Aku bukan menantu sampah - Bab 435 Roky Dipecat

Roky menatap Junandus, tiba-tiba menggeram dingin.

"Junandus, berlutut!"

Suara ini terdengar nyaring kuat, seluruh tubuh Junandus langsung gemetaran, tanpa sadar langsung berlutut.

Dia sudah berlutut beberapa kali kepada Roky, sudah menjadi refleks.

Saat Junandus membengkokkan lututnya, tiba-tiba tersadar, dia mengangkat kepala melihat senyuman dingin mengejek Roky, tiba-tiba merasa dirinya sudah tertipu!

Dia marah sekali, mengangkat kepala berteriak marah: "Roky, kamu ini siapa, pergi dari sini."

Lalu terdengar suara dentingan lift, pintu lift terbuka lagi.

Nyonya besar Jiang dipapah oleh seorang asisten, membawa beberapa orang berjalan masuk.

Si anak sulung Krisna wajahnya tak berdaya mengikut di belakang, disebelahnya adalah Suri.

Junandus langsung berjalan maju, dengan panik berkata kepada nyonya besar Jiang: "Aku mau memecat Roky, menyuruhnya keluar dari perusahaan! Langsung hubungi perusahaan Babel, utuskan satu orang lagi kemari menjadi wakil Direktur!"

Nyonya besar Jiang melihat Roky dengan marah, dengan tegas berkata: "Junandus, mulai sekarang kamu bersama wakil Direktur Roky menjalankan perusahaan, bertemanlah dengan rukun, masalah yang lalu jangan ada yang mengungkit lagi, kalau tidak keluarga Jiang tidak akan mengampuni."

Perkataan ini dia katakan untuk Roky dengar, mengingatkannya tidak boleh memarahi Junandus.

Roky berkali-kali mempermalukan anaknya, dia benci sekali.

Tapi, nyonya besar Jiang juga sangat mengerti, sepenting apa Roky bagi perusaaan farmasi Jiang, makanya harus menahan, berencana tunggu operasional perusahaan sudah kuar dan besar, baru menendang Roky keluar.

Roky tidak mempedulikannya, dengan mengerutkan kening bertanya Suri: "Kenapa Junandus bisa datang?"

"Roky, masalah ini cukup rumit, kamu dengar penjelasanku."

Ekspresi wajah Suri jelek sekali, menarik Roky ke sebelah, menjelaskan dengan tidak berdaya.

Rupanya, Hendrik awalnya mau mengangkat Suri menjadi Direktur perusahaan, tidak disangka nyonya besar Jiang ikut campur, mengatakan Roky membuat Junandus kehilangan posisi kurator, juga harga dirinya sudah diinjak-injak, terpaksa harus tinggal di rumah, jadi harus membuatnya jadi Direktur perusahaan, mengembalikan harga diri keluarga Jiang.

Hendry membujuk juga tidak ada hasilnya, nonya besar Jiang menyayangi anak bungsunya, jadi bertekad, kalau tidak akan menarik dana investasinya.

Krisna dengan canggung berkata: "Tuan Roky, sungguh maaf sekali, mama memaksa melakukan seperti ini."

Dia adalah anak berbakti, sungguh tidak bisa melakukan apa-apa.

Suri juga dengan wajah kesulitan, menunduk berkata: "Roky, awalnya aku ingin memberitahumu, tidak disangka paman keempatku akan datang kemari.

Semuanya salahku, tidak bisa membujuk nyonya besar, kamu marahi saja aku."

Nyonya besar Jiang dengan arogan berkata: "Wakil Direktur Roky, mulai hari ini, kamu bertanggung jawab membantu Junandus, jalankan perusahaan dengan baik."

Roky dengan datar berkata: "Aku hanya mengakui Suri, kalau tidak semuanya tidak perlu dibicarakan lagi.

Kalau membuat Junandus menjadi Direktur, reputasinya hanya akan merusak reputasi perusahaan, aku menarik produk obat, dan juga mengganti rekan kerjasama."

Junandus tersenyum dingin, dengan arogan berkata: "Roky, kamu tidak mempunyai hak dalam masalah ini! Rekan kerjasama kami adalah perusahaan Babel, kamu ini hanya bekerja disini saja, apakah kamu mempunyai hak untuk membicarakan syarat kepadaku?"

Nyonya besar Jiang juga berkata dengan marah: "Keluarga Jiang menginvestasi 800 miliar, ditambah dengan sebuah gedung kerja, perusahaan Babel hanya mengeluarkan produk obat, kalau kamu tidak membantu Junandus, aku lebih baik langsung telepon Direktur perusahaan Babel, meminta mengganti orang."

Roky melejitkan bahunya: "Baik, mau tidak aku teleponkan?"

Junandus tersenyum dengan tidak sudi: "Hehe, sombong sekali! Kamu kira perusahaan Babel adalah rumahmu? Kamu yang bisa menentukan?"

"Junandus, kamu telepon direktur Zhao di perusahaan Babel."

Nyonya besar Jiang menggeram tegas.

Dia tidak percaya, hanya perwakilan medis kecil berani tidak mendengar perintah Direktur perusahaan Babel!

"Nenek! Kamu seperti ini bisa membuat kak Roky kehilangan pekerjaan."

Suri panik sekali, dia takut Roky akan dipecat, sibuk memohon.

Junandus dengan tidak sabar mendorongnya, memarahi: "Kalau sekarang saja dia tidak mendengar perintahku, tidak membuatnya jerah, mulai sekarang bukannya akan naik sampai ke atas kepalaku?!"

Dia beberapa kali berlutut kepada Roky, sebenarnya sudah marah sekali, membuatnya marah sekali, sekarang tidak mudah sekali mendapatkan kesempatan, bisa menjadi atasan Roky, harus balas dendam.

Nyonya besar Jiang melihat Junandus menelepon, menoleh kepada Roky berkata: "Roky, kalau sekarang kamu meminta maaf kepada Direktur Junandus, berkata kalau mulai sekarang mendengar perintahnya, kami tidak akan menelepon Direktur Zhao."

Roky malas mempedulikannya, membuat postur tangan "silahkan".

Sekelompok karyawan mengelilingi jalan keluar menjadi sangat rapat, semuanya membuka otak mereka.

Perusahaan masih belum mulai berjalan, Direktur sudah bertengkar dengan wakil Direktur, perusahaan lain tidak pernah terjadi hal seperti ini.

Tidak sedikit orang menunggu Roky dipermalukan.

Mereka sebagian besar adalah karyawan dari perusahaan farmasi Jiang, sangat meremehkan Roky si orang dari luar kota ini, apalagi bocah ingusan berumur 20 tahun lebih menjadi wakil Direktur, dia mempunyai kemampuan apa memerintah mereka untuk bekerja?

Panggilan Junandus kepada direktur Zhao sudah tersambung, dalam sekejap kembali menjadi sopan seperti biasanya, tersenyum berkata: "Halo direktur Zhao, aku adalah Junandus, perusahaanmu mengutuskan perwakilan medis, tidak bersedia mendengar perintahku, dia sekarang ada di hadapanku, aku harap kamu bisa memecatnya, menyuruhnya keluar dari perusahaan."

Dua kalimat di belakang dia tambahkan sendiri, sengaja menakuti Roky.

Lagipula dengan status keluarga Jiang, sebuah perusahaan Babel kecil-kecilan pasti ingin sekali menjilat mereka, pasti akan mendengar perintahnya.

Memangnya Roky siapa, dia hanya seorang karyawan saja.

Junandus sengaja membuka mode speaker, ingin mempermalukan Roky di hadapan semua karyawan perusahaan.

Dia tersenyum dingin, menunggu direktur Zhao membentak Roky di hadapan semua orang, memarahinya habis-habisan.

Direktur Zhao di ujung telepon sana, mendengar perkataan ini, terkejut sekali sampai kakinya lemas.

Si marga Jiang ini, berani-beraninya meneleponnya menyuruhnya memecat bos!

Dan juga di hadapan bos!

Junandus senang sekali, menunggu direktur Zhao membentaknya, tiba-tiba mendengar suara tegas dari ujung telepon sana.

"Junandus, semuanya dikerjakan sesuai perintah tuan Roky! Kalau perusahaan Jiang tidak ingin bekerja sama dengan kami, maka kontrak berhenti sampai sini, selamanya tidak akan bekerja sama lagi."

"Apa?" Junandus hampir terjatuh ke atas lantai.

Apa-apaan ini?

Direktur perusahaan Bebel, bisa-bisanya ingin membatalkan kontrak hanya demi seorang karyawan?

Hendrik juga tercengang.

Kalau kedua belah pihak membatalkan kontrak, perusahaan farmasi Jiang tidak hanya akan kembali seperti semula, malah akan semakin gagal!

Nyonya besar Jiang panik, dengan ketakutan berkata ke arah handphone: "Direktur Zhao, kerjasama sudah ditetapkan, mana bisa dibatalkan lagi."

"Heng, dewa besar seperti perusahaan Jiang, kami tidak sanggup meladeninya!" Direktur Zhao sama sekali tidak menjaga gengsi nyonya besar Jiang, berkata dengan dingin: "Minta maaf kepada tuan Roky, lakukan sesuai perintahnya, kalau tidak semua pesanan dibatalkan, kami akan mencari rekan kerja sama yang lain!"

Roky di samping berlipat tangan, dengan santai menonton.

Tidak disangka direktur Zhao sepeka ini, tampaknya mulai sekarang boleh memberinya kenaikan jabatan lagi.

Wajah Junandus pucat, keringat sebesar biji keluar dari keningnya.

Hendrik panik, menatap Junandus dengan tajam, langsung merebut handphone, memohon direktur Zhao jangan membatalkan kontrak kerjasama.

Direktur Zhao dengan dingin berkata: "Kalau perusahaan Jiang tidak sopan sekali kepada tuan Roky, juga tidak perlu bekerjasama lagi! Sia-sia aku masih mengira perusahaan Jiang akan menjaga janji, tidak disangka licik sekali, perusahaan seperti ini sedikitpun tidak bisa dipercaya, tidak akan bekerjasama lagi."

Dia dihadapan sekelompok karyawan perusahaan Jiang, dikritik habis-habisan, sedikitpun tidak ada rasa kasihan.

Jangankan karyawan perusahaan Jiang disekitar, bahkan wajah nyonya besar Jiang pun pucat, marah sekali sampai dadanya bergejolak ke atas bawah.

Perusahaan Jiang adalah perusahaan terkenal di kota Sahaja, perusahaan lain saja berusaha sekuat tenaga untuk menjilat, sama sekali tidak ada orang yang berani memarahi perusahaan Jiang seperti ini.

Dia marah sekali sampai menunjuk handphone berkata: "Hendrik, ini.......ini perusahaan apa, berani-beraninya sombong seperti ini di hadapan perusahaan Jiang."

"Ma, mama bisa diam tidak?!" Emosi Hendrik meledak, nadi di keningnya sampai menonjol keluar.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu