Aku bukan menantu sampah - Bab 791 Bersumpah Untuk Setia

“Roky ...” Bagor terhuyung ke depan, wajahnya penuh kekaguman.

Roky berkata: “Aku baru saja memghentikan darahmu, sekarang kamu pulang dan cari Syarfi Lu untuk menghubungkan lenganmu, pakai salep, lenganmu akan sembuh dengan cepat.”

“Baik, terima kasih Roky.”

Bagor berkata sambil berlutut di tanah: “Roky, keluarga Lin sekarang terpecah belah dan bertempur tanpa henti. Sepertinya hanya Roky yang dapat membuat keluarga Lin mendapatkan kembali kejayaannya.”

“Aku selama beberapa generasi telah menjaga keluarga Lin. Aku menghormati keluarga Lin! Sekarang aku bersumpah hanya setia dan mendengar perintah Roky!”

Para penjaga di belakangnya semua berlutut dengan satu kaki dan berteriak dengan rapi.

“Aku akan bersumpah setia dan hanya mendengar perintah Roky!”

Roky melirik.

Anggota penjaga bersenjata keluarga Lin ini semuanya elit, dan lebih dari setengah anggotanya, nenek moyang mereka juga melayani keluarga Lin!

Sebagai pemimpin tim, Bagor, lima generasi telah menjaga keluarga Lin.

Orang-orang ini setia kepada keluarga Lin dan melindungi keluarga Lin.

Dahulu, meskipun Bagor setia kepadanya, dia tidak akan menuruti instruksinya begitu saja, dia lebih mengikuti aturan keluarga Lin untuk mencegah keturunan Lin saling menjatuhkan.

Sekarang, Bagor percaya bahwa dia adalah Tuan yang akan datang, jadi dia berjanji setia kepadanya. Mulai sekarang, dia akan dapat langsung menggunakan penjaga bersenjata, dan para penjaga bersenjata hanya akan mengikuti perintah mereka, tidak akan terpengaruh oleh apapun.

Ini sama saja dengan mendapat bantuan ekstra, Roky mengangguk dan memerintahkan.

“Setelah kamu kembali ke keluarga Lin, pantau pergerakan mereka, terutama Marson. Jika ada pergerakkan, segera laporkan padaku.”

“Baik.”

“Bagor menjawab tanpa ragu.”

Jika dahulu, dia tidak akan setuju dengan perintah Roky.

Tapi sekarang, setelah dia menyadari kekuatan Roky, langsung mengakui jika Roky memiliki kemampuan untuk menjadi Tuan penerus keluarga Lin. Jadi tanpa ragu untuk setia kepadanya.

……

Dalam kamar mandi.

Dewi ketakutan dan terus berdoa.

Ada suara sepatu di luar pintu,dia segera menahan nafas dan menutup mulutnya dengan tangan untuk mencegah dirinya mengeluarkan suara.

Suara sepatu semakin dekat, dan berhenti di depan pintu.

Dewi gemetar, jantungnya berdebar kencang.

Di luar pintu, terdengar suara Brama.

“Dewi, kamu sungguh bisa memilih tempat, saya sudah sangat lama mencarimu.”

Mendengar suara ini, Dewi semakin gemetar, air mata ketakutannya mengalir begitu saja.

Bagaimana ini, orang ini tahu keberadaanku!

“Buzz!”

Pintu kayu tipis itu ditendang oleh Brama dari luar.

Dewi menjerit dan segera ingin mencari jalan dan melarikan diri.

Tapi begitu dia bergegas keluar, Brama meraih lengannya dan menariknya kembali.

“Cukup, aku akan membereskanmu sekarang!”

Sambil berkata, dengan kuatnya dia merobek rok Dewi.

Hanya mendengar suara "robek" kain , sebentar saja kaki mulus Dewi terlihat.

“Lepaskan aku!” Dewi berteriak dengan sekuat tenaga.

Air matanya tak tertahankan, terus mengalir.

Sini adalah pulau terpencil, apakah suaminya tidak akan datang menyelamatkannya?

Brama menatap Dewi dengan tamak, terutama pahanya yang ramping yang terlihat di bawah rok yang robek, seperti obat, merangsang dirinya.

Barang cantik seperti ini, dia mesti bermain sampai puas!

Apalagi status Dewi sekarang, istrinya Roky.

Bermain istri orang lain, membuat Brama lebih terangsang lagi.

Dewi dengan sekuat tenaga, mencoba untuk mendorong Brama sambil berteriak.

“Segera lepaskan, kalau tidak suamiku tak akan mengampunimu.”

Maksudmu sampah Roky? Brama mendengus dengan jijik, menekan Dewi ke tanah dengan kejam, berkata: “Ini adalah tempat rahasia keluarga Brama, dijaga ketat. Dia tidak bisa masuk! Terlebih lagi, ada Fabian menjaga pulau ini, dia hanya menemui jalan buntu di sini!”

Dewi sangat putus asa, dia tidak tahu siapa itu Fabian, tapi melihat nada bicara Brama, sepertinya bukan orang yang mudah dikalahkan.

Apalagi ketika dia ingin melarikan diri tadi, juga melihat banyak pasukan keluarga Brama di luar jendela, tiap orang membawa senjata.

Seluruh pulau seperti menara, dia tidak bisa kabur, Roky juga sangat susah untuk masuk.

Air mata terus mengalir, Dewi putus asa sambil menutup mata.

Dia berpikir, jika saja dirinya sendiri kehilangan keperawanannya, lebih baik melompat mati ke dalam danau.

“Buzz!”

Di luar jendela tiba-tiba terdengar bunyian.

Brama mengerutkan kening dengan tidak sabar dan melirik ke luar jendela.

Apa yang terjadi dengan pengawal di pulau, ada suara keras dari jauh tadi.

Tepat ketika dia belum sadar, tiba-tiba kaca jendela meledak dan pecahan-pecahan itu terbang secara acak.

Sebuah kekuatan yang kuat tiba-tiba datang dari jendela, tiba-tiba membuat Brama terbang keluar dan jatuh dengan keras ke dinding seperti karung, kemudian jatuh ke tanah.

Dewi membuka matanya karena terkejut, dan tercengang.

Pada saat ini, sosok lincah tiba-tiba melompat dari jendela dan mendarat dengan mantap!

Mata Dewi berbinar dan dia menangis.

“Suamiku!”

Air mata mengalir di matanya!

Dia tahu, suaminya pasti akan datang menyelamatkannya!

Dewi tidak peduli sakit, segera menuju Roky.

Roky memeluknya. Ketika melihat pakaian Dewi yang sobek, wajahnya tiba-tiba menjadi sangat dingin.

Tampaknya Brama akan berperilaku buruk terhadap istrinya, tetapi untungnya, dia datang tepat waktu, jika tidak, akibatnya sungguh tak dapat dibayangkan.

Dia mengangkat kepalanya dan menatap Brama, dia sangat marah, niat membunuh muncul di matanya!

Orang ini, mesti mati!

Beraninya membawa istrinya pergi, sudah melewati batas kesabarannya!

“Suamiku, untungnya kamu telah datang.”

“Dewi memeluk Roky, sambil menangis.”

“Tidak apa-apa.”

Roky memandang istrinya yang menangis, membelai rambutnya: “Semuanya sudah berakhir, aku akan membawamu pulang.”

Dewi bawaannya selalu tenang dan kuat, sangat jarang seperti kondisi sekarang ini.

Melihat istrinya sangat ketakutan, kemarahan Roky menjadi berlipat ganda!

Siapapun, dia pasti akan membunuhnya!

Dengan langkah kaki yang terburu-buru, Winata bergegas ke kamar mandi bersama kelompok Sky Dragon.

Disa mengenakan pakaian lengkap serta kain hitam yang menutupi wajahnya, Aung Miko dan yang lainnya dengan pakaian yang sama juga bergegas masuk.

Mereka masuk dari sisi lain pulau dan telah membunuh di sepanjang jalan.

Roky menundukkan kepalanya dan berkata kepada Dewi: “Istriku, mereka akan membawamu kembali dulu, aku akan menyusul nanti.”

Dewi masih shock, memegangi pakaiannya dan berkata, “Suamiku, kamu tak pergi?”

Pergi?

Roky mencibir di dalam hatinya, dia harus meratakan tempat rahasia keluarga Brama ini!

“Istriku, aku masih ada seidkit urusan, kamu tenang saja, aku akan segera kembali.”

Dewi tahu bahwa Roky sangat marah sekarang, dia pasti akan menghajar Brama.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu