Aku bukan menantu sampah - Bab 253 Ayah Mertua Membuka Toko

Hati Dewi merasa sakit ketika dia mengatakan ini.

Latar belakang keluarga Liu tidak bisa dibandingkan dengan keluarga Su, Roky selama bertahun-tahun ini tidak pernah memukul Jenni tapi hari ini dia membuat dahi Jenni robek.

Mungkin dia sama sekali tidak mencintainya dan sekarang Melani datang mencarinya maka dia menyesal dan mau bercerai dengannya.

Roky tertegun.

Mengapa istrinya mengungkit Melani ketika terjadi perselisihan antara dia dan ibu mertuanya?

Apa yang dia pikirkan?

Tapi Roky tidak ingin bercerai dengan Dewi karena ibu mertuanya yang licik itu.

Dia mau menjelaskannya tapi Andrew menghela napas dan berkata, "Roky, kamu pulang dulu. Dewi sedang marah sekarang dan situasinya akan semakin kacau. Aku akan menyuruh ibumu menjelaskan semuanya ketika ibumu sudah sadar."

Roky menghentikan langkahnya setelah mendengar ayah mertuanya berkata seperti itu.

Dahi Jenni sedang berdarah dan juga pingsan, takutnya ibu mertuanya akan memainkan drama apalagi sewaktu dia pergi menjelaskannya.

Tidak berguna dia menjelaskannya sekarang dan tunggu kemarahan Dewi reda baru menjelaskan semuanya.

Keluarga ibu mertua pergi ke rumah sakit sehingga rumahnya terasa sepi.

Roky tidak bisa tidur maka dia duduk sambil melakukan latihan dan dia pergi ke depan jendela untuk melihat kedua benih itu.

Dia telah membolak balik 'Nine Grand Heavenly Scripture’ tapi masih tidak bisa menemukan dari mana asal datangnya kedua benih ini.

Pot bunga tidak ada apa-apa dan sama sekali tidak ada tanda-tanda akan bertunas.

Roky menyiraminya dan menunggu dengan sabar, dia berlatih sampai pagi.

Ilmu kultivasinya telah mencapai batas yang mengerikan dan membutuhkan banyak energi sage, dia membawa ginseng ungu juga obat ramuan herbal lainnya dari Broto dan sudah diserap semasa latihan kultivasi.

Dua batu juga telah dia serap.

Selanjutnya dia membutuhkan lebih banyak barang materi bumi untuk membantu latihan kultivasinya.

Tapi energi sage yang didapatkan barang materi bumi jauh dari cukup.

Roky berpikir sejenak dan memikirkan vilanya yang dikelilingi gunung dan sungai yang merupakan tempat terbaik untuk latihan.

Jika melakukan formasi di sekelilingnya dan membekukan energi langit dan bumi maka bisa membuat kultivasinya meningkat pesat.

.....

Keesokan harinya, Roky pergi ke rumah sakit.

Istrinya tidak pulang semalaman dan ayah mertuanya menelepon untuk memberikan kabar jika Jenni baik-baik saja di rumah sakit, setelah dia 'sadar' maka dia mengarang cerita dan mengatakan jika Roky yang memukulnya.

Ayah mertuanya bahkan tidak memiliki kesempatan untuk bicara karena langsung diusir oleh Jenni dan dia pergi ke toko barang antik.

Andrew menghibur Roky di dalam telepon sambil menghela napas, "Kamu jangan perhitungan dengan ibumu yang tidak tahu aturan dan aku akan menjelaskannya kepada Dewi nanti, kamu bersabar dulu."

"Terima kasih ayah." Roky berkata.

Dia bisa bernapas lega sekarang karena Andrew sudah memihaknya sekarang.

Sepertinya tidak sia-sia usahanya selama empat tahun di keluarga Liu selama ini dan ayah mertuanya tahu dengan semua itu.

Kecuali Jenni.

Ayah mertuanya mengubah topiknya lalu berkata, "Roky, tokoku akan segera dibuka tapi barang antik di dalam toko tidak banyak, apakah kamu mengenal pedagang barang antik? Aku akan membeli beberapa barang untuk diletakkan di toko."

Roky langsung menyetujuinya setelah mendengar ayah mertuanya mau memasok beberapa barang.

Lagipula, barang antik apa yang tidak bisa dibeli jika punya uang?

Ayah mertua segera berkata, "Tidak perlu yang terlalu mahal..... karena uangnya agak seret."

"Aku tahu ayah." Roky mengangguk.

Modal yang dibutuhkan untuk membuka sebuah toko barang antik tidak sedikit.

Terkadang sebuah barang antik bahkan sampai puluhan miliar.

Setelah itu Roky segera menelepon Billy dan menyuruhnya membeli beberapa barang antik mahal untuk ayah mertuanya yang akan membuka toko.

Billy meneleponnya kembali setengah jam kemudian karena cara kerjanya sangat cepat.

"Tuan muda, aku membeli 23 macam barang antik seharga 300 miliar, apakah ini mau diantar ke rumah atau ke toko?"

"300 miliar?" Roky mengerutkan keningnya.

Ayah mertuanya bahkan tidak mampu membeli puluhan miliar apalagi ratusan miliar.

Salahkan dirinya sendiri yang tidak menjelaskannya kepada Billy.

Dia menyuruh Billy menyimpan barang antiknya dulu kemudian menelepon Benji.

Benji merasa senang dan kaget begitu menerima telepon darinya.

"Oh, Master Roky! Kamu bahkan meneleponku, aku setiap hari memikirkanmu....."

"Jangan banyak omong kosong!" Roky menyelanya dengan kasar, rubah tua ini mencuri obat yang dia lempar ke selokan lalu menjualnya kepada Hendra yang akhirnya menimbulkan masalah dan dia masih belum membuat perhitungan dengannya.

Benji juga tahu diri sambil tersenyum, "Master Roky, katakan saja jika kamu punya perintah dan aku pasti akan melakukannya meskipun susah."

Roky hanya menganggap semua janjinya hanya sebuah kentut saja lalu berkata dengan dingin, "Aku ingin memintamu melakukan sesuatu dan jika kamu tidak bisa melakukannya maka aku akan memintamu yang menggantinya semuanya."

"Master Roky, aku pasti bisa melakukannya." Benji ketakutan sehingga segera mengangguk.

"Aku ada sedikit barang kuno di sini dan kamu bawa untuk di jualkan kepada ayah mertuaku." Roky berkata, "Ingat, jangan katakan itu punyaku dan katakan saja kamu mendengarnya dariku dan kebetulan kamu punya beberapa barang yang mau dijual."

"Jual berapa?"

"Roky berkata, "Satu miliar."

Lagipula semuanya adalah satu keluarga.

Jika bukan karena takut ayah mertuanya curiga, dia bahkan mau memberinya secara gratis.

Pada awalnya Roky berpikir jika dia ingin mencari Jordan bos pavilion Treasure juga pedagang barang antik lainnya tapi biasanya orang-orang ini sangat peka dan tahu harga barang antik yang mereka lihat.

Dia takut jika mereka akan membocorkannya sehingga ayah mertuanya curiga maka dia mencari Benji.

Dengan kemampuan mulut Benji yang manis maka ayah mertuanya pasti tidak akan curiga.

"Tenang saja! Aku Benji pasti akan melakukan semua perintah master Roky!" Benji langsung menyetujuinya.

Roky segera menyuruh Billy mengantarkan barang-barang antik itu ke sana setelah itu.

Dia bersiap ke rumah sakit tapi ponselnya tiba-tiba berbunyi.

Alis Roky mengerut setelah dia melihatnya.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu