melihat kompas di tangannya.

Ini adalah pemberian Jordan, dia merasa istimewa, jadi memegangnya di tangan untuk main.

Tidak disangka malah disalah pahami oleh Dewi.

Wajah Dewi muram, dia melihat kompas perunggu ini langsung marah, memang rumahnya tidak suka Roky melakukan ‘bisnis menipu orang’ seperti ini, dia hanya ingin dirinya mencari pekerjaan yang benar, tidak disangka dia tidak menurut, bahkan bergelut dengan acara makan elit seperti ini.

Di saat ini, pria gentle itu juga menghampiri, melihat Roky dan bicara sambil tersenyum: “Dewi, tidak mungkin peramal palsu ini adalah suamimu kan?”

Dua kata panggilan ‘peramal palsu’, membuat Dewi seketika malu, tidak bisa tidak menganggukan kepala dengan pelan.

Roky mengerutkan alis, hatinya tidak senang.

Orang ini dilihat dari rupanya, pasti teman sekolah Dewi yang baru pulang dari belajar di luar negeri.

Pertama kali bertemu langsung menginjaknya terang-terangan, mana mungkin orang baik?

Beberapa orang sisanya juga melihat ROky dengan pandangan menghina.

Ada orang yang bicara sambil tersenyum: “Dewi, kamu sangat tidak baik, kamu tidak pernah bilang suamimu kerja apa, tidak disangka ternyata seorang tuan peramal.

“

Walaupun bicaranya begitu, tapi logatnya seperti ada unsur menertawakan.

Beberapa orang juga tatapannya merendahkan, ada juga seorang teman perempuan yang wajahnya senang melihat orang kena musibah.

Pastas saja saat sedang makan bersana, Dewi tidak pernah membahas suaminya, ternyata suaminya sama sekali tidak bisa ditunjukkan.

Wajah Dewi, tampaknya merah sampai bisa meneteskan darah keluar.

Beberapa orang ini adalah teman sekolahnya, dan semua bisnisnya ebrhasil, kalau bukan pejabat tinggi perusahaan, ya lulusan dari luar negeri.

Dia melihat Roky memegang kompas fengshui, jadi dipenuhi kemarahan, bicara dengan dingin: “kamu cepat pulang ke rumah!”

Roky juga menyadari Dewi tidak senang, tidak ingin dia tambah salah paham, setelah tersenyum, bersiap untuk kabur.

Disaat ini, pria gentle tiba-tiba bicara sambil tersenyum: “Dewi, suamimu sudah datang, suruh dia makan Bersama saja, sekalian bantu ramal nasib kami.

“

“tidak, tidak perlu.

“Dewi malu sampai rasanya ingin menggali lubang untuk sembunyi.

Beberapa temannya malah ikutan rusuh.

“panggil lah, Dewi! Tadi ada dua perusahaan yang menelepon, ingin menyewamu untuk gambar desain, ini adalah hal bagus, suruh suamimu untuk datang merayakannya Bersama.

“

“kamu begitu beruntung, tidak mungkin suamimu yang meramalnya untukmu kan?”

“ckck, dapat bantuan dari seorang suami peramal memang hebat!”

Beberapa orang ini terus berbalas-balasan.

Kelihatannya memang seperti sedang memuji Dewi, tapi sebenarnya sedang diam-diam menertawakan.

“wanita tercantik di Kota Gopo ternyata malah menikahi peramal palsu, benar-benar wanita cantik dengan nasib jelek!

Pria gentle melihat pakaian Roky biasa saja, tertawa menghina, lalu berkata: “mumpung hari ini Dewi berhasil dapat bisnis, aku juga bantu bisnismu, ramal nyawa semuanya, untung senang-senang!”

“Greg, kamu jangan halangi dia lagi!” Dewi merasa sangat malu, bicara dengan kencang: “dia masih ada urusan!”

“tidak apa, aku tidak akan menghambatnya meramal, aku bayar.

“

Greg mengeluarkan setumpuk uang dari dompet, mengopernya ke depan Roky sambil berkata: “coba kamu lihat, nasibku bagaimana?”

Roky melihatnya dengan dingin, berkata: “nasibmu, adalah keberadaanmu kutukan bagi orang lain, membawa nasib sial untuk ibu dan istrimu, bernasib buruk!”

Raut wajah Greg tiba-tiba menghijau, sangat tidak enak dilihat.

“Dewi, suamimu bagaimana sih bicaranya?” teman perempuan yang tadi langsung berteriak, “orang bisnis Greg berhasil, baru Kembali dari luar negeri, masa depannya tiada batas!”

Dewi juga terkeju, maju dan bicara dengan tidak senang: “Roky, kamu sedang sembarangan bicara apa sih! Masih tidak cepat minta maaf ke Greg!”

Roky bicara dengan datar: “nasibnya memang begini, dalam tiga tahun, Keluarga Gao pasti tidak lebih baik daripada pengemis.

Sekarang Keluarga Gao hanya kelihatannya luar biasa, sudah mau bangkrut.

“

Beberapa orang mulai berteriak.

“benar-benar sembarangan, Keluarga Gao punya beberapa perusahaan di Kota Babel, sangat kaya.

“

“Greg pulang dari belajar di luar negeri, akan segera buka perusahaan cabang di Kota Gopo.

“benar-benar sembaraangan bicaranya!”

Raut wajah Greg berubah, dasar matanya terlintas sedikit kekagetan.

Kenyataannya memang persis seperti yang dibilang Roky, orang luar melihat Keluarga Gao sekarang kaya dan berkuasa, tapi di dalam rumah sudah punya utang besar sebesar satu koma enam triliun, berusaha terlihat menakjubkan dengan pura-pura melebihi kapasitas seseorang.

Apakah Roky diam-diam pernah menyelidiki Keluarga Gao?

Greg takut Roky mengatakan kebenarannya, membuatnya malu dihadapan teman-teman, langsung tertawa kering untuk menyelamatkan situasi: “tidak apa, beberapa kalimat tidak akan menjatuhkan Keluarga Gao, aku tidak peduli.

Mungkin Roky agak tidak senang denganku, tidak apa.

“

Teman perempuan itu bernama Angel, biasanya paling bisa panjat social, langsung ‘hmph’ dan berkata: “aku lihat, dia hanya iri padamu yang lebih kaya darinya, punya bisnis, juga punya posisi!!”

Semuanya setuju dengan ucapannya.

Roky dihidupi istrinya seluruh tubuhnya ditambah pun tidak berharga dua perak, kelihatannya malang.

Dan lagi dia seorang peramal palsu, bisa punya posisi apa di masyarakat?

Kalau lebih tidak enak di dengar, maksudnya adalah penipu!

Dan Keluarga Gao adalah keluarga kaya di Kota Babel, buka beberapa perusahaan, bermartabat dan terkemuka.

Dipuji oleh orang-orang, membuat Greg sangat senang, bicara dengan pura-pura berhati lapang: “yasudahlah, suami Dewi tidak pernah bertemu dunia luar, kalian semua juga jangan marah karena seorang peramal yang bergelut di dunia pinggiran, kita masuk makan.

“

Dewi berharap semuanya cepat bubar, langsung berjalan ke depan pintu restoran.

Setelah dia pergi, Greg menghela napas Panjang lagi, bicara dengan suara rendah ke orang-orang: “tidak tahu juga apa yang dipikirkan Dewi, bagaimana bisa menikahi seorang peramal palsu.

“

Angel langsung setuju: “iya, saat kamu mengejar Dewi, kalau dia menerimanya, sejak awal sudah Bahagia jadi istri orang kaya, mana perlu muncul di public seperti sekarang, keluar cari uang untuk memelihara suami! Suaminya sama sekali tidak bisa menandingimu!”

Dua orang itu tampaknya sedang mengobrol santai, tapi suaranya malah tersalur masuk ke dalam telinga Roky.

Dia tadinya baru mau pergi, tapi malah memutar badan, melihat Greg dengan dingin.

Pantas saja sampah masyarakat ini langsung menginjak-injakku padahal baru bertemu.

Ternyata orang yang mengejar istrinya!