Aku bukan menantu sampah - Bab 632 Aku tidak berutang budi pada wanita

Roky menatapnya dari atas kepala hingga ujung kaki dan bertanya, “ ada apa cari aku?”

Wanita itu membuka syalnya dan menunjukkan wajahnya yang cantik ayu, namun kelihatannya agak kuyuh.

Roky melihatya sekilas, ternyata itu adalah istri Vasri, semalam ia melihatnya di kejauhan dari dalam mobil.

Mata wanita itu memerah, mendadak ia berlutut pada Roky.

“ Master Roky, aku ingin memohon satu permintaan!”

Air matanya penuh menggenang di kelopak matanya, seperti embun di tengah samudera, membuat hati pria yang melihat turut bersimpati.

Tapi Roky tetap terlihat dingin dan berkata: “ waktu aku tidak banyak, katakan saja ada apa. “

Wanita itu menggertakkan gigi, berdiri dan berkata: “ Master Rocky, aku ingin memintamu singkirkan Vasri! Dia adalah pembunuh ayah aku, aku selalu berpikir untuk membalas dendam atas keluargaku. “

Roky bertanya dengan tenang: “ kenapa aku harus membantumu?”

Wanita itu tersinggung dan berkata: “ aku Sindi, putri dari Siongkar ketua Klan Five Sun, ayahku dibunuh oleh Vasri.

Asalkan kamu bisa membantuku balas dendam, bunuh Vasri saat di acara lelang, tak peduli syarat apapun , bahkan harus menjadi budakmu, aku juga rela!”

“ dan lagi, meski kekuatan Klan Five Sun tidak sekuat keluarga Aung Miko, namun wilayah Selatan sangat luas, kaya akan emas, perak, batu bara dan lainnya, juga punya 5000an orang pengawal militer, asalkan Master Rocky bersedia untuk membantu, setelah saudara laki-laki aku menjabat sebagai Presiden, semua itu akan dibawah kendalimu. “

Dengan demikian, berarti wilayah Selatan akan menjadi milik Roky, Klan Five Sun juga akan menjadi wilayah Roky.

Apalagi ditambah dengan pengaruh kecantikan wanita ini, syaratnya akan menguntungkan!

Kekuasaan, kekayaan dan kecantikan semuanya terpampang di depan mata, yang namanya pria pasti akan tergoda.

Selesai berbicara, ia menatap Roky penuh harap.

Dia seperti sedang bertaruh!

Kalau Roky bisa membunuh Matty, pasti bisa membinasakan Vasri !

Ekspresi Roky dingin dan berkata datar, “ syarat yang menarik, tapi targetnya adalah orang asing, aku tidak tertarik.“

Acara lelang belum dimulai, ia tak perlu harus membunuh Vasri demi Klan Five Sun.

Dia datang ke Kota White River, juga demi membawa pulang batu giok yang dirampas perampok yang di tunggangi keluarga Bale, kalau sekarang membunuh Vasri, pasti akan menarik perhatian besar, acara lelang akan terhambat.

Lagipula, kekuatan dari Klan Five Sun, sama sekali tak berarti apa-apa dimatanya!

Wajah Sindi tampak tak senang, ia tak menyangka Roky akan menolaknya.

Roky melihat ke depan dengan mantap, dan melangkah dengan tenang melewati dirinya, tidak mempedulikan wanita itu.

Dari belakang, kesedihan Sindi terpancar dari wajahnya yang cantik.

Vasri punya tangan kanan yang kuat, dia sama sekali tak berdaya.

Kelihatannya, niatnya untuk membalas dendam demi keluarga hanya sia-sia belaka.

Sindi menghelas nafas berat, mendongakkan kepala dan berkata: “ Master Rocky, apakah ini barangmu? “

“ apa?”

Roky menoleh.

Sindi memegang sehelai saputangan dan menghampiri Roky.

“ aku memungutnya dari bawah pohon, aku pernah melihat saputangan ini digunakan gadis yang bersamamu tadi, sepertinya ini miliknya, tolong bantu aku kembalikan padanya. “

Di atas saputangan ada bebarapa bunga Otmanthus.

Roky mengambil dan melihatnya, benar ini adala saputangan yang dicari-cari Maggy tadi.

Sindi berkata dengan sedih: “ rencana aku hari ini tolong bantu aku merahasiakannya, aku pamit. “

Selesai berkata, dia berbalik dan pergi.

Pada saat itu, dia mendengar suara datar Roky.

“Kabarnya, adikmu sekarang menjadi cacat”

Wajah Sindi muram, memutarkan badan dan mengangguk sedih.

Tulang tangan adiknya patah, hidupnya lebih menderita dari seekor anjing.

Vasri tidak membunuh adiknya hanya untuk menghinanya.

Roky tidak menunjukkan ekspresi apapun, menyerahkan sebuah kotak kecil padanya.

“ aku tidak berhutang budi pada wanita, karena ini sekarang kita impas. “

“ ini…”

Sindi mengambil kotak itu, wajahnya sedikit penasaran

.

Kotak itu hanya seukuran kotak korek api, samar-samat mengeluarkan aroma obat.

Buru-buru membuka kotak tersebut, secercah aroma bau obat menerpa wajahnya, membuat orang yang mencium seakan bangkit dari tidur, segar dan penuh energi.

Ia ingin bertanya pada Roky , obat apa ini, ketika ia mengangkat kepala ternyata bayangan Roky sudah menghilang.

……

Roky sampai di depan pintu taman, melihat Maggy duduk di bawah pohon, menendang batu dengan wajah cemberut, poni basah dan menempel di dahi karena keringat.

Roky merasa lucu dan mendekatinya: “ kenapa begitu cemberut? Bukankah hanya sehelai saputangan!”

Maggy melototnya dengan kesal dan berkata: “ aku sudah mencarinya setengah hari, kamu malah meledekku! Kalian para lelaki seperti babi yang tak mengerti apa-apa!”

Roky menggeleng-gelengkan kepala, mengeluarkan saputangannya, menggoyangkan ujung saputangan di hadapannya.

“sekarang masih seperti babi besar? “

“saputanganku!”

Wajah Maggy langsung bersinar, ia berteriak kegirangan, dan merampasnya kembali.

Roky melipat kedua tangannya di dada, dan tersenyum.

Maggy menengedahkan kepala dan menatap Roky, jantungnya berdebar-debar, langsung menyimpan saputangannya.

Setelah meninggalkan Myanmar ia harus kembali ke kota Babel, tidak tahu kapan akan bertemu Roky lagi.

Roky tidak tahu apa arti saputangan tersebut bagi Maggy.

“Terima kasih kak Roky.

Maggy mendadak berdiri, dan membelai wajah Roky sejenak.

Sebuah sentuhan yang lembut, dan memancarkan aroma harum.

Roky tertegun sesaat.

Maggy juga tersadarkan, wajahnya yang jelita langsung memerah.

sedang apa Maggy tadi?

Sekejap ia merasa sangat bahagia, telah mendarakan ciuman lembut di wajah Roky!

Ggrrrr!

Suara petir menggelegar menggema dalam benak Maggy dan menyadarkannya.

Dia panik, tidak tahu harus berbuat apa, tangan dan kakinya bergerak tak beraturan.

“ kak Roky… aku… hm… itu sebagai tanda terima kasih, kamu..kamu.. kamu.. kamu jangan salah paham…”

Maggy yang biasanya berbicara fasih dan tajam, tapi saat ini ia berbicara tak jelas.

Roky tersenyum masam.

Apa yang bisa ia katakan?

“ aku… aku pergi melihat-lihat,

“Maggy ingin mencari kesempatan dan cepat-cepat mencari alasan untuk pergi.

Melihat bayangan Maggy yang berlari, Roky juga tak bisa berkata apapun

tetapi, asalkan saputangan sudah kembali dan dia senang ya sudah.

Mendadak terdengar suara bising, dua buah mobil mewah melaju perlahan di depan Taman.

kerumunan orang mulai sibuk.

“ Orang Paviliun Apoteker datang!”

“ semuanya kemari, tak diduga ternyata mereka datang, ini keberuntungan kita!”

“juga ada anggota empat keluarga besar kota Wasa!”

Roky memicingkan mata dan melihat dua mobil mewah itu.

Dia tidak banyak tahu tentang pavilion apoteker, tapi mendengar kata “ empat keluarga besar”. dari kota Wasa, ia merasa penasaran.

Tak disangka Kota Wasa juga mengirim utusan menghadiri acara lelang luar negri.

Kali ini yang datang dari tuan rumah yang mana?

Jangan-jangan kenalan lamanya!

Mungkinkah Melani mendengar kabar dan datang bersamanya?

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu