Aku bukan menantu sampah - Bab 317 Guntur Dalam Pemurnian Aura Giok

Belum selesai dia berkata, Dewi segera menyadari sesuatu, dengan raut wajah memerah dia berkata: “Tidak mau!”

“Lalu, harus tunggu sampai kapan?” tanya Roky sudah tidak sabaran sambil memeluk pinggang sang istri.

Dia ingin memiliki hubungan lebih mendalam dengan istrinya, selama ini dia setiap hari tidur di bawah dan sudah menahannya selama ini, kini dia sudah tidak bisa menahannya lagi.

Dewi menggunakan tangan mungilnya menopang dadanya, jantungnya berdegup dengan kencang, dengan tersipu malu dia berkata: “Roky, aku memilih menikah denganmu, bukan karena aku peduli siapa kamu.

Tapi aku berharap, kamu selesaikan dulu masalah yang ada di keluarga besarmu.”

Sampai di sini, dia terdiam sejenak, lalu dengan tatapan sedikit malu, tapi dengan ekspresi serius.

“Jika sampai kita benar-benar…… benar-benar melakukan hubungan suami istri, aku mungkin akan mempunyai anak, dan aku tidak ingin anak kita hidup di dalam lingkungan yang menakutkan.”

Selesai mendengar perkataan Dewi, semangat yang ada di dalam diri Roky berangsur-angsur memudar.

Dia tahu bahwa Dewi mengira keluarganya memiliki hubungan dengan para mafia, tapi kenyataannya tidak seperti itu.

Keluarga Lin merupakan sebuah keluarga besar nomor satu di pusat Kota Wasa, hubungan keluarganya terbilang sangat rumit.

Dan ayah ibunya juga tewas dalam sebuah kecelakaan mobil yang sudah direncanakan.

Roky juga tidak ingin istrinya dan anaknya kelak mendapatkan ancaman yang sama dari keluarga besarnya.

Selama sosok di balik layar ini tidak berhasil dikuak, maka dia juga tidak bisa hidup dengan tenang setiap harinya.

Roky memeluk Dewi dengan lembut, lalu mendaratkan keningnya ke kening Dewi, kemudian berjanji padanya.

“Tenang saja, aku pasti akan menyelesaikan masalah keluarga besar dengan baik.

Selain itu, selama ada aku, aku bersumpah aku tidak akan membiarkan siapa pun untuk mengancam keselamatan kamu dan keluargamu.”

“Roky!”

Dewi terharu, kemudian memeluknya dengan erat.

Roky ikut memeluk tubuh lembut istrinya, seketika sebuah kilatan membunuh melintas di matanya.

Sosok pembunuh yang selama ini bersembunyi di balik layar, dia harus menggalinya dan memberantas hingga ke akarnya!

Dia juga harus menggali siapa pemilik dari liontin pisces tersebut, agar pembunuh itu bisa meminta maaf kepada orang tuanya atas semua yang telah dia perbuat!

Bibinya telah kembali ke Kota Wasa untuk menyelidiki siapa pemilik dari liontin tersebut.

Paman dari Keluarga Lin juga baru saja pulang dari luar negeri, nanti Keluarga Lin akan kembali memiliki sebuah momentum yang hebat.

Awalnya Roky berencana untuk tinggal di Kota Gopo, tapi setelah dia berbincang dengan istrinya hari ini, dia memutuskan untuk mengubah rencananya.

Dia ingin pergi ke Kota Wasa untuk melihat situasi yang ada di rumahnya!

Malam ini, Dewi dengan inisiatifnya sendiri menata tempat tidur dan meletakkan selimut serta dua bantal di atasnya, lalu tidur dengan memunggungi Roky.

Roky menghelakan napas lega.

Sepertinya, dirinya yang dari dulu tidur di lantai, telah berakhir.

Dia pun naik di atas ranjang dan kemudian menarik selimutnya.

Selimut yang menyelimuti dewi yang sedang tidur di sampingnya tetap tidak bisa menutupi lekuk tubuhnya yang begitu indah itu.

Seluruh tubuh Roky seperti terbakar api yang membara, dalam kegelapan malam dia terus menelan ludahnya.

Ini sungguh menyakitkan!

Meskipun dia tidak perlu lagi untuk tidur di lantai, tapi dia tetap tidak bisa berbuat apa-apa dengan sosok tubuh indah yang ada di sampingnya.

Rasa ini lebih menyakitkan dari pada tidur di lantai.

Roky menahan siksaan batinnya, sebelum akhirnya matanya terpejam di tengah malam.

Sebelum terlelap, da telah memutuskan untuk memusnahkan segala masalah yang ada di dalam keluarga besarnya, kemudian barulah membawa Dewi pulang untuk bertemu dengan Tuan besarnya.

Pada saat itu, dia juga tidak perlu lagi menutup-nutupi segalanya dan memberi tahu istrinya tentang seluruh identitasnya.

Keesokan paginya, Roky menelepon Direktur Zhao, lalu memintanya untuk menandatangani kontrak ‘toko barang antik Shugu’ dengan ayah mertuanya yang senilai 40 miliar tersebut.

Di mata Jenni dan lainnya, kontrak ini bagaikan sebuah gunung emas yang berkilau.

Tapi di mata Roky, uang senilai ini tak layak untuk disebutkan, dia hanya menganggap hal ini hanya untuk menyenangkan hati mertuanya, sekaligus untuk menghibur istrinya, dan juga untuk membuat Jenni tidak lagi mengungkit masalah dia menendangnya hingga menjadi keributan besar.

Setelah selesai mengurusi masalah kontrak, Roky segera kembali ke vilanya.

Tumpukan batu mulia itu juga telah dikirim kembali dan di letakkan di halaman.

Roky meminta Paman Ali untuk menjaga pintu gerbang vila dengan baik, kemudian dia mulai memurnikan batu giok tersebut.

Untuk membangun ‘tempat pengumpulan aura’, tidak hanya memerlukan kekayaan aura murni yang ada di langit dan bumi, tapi juga harus membuat aura itu berkembang pada sisi maksimalnya.

Roky melirik batu mulia tersebut, dari bongkahan besar hingga kecil bertumpuk di bawah seperti sebuah bukit kecil.

Dia mulai mengeluarkan energi spritualnya dan kedua telapak tangannya mengangkat dengan pelan, kemudian menekan dengan keras!

Sebuah gelombang aura yang kuat mulai meledak di telapak tangannya!

Hanya terdengar suara ‘retakan’, seperti sebuah batu besar yang tak terhitung jumlahnya hancur secara bersamaan, lalu dia meletakkannya di tengah-tengah halaman tempat di mana batu itu berada.

Begitu Roky melambaikan tangannya, dia mendatangkan angin kencang yang berhembus dan menerpa lapisan luar batu yang ada di sampingnya.

Batu mulia tersebut terlihat bergetar, lalu kembali diterpa angin kencang, seketika menampakkan giok bersih yang ada di dalamnya.

Potongan-potongan batu giok berwarna hijau tua, hijau dan hijau muda…… bertumpuk indah di atas tanah. Kilauan batu tersebut sebening kristal, membuat seluruh halaman seketika memancarkan cahaya hijau yang berkelip-kelip, bahkan kekuatan aura meningkat tajam.

Roky melirik sekilas, ternyata batu mulia yang dikirim oleh Tuan Willy Wu dari Myanmar ini semua sangat berharga.

Batu giok indah yang ada di depan matanya sangat besar, bahkan ukuran yang besar saja seukuran buah nangka, dan yang kecil seukuran buah melon, entah itu warnanya yang gelap ataupun yang dangkal, itu semua merupakan harta karun, bahkan jika dibawa ke tempat lelang sekalipun, setidaknya bisa mendapatkan harga senilai 100 miliar ke atas.

Tapi jika dipakai untuk ‘mengumpulkan aura’, ratusan miliar batu giok ini hanya dapat digunakan untuk menyempurnakan formasi paling dasar.

Tidak bisa hanya mengandalkan batu giok, tapi aura dari batu giok itu sendiri harus dimurnikan.

Roky mengangkat kepalanya dan melihat ke atas langit.

Langit terlihat sangat cerah tanpa sedikit awan yang mengotorinya, dan matahari bersinar dengan terik.

Dia mendeham, lalu berkata dengan tegas.

“Datanglah guntur!”

Tiba-tiba, langit yang tadinya masih cerah seketika berubah menjadi mendung.

Langit tertutup rapat oleh awan-awan mendung, kemudian petir menampakkan dirinya seperti seekor ular berwarna perak, menari-nari di antara awan mendung.

Angin kencang berhembus di halaman, membuat pepohonan terhuyung sana-sini!

Guntur terus menggelegar dari atas langit, dan semua berkumpul di tangan kanan Roky.

Kemudian, tubuhnya dikelilingi oleh kilatan dari petir, cahaya berwarna perak terus berkedip-kedip, secara tidak langsung dia telah berubah menjadi ‘manusia listrik’!

Dalam cahaya kilatan petir, raut wajah Roky menjadi sangat tajam, dia menatap langit, kemudian berteriak dengan kencang!

“Pecah!”

Seketika, cahaya yang ada di tangannya menghantam ke bongkahan batu giok tersebut!

Tumpukan batu giok itu seperti mendapatkan reaksi, warna dari batu giok tersebut meningkat tajam dalam sekejap, bahkan cahayanya tidak kalah dengan kilatan petir yang ada di atas langit.

Seluruh halaman memancarkan sinar yang sangat terang, bahkan bayangan pepohonan juga ikut bergetar.

Langit bergemuruh dan bumi gelap seketika, seolah-olah hari kiamat di depan mata.

Paman Ali yang ada di halaman pun juga ikut bergidik melihat pemandangan ini.

Kilatan petir yang ada di langit semuanya telah berkumpul di tengah halaman, dan ini membuatnya sangat ketakutan!

Paman Ali tahu kalau Roky bukanlah orang biasa, tapi dia sungguh tidak menyangka jika Roky mempunyai kemampuan seperti ini. Rasa kagum pun muncul di wajahnya, dalam hatinya dia akan memperlakukan Roky sebagai ‘Dewa’ ke depannya.

Sekitar lima belas menit berlalu, kilatan petir yang ada di atas langit telah lenyap.

Awan-awan mendung juga seketika menghilang.

Dan di halaman vila, tempat tumpukan batu giok yang begitu indah tadi telah berubah menjadi tumpukan arang hitam.

Batu-batu giok yang bernilai tinggi seketika lenyap dalam proses pemurnian, kemudian berubah menjadi kerikil-kerikil berwarna hitam abu-abu dengan asap mengepul.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu