Aku bukan menantu sampah - Bab 879 Ibu Mertua Berkelahi

"Kalau begitu, perlukah tuan ketiga pulang untuk membantu kamu?"

“Tidak perlu!” Viska langsung menggelengkan kepala, berkata dengan suara rendah: “Roky punya urusan sendiri, kalau dia terlibat dalam pertikaian Perusahaan Griya, takutnya Marson dan orang-orang di balik layar Keluarga Lin akan tumbuh rasa waspada terhadap dia, nantinya mereka bakal memperlakukan dia sebagai musuh, lalu berusaha menyingkirkannya."

Mendengar apa yang dikatakan Viska, Billy hanya bisa menghela nafas dan mundur ke samping.

Sekarang Viska mengurus seluruh urusan Perusahaan Griya sendirian, dia bermaksud untuk melindungi Roky supaya Roky tidak terlibat dalam pertikaian keluarga yang kejam.

Saat bertelepon, Viska bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Nyatanya, kondisi internal perusahaan sudah sangat kacau.

Marson diam-diam menyuap banyak veteran perusahaan, pada rapat pemegang saham kemarin, ada seorang veteran yang tidak segan-segannya mengusulkan agar Marson mengambil alih perusahaan.

Tentu saja, di bawah teguran keras Viska, masalah ini tertahan untuk sementara waktu.

Karena hal-hal semacam ini telah terjadi, itu menandakan bahwa meskipun Marson berada di luar negeri, tapi ada banyak tindakan yang dilakukannya di belakang layar, Viska harus berhati-hati sejak dini agar tidak kehilangan akal ketika Marson beraksi.

...

Di pusat Kota Sahaja.

Gedung perkantoran seratus lantai, kantor di lantai puncak.

Viloid duduk di belakang meja mahoni, mendengar ketukan pintu, dia memberi instruksi tanpa mengangkat kepala.

"Masuk."

Sekretaris wanita membuka pintu dan masuk: "Tuan Viloid, ada yang mencari kamu."

Jenni masuk ke kantor dengan gelisah, mata berputar-putar karena kaget.

Kantor ini sebesar lapangan basket!

Karpet putih berbahan bulu kambing menutupi sebagian lantai, lukisan terkenal di dunia tergantung di dinding, ada pula air mancur kecil sebagai tempat piaraan ikan mas!

Terlalu megah!

Terlalu mewah, seperti istana kerajaan!

Alicia dan Sinta mengikuti Jenni di belakang, mereka juga dikejutkan dengan kemewahan kantor.

Pantas bahwa ini adalah Perusahaan Griya yang merupakan empat keluarga terbesar di Kota Sahaja, dekorasi kantor ini saja agaknya sudah bernilai puluhan milyar!

“Tuan Viloid, kantormu sangat indah.” Mata Jenni berbinar-binar, betapa baiknya jika pemuda kaya ini adalah menantunya!

Viloid tersenyum, meminta sekretaris menyajikan teh untuk mereka, lalu berkata dengan sopan: "Tante Jenni, kenapa kamu punya waktu untuk mampir ke sini?"

Jenni tersenyum malu-malu: "Tuan Viloid, kemarin kamu meninggalkan kartu nama di atas meja sebelum meninggalkan rumah kami, Jadi, hari ini aku sengaja berkunjung ke sini, kemarin menantuku itu bersikap kasar padamu, aku sudah memarahinya, hari ini aku datang untuk meminta maaf kepadamu."

Katanya berkunjung, tetapi sebenarnya adalah tidak menyerah

Bagaimana mungkin dia rela melewatkan pemuda sekaya ini?

“Tidak apa-apa.” Viloid memasang senyuman di wajah, tapi hatinya merasa sangat hina.

Kalau bukan karena Roky, biasanya dia tidak akan menghiraukan wanita tua rendahan semacam ini, kalaupun wanita ini mau menyemir sepatunya, dia pun merasa tidak layak.

“Tuan Viloid terlalu sopan.” Jenni sangat senang.

Pemuda ini tidak hanya kaya, tapi juga bersikap sangat sopan padanya, sampah di dalam rumah tidak punya uang, tidak punya kekuasaan, tapi masih membentak-bentak dia!

Alicia amat iri, dia mendorong Sinta ke depan, berkata sambil tersenyum: "Tuan Viloid, aku datang untuk memohon bantuan kamu, bagaimana pandanganmu terhadap putriku, Sinta?"

Viloid terbengong sejenak, lalu mengamati Sinta dari atas ke bawah.

Penampilan Sinta cukup cantik, postur tubuhnya juga bagus, boleh dipermainkan, tapi Viloid tidak akan menikai putri dari keluarga kecil seperti Sinta.

Viloid tersenyum: "Ternyata kamu adalah Sinta, kemarin aku mendengar Tante Alicia memuji kamu, dari jarak dekat, kamu terlihat lebih anggun."

Viloid tidak memuji penampilan Sinta, cuman membahas tentang keanggunannya, Sinta seketika merasa tertarik pada Viloid, dia tersenyum: "Tuan Viloid, jangan dengarkan omongan ibuku."

Kakak ipar terlalu melebih-lebihkan, Viloid jelas merupakan orang yang baik.

Viloid cuman asal membual, Alicia sudah sangat senang, Dia buru-buru berkata: "Tuan Viloid, putriku belum punya pekerjaan, Perusahaan Tuan Viloid begitu besar, bolehkah Tuan Viloid memberinya sebuah pekerjaan?"

“Bu!” Keluh Sinta, tapi dia tidak menolak.

Dia sudah lama berhenti dari pekerjaannya, dia ingin menjadi selebriti, tetapi tidak segampang itu untuk menjadi seorang selebriti, setelah mengikuti beberapa audisi, dia tidak terpilih, alhasil, dia cuman menganggur di rumah, tidak ada kerjaan.

"Ini ..." Viloid ragu-ragu sejenak, menaikkan posisi kacamatanya yang berbingkai warna emas.

Tanpa diduga, Alicia mengajukan permintaan seperti ini, ini kebetulan sesuai dengan yang dipikirkannya.

Jika dia bisa menjadikan orang di sekitar Roky sebagai mata-matanya, maka segala hal akan menjadi lebih mudah.

“Bagaimana?” Alicia menatap Viloid dengan penuh harapan.

Dia ingin mendorong putrinya ke sisi Viloid, orang-orang mengatakan bahwa pergaulan jangka panjang akan menumbuhkan perasaan, jika putrinya berhasil mendapatkan perhatian Viloid, maka putrinya akan berkemungkinan untuk menjadi menantu Keluarga Lin.

Saat Jenni mendengar usulan Alicia, wajahnya memuram.

Bagus sekali, Alicia, ternyata alasan Alicia bersikeras untuk mengikutinya datang ke sini adalah karena ini,

Jenni sangat marah, dia berencana menyenangkan hati Viloid supaya Dewi bisa menikah dengannya, tak disangka Alicia malah beraksi lebih awal.

Viloid berpikir sejenak, lalu mengangkat kepala dan tersenyum: "Tidak masalah, kalian adalah kerabat Roky, tentu saja aku harus bantu, Kantorku kekurangan seorang sekretaris, kalau Sinta bersedia, Sinta boleh masuk kerja mulai besok."

“Terima kasih, Tuan Viloid.” Alicia kegirangan hingga nyaris pingsan.

Sekretaris!

Itu adalah kesempatan bagus untuk mendekati Viloid.

Raut muka Jenni semakin buruk, dia mengertakkan gigi.

Viloid mengetuk meja dengan tangan, tersenyum pada mereka berdua: "Aku juga ingin meminta bantuan kalian, aku harap kalian bisa membantu aku memperhatikan aktivitas Roky."

“Kamu mau mengawasi kakak ipar?” Sinta seketika merasa kesal.

“Bukan.” Viloid menggelengkan kepala, menghela nafas, berkata dengan sedih: “Bagaimanapun juga, Roky adalah bagian dari Keluarga Lin, dia bersikeras untuk meninggalkan keluarga kami, sehingga tuan tua sangat marah, sekarang keluarga kami bermaksud untuk memanggilnya pulang, tapi dia tidak mau, dia salah paham padaku, aku mau tahu aktivitasnya supaya aku bisa mendapat kesempatan yang cocok untuk berkomunikasi dengannya."

Begitu mendengar bahwa Roky akan kembali ke Keluarga Lin, hati Jenni langsung berbunga-bunga.

Kalau sampah itu kembali ke Keluarga Lin, dia mungkin bisa mendapatkan uang, mungkin bisa dapat saham Perusahaan Griya juga!

Jenni segera mengangguk: "Oke, sampah itu .., salah, Tuan Viloid tidak usah mencemaskan masalah Roky, aku akan melapor setiap aktivitasnya kepadamu tepat waktu, ngomong-ngomong, besok putriku akan pergi ke rumah sakit pertama untuk melakukan pemeriksaan janin, tapi Roky tidak ikut, dia mau pergi ke perusahaan investasinya untuk mengurus beberapa kontrak."

Secercah kedinginan melintas di mata Viloid, dia tersenyum, "Terima kasih Tante Jenni, aku sudah tahu."

...

Begitu Roky tiba di rumah pada sore hari, dia mendengar suara ping-ping-pong-pong dari ruang tamu, dia langsung merinding, kemudian, dia melangkah masuk.

Adegan di depan membuat alisnya berkerut erat, dia tidak tahu harus berkata apa

Seluruh ruang tamu berantakan, Alicia dan Jenni terkapar di tanah, keduanya berkelahi.

Alicia mengandalkan kekuatan yang lebih mendominasi, mendaki di atas tubuh Jenni sambil menjambak rambutnya dan menampar wajahnya beberapa kali, Jenni terus menjerit.

Jenni menjerit kesakitan, saat Alicia tidak waspada, dia langsung menggigit lengannya.

"AH!"

Lengan Alicia digigit hingga berdarah, dia menjerit kesakitan.

Jenni mengambil kesempatan untuk menjatuhkan Alicia, mendaki di atas tubuhnya dan menamparnya beberapa kali secara berturut-turut.

"Apa yang kalian lakukan?!"

Roky kaget, dia tidak menyangka ibu mertua dan tantenya bertengkar di dalam rumah.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu