Aku bukan menantu sampah - Bab 197 Ada yang Mengacau

Roky tidak bisa menahan tawanya, dia mengingatkan: "Bernard, jangan sekali-sekali kamu melelangkan obat ini."

Bernard tersenyum pahit menggelengkan kepalanya: "Kotak obatnya saja bisa dilelang sampai empat puluh juta, semua orang kaya di Kota Babel memperebutkannya, aku hanya datang untuk melihat, melihat apakah obat itu benar-benar manjur dan begitu ajaib."

Kata Roky: "Bernard, teleponlah Yoga dan juga katakan padanya jangan melelangkan itu."

Setelah mengantarkan Bernard, perasaan Roky sangat kesal, ingin mencari Benji untuk membalas dendam, tapi dia juga berpikir, khawatir jika orang licik ini sudah mengambil uang dan kabur lebih dulu.

Dia hanya bisa menyerah, dalam hatinya berharap Bernard tidak akan melelangkan itu.

Obat yang dipungut dari saluran pembuangan, meskipun terhitung manjur, tapi siapa yang bisa meminumnya?

Setelah Roky kembali ke kamar, dia melihat masih ada sisa banyak bahan obat, sangat disayangkan beberapa dari bahan obat mahal itu sudah dibuang, lalu dia memanfaatkan bahan yang ada di tangannya untuk membuat dua jenis obat.

Juga menggunakan sisa bahan "salep intermiten", ditambah dengan obat lainnya dan membuat produk cacat "salep intermiten black jade".

Di dalam , "salep intermiten black jade" awalnua adalah sebuah obat salep, tapi obat salep ini termasuk dalam produk kelas tinggi, tapi di mata Roky, panacea kelas tinggi benar-benar terlalu banyak, "salep intermiten black jade" hanyalah obat biasa yang sepele.

Tapi menurut orang awam, obat ini adalah panacea yang paling berharga dan bisa membuat kesembuhan yang ajaib.

Tidak tahu juga dari buku medis kuno mana Keluarga Ren mempelajari fragmen ini, ternyata bisa digabungkan menjadi produk cacat "salep intermiten black jade".

Selesai membuat "salep intermiten black jade", sisa ampas rebusan juga tidak banyak, sudah tidak berguna, sayang juga kalau dibuang, Roky juga sekaligus mempelajari beberapa obat cair, hanya ada satu gelas kecil, dia mencari sebuah botol obat tetes mata, cukup terisi penuh.

Seharian di dalam kamar mencampurkan obat salep, Roky berdiri dan meregangkan badannya sebentar, pergi ke apotek untuk berkeliling.

Bernard mabuk darat dan dia beristirahat di kamarnya, dan Maggy sudah berganti pakaian akrobatik putih, melakukan praktek pemeriksaan.

Dengan rambut hitam dan pakaian putih seperti salju, dia sedang memperhatikan denyut nadi pasien dengan serius, dan dia menjadi dua orang yang sangat berbeda dari pakaian kulit seksi mobil balap sebelumnya.

Roky melihat pasien yang sakit berbaris, dan dia tidak mengganggunya, berdiri di kejauhan dan mengawasinya.

Pasien sakit yang datang pemeriksaan, bukan penyakit yang akut, Maggy mendiagnosa dengan tepat, dalam sekejap satu resep obat, semakin cepat dan tepat.

Maggy juga melihat Roky, mengangguk pelan padanya, menyuruhnya untuk menunggu.

Melihat penampilannya yang terlihat bijaksana ini, Roky tertawa dalam hati, tahu bahwa dia sedang berpura-pura, khawatir dia duduk dengan kesal, ingin segera menyelinap pergi.

Roky berdiri di belakangnya, melihat bagaimana dia melakukan pemeriksaan medis.

Di waktu ini, pintu aula medis menjadi sangat ramai.

Maggy mengernyitkan alisnya, mengangkat kepalanya dan bertanya: "Ada apa?"

Hanya melihat seorang bapak-bapak berpakaian hitam panjang, kedua tangannya terlipat di belakang, mengangkat kepalanya dengan angkuh, ekspresi wajahnya merendahkan.

Seorang anak murid berkeringat dingin, berkata tidak berdaya: "Dokter Maggy, bapak ini ingin membeli salep luka bakar, tapi kami memberikan salep luka bakar yang ada di toko obat herbal, tiba-tiba dia mengatakan obat ini sampah."

"Sampah?" Seketika wajah Maggy tidak senang, dia berdiri dan berkata: "Hei bapak tua, salep luka bakar apotek Keluarga Shou, jika dibandingkan dari seluruh distrik Nanguang, tidak ada yang lebih baik dari ini! Jika kamu tidak mengerti, maka jangan seenaknya mengkritik!"

Bapak itu mendengus dingin: "Huh, tidak mengerti? Di dalam salep luka bakar safflowermu ini, ada kulit pohon eucommia, rhodiola, kulit penyu..... dua puluh tiga obat tradisional china lainnya, obatnya terlalu beragam, tapi efektifitas obatnya tidak cukup, hanya barang yang menyolok tapi tidak ada gunanya, apakah layak untuk disebut obat luka bakar paling baik di seluruh Nanguang?"

Dia mendadak menyebutkan keduapuluh tiga obat tradisional china itu dalam sekali ucapan, bahkan dia juga mengatakan dosisnya, kerumunan orang di sekitar yang mendengarnya menjadi terkejut.

Roky juga sedikit tecengang, bapak tua ini hanya dengan mencium baunya langsung bisa menyebutkan semua formula dan biayanya, ini tidak mudah.

Wajah Maggy tertegun, tersenyum dingin dan berkata: "Ternyata kamu adalah master! Bapak tua, aku ebrani bertanya padamu dari golongan manakah kamu, ini adalah kunjungan atas suruhan orang?"

"Gadis kecil, umurmu masih kecil, tapi perkataanmu tidak kecil." Bapak tua itu dengan angkuh "terkekeh", dan berkata: "Aku hanya lewat saja, tidak tertarik untuk mampir ke apotek Bernard tua, hanya ingin masuk dan melihat-lihat. Tidak mengira sudah bertahun-tahun lamanya, keterampilan medis Bernard tua semakin mundur."

Bernard adalah dokter yang sangat terampil nomor satu di Nanguang, dikagumi banyak orang, tapi perkataan "Bernard tua" itu, jelas tmemandang rendah Bernard.

Maggy yang melihat perkataannya sangat angkuh, ekspresi wajahnya juga sangat dingin, dan berkata: "Siapa sebenarnya kamu? Kamu mengenal kakekku?"

"Nona muda, kamu belum layak untuk mengetahui identitasku." Bapak tua itu menunkuk ke arah obat dalam lemari kaca yang dipajang, dan mencibir: "Semua obat ini adalah sampah, sepertinya aku salah tempat, dokter paling terampil nomor satu apanya, hanyalah reputasi belaka."

Selesai berbicara, dia acuh tak acuh, dia langsung menginjakkan kaki keluar pintu.

Maggy kesal setengah mati, hampir-hampir mau meledak!

Bapak tua ini datang tanpa alasan, menunjuk ke arah produk obat-obatan milik Keluarga Shou dan mengkritik seenaknya, sekaligus mengatakan “sampah", selesai itu langsung pergi!

Di dalam toko obat herbal masih ada beberapa pasien, jika masalah hari ini sampai terbongkar keluar, dimanakah reputasi pengobatan Keluarga Shou?

Dia menggerutu, lalu segera mengejarnya, menghalangi bapak tua itu.

"Berhenti! Bapak tua sialan, menurutmu produk obat keluarga kami sampah, mampukah kamu mencoba untuk membuatnya?"

"Apa sulitnya?" Bapak tua itu melipat tangannya dengan angkuh, sekaligus menunjuk sekotak obat yang berada di dalam lemari obat, dan berkata: "Katakanlah "pil rohandan" milikmu itu, di dalamnya ada kalajengking merah, sedum.... sembilan belas bahan obat lainnya......"

Selesai berbicara, dia kembali menunjuk satu obat lagi.

"Obat koyo ini, ada tulang harimau, atractylodes, luminosa....... dan dua puluh satu obat lainnya....."

"Ini pasti adalah obat balai kota Keluarga Shou, di dalamnya pasti ada aoba, kuncup teratai..... dan tiga puluh enam obat lainnya....."

Bapak tua ini menunjuk sembarangan ke arah lemari obat, setiap kali menunjuk produk obat, langsung menyebutkan semua formula obatnya.

Sekujur tubuh Maggy berkeringat dingin, wajah kecilnya sedikit pucat.

Karena mendadak bapak tua ini sudah menyebutkan semuanya, di dalamnya ada banyak produk obat, juga adalah resep rahasia Keluarga Shou, orang luar tidak seharusnya tahu!

Kerumunan orang di sekitar semakin banyak, banyak juga orang diluar yang ikut melihat keramaian ini.

Maggy berkeringat dingin, kemudian dia mencegahnya: "Diam kamu, tidak diperbolehkan berbicara lagi."

Kalau terus membiarkannya untuk berbicara, bukankah resep rahasia pusat pengobatan akan terbocorkan keman-mana?

Bapak tua itu tertawa terbahak-bahak, dengan angkuh berkata: "Bagaimana? Mengakui bahwa keterampilan medismu sangat rendah? Kalau kamu mengakui bahwa beberapa obat ini adalah sampah, ataukah kamu mau melepaskan nama terhormat "dokter dengan keterampilan medis nomor satu di Nanguang" itu, agar orang lain tidak salah paham!"

"Sialan, bapak tua sialan, jangan kamu bermimpi!"

Maggy hampir meledak, dia berusaha keras untuk terus tenang, tapi sebenarnya dia sudah kehilangan kesabaran.

Dulu beberapa orang tidak setuju dengan ucapan "dokter dengan keterampilan medis nomor satu di Nanguang", saling menjatuhkan, saling berlomba dalam keterampilan medis, semua——kalah.

Tapi hari ini keterampilan medis bapak tua ini, ternyata tidak bisa tertandingi!

Jika dia tidak melakukan apapun, tanda kebesaran dari "Pusat Pengobatan Keluarga Shou" akan hancur total, tapi dia bukanlah lawan dari bapak tua ini, dia panik, tangan dan kakinya dingin, segera menoleh dan berkata.

"Ada orang yang mengacau, cepat panggil kakek."

Tepat sekarang, suara yang keras dan jelas terdengar melewati kerumunan orang.

"Aku lihat kamu ingin menghancurkan papan nama orang yang kamu anggap palsu, ingin menginjak otoritas atas barulah percaya ya kan?"

Maggy mengangkat kepalanya, matanya terbelalak: "Roky?"

Roky mengedipkan mata padanya, tersenyum dan berjalan ke depan, dan berkata kepada bapak tua itu: "Apakah kamu menginginkan salep luka bakar?"

Bapak tua itu memerhatikannya dengan tatapan dingin, mencaci dan berkata: "Pokoknya jangan pernah menunjukkan salep luka bakar sampah itu di hadapanku lagi."

Roky terdiam sebentar, tersenyum dan berkata: "Apa pendapatmu tentang obat ini?"

Saat di tengah berbicara, dari dalam dadanya dia mengeluarkan sebuah botol obat air mata yang kusut.

Bapak tua itu memasang wajah serius, berkata dengan marah dan mencaci: "Sampah apa ini, beraninya kamu menunjukkannya di hadapanku?"

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu