Aku bukan menantu sampah - Bab 906 Kekuatan Satu Tendangan

“Phang”

Teriakan si botak, tiba-tiba menghilang!

Dia seperti sebuah bom, “Fiuh” langsung terbang diterjang Roky!

Seperti seseorang menarik keluar sebuah lobak dari tanah, langsung terlempar keluar, langsung menabrak ke dinding rumah, menabrak tembok sampai menerobos dinding, dan tanpa pengurangan kecepatan, langsung terbang keluar.

Batu hijau di dinding yang tebal, ditabrak berlubang membuat satu kata “orang” (bahasa cina)!

Dan setelah si botak ditendang terbang, meski tidak tahu ditendang terbang oleh Roky ke mana, tapi dari jauh sana masih saja terdengar suara “tabrakan”.

Jelas sekali si botak masih menabrak barang keras dan kokoh lainnya, dan juga semuanya tertabrak tumbang!

Sampai setelah belasan suara dengungan besar, satu per satu semakin menjauh…, perlahan baru tidak ada reaksi lagi.

Di kejauhan sana, muncul sebidang bagunan yang roboh menjadi abu dan asap.

Kelihatannya, bangunan yang tertabrak roboh tidak hanya satu bangunan!

Dari kejauhan terdengar suara teriakan orang yang terkejut, dan juga ada suara klakson mobil yang berbunyi, dan juga suara sirine polisi, jelas sekali orang-orang sangat dikejutkan.

Spontan, di taman langsung menjadi sunyi sekali.

Pasukan kedua belah pihak yang sedang bertarung juga tanpa janjian sama-sama berhenti, dengan mata yang terlihat ketakutan melihat Roky.

Kekuatannya ini!

Sungguh sangat menakutkan sekali!

Hanya satu tendangan, langsung menendang terbang satu orang hebat yang berilmu tingkat Jindan, dan tidak berkekuatan untuk melawan pula.

Kelihatannya, si botak sekarang kondisinya tidak baik!

Kalau pun tidak mati, setidaknya juga terluka parah, sudah cacat!

Saat ini, gantian Marson yang ekspresinya agak berubah, dengan terkejut mendongak, pandangan mata jahat memandang dan menilai Roky.

Bisa dibilang tidak disangka!

Anak muda ini ternyata hebat seperti ini, sungguh lebih hebat banyak sekali dari yang dia bayangkan.

Setelah Roky menendang terbang si botak, juga dengan ekspresi wajah yang dingin membalikkan badan, dengan langkah besar berjalan ke arah Dewi.

“Istriku, tidak terkejut bukan?”

Dewi saat ini baru sadar kembali, buru-buru mengangguk, terkejut melihat Roky.

Wanita itu juga sama sekali tidak menyangka, ternyata suaminya segagah itu!

“Suamiku, kamu… kamu pernah belajar Wushu dimana?” Dewi bertanya.

Roky tersenyum pahit sebentar, yang aku pelajari itu mana bisa disebut Wushu, kalau dibilang dengan menggunakan perkataan orang awam, kita beberapa orang ini sudah mencapai kesempurnaan!

Pembela diri biasa mereka di depan orang yang sudah mencapai kesempurnaan, sama sekali bukan lah sesuatu.

“Istriku, aku sebenarnya memang pernah belajar, masalah detailnya nanti aku baru kasih tahu kamu, Sekarang di sini berbahaya, kamu harus segera pergi dengan Bagor.”

Dewi juga memang terkejut, lebih khawatir lagi orang yang berkelahi ini melukai perutnya, juga buru-buru mengangguk, ikut Bagor jalan keluar dari pintu taman.

Pada saat mau pergi, dia juga masih khawatir dengan keselamatan Roky, berpesan berkata:”Suamiku, kalau bisa diajak diskusi, kamu lebih baik jangan menggunakan kekerasan, mereka orangnya banyak, hati-hati bisa melukai dirimu sendiri.”

“Istriku, aku mengerti.” Roky tersenyum kecil, dalam hati panas.

Dewi berjalan selangkah menoleh tiga kali, Roky membalikkan badan, wajah senyumnya seketika disimpan kembali, menjadi dingin.

Pria itu mendongak, dengan dingin melotot Marson.

Dilihat dengan sorotan mata yang membawa aura membunuh oleh Roky, Marson tak menyangka tiba-tiba tanpa beralasan merasa bulu kuduk berdiri, seperti tekanan dari semua penjuru menekannya, tak disangka membuat agak jadi gelisah.

Tapi, Marson juga rubah tua yang banyak tipu daya, dia melihat Roky sekilas, tiba-tiba dengan ganas memarahi beberapa pengawal di sampingnya.

“Apa yang kalian lakukan? Aku hanya meminta kalian menjemput Ardian kemari, menjemputnya ke tempatku untuk dirawat, tak disangka kalian malah menggunakan kekerasan? Hampir saja melukai menantu keponakanku, besar sekali nyali kalian! Segera berlutut, minta maaf dengan keponakanku!”

Dia mengencam dengan keras, bergaya seperti marah saja.

Tapi Roky tidak bergerak, masih saja berpandangan mata dingin dan kejam.

Viska tersenyum dingin, menunjuk ke anggota keamanan yang terluka dan mati di lantai: “Marson, kamu jangan berakting lagi, sudah melukai orangku sebanyak ini, apa mungkin kamu masih berpikir pergi seperti ini saja? Hari ini kalau kamu tidak memberi cara penanganan, aku jamin kamu tidak akan bisa keluar dari pintu ini.”

Marson tersenyum pura-pura berkata: “Viska, masalah yang baru terjadi itu bukan kemauanku, aku sudah bertahun-tahun tidak pulang ke kota Sahaja, sekarang ingin menjemput pak tua ke sana untuk berbakti, kenapa kamu bahkan kesempatan seperti ini saja tidak memberiku?”

“Jangan banyak omong kosong lagi!” Viska tidak bisa dibohongi dengan perkataan seperti ini, dengan dingin memarahi: “Yang pasti tidak akan membiarkan kamu membaw pak tua pergi, selain itu kamu mau meneruskan untuk mengurus perusahaan Griya, jangan pernah bermimpi lagi!”

Melihat wanita itu sedikit muka saja tidak memberi, bawah mata Marson terpancar amarah, bengis dan kejam tiada tanding.

Tapi di wajahnya masih tetap menggantung senyuman, berkata: “Roky, masalah tadi, memang benar aku tidak mengatur bawahanku dengan baik, si bodoh ini tak disangka menyerang Dewi, sungguh pantas mati berpuluh ribu kali, kini aku minta maaf.”

Usai mengatakan, Marson menoleh ke samping, berkata ke si gagah berambut pirang di samping: “Hukum si botak.”

“Baik.”

Si gagah berambut pirang adalah anak blasteran luar negeri, dia langsung memimpin beberapa orang berlari ke luar.

Marson menunjuk lagi beberapa pengawal yang berlutut di depan, berpura-pura marah berkata: “Beberapa orang melanggar perintah, tak disangka melukai begitu banyak anggota pasukan keamanan keluarga Lin, Viska, biar kamu saja yang hukum mereka, mau dibunuh atau dikulitin terserah kalian.”

Viska mendengus dingin, tepat sedang mau memerintahkan untuk mengurung beberapa orang ini.

Tiba-tiba Roky berjalan maju selangkah: “Bibi kecil, beberapa orang ini biar aku yang bantu kamu hukum saja.”

Viska tertegun, langsung mengangguk: “Baik.”

Roky melirik sekilas beberapa orang yang berlutut di latai, dengan menyebarkan aura membunuh, perlahan berjalan di depan beberapa orang itu, dari atas melihat mereka yang di bawah.

Beberapa orang itu tidak menyangka Roky sendiri yang turun tangan menghukum, semuanya terkejut jadi bodoh, berlutut di lantai terus gemetar.

Roky dalam hati tersenyum dingin, Marson jelas sekali mau mengorbankan prajurit untuk melindungi raja, mengorbankan beberapa pengawal ini.

Masih dengan khusus menyerahkan ke Viska untuk dihukum lagi, hanya merasa bibi kecil paling banyak juga hanya memukuli mereka beberapa kali, atau memutuskan beberapa urat kaki tangan.

Hukuman seperti ini, bagi orang biasa merupakan hukuman berat, tapi bagi orang hebat yang berilmu tingkat Jindan, meski urat kaki tangan diputus, pulih kembali juga merupakan hal dalam hitungan menit saja.

Luka luar biasa, sama sekali tidak bisa menundukkan mereka.

Meski mematahkan kaki tangan mereka, bagi orang hebat yang berilmu semacam ini, tidak berapa hari juga bisa pulih, bahkan hari itu juga sudah bisa baik.

Untuk beberapa orang ini, perlu menggunakan cara khusus.

Mengingat mereka adalah orang Marson, lagi pula semua juga adalah orang hebat yang berilmu tingkat Jindan, Roky juga tidak sungkan, dengan dingin berkata: “Mengingat aku yang menghukum, aku buat kalian cacat!”

Usai mengatakan, dia sama sekali tidak memberi mereka kesempatan untuk sadar, melangkah maju dengan lebar, tiba-tiba mengunci kekuatan gaib mereka, kemudian terkulai lemas.

“Phang phang phang”

Satu orang hebat yang berlutut di lantai, dengan beberapa pukulan telapak tangan cepatnya Roky, masing-masing dipukul di titik Jantung, Ulu Hati, dan juga Leher, satu kekuatan hebat menerobos titik saraf dan masuk.

Tubuh pria itu seketika bergetar, menderita terbaring di lantai, seperti seekor anjing mati.

Semua ilmunya, dimusnahkan dengan bersih, bahkan tidak lebih hebat dari orang biasa.

Ekspresi wajah Marson tidak berubah, tapi sorotan mata jelas terlihat tersambar seuntaian rasa benci.

Mereka semua adalah orang hebat yang berilmu tingkatan Jindan, kalau mengeluarkan jurus bisa memusnahkan langit dan bumi, tadi beberapa orang ini bertarung dengan anggota keamanan keluarga Lin, hanya menggunakan waktu singkat, sama sekali tidak mengeluarkan standar sebenarnya!

Kalau mereka benar bersatu menyerang Roky, setinggi apa ilmu anak muda ini, takutnya juga sangat susah untuk melawan mereka.

Tidak menyangka orang marga Lin, ternyata mengambil kesempatan dalam kesempitan, mengambil kesempatan saat beberapa orang hebat ini berlutut memohon maaf, lalu mengendalikan mereka.

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu