Aku bukan menantu sampah - Bab 661 Pindah Dari Sini

Paman Ali memberi perintah, dan beberapa satpam menahan gerbang dan menahan Jenny.

“Lepaskan aku.”

Jenny berteriak.

Tetapi semua satpman dan pelayan di seluruh vila ... tidak ada dari mereka yang mendengarkannya, mereka semua mengawasi dengan dingin, menunggu instruksi Roky.

Jenny putus asa.

Dia baru tahu bahwa dia benar-benar hanya berhak tinggal di vila ini, dan semua orang, termasuk putri dan suaminya, ternyata hanya mendengarkan Roky.

Dewi tanpa daya berkata, "Ma, kamu minta maaf pada Roky.”

"Kenapa aku harus minta maaf, jelas-jelas dia memukuliku.”

Jenny berteriak.

Rino Xu dengan gemetar berkata, "Kakak, bukankah kamu menggigit Roky dulu, lalu menghancurkan bunganya, dan terkakhir memanggilnya yatim piatu? Kamu ... lebih baik kamu meminta maaf kepada Roky.”

Dia bodoh juga tahu, bahwa Roky sekarang memiliki uang dan koneksi, dan dapat menyeimbangkan orang kuat, Jenny yang buta, bagaimana dia berani melawan Roky.

Jenny tidak menyadari bahayanya, dan dengan tegas berkata, "Aku tidak meminta maaf! Roky harus meminta maaf kepadaku, dia harus memberiku kompensasi atas kehilangan mental sebesar 40 militar, dan kemudian berlutut dan memohon belas kasihan, jika tidak aku akan memanggil polisi dan membiarkannya masuk penjara.”

“Hehe.”

Roky sedikit tersenyum dan mengedipkan mata pada Paman Ali.

Paman Ali segera membawa orang, meraih tangan Jenny, memaksanya untuk memberikan sidik jarinya pada perjanjian pemindahan rumah, dan kemudian membawa orang-orang ke kamar tidur Jenny, menyerahkan perhiasan dan buku tabungannya, dan menyerahkannya dengan hormat ke Roky.

Melihat properti pribadinya diambil, Jenny benar-benar marah, menangis dengan panik.

Dia ingin mengambil kembali hartanya sendiri.

Tetapi beberapa satpam menangkapnya sehingga dia tidak bisa bergerak.

Andrew menghela nafas tepat di sampingnya, dan berkata, "Istriku, kamu belum menyadarinya? Roky berlarian demi keluarga kita, mengapa kamu tidak mengerti?"

Roky melirik buku tabungannya, hanya untuk melihat bahwa hanya ada 2-4 miliyar di dalamnya, dan tiba-tiba sedikit mengernyit.

Secara logis bahwa uang yang dikumpulkan Jenny darinya tidak kurang dari 20 miliyar.

Mengapa uangnya tersisa sedikit, kemana perginya?

Dia melirik Jenny yang menangis, dan menyerahkan buku tabungannya kepada Andrew, "Papa, kamu simpan dulu uangnya.”

"Ini ..." Andrew menolak, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Rokky, Direktur Rico mengirim 4 miliyar bonus, tetapi mamamu mengambilnya, kamu harus menyimpan uangnya, ini uangmu.”

“Lupakan.”

Roky menggelengkan kepalanya dan memegang buku tabungannya di tangannya

Sebenarnya, di dalam keluarga hanya mama mertua yang mecari masalah, selain papa mertua lemah dan ditipu oleh barang antik palsu, hal-hal lain yang wajar, dia tak bisa membuat istrinya kesulitan.

Jenny menundukkan kepalanya dan merosot di tanah dan terus menangis.

Dia telah usai !

Villa yang berusaha keras dia dapatkan, dan uang yang akhirnya dia dapatkan dari Roky, semuanya hilang.

Ini lebih buruk daripada membunuhnya.

Roky dengan dingin berkata, "Ma, demi istriku, aku tidak akan mengejar keberadaan uang itu denganmu.”

Sekarang biarkan kamu pindah ke rumah untuk sementara waktu, ketika kamu memikirkannya dengan jelas, dan kapan akan kembali lagi.

“Tidak.”

Jenny tiba-tiba menggigil.

Dia sebagai seorang wanita tua di vila, menikmati dan minum makanan, dan bahkan meminta Talita untuk membantu mencuci pakaiannya.

Jika sekarang di kembalikan ke awalnya, bagaimana dia bisa menahan penderitaan seperti itu.

"Ma, sebaiknya mama masuk dulu dan tenang.”

Dewi juga dengan tegas berkata, dia tidak bisa lagi membiarkan Roky terjebak di tengah dan menerima kemarahan.

Jenny merasa putus asa ketika semua orang dikhianati.

"Pa, aku akan keluar dulu.”

Roky pergi setelah berbicara.

Pada saat ini, Jenny tiba-tiba memeluk kakinya, membentur dan berlutut di tanah.

"Menantu! Mama ... Mama mengaku salah padamu ... woo woo ... mama tidak seharusnya menyebutmu yatim piatu ... Mama tidak seharsunya menghancurkan pot bungamu, maafkan mama, woo ..."

Jenny memeluk kaki Roky dengan erat, hidung dan air mata di seluruh wajahnya.

"Ma, apa yang kamu ..." Roky tertegun.

Kakinya dipegang oleh Jenny, dan tidak berjalan atau tinggal.

Jenny menangis keras, dan berteriak: "Menantu, ini salah mama ... Demi Dewi, maafkan mama kali ini.”

Seluruh ruangan tercengang.

Tidak ada yang mengira tadi Jenny memiliki wajah ganas, dan ingin menindas Roky.

Sekarang ternyata berlutut untuk memohon belas kasihan pada menantu.

Perubahan wajah ini terlalu cepat.

"Mama salah ... Woo woo. putriku, kamu juga membantu mama mengatakan sesuatu yang baik.”

Jenny menangis tersedu-sedu, menatap Dewi dengan menyedihkan.

Dia hidup matipun juga tidak ingin tinggal di rumah lama!

Kakak perempuan dan kerabatnya di keluarga Xu tahu bahwa dia tinggal di sebuah vila besar, dan sekarang tinggal ke rumah tua itu, bagaimana dia punya harga ddiri untuk melihat orang-orang ini?

Dewi juga tidak tahan melihatnya, meskipun dia juga sangat marah, Jenny adalah ibu kandungnya.

Dia ragu-ragu dan dengan suara rendah berkata, "Roky, bisakah kamu memberi mama kesempatan ... Dua pot bunga ini ... Aku, aku harus menemukan cara untuk membelinya lagi untukmu.”

Roky memperhatikan Dewi berdiri di depannya, tangannya saling berpelukan, seolah-olah telah melakukan sesuatu yang salah, wajahnya malu dan juga harus menghela nafas.

Betapapun berharganya benih ajaib, itu tidak lebih penting dari istrinya sendiri.

Dia menghela nafas berat di dalam hatinya dan berkata, "Lupakan, biarkan mama tinggal di vila.”

“Terimakasih, Roky,”

Dewi mengangkat kepalanya.

Meskipun Roky setuju, namun dia merasa lebih bersalah di dalam hatinya, dia tahu lebih dari siapa pun bahwa Roky sangat sensitif terhadap pengalaman hidupnya, dan mamanya memanggilnya "yatim piatu" di depan umum.

Jika diganti menjadi orang lain, pasti di wajah Jenny dipenuhi darah, dan tadi Roky bertindak dalam kemarahan, itu memang pengampunan, wajah Jenny sedikit memerah, bahkan tidak ada sepotong kulit pun yang pecah.

Roky meletakkan tangannya di bahu Dewi dan dengan sungguh-sungguh berkata, "Istriku, aku akan memberitahumu sekali lagi, kamu tidak perlu meminta maaf padaku untuk apapun.”

Tidak peduli apa permintaanmu, aku bisa menepati, tidak peduli siapa yang kamu ingin aku maafkan, aku bisa memaafkan.

“Roky.”

Dewi bahkan lebih bersalah, tidak bisa menahan diri untuk memeluknya, air mata mengalir

Dia benar-benar tidak berdaya.

Kenapa ada mama kandung yang seperti ini, ingin bermasalah dengan Roky.

"Istriku, kamu kembali ke kamar.”

Andrew menghela nafas, membantu Jenny yang gemetar, dan berjalan ke kamar tidur.

Dirinya tahu persis apa temperamen istrinya.

Roky telah dihina oleh Jenny selama empat tahun di keluarga Liu, hari ini dia melampiaskannya juga hal yang baik, jangan sampai Jenny masih begitu bingung dan tidak tahu siapa yang benar-benar baik untuk keluarga ini.

Saat berdebat di aula, Tatlita juga berlari menyusuri koridor, perasaan yang rumit.

Ini adalah urusan keluarga Roky, meskipun dia ingin membantu, juga tidak memenuhi syarat.

Tapi barusan Roky menampar Jenny dengan keras dan merampas harta Jenny, Talita tampak sangat lega, dia dari awal sudah bersikap tidak adil terhadap Roky!

Jelas bahwa seluruh keluarga Liu, semuanya Roky yang menjadi tulang punggung, tetapi Jenny ternyata tidak tahu apa yang baik atau buruk.

Dia bahkan menantikan hari ketika kebenaran tentang latar belakang Roky, ketika Jenny tahu bahwa kekuatan dan kekayaan Roky berada di puncak dunia, dia pasti akan menyesali apa yang telah dirinya lakukan sebelumnya dan akan membuat menyesal.

"Sukurin!" Talita berbisik, berbalik ke kamar dengan langkah cepat.

Mulai sekarang, Roky akhirnya bisa mengangkat derajatnya di rumah Liu, dan tidak perlu lagi menerima kemarahan Jenny!

Setelah ruang tamu dibersihkan, Roky melihat dua pot benih ajaib yang hancur dengan sakit hati.

Kedua benih roh ini diraih dengan susah payah, dan dia juga menghabiskan banyak tenaga, melihat buahnya akan tumbuh, tidak menyangka akan musnah di tangan mama mertuanya.