Aku bukan menantu sampah - Bab 187 Kebangkrutan Perusahaan Ryeol

Rumah Tua Keluarga Liu.

Cristy yang selalu agung, terbaring di tempat tidur pucat dan marah.

Andrew berdiri dan mendesah.

Baru saja Cristy mendengar bahwa putra dan cucunya dibawa pergi dan dengan penuh amarah hingga pingsan.

Jika saja mereka tidak datang tepat waktu, dikhawatirkan wanita tua itu akan meninggal.

Jeni mengerutkan kening dan berkata dengan suara pelan, "Apakah Keluarga Liu sudah bangkrut?"

Andrew tidak mengucapkan sepatah kata pun dan cemberut.

Kenyataan sudah didepan mata, walaupun dia tidak mengatakannya, Keluarga Liu telah hancur, dan sulit untuk kembali lagi.

Cristy menatap kosong langit-langit dengan air mata mengalir.

Cucunya Mike berhutang besar dan dibawa pergi oleh pasukan bawah tanah.

Ando dan Mia dibawa pergi lagi.

Perusahaan Ryeol tiba-tiba runtuh, seperti istana pasir, begitu jatuh maka tidak akan pernah bisa berdiri lagi.

Sekarang tampaknya dia yang paling meremehkan keluarga Andrew kini menjalani kehidupan yang paling bebas dan mudah.

"Andrew, kamu harus menyelamatkan kakak tuamu! Selamatkan Mike!" Cristy menggenggam tangan Andrew dengan erat sambil menangis, "Kalau tidak, aku akan menderita walaupun sudah meninggal.

"

Andrew mengerutkan kening dan tidak berkata apa-apa.

Kedatangannya hari ini karena tidak menginginkan ibunya mengalami kecelakaan, bahkan jika jalurnya dihapus, dia masih tidak bisa meninggalkan ibunya sendirian tanpa menolongnya.

Namun soal keluarga Ando, dia dengan tegas tidak mau ikut campur.

Cristy berteriak: "Andrew, aku dengar bahwa menantu laki-lakimu Roky menghasilkan banyak uang. Kamu kumpulkan uang itu untuk membayar hutang judi Mike, dan kemudian membantu kakak tuamu membayar pajak.

"

Dewi mengerutkan kening dan marah didalam hati.

Ingin membuat ide sendiri lagi?

Andrew ragu-ragu sejenak dan menggelengkan kepalanya dengan tegas: "Ini tidak ada hubungannya denganku, bukankah Ando punya vila? Jika kamu benar-benar tidak punya uang, jual saja rumahnya.

"

"Apa, kamu membiarkan kakakmu menjual rumah itu? Ke mana dia menjualnya?”

Cristy menampar tepi tempat tidur dengan marah, "Dasar anak yang tidak tahu malu! "

Ada kekecewaan di hati Andrew.

Tanpa diduga di saat seperti ini, Cristy masih berpihak pada Kakaknya.

Dia berdiri dengan lemah dan berkata, "Bu, aku datang hari ini hanya untuk melihatnya.

Kamu baik-baik saja sekarang, Keluarga Liu akan ada yang mengurusnya, jadi aku akan pergi dulu."

Setelah berbicara, Andrew berbalik dan pergi.

Jeni belum mau pergi. Dewi mengedipkan mata kuat-kuat dan berkata, "Bu, jangan bilang kalau kamu ingin mengeluarkan 100 juta lagi?”

Begitu mendengar bahwa dirinya akan membayar, kaki Jeni langsung berjalan keluar pintu tanpa menoleh ke belakang.

"Andrew, kamu kembali!"

Cristy menggebrak tepi tempat tidur dengan amarah dan air mata pun mengalir.

Mengapa kedua putranya, yang paling cerdas dan paling menjanjikan, tiba-tiba mengalami masalah seperti ini?

Dan orang yang dia benci, dan dirasa paling bodoh, ternyata yang paling menjanjikan!

Sementara kesal, jejak penyesalan melintas di hati Cristy.

Jika tahu bahwa Andrew bisa secemerlang ini, mungkin waktu itu dia akan berubah pikiran dan menyerahkan perusahaan kepadanya!

Tapi sudah terlambat untuk mengatakan apapun.

Keluarga Liu ...

Sudah berakhir.

...

Dalam waktu semalam, Perusahaan Ryeol pun bangkrut.

Mike, ahli waris Keluarga Liu, berhutang besar karena berjudi. Setelah dibawa pergi oleh "Samuel", dia dipukuli dan ditahan sementara.

Dan saudara perempuannya Mia terkena penipuan dan ditangkap di penjara.

Insiden penggelapan pajak Perusahaan Ryeol terungkap dan menghadapi denda besar.

Atas nama perusahaan, Ando terlibat dalam produksi secara pribadi juga dibawa untuk penyelidikan.

Pengurusu Keluarga Liu Cristy tidak tahan tekanan dan tidak mampu menahan sakit.

Keluarga Liu harus menyatakan perusahaannya bangkrut, menjual emas dan perak halus serta barang-barang berharga, dan menjual rumah tua Keluarga Liu warisan leluhurnya dengan harga murah, baru kemudian dengan enggan melunasi hutangnya dan membebaskan kedua Ando dan putrinya dengan jaminan.

Keluarga Liu memang bukan keluarga besar di Kota Gopo, tapi jelas bukan keluarga kecil, kejadian ini juga menimbulkan gelombang di kalangan dunia usaha.

Ada gosip yang beredar di kota.

Beberapa orang mengatakan bahwa karena Mike menyinggung bos besar di Beijing, pihak lain menghukumnya dengan marah, seperti mencubit semut, dia langsung membunuh Keluarga Liu.

Dikatakan juga bahwa taipan ini memiliki nama dan kekuasaan, jangankan hanya Keluarga Liu yang memprovokasi dia. Bahkan orang yang paling berkuasa di Kota Gopo tidak akan berani berbicara di depannya.

Singkatnya, siapa yang ada di balik layar adalah sebuah misteri.

Banyak pelaku bisnis di Kota Gopo yang mengungkapkan perasaannya sekaligus bersuka cita, untungnya mereka sudah lama mendengar kabar bahwa mereka telah menarik hubungan dengan Keluarga Liu, atau akan tersangkut.

Namun, saat menonton Keluarga Liu hidup, semua orang juga memperhatikan Andrew.

Saat itu, Andrew dan Keluarga Liu sedang marah dan menarik hubungan yang jelas, banyak orang yang tertawa dan menunggu untuk melihat leluconnya.

Tanpa diduga, pada saat kritis ini, keluarga Andrew lolos dari masalah, dan putrinya Dewi serta menantu Roky juga membangun perusahaan konstruksi, dan mereka menjalankannya dengan sangat baik.

Di ruang tamu.

Jeni duduk di sofa dan menghela nafas: "Perusahaan bangkrut, dan begitu banyak saham kita semuanya hilang. Bagaimana dengan uang pensiunku di masa depan?"

“Bu, apakah dividen saham Perusahaan Ryeol masih diperhitungkan Bu?” Kata Dewi muram, “Sesuai dengan karakter Ando, putranya Mike yang akan mengurus perusahaan mulai sekarang. Mungkinkah dia memberimu uang?”

Jeni mengangkat kepalanya dan berkata ragu-ragu, "Dewi, bukankah kamu baru saja mendaftarkan perusahaan konstruksi? Atau maukah kamu membantu dan membiarkan paman dan keluargamu datang bekerja di perusahaanmu? Unta kurus itu lebih besar dari kuda, mungkin mereka masih bisa bangkit kembali! "

“Bu, kamu masih menginginkanku membantu Ando?” Dewi sangat marah hingga hampir tidak bisa berkata apa-apa. “Dia memperlakukanku seperti itu, dan kamu masih menghadapi Keluarga Liu? Apakah kamu ibu kandungku?”

Jeni berkata dengan tidak puas: "Bagaimanapun, kita juga dari bagian dari Keluarga Liu. Selain itu, Cristy juga baik kepada saya. Dia adalah nenekmu, jadi bagaimana Anda bisa membiarkan tanpa menolongnya."

Wajah Andrew tidak terlalu bagus, dan dia mendesah.

Meskipun dia putus dengan Keluarga Liu, hubungan darah tidak dapat diputuskan. Pihak lain adalah saudara laki-laki kandung dan ibu kandung, jadi dia sangat ragu.

Dewi berkata dengan geram, “Bu, kalau ibu benar-benar khawatir dengan uang pensiun, jangan bicarakan tentang Ando di depan saya! Sekarang perusahaanku banyak urusan. Kalau mau ingin dana pensiun, ibu bisa kurangi masalah dan biarkan aku bekerja dengan tenang."

Jeni mengerutkan kening dan memelototinya dan mengutuk, "Untuk apa kamu sebagai seorang wanita membangun perusahaan? Ini hanya tentang uang !"

Setelah berbicara, dia memarahi Roky lagi: "Dewi yang tiba-tiba mendaftarkan perusahaan konstruksi. Pasti karena kamu yang curang! Kamu pikir sangat mudah untuk memulai perusahaan. Lebih baik kamu memberikannya padaku daripada membuangnya !”

Roky berdiri dan mendengarkan mereka mendiskusikan Keluarga Liu, awalnya dia tidak ingin berpartisipasi.

Tapi dia tidak menyangka * ibu mertua menyalahkan dirinya sendiri, dan hanya bisa menjelaskan: "Bu, sanggar Dewi berjalan lancar. Mendaftarkan perusahaan sekarang semestinya tidak ada masalah besar kedepannya. Aku juga akan membantu."

“Makhluk tidak berguna sepertimu. Apa yang bisa kamu lakukan untuk membantu?” Jeni berkata dengan marah, “Jangan lihat nasib buruk Keluarga Liu sekarang. Kamu tidak memikirkan ada berapa banyak orang yang mampu dalam keluarga Liu. Kepala keluarganya pasti tidak akan tinggal diam! Aku tahu, siapa di balik permasalahan Keluarga Liu, dia harus dikuliti! "