Aku bukan menantu sampah - Bab 592 Merendahkan Orang Lain

Roky sedikit mengernyit, ketika dia hendak bicara, tiba-tiba seorang pemuda berotot yang mengenakan rompi datang dari pintu.

Pemuda itu berjalan masuk sambil berkata: "Bu, apakah ada orang besar yang datang ke kompeks kita hari ini? Aku lihat ada beberapa truk di bawah pengawasan ketat diparkir di luar komplek Gracey, bahkan Sekretaris Kim Keluarga Aung San juga datang ke sini dan menunggu dengan hormat di pintu gerbang."

Begitu dia selesai bicara, dia tiba-tiba melihat Roky yang sedang duduk di ruang tamu, dan langsung menatapnya dari atas ke bawah.

"Bu, siapa orang ini? Apakah menantu miskin dari keluargamu, yang bersikeras ingin tinggal dirumah kita?"

Dia berbicara dengan menggunakan bahasa Myanmar, dia tidak menghindari Roky yang duduk di sofa, bagaimanapun dia juga tidak memahaminya.

Senyuman di wajah Fany Liu menjadi kaku, dan dia bergegas melirik Roky, melihat tidak ada ekspresi apa-apa diwajahnya, dia berdiri dan berjalan ke sisi pemuda itu, dia berbicara dengan suara rendah.

"Bukankah kamu besok baru kembali? Kenapa hari ini sudah pulang?"

Ekspresi wajah pemuda itu penuh kebanggaan, dia berkata sambil tersenyum: "Bu, jika aku beritahu padamu kamu pasti akan terkejut, aku menerima pemberitahuan pagi ini, pengawal pribadi Jenderal Aung San telah memperluas perekrutan pengawal dan memilih 30 pendatang baru dari pengawal bersenjata biasa, namaku ada dalam daftar, kapten menyuruhku kembali untuk bersiap, dan besok pelatihan akan dimulai."

"Apa? Kamu telah terpilih menjadi tim pengawal?" Fany Liu langsung berseri-seri, dan dia bergegas berkata: "Nak, kamu benar-benar membanggakan! Ayahmu pasti akan sangat senang ketika dia mengetahui kabar ini. Peluang naik jabatan tim pengawal pribadi sepuluh kali lipat lebih tinggi daripada tim pengawal biasa, selain itu bisa memiliki peluang untuk menjadi orang kepercayaan Keluarga Aung San, kamu sebelumnya mengajukan diri beberapa kali namun tidak terpilih, kenapa sekarang kamu tiba-tiba terpilih? "

Pemuda itu tersenyum bangga: "Itu karena aku beruntung, Keluarga Aung San dengan tidak mudahnya mengundang seorang master hebat untuk melatih tim pengawal, itu sebabnya mereka segera memperbanyak rekrutan menjadi 300 orang."

"Itu benar-benar berita bagus."

Fany Liu menyatukan kedua telapak tangannya dan tampak sangat gembira: "Nanti aku akan menelepon ayahmu, dan menyiapkan jamuan di hotel untuk merayakannya, undang mitra bisnis ayahmu, jika bisa mengundang Bos Willy datang, itu akan lebih baik. Sekarang biar mereka tahu bahwa Keluarga Xie kita bukanlah orang tanpa latar belakang."

Pemuda itu melirik Roky, lalu bertanya dengan curiga: "Dia juga?"

"Bagaimana mungkin mengundang dia? Mitra bisnis ayahmu adalah orang-orang yang terkenal, mengundang orang miskin ini pergi makan, bukankah itu akan mempermalukan ayahmu?" Fany Liu berkata dengan kesal: "Nanti aku akan mengatakan kepadanya bahwa kamar di rumah sudah penuh, aku akan memberinya uang untuk tinggal di hotel, daripada malu jika dilihat orang lain. Aku belum berani memberi tahu penjaga keamanan bahwa dia adalah kerabat keluargaku, jangan sampai itu menyebar."

Pemuda itu menatap Roky dari atas ke bawah dan bertanya kepada Fany Liu: "Bu, kamu bilang dia menjadi menantu dari Keluarga Liu dan membiarkan istrinya menghidupinya selama bertahun-tahun? Untuk apa sampah seperti dia datang ke Myanmar? Apakah dia ingin tinggal di keluarga kita?"

"Dia jangan berharap! Beberapa hari lagi aku akan mengusirnya pergi."

Fany Liu mendengus, "Dia datang membantu orang untuk melihat Fengshui, tidak tahu apa yang dia katakan, sehingga orang lain begitu percaya padanya."

Pemuda itu berkata "Oh", dan tatapan matanya langsung menjadi merendahkannya.

Dia tersenyum dan berkata kepada Roky dengan menggunakan bahasa Yuga: "Kamu Roky ya? Kamu harus bersenang-senang lebih lama di Kota Yami, aku akan membawamu pergi ke tempat-tempat indah jika aku punya waktu."

Dia mengira Roky tidak mengerti bahasa Myanmar, jadi sikapnya didepan dan dibelakangnya sangat berbeda.

Roky mengiyakannya dengan datar, tidak ada ekspresi berbeda di wajahnya.

Melihat sikap acuh tak acuh Roky, pemuda itu merasa tidak senang seketika dan berkata: "Kalau begitu istirahatlah dulu di ruang tamu, aku akan naik ke atas dulu, maaf tidak menemanimu."

Setelah selesai bicara, dia berjalan ke lantai atas.

Fany Liu juga merasa sangat tidak senang dengan sikap acuh tak acuh Roky, tetapi dia masih tetap memaksakan diri untuk tersenyum, dan berkata kepada Roky: "Tadi adalah putraku Ferry Xie, dia terpilih menjadi tim pengawal Keluarga Aung San, dia akan memiliki masa depan yang cemerlang, dan akan segera bisa dinaikan jabatannya."

Ada sedikit kesombongan di nada bicaranya, bagaimanapun bisa masuk tim pengawal Keluarga Aung San setara dengan satu kaki melangkah ke dunia politik, orang yang berkontak dengannya semuanya orang besar, kelak akan sangat mudah untuk naik jabatan atau menjadi pejabat, itu setara dengan menaiki mobil ke mana saja.

Awalnya, Fany Liu sedang menunggu Roky untuk sedikit memujinya, atau merasa iri, tetapi dia tidak menyangka Roky hanya mengatakan "Ya", dan masih tidak berekspresi.

Fany Liu merasa tidak senang dan berkata: "Ayah mertuamu telah mempercayakanku untuk menjagamu, tetapi lantai atas kebetulan sedang direnovasi ..."

Sebelum dia selesai bicara, Roky berdiri, dia mengangguk dan berkata.

"Bibi Fany, ayah mertuaku memintaku untuk datang mengunjungimu, jika tidak ada urusan lagi aku pergi dulu. Oh iya, aku punya tempat tinggal lain, jadi aku tidak akan mengganggu kalian."

Setelah selesai bicara, dia keluar dari pintu tanpa melihat ke belakang.

Fany Liu tertegun, dia tiba-tiba merasa ada yang tidak beres.

Bagaimana kerabat miskin ini bisa memahami maksudnya?

Apakah dia mengerti bahasa Myanmar dan tahu apa yang baru saja dia bicarakan dengan putranya ?

Bagaimanapun, di kelas menengah setempat, Fany Liu juga sangat memperhatikan martabatnya, terutama citra "wanita bangsawan" di depan Keluarga Liu, dia buru-buru menyusul dan berpura-pura berteriak.

"Roky kenapa kamu hanya duduk sebentar dan sudah mau pergi? Kamu tinggallah untuk makan malam, aku akan memesan hotel untuk menyambut kedatanganmu."

"Tidak perlu."

Roky melangkah keluar dari vila tanpa menoleh ke belakang.

Tugas mengunjungi bibinya sudah selesai, dan dia tidak akan datang lagi.

Fany Liu gagal menghentikannya, dia mengerutkan kening dan berpikir selama beberapa detik, lalu dia berbalik dan berjalan masuk ke dalam rumah dengan kesal.

Tidak peduli apakah Roky memahami pembicaraan mereka atau tidak, bagaimanapun dia lebih kaya dan lebih berkedudukan daripada dia si miskin ini, dia hanya akan meminta bantuannya.

Roky melangkah keluar dari komplek Gracey, dia melihat ternyata benar ada beberapa mobil diparkir di pinggir jalan, Sekretaris Kim berdiri tepat di samping sebuah mobil Mercedes-Benz, dengan 4-5 pengawal di belakangnya.

Ketika melihat Roky sudah keluar, Sekretaris Kim bergegas maju ke depan.

"Tuan Roky, Anda sudah selesai mengunjungi kerabat Anda? Apakah Anda ingin memesan jamuan makanan seafood agar Anda dapat makan sambil mengobrol dengan kerabat Anda? Tuan muda Chris telah memesan dua hotel bintang lima terbaik, dia memerintahkan mereka tidak boleh menerima tamu malam ini, dan sedang menunggu instruksi Anda."

"Tidak perlu."

Roky menggelengkan kepalanya dan berkata: "Carikan aku hotel untuk tinggal, besok pelatihan sudah akan dimulai. "

Awalnya, dia memang berencana memesan jamuan makan untuk mentraktir keluarga bibinya malam ini, sekalian mengundang Willy Wu juga, kemudian mengundang beberapa bos batu giok lokal, untuk membantu bisnis giok bibinya, tetapi sekarang tidak perlu lagi.

Mendengar nada bicaranya ini, Sekretaris Kim juga bisa sedikit menebak sesuatu, dia langsung meremehkan orang yang disebut "kerabat" olehnya ini.

Keluarga Aung San mencoba yang terbaik untuk bisa bekerja sama dengan Roky, tetapi kerabatnya ini sangat tidak menghormati Tuan Roky.

Dengar-dengar kerabat Tuan Roky ini memiliki bisnis batu giok, dan bisnisnya berada pada tingkat menengah, sebenarnya, hanya satu kata dari Tuan Roky, dia bisa mendapatkan bisnis dengan nilai triliunan dan bahkan mengambil seluruh kontrak batu giok Keluarga Aung San.

Sungguh sekelompok orang bodoh!

Sekretaris Kim mencibir di dalam hatinya, lalu berbalik dan mempersilakan Roky untuk masuk ke dalam mobil dengan hormat.

Setelah Aung Chris mendapatkan kabar, dia langsung memberikan sebuah vila mewah seharga 10 triliun dan mempersilakan Roky untuk tinggal di sana.

Tetapi Roky ingin tinggal di dekat dermaga, karena di sana dekat dengan beberapa tambang batu giok dan energi sage lebih kental.

Dia mencari sebuah hotel untuk menginap, dan Aung Chris langsung membooking seluruh kamar di lantai kamar tempat dia menginap, sehingga tidak ada orang yang akan mengganggunya.

Awalnya, Aung Chris juga ingin membooking seluruh hotel, tetapi Roky tidak ingin terlalu berlebihan, jadi dia hanya membooking seluruh kamar di lantai dia tinggal dan membiarkannya kosong.

Pada malam hari, Aung Chris mengadakan jamuan makan untuk mengundang Roky makan bersama, sekalian untuk membahas masalah besok melakukan pelatihan tim pengawal.

Jamuan makan dipesan di ruangan mewah "Hotel Kylin", itu merupakan hotel bintang lima terbaik di kota.

Aung Chris hanya mengundang Roky sendiri, jadi dia pura-pura bepergian, dia hanya ditemani oleh 4-5 pengawal, dan memakai kacamata hitam agar tidak terlalu mencolok.

Saat Roky tiba di luar Hotel Kylin dan hendak pergi ke ruangan yang sudah di pesan, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari belakang.

"Roky, kenapa kamu bisa di sini juga? Apakah ibuku yang mengundangmu untuk datang?"

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu