Aku bukan menantu sampah - Bab 394 Kesombongan

Tetapi ada syarat dia ingin menceraikan Dewi, sesuai akad nikah sebelumnya antara Keluarga Lin dan Keluarga Su, Melani akan menjadi istrinya, jika tidak Keluarga Su akan menyesal dan kehilangan pamor serta Keluarga Lin dan Su akan menjadi musuh.

Hanya Itu saja, Roky sudah tidak bisa melakukannya.

Dan Selvie pun mengandalkan ini untuk berani jadi sombong di hadapannya.

Krisna yang disamping serta Hendrik dan yang lainnya kaget.

Suri Jiang juga terlihat membuka mulutnya, tampak terkejut.

Dia tidak tahu bahwa Roky berasal dari Keluarga Lin di Kota Wasa !

Junandus juga tertegun, dan tiba-tiba punggungnya terasa dingin, dan ketakutan setelah beberapa saat.

Jika dia mengetahui dari awal bahwa Roky berasal dari Keluarga Lin di Kota Wasa, memberinya sepuluh keberanian pun, dia tidak akan berani menganggu kepala harimau itu!

Krisna tidak bisa menahannya, dan bertanya dengan hati-hati: "Tuan ... Tuan Rocky, kamu adalah pewaris Keluarga Lin Kota Wasa ya ..."

Sebelum selesai berbicara, Selvie berkata dengan jelas, "Tuan Krisna, ini Selvie.

Sudah kubilang dengan jelas, Roky bukanlah pewaris Keluarga Lin, dan pewaris Keluarga Lin seharusnya ayahku Marson! Adapun Roky ini, ha ha ... "

Selvie berhenti sejenak dan tertawa ironis: "Dia hanya bermarga Lin, dan dia memiliki darah Keluarga Lin di tubuhnya, tapi dia sama sekali tidak dianggap sebagai Keluarga Lin, dan dia bahkan bukan kerabat jauh.

Jadi Tuan Krisna, jangan tertipu olehnya lagi, dia bukan siapa-siapa.

Jangan sampai putus hubungan antara Keluarga Jiang dan Lin karena masalah yang terjadi pada hari ini. Lagipula, masih banyak kerjasama bisnis."

"Ini ..." Dahi Krisna berkeringat, dan dia juga bingung, "Sebenarnya bagaimana situasinya?"

Selvie berkata dengan santai, "Oh, kamu cukup memperlakukan dia sebagai kerabat jauh Keluarga Lin. Lagipula juga hampir seperti ini, dia tidak punya kekuasaan."

Krisna terdiam beberapa saat.

Melihat pertempuran barusan, dia mengira Roky adalah pewaris Keluarga Lin, ternyata tidak disangka bukan sama sekali. Menurut Selvie, Roky ini seharusnya adalah kerabat jauh dari sampingan Keluarga Lin.

Seharusnya seperti itu, kalau tidak bagaimana mungkin Roky tidak punya tempat tinggal ketika datang ke Kota Wasa.

Roky berkata dengan suara yang dalam, "Selvie, begitu banyak yang kamu katakan, apa yang kamu inginkan?"

Selvie mendengus dingin: "Aku hanya ingin memberitahumu, jangan memanfaatkan momentum Keluarga Lin untuk memberimu pamor di Kota Wasa! Jangan sampai menghilangkan pamor Keluarga Lin! Juga, biarkan Junandus dan Steven Lu segera pergi, aku masih ada kerja sama dengan Kurator ."

"Bagaimana jika aku tidak setuju?"

Selvie mencibir: "Roky, kualifikasi apa yang kamu miliki untuk tawar-menawar denganku? Mungkin istrimu bahkan tidak tahu masalah ini? Apakah kamu ingin aku meneleponnya dan memberi tahu istrimu tentang dirimu?"

Wajah Roky dingin, dan dia berkata dengan tajam, "Selvie, jangan serba tahu."

"Tau apa tidaknya saya, itu tergantung pada apa yang akan kamu lakukan.”

Selvie tersenyum acuh tak acuh, dan berkata:" Lagipula aku tidak peduli, aku ingin melihat, istrimu telah menghidupimu begitu lama, dan tiba-tiba tahu kamu berbohong padanya, bagaimana dia akan ribut cerai denganmu."

Setelah berbicara, Selvie menutup telepon tanpa sadar, sangat sombong sehingga dia bahkan tidak punya kesempatan untuk berbicara.

Wajah Roky sangat tidak enak dilihat, telapak tangannya menempel erat ke telepon.

Wanita ini, mengandalkan alasan dirinya yang meninggalkan keluarga, sekarang dia sangat sombong!

"Ledakan"

Telepon kewalahan dan hancur berkeping-keping oleh telapak tangan Roky.

Hendrik berkata dengan cepat, "Roky, kamu tenang."

Roky melirik telapak tangannya dengan wajah dingin, dan melihat telapak tangan itu dipotong dan darah menetes di telapak tangan.

"Roky, aku akan membantumu untuk membalut.”

Suri Jiang berteriak, dan dengan cepat mengeluarkan sapu tangannya dan berjalan mendekat.

Roky mengambil sapu tangan dan mengelapnya, dirinya merasa sangat marah.

Sekarang keluarga Dewi tidak tahu identitas spesifiknya, Selvie akan memanfaatkan ancaman ini!

Melihat bahwa dia dan istrinya sekarang dalam hubungan yang baik, dia berencana untuk mencari kesempatan untuk menjelaskan kepada istrinya, tetapi jika Selvie ikut campur, semuanya pasti akan bergejolak.

Jangankan bicara tentang perceraian, sangat khawatir istrinya bahkan tidak akan lagi pernah percaya padanya dalam hidup ini.

Junandus yang sedang berlutut di lantai tiba-tiba berdiri, berbalik dan berkata kepada Krisna, “Kakak, kamu dengar juga! Pria bermarga Lin yang memiliki wajah bengkak dan gemuk. Keluarkan dia, aku masih kurator Pengobatan Tradisional Negara!”

“Apa lagi yang ingin kamu lakukan, segeralah pergi ?!” teriak Krisna dengan marah.

Dengan dukungan Selvie, Junandus langsung percaya diri, dan berkata dengan masuk akal, "Siapakah Roky itu? Bahkan tidak bernilai dengan Kentut. Kamu juga sudah dengar Selvie yang mengatakan bahwa pewaris Keluarga Lin adalah Marson. Anak ini bahkan bukan kerabat jauh. Keluarga Jiang tidak takut padanya."

Krisna menamparnya dengan marah.

Namun, kali ini Junandus berdiri dan melawan. Sebaliknya, dia menahan lengan Krisna dan berkata dengan nakal: "Kakak, biarkan anak ini bersujud padaku. Kapan Keluarga Jiang begitu malu? Keluarga Jiang dan Selvie bukannkah memiliki kerjasama yang bagus? Ini adalah situasi yang sama-sama menguntungkan, lebih baik daripada membuat obat dengan orang dusun ini."

"Paman Keempat, kamu tidak mendengarnya maka anggaplah itu hujan.”

Hendrik berkata dengan suara yang dalam, "Obat baru Roky telah dikembangkan. Mitra Industri Farmasi Grup Jiang saat ini adalah Tuan Roky."

Dia bisa mengerti.

Meskipun Selvie adalah anggota Keluarga Jiang, namun tidak ada bantuan untuk Industri Farmasi Grup Jiang. Hanya obat di tangan Roky yang menjadi kunci untuk menyelamatkan Industri Farmasi Grup Jiang.

Junandus berkata dengan marah: "Kalian semua gila, kalian semua menekan Roky! Aku akan kembali dan menjelaskan situasinya kepada Tuan Ardian ."

Setelah itu, dia memerintahkan seseorang untuk membawa Steven Lu dan berlari keluar dengan cepat.

“Dasar Pemberontak!” Krisna sangat marah hingga dia hampir jatuh ke lantai dengan rasa sakit yang menusuk di dadanya.

Hendrik buru-buru menggendong ayahnya dan berkata berulang kali, "Ayah baik-baik saja?"

Roky juga harus berhenti, berjalan menghampiri dan menekan denyut nadi Krisna, lalu berkata: “Tuan Krisna terlalu marah, tidak apa-apa, istirahat saja.”

Krisna duduk di kursi, bernafas lama, dan berkata dengan ekspresi malu: "Tuan Roky, ada penghinaan seperti itu di rumah, sungguh membuatmu tertawa.”

Setelah aku kembali, aku pasti akan mengajarinya dengan keras.

Apa yang aku katakan sebelumnya tidak akan berubah. Bahkan jika Selvie menelepon secara langsung, Keluarga Jiang tidak akan melakukan apapun sesuai yang dia inginkan.”

Dia tahu lebih banyak tentang masa lalu Keluarga Lin.

Selvie bukanlah wanita keturunan Keluarga Lin, dan dia diusir ke luar negeri oleh Keluarga Lin.

Yang berarti bahwa sekarang ahli waris Keluarga Lin hilang, dia baru saja kembali.

Marson adalah keturunan dari seorang wanita yang menemani minum. Dia tidak dianggap oleh Keluarga Lin di tahun-tahun awalnya. Krisna memiliki konsep yang konservatif. Dia meremehkan identitas ini sama sekali, dan mencemoohnya di dalam hatinya, jadi dia hanya sopan kepada Selvie di depan.

Bahkan jika Marson mewarisi Keluarga Jiang, dia akan memandangnya rendah di dalam hati, jadi tidak mungkin untuk mendengarkan dari seorang wanita dengan darah yang tidak murni.

Setelah keluar dari Pengobatan Tradisional Negara, Roky masih terasa berat.

Sekarang adik iparku hilang, Selvie sombong.

Juga tidak tahu apa yang terjadi dengan adik ipar. Mungkinkah Marson mengetahuinya ketika dirinya menyelidiki batu giok, dan dia memanfaatkannya lagi?

Roky kesal dan memutuskan untuk pulang keesokan harinya untuk menanyakan keberadaannya.