Aku bukan menantu sampah - Bab 20 Seharusnya Tuan Muda Lin tidak Menolak

Di saat Cristy berkata panjang lebar untuk menyindir Dewi, ia sendiri juga sedang melampiaskan amarah Billy tadi.

Dewi merasa sedih, mengangkat kepala dan ingin menjelaskan.

Tapi sebelum ia membuka mulut, Andrew selaku ayahnya langsung menariknya dan tertawa berkata. “Sungguh maaf, Ibu. Kita akan segera pulang sekarang.”

Ia ingin sekali cepat pergi dari acara sepert ini, lagipula tidak ada satupun orang yang menganggap keluarganya. Keluarganya semakin lama berada disini, semakin dipermalukan mereka.

Wajah Jenni kurang enak dilihat. Mendengar omelan Cristy, hatinya sungguh merasa sedih.

Cristy mendengus pelan dan berkata, “Cepat pergilah, agar aku tidak pusing!”

Mike masih saja marah. Mia pun mendekatinya dan bertanya dengan suara pelan. “Kakak baik-baik saja kan?”

“Sampah itu memang paling hebat berbicara. Entah juga apa yang dilakukan Dewi, sehingga dirinya bisa kenal dengan Keluarga Lin Kota Wasa, tapi sampah itu sama sekali tidak menunjukkan reaksi! Meskipun dirinya diselingkuhi, tapi dirinya tidak malu, bahkan semakin bangga!”

Mike menggertak gigi berkata. “Suatu saat harga diri Keluarga Liu akan hilang di tangan mereka.”

Mia juga sangat marah. Awalnya hari ini adalah acara pertunangannya, dimana dirinya bisa menunjukkan dirinya, tapi setelah dikacaukan seperti ini, semua pusat perhatiannya pun direbut habis oleh Dewi.

“Suatu hari aku akan memberi ajaran kepada sampah itu.”

Mike bergumam geram, lalu berlangkah besar ke dalam rumah.

Kalau Roky ini tidak tersinggung meskipun dirinya diselingkuhi, maka ia boleh membantunya untuk menyebar luas rumor tersebut, agar semua orang tahu bahwa Dewi selingkuh dan lihat betapa tebal mukanya itu.

.................

Roky dan Dewi baru saja keluar dari rumah Keluarga Liu, Dewi pun tidak tahan untuk menegur. “Roky, mengapa kamu harus banyak bertengkar dengan Mike?”

Roky membalasnya santai. “Aku juga tidak mengatakan apapun, hanya menceritakan beberapa kenyataan.”

Dewi berkata dengan geram. “Mike ada kenal banyak orang tidak benar di luar sana. Kamu sekarang membongkar semua ini dihadapan banyak orang, apakah kamu tidak takut ia akan datang membalas dendam?”

“Tak apa-apa.” Roky bergumam santai. “Ia tidak akan bisa membuat onar besar.”

Dewi tidak tahan untuk bertanya lagi. “Lalu bagaimana untuk masalah Tuan Muda Keluarga Lin? Ia yang menitipkan jadeite ini kepadamu untukku?”

Roky ingin sekali memberitahunya bahwa ia sendiri adalah Tuan Muda Keluarga Lin Kota Wasa. Tapi setelah mengingat dirinya masih ada perjodohan dengan Keluarga Su Kota Wasa, ia pun merasa lebih baik jangan membiarkan Dewi mengetahuinya.

Tunggu ia sendiri berhasil melewati masalah perjodohan dengan Keluarga Su, ia baru menjelaskan asal usul masalah ini kepadanya. Ia percaya bahwa Dewi akan mengerti dirinya saat itu.

Oleh karena itu, ia pun asal berkata. “Untuk Tuan Muda Lin, sebenarnya aku juga kurang tahu. Tadi si Billy itu yang memberikan jadeite itu kepadaku, agar aku memberikannya kepadamu. Aku juga tidak tahu siapa Tuan Muda Lin ini.”

“Benarkah?”

“Benar.”

Dewi menghela nafas tak berdaya dan berkata, “Kamu ini mungkin saja diperalatkan, jadi sendiri pun juga tidak tahu!”

Roky memberitahunya, lalu berkata dengan tak berdaya. “Mungkin ya.....”

Dewi pun mengingatkannya. “Lain kali jangan asal ambil barang orang asing. Maupun diberikan kepada orang lain, kamu juga tidak boleh menerimanya. Apakah kamu mengerti?”

Roky langsung membalasnya. “Mengerti!”

Dewi pun menghela nafas lega.

Awalnya ia kira Roky tahu Tuan Muda Lin ingin memberikan hadiah kepada dirinya, dan masih membantunya untuk memberikan hadiah kepadanya.

Lagipula Roky itu suaminya. Jika ada pria lain yang mau mengejar dirinya dan ia masih membantu memberi hadiah kepadanya, maka hal ini membuktikan bahwa ia tidak begitu mencintai dirinya.

Jadi hatinya merasa agak sedih, merasa cinta Roky kepadanya sudah mulai bergoyah.

Bahkan dirinya berpikir, jangan-jangan di dalam hati Roky, dirinya tidak lagi begitu penting?

Tapi setelah mendengar penjelasannya, Dewi baru menyadari bahwa suami bodohnya ini diperalat orang lain.

Begini juga baik. Meskipun agak bodoh, tapi setidaknya membuat hatinya agak membaik.

.......................

Tiba di rumah, Jenni pun langsung duduk di sofa, menahan marah.

Ia menarik Andrew dan berkata dengan tidak senang. “Lihatlah Roky yang begitu sampah, benar-benar tidak berbakat. Aku sungguh tidak mengerti dengan pikiran Ayah, harus menjodohkan anak kita dengan sampah itu.”

Andrew pun mengeluh kepada Roky, “Roky, lihatlah keluarga kita sekarang. Tidak perlu bahas hutang kita yang begitu banyak, bahkan kita hanya memiliki tunai yang sebanyak puluhan juta. Kamu juga tidak boleh terus berdiam di rumah. Pekerjaan yang dikatakan Tuan Fresco tadi, aku rasa kamu boleh memikirkannya, setidaknya bisa membantu biaya hidup keluarga.”

“Menantu kita ini sangatlah hebat, bagaimana mungkin menganggap Tuan Fresco.....”

Jenni menyindir sekali, dan menatap Roky tidak puas. “Sendiri tidak berbakat dan masih tidak tahu untuk meraih kesempatan, entah juga siapa yang memberimu keangkuhan seperti itu.”

Dewi tidak enak mendengarnya, lalu memotong pembicaraan berkata. “Ibu, sudahlah jika ia tidak ingin pergi. Bukankah hanya lebih satu orang yang makan? Aku masih mampu membiayainya.”

Mendengar ini, Jenni pun semakin kesal, lalu mulai mengoceh anaknya. “Kita harus membiayainya berapa lama? Kamu bisa membiayainya sementara, apakah kamu bisa membiayai ia untuk selamanya?”

Awalnya Roky tidak ingin menantang Ayah Ibu mertuanya. Sekarang melihat Dewi yang diomel, ia pun langsung berkata. “Ayah, Ibu, jangan marah lagi. Aku akan segera menemukan pekerjaan!”

“Sudahlah, pekerjaan apa lagi yang bisa kamu peroleh.” Dewi juga tidak banyak berharap kepadanya. Ia pun berkata, “Kamu juga susah untuk melakukan pekerjaan rumah. Kita juga termasuk ada pembagian kerja. Seperti ini juga baik kok.”

Jenni masih ingin mengatakan sesuatu, tapi langsung diberhentikan Andrew dengan tatapan, sehingga dirinya hanya bisa menelan kata-katanya kembali.

Anaknya bisa-bisanya menikahi sampah yang sepertinya. Dibanding dengan Fresco yang kaya dan berkuasa di acara pertunangan tadi, Jenni sungguh merasa sedih, kesal dengan nasibnya yang buruk, serta merasa kasihan dengan kepahitan yang diterima anaknya.

Jenni menghela nafas, menarik Dewi dan berkata. “Dewi, datanglah ke kamar. Ibu ingin mengatakan sesuatu kepadamu.”

Dewi mengangguk dan berjalan ke dalam kamar bersama Ibunya.

Jenni menilai Dewi dari atas hingga bawah, menghela nafas berkata. “Orang-orang bilang anakku adalah wanita tercantik pertama di Kota Gopo. Memang benar, maupun kamu menikah dengan orang yang tidak berguna, tapi kamu masih saja begitu cantik.”

Dewi seketika kehilangan kata-kata, lalu langsung masuk topik bertanya. “Ibu, sebenarnya apa yang ingin Ibu katakan?”

“Dewi, Ibu merasa tidak pantas untukmu! Kamu begitu cantik, memiliki pendidikan yang tinggi. Menikah dengan Roky yang tidak berguna akan mencelakaimu selamanya! Hari ini aku dan Ayahmu dihina seperti itu di acara pertunangan, kamu sendiri juga melihatnya. Kita tak apa-apa jika direndahkan seperti itu, tapi kamu juga ikut terlibat. Menurutmu, semua ini salah siapa?”

Dewi juga kurang enak mendengarnya. Ia pun menghibur berkata. “Tak apa-apa, Ibu. Hari-hari masih panjang, semuanya akan membaik.”

“Ada apa yang baik! Ada apa baiknya kamu menikah dengan sampah itu?” Jenni mengelap air matanya, lalu berkata dengan geram. “Semua salah Kakekmu. Padahal ia sudah meninggalk, tapi harus meninggalkan orang yang sepertinya untukmu. Dirimu sungguh kasihan......”

Dewi pernah mendengar Ibu mengomel Kakeknya yang sudah meninggal. Ia pun berkata, “Ibu, Roky akan mendapatkan pekerjaan. Ibu jangan buru-buru.”

“Pekerjaan apa yang bisa ia dapatkan? Ia hanyalah sampah!”

Jenni mendengus pelan, tiba-tiba menatap anaknya tertawa. Ia pun berkata seperti ingin mencari tahu sesuatu. “Dewi, Ibu sudah pernah mengalami banyak hal. Kamu sudah menikah lama dengan Roky, seharusnya kamu belum pernah memberikan keperawanan kepadanya kan?”

Wajah Dewi seketika memerah. “Apa yang Ibu katakan....”

Jenni tertawa, lalu berkata. “Kamu beri tahu Ibu, sebenarnya bagaimana dirimu kenal dengan Tuan Muda Keluarga Lin?”

“Aku sudah bilang, aku memang tidak kenal Tuan Muda Keluarga Lin. Mereka lah yang salah paham.”

“Bagaimana mungkin kamu tidak kenal? Old Pit Icy Jadeite itu seharga dua puluh enam miliar, bagaimana mungkin ia memberimu hadiah semahal itu jika kalian tidak memiliki hubungan apapun?”

Jenni berkata sambil menarik tangan anaknya. “Jika kamu dan Tuan Muda Lin saling menyukai, maka Ibu lah yang paling mendukungmu untuk cerai dengan sampah itu! Meskipun kamu menikah untuk kedua kalinya, tapi kamu masih perawan, Ibu percaya Tuan Muda Lin tidak akan menolak!”

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu