Aku bukan menantu sampah - Bab 25 Aku tidak Terima!

Roky tahu betapa banyak usaha yang dikeluarkan oleh Dewi demi gambar pra-rancangan ini.

Tak sangka Keluarga Liu bersatu dan menjarah hasil susah payah istrinya!

Melihat mata Dewi yang bengkak, Roky merasa kasihan dan marah, amarahnya pun meledak.

Satu Keluarga Liu ini benar-benar keterlaluan!

Merebut hasil susah payah istrinya, dan bisa-bisanya mengancam Dewi untuk tidak membongkar masalah tersebut.

Perusahaan Wehow adalah miliknya dan dirinya malah membuat istrinya dirugikan, ia tidak bisa menerimanya!

Dewi menghela napas pelan dan berkata, "Kamu pergi masak saja, biarkan aku menenangkan diriku sendiri."

Roky mengangguk dan berjalan keluar dari kamar tidur dengan ekspresi wajah yang tidak senang.

Tiba di dapur, Roky pun segera menghubungi Lian.

Dari seberang sana terdengar suara Lian yang hormat.

"Tuan Roky, ada keperluan apa Anda mencari aku?

Roky berkata dengan datar, "Aku dengar akhir-akhir ini Ryeol Grup sedang bekerja sama dengan Perusahaan Wehow?"

Seketika Lian yang berada di seberang sana tertegun. Mengapa Tuan Roky tiba-tiba membahas hal ini, apakah dirinya kurang baik dalam mengurus hal ini? Sehingga membuat Tuan Roky merasa tidak senang!

Berpikir sampai sini, Lian pun segera berkata, "Tuan Roky, memang terdapat hal tersebut. Gambar pra-rancangan yang dibuat oleh Mike dari Keluarga Liu benar-benar berada di tingkat master dalam bidang ini. Maka itu, kita pun memutuskan untuk bekerja sama dengan mereka."

Roky mendengus dan berkata, "Gambar pra-rancangan yang dibuat oleh istriku, tentu berada di tingkat master."

Mendengar kata-kata Roky, keringat dingin pun terus bercucuran dari kening Lian.

Tapi di gambar pra-rancangan terdapat tanda tangan atas nama Mike. Dirinya juga pernah bertemu dengan Mike, ia adalah seorang lelaki. Namun Roky tiba-tiba berkata bahwa ini gambar pra-rancangan istrinya, jangan bilang Mike lah yang menjarah gambar pra-rancangan ini?

"Tuan Roky, aku...aku benar-benar tidak tahu bahwa gambar pra-rancangan ini dibuat oleh Nyonya Dewi. Sekarang aku segera mengakhiri seluruh kerja sama dengan mereka!"

Roky berkata sambil menyeringai, "Keluarga Liu memperlakukan istriku dengan tidak adil, bagaimana mungkin aku membiarkannya begitu saja. Dengar baik-baik, aku ingin mereka membayar dua kali lipat atas apa yang telah dilakukan mereka!"

Di seberang sana Lian berkata dengan hormat, "Aku akan mengikuti perintah Tuan Roky."

..........

Hari selanjutnya, Roky mengantar Dewi pergi kerja seperti biasanya.

Mobil baru tiba di depan pintu perusahaan, ponsel Roky pun berdering.

Lian dengan hormat berkata, "Tuan Roky, aku sini sudah mulai beraksi."

Roky mengiyakannya dan berkata, "Ingat, lakukanlah semuanya dengan baik."

Lian buru-buru berkata, "Tenang saja Tuan Roky, aku tidak akan membuat Anda kecewa."

"Baiklah kalau begitu." Roky memutuskan panggilannya, lalu mengangkat kepala melihat sekilas gedung perusahaan Keluarga Liu dan tertawa licik.

Hanya perusahaan kecil saja masih berani memperlakukan istriku dengan tidak adil?

Kalau bukan untuk membalas dendam demi istriku, aku bahkan tidak tertarik untuk melihatnya.

Roky menoleh dan melihat Dewi yang sedang memandang dirinya sendiri, ia pun menasihatinya sambil tersenyum, "Jangan khawatir dengan masalah gambar pra-rancangan. Selain kamu, Perusahaan Wehow tidak akan bekerja sama dengan siapapun itu."

Dewi tertegun dan tidak tahu mengapa Roky menjaminnya dengan begitu pasti. Tetapi ia hanya tersenyum dan menganggap bahwa Roky sedang menghiburnya, ia juga tidak membawa kata-katanya ke dalam hati.

"Eh, ini kan Dewi? Bukankah kamu harus menyapa saat melihat atasan?"

Dan di saat ini, Mike mengendari mobil dan berhenti di samping sambil mengenakan sebuah kacamata hitam. Ia mencondongkan kepalanya keluar dari mobil dan berkata sambil tersenyum tampan.

Dewi melihat sekilas kearah Mike dan tidak membalasnya karena kesal.

Melihat orang menghina istrinya sendiri, Roky pun merasa tidak senang dan berkata sambil tersenyum dingin, "Mike, apa yang sedang kamu banggakan disini? Apakah kalian sudah menandatangani perjanjian kontrak bisnis? Apakah kedua belah pihak sudah sepakat?"

Mike melepaskan kacamata hitamnya dan berkata dengan angkuh, "Hari ini adalah hari untuk menandatangani perjanjian kontrak bisnis. Nanti Pak Lian akan datang dan menandatangani perjanjian kontrak bisnis ini secara pribadi. Pak Lian sangat menghargai kerja sama kali ini."

Setelah berkata, ia pun memandang kearah Dewi, "Dewi, aku juga harus berterima kasih padamu. Semua ini berkat gambar pra-rancanganmu!"

Setelah berkata, Mike pun turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam gedung perusahaan sambil bersenandung.

Roky mengerutkan dahinya dan meraih tangan kecil Dewi, lalu berkata, "Aku menemanimu kesana, tenang saja.”

Tangannya dipegang oleh Roky, wajah Dewi pun memerah, dalam hatinya muncul sedikit rasa aneh. Awalnya ia ingin melepaskan tangannya, namun melihat tatapan mata Roky yang begitu dalam. Tanpa sadar, ia hanya membiarkannya dan merasakan sedikit kehangatan di dalam hatinya.

Apakah ini rasanya dilindungi?

Roky sepertinya menjadi agak berbeda dari sebelumnya.

Masuk ke dalam perusahaan, Roky pun menyadari bahwa perusahaan telah dipenuhi dengan dekorasi. Dimana-mana terdapat spanduk yang tergantung dan tertulis 'Selamat atas kedatangan Pak Lian di Ryeol Grup'. Bahkan mencari segerombolan karyawan cantik untuk menyambut kedatangannya di depan pintu.

Mia juga mendandani dirinya dengan berlebihan, dan berdiri di depan aula untuk mencari perhatian.

Melihat mereka berdua yang berjalan kemari, Mia pun buru-buru memanggil, "Kak, mengapa kamu datang dengan pakaian seperti ini? Betapa memalukan jika Pak Lian melihatnya, kamu berdiri di belakang saja. Dan kamu dasar sampah tolong minggir."

Roky mendengus dingin dan berkata sambil tertawa, "Mia, jangan bangga terlebih dahulu. Hati-hati semakin besar harapanmu, semakin besar juga rasa kekecewaannya!"

"Bajingan, memangnya kamu siapa!" Wajah Mia terlihat kesal.

Di saat ini, sebuah mobil Mercedes-Benz S600 dengan perlahan-lahan datang kearahnya dan berhenti didepan pintu gedung.

Cristy segera membawa orang-orang untuk menyambutnya.

Seorang pria paruh baya yang mengenakan setelan jas formal dan kacamata berbingkai emas turun dari dalam mobil.

"Asisten Zayn...Dimanakah Pak Lian berada?" Mike segera menyambutnya dan melihat ke dalam mobil dengan mencondongkan kepalanya.

Zayn berkata dengan wajah tanpa berekspresi, "Hari ini, Pak Lian ada masalah, tidak bisa datang..."

Dalam hati Mike merasa sedikit kecewa dan berkata, "Pak Lian tentu sibuk karena ada banyak pekerjaan yang harus diurus olehnya. Ruang rapat telah disiapkan, sekarang kita pergi menandatangani perjanjian kontrak bisnis?"

Zayn menganggukkan kepala dan berkata dengan wajah tidak bereskpresi, "Arahkan saja jalannya."

..............

Tiba di ruang rapat, Zayn duduk di posisi utama. Di kedua sisi terdapat Cristy dan Mike. lalu di sampingnya baru ada Mia dan Ayah dari kedua kakak beradik, Ando.

Sedangkan Roky dan Dewi ditempatkan di bagian pojokan.

Setelah Zayn duduk, Cristy pun berkata, "Pak Zayn, apakah kalian sana sudah menyiapkan perjanjian kontrak bisnis kali ini?"

Zayn tersenyum dingin dan berkata, "Kali ini aku datang bukan untuk menandatangani perjanjian kontrak bisnis. Tapi untuk memberi tahu kalian bahwa kerjasama antar perusahaan kita berakhir."

Ucapannya menimbulkan kehebohan, seketika ruang rapat menjadi kacau.

Mike tertegun, hal yang paling ditakuti olehnya benar-benar menjadi kenyataan.

Cristy juga sangat tercengang dan segera bertanya, "Mengapa? Kesalahan apa yang telah Keluarga Liu lakukan? Mengapa kalian mau mengakhiri kerja sama?"

Zayn berkata dengan tenang, "Ini adalah perintah dari Pak Lian, aku hanya bekerja mengikuti perintahnya."

Dewi menoleh dan melihat sekilas kearah Roky, namun ia terlihat tenang tanpa ada sedikit rasa terkejut, seperti sudah mengetahui hasil ini sebelumnya.

Wajah Mike pun memerah, lalu dengan curiga bertanya, "Demi apa, aku curiga bahwa ini bukan perintah dari Pak Lian. Tetapi kamu yang bertindak sesuai dengan kemauanmu sendiri. Aku tidak terima!"

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu