Aku bukan menantu sampah - Bab 862 Membujuk Istriku Untuk Menceraikanku Lagi?

Yulia tampak semakin bingung, dia bisa melihat bahwa orang-orang ini sama sekali bukan pasukan khusus biasa, sekujur tubuh mereka dipenuhi dengan aura pembunuh, kokoh dan galak, tetapi mereka semua menghormati Roky.

“Bagaimana situasinya?” Roky bertanya.

Bastian menggelengkan kepalanya dan mengerutkan kening "Lawannya juga seorang pembunuh veteran. Setelah tergetnya meleset, dia langsung mundur. Melihat tindakan seperti itu sangat mirip sekali dengan tindakan Organisasi Berish, tapi..."

Saat berbicara, dia melirik Yulia, lalu berhenti berbicara.

"Ada apa, mengapa kalian semua berbicara setengah-setengah?" Yulia bingung dan berbalik bertanya pada Roky "Apakah kamu menyembunyikan sesuatu dariku?"

Roky ragu-ragu selama beberapa detik, meletakkan tangannya di bahu Yulia dan berkata dengan suara yang serius "Ada beberapa hal yang memang harus aku katakan padamu. Pembunuh yang menyerangmu, bukanlah pembunuh biasa. Jadi mulai sekarang, kamu harus mengatur pengawal setiap saat dan aku juga akan memilih beberapa anggota untuk melindungimu secara diam-diam 24 jam sehari. "

Mendengarkan apa yang dia katakan, Yulia juga menyadari keseriusan masalah ini, tetapi masih bingung.

"Dalam dunia bisnis, aku tidak memiliki lawan yang penuh kebencian, sebenarnya siapa itu?"

"Jika aku tidak salah menebak, ketua di balik layar mungkin masih bersembunyi di rumah Qin kalian" Roky berkata.

Yulia menahan napas, keterkejutan melintas di matanya.

"Tapi bukankah Nando ada di rumah sakit..."

“Bukan dia.” Roky menggelengkan kepalanya “Ada orang lain, tapi apapun yang terjadi, mulai sekarang kamu harus berhati-hati dalam keluarga Qin.”

Pada saat ini, Bastian berkata "Polisi akan segera datang. Aku akan mengantar Nona Qin kembali sekarang. Mengenai masalah melindungi Nona Qin secara diam-diam, aku akan mengatur delapan orang yang berkemampuan untuk melindunginya dalam 24 jam."

"Baik."

Roky mengangguk, berbalik dan berkata kepada Yulia "Setelah kamu pulang ke rumah, lebih baik tidak membuat keadaan menjadi rusuh. Mereka adalah rekanku yang terpercaya dan akan melindungi keselamatanmu. Jika kamu menemukan petunjuk, segera hubungi aku."

"Aku mengerti."

Yulia sudah tenang, sekarang bukan waktunya untuk panik dan dia tidak ingin meninggalkan kesan tidak kompeten pada Roky.

...

Setelah Roky melihat Yulia pergi, ekspresi wajahnya menjadi dingin.

Roky tahu pertempuran internal keluarga Qin. Awalnya, garis Nando adalah keluarga utama, tetapi sekarang garis Yulia bertanggungjawab atas keluarga Qin. Tentu saja, banyak orang merasa tidak adil dan itu akan menjadi bencana di masa mendatang.

Tapi Roky tidak menyangka bahwa kelompok orang ini benar-benar akan bertindak pada Yulia dan ingin membunuhnya.

Meskipun Selvie ingin menyerang Roky, tetapi juga takut, tidak berani menentang aturan keluarga Lin, tetapi sekelompok orang ini jelas ingin membunuh Yulia dengan cara apapun.

Sekarang Kakek Qin sangat mementingkan Yulia dan banyak orang mengira dia akan menjadi penerus keluarga berikutnya.

Namun, Yulia sama sekali tidak berniat menguasai keluarga Qin, Yulia hanya ingin bekerjasama dengan Melani untuk mengembangkan dan memperluas kerajaan bisnis Grup Su dan mendunia, tetapi kelompok tersebut masih menganggapnya sebagai target.

Setelah beberapa saat, Bastian menelepon.

"Roky, aku telah mengantar kekasihmu kembali dengan selamat. Aku telah mengirim sepuluh pria yang cakap untuk menjaga keselamatannya. Selain itu, kekasihmu juga berencana untuk memperkuat keamanan. Besok akan menghabiskan banyak uang untuk menyewa pengawal untuk melindungi dirinya dan kakek. "

Roky mengerutkan kening "Kekasihku?"

"Kenapa, dia bukan kekasihmu ya, kupikir Yulia selalu menyayangimu, orang bodoh saja bisa melihat bahwa dia menyukaimu, kupikir kalian berdua..."

Roky tidak tahu harus berbuat apa "Menurutku, Bastian, kamu selalu bercanda, bisakah kamu bersikap lebih serius? Yulia dan Melani adalah sahabat, dia adalah temanku."

“Oh, kamu bilang Melani, bukankah itu mantan tunanganmu, ngomong-ngomong, bocah sepertimu cukup beruntung bisa memikat wanita cantik, banyak wanita cantik berkumpul di sekitarmu.” Bastian tertawa.

Roky malas berbicara dengannya, bagaimanapun juga, bocah ini hanya memiliki kepribadian yang tidak serius.

"Sudah, sekarang keselamatan Yulia diserahkan padamu, jika terjadi sesuatu segera hubungi aku."

"Tenang, masalah sepele semacam ini, bukanlah masalah besar bagi Departemen Luar Negeri kita."

Roky mengangguk dan menutup telepon dengan tenang.

Dia dulu bertarung dengan Bastian di luar negeri selama dua tahun. Keduanya saling percaya dan mereka berdua adalah hubungan hardcore yang bisa saling mendukung. Karena Bastian telah berjanji, dia pasti akan menjaga Yulia dengan baik.

Selain itu, pasukan khusus Departemen Luar Negeri semuanya telah dilatih di bawahnya dan kekuatan mereka sudah hampir bisa dikatakan sebagai master di atas master dan hampir tidak ada masalah untuk berurusan dengan ninja pembunuh barusan.

Tapi apa yang paling dikhawatirkan Roky saat ini bukanlah ini, tapi mengungkapkan musuh dalam kegelapan.

Lawannya sangat berhati-hati dan dengan cepat mundur setelah meleset. Tampaknya untuk waktu yang lama pihak lawan tidak akan berani bertindak gegabah lagi. Jika ingin mengetahui siapa yang ada di belakangnya, maka mungkin harus menunggu dengan sabar.

Roky kembali ke vila dan melihat Jenni menyuapi Dewi makan sup ayam.

Sekarang, Jenni akhirnya sudah banyak berhenti dan lebih memperhatikan putrinya.

Jenni bertanya sambil memberi makan "Putri, kamu kenal begitu banyak bos, apakah tidak ada yang tahu ketua Perusahaan Nogo ? Jika memiliki kesempatan, kamu juga harus berbicara dengan bos Nogo tentang kontrak."

“Bu, sekarang perusahaan Artha tidak kekurangan bisnis, jadi aku tidak perlu mencarinya.” Dewi menggelengkan kepalanya dan tidak tertarik.

Jenni tidak menyerah dan terus menggodanya di sisinya "Bisnis selalu harus semakin membesar. Sekarang Perusahaan Nogo sangat terkenal di kota Sahaja. Kudengar pemiliknya memiliki banyak kekayaan dan masih merupakan keluarga besar di luar negeri. Jika kamu bisa bekerjasama dengan Nogo, apakah masih akan khawatir tentang perkembangan perusahaan? "

"Bu, aku sekarang sudah hamil dan aku tidak punya banyak energi untuk mengembangkan perusahaan." Dewi berkata "Sekarang perusahaan berkembang dengan mantap, aku pikir itu cukup bagus."

Melihat putrinya tidak mengerti, Jenni menjadi cemas "Apakah kamu berencana merawat Roky selama sisa hidupmu? Dia sekarang terpisah dari keluarga Lin dan tidak memiliki apa-apa. Jika bos Perusahaan Nogo, maka itu akan berbeda. Apakah kamu masih perlu merawatnya? "

Dewi memahaminya dan setelah Jenni memutar-mutar percakapan begitu lama, Jenni masih tidak menyukai Roky.

Dewi tiba-tiba berkata dengan marah "Bu, kenapa kamu masih seperti ini? Roky dan aku tidak akan bercerai, menyerah saja keinginanmu ini."

Roky berdiri di luar pintu, hatinya seketika panas.

Roky tidak hanya tersentuh oleh dedikasi istrinya, tetapi juga merasa kesal dengan dorongan Jenni.

"Uhuk huk!"

Ketika Jenni hendak membujuk lagi, batuk dingin Roky terdengar di belakang kepalanya.

Jenni kaget, sup ayam di tangannya hampir tumpah.

“Ro, Roky, kapan kamu kembali?” Jenni dengan cepat menyeringai dan tergagap “Aku sedang bertanya pada Dewi bagaimana keadaan tubuhnya.”

Roky mencibir "Bukankah sedang mencoba membujuk istriku untuk menceraikanku?"

“Mana ada!” Wajah Jenni menjadi pucat dan melambaikan tangannya lagi dan lagi, hatinya menyusut.

Bocah ini berjalan tanpa suara, jangan-jangan sudah mendengarnya.

Roky malas membongkar sifatnya, melewati Jenni tanpa menyipitkan mata dan berjalan ke tepi meja.

"Istriku, bagaimana kesehatanmu akhir-akhir ini? Apakah ada yang tidak nyaman?"

Dewi memelototinya "Aku hanya hamil dan bukan pasien. Aku akan pergi ke perusahaan dan bekerja dalam beberapa hari lagi."