Aku bukan menantu sampah - Bab 500 Salah Menilai Suami

Roky menekan racun dengan energi Qi, katanya dingin, "Kamu benar-benar kurang beruntung, aku adalah orang pertama dan terakhir yang akan menghancurkanmu.

Karena setelah hari ini, rumah sakit milikmu akan hancur.

Tabib gadungan yang menipu orang. Apalagi kau bukan tabib, tetapi orang yang menyakiti orang lain! "

Dia telah lama membaca berita yang mengatakan baru-baru ini kota Gopo membuka beberapa pusat medis swasta, termasuk andrologi dan ginekologi. Di bawah nama rumah sakit andrologi, apa yang mereka lakukan justru bisnis untuk menipu orang-orang. Selain itu, bahkan ada beberapa rumah sakit swasta tanpa izin medis.

Mereka menghabiskan banyak uang untuk iklan, mempekerjakan banyak wanita paruh baya untuk mengirim selebaran di jalan, bahkan bekerja sebagai asisten medis di pintu masuk rumah sakit, membuat orang-orang sakit berobat ke klinik kecil mereka.

Banyak pasien malu untuk pergi ke rumah sakit umum karena mereka malu untuk berbicara, begitu melihat iklan mereka bergegas datang kemari.

Klinik ilegal semacam ini segera memperlakukan pasien sebagai domba gemuk dengan memberikan harga selangit. Dan juga mengarang berbagai penyakit untuk menakut-nakuti pasien. Tanpa memeras seratus enam puluh hingga dua ratus juta, mereka tidak akan membiarkan pasien pergi, dan pada akhirnya, mereka tidak disembuhkan.

"Nak, kamu ini mencari-cari kesalahan?" Seorang tabib paruh baya memukul meja, dan cangkir diatas meja seketika terguncang, dia menunjuk pintu dan berkata, "Lihat spanduk yang tertempel di dindingku, dan kemudian tanya pasien yang lain, apakah aku sudah menyembuhkan mereka!"

Pada saat ini, banyak pasien berkumpul di luar pintu untuk menonton, satu-persatu mulai berteriak.

"Tabib Alex adalah tabib terkenal. Kanker tulangku sepenuhnya tergantung pada obat yang diresepkan untuk bertahan hidup sampai sekarang."

"Itu benar. Kamu datang kemari hanya membuat kegaduhan, tidak mencari tahu siapa itu tabib Alex! terjadi penyumbatan darah di otakku, dosis obat Cina dari tabib Alex yang menyembuhkannya! "

"Apa-apaan ini, sembarangan saja mencari masalah dengan tabib Alex! Pergi dari sini. Aku perlu menemui tabib Alex untuk menyembuhkan penyakit mata. Jangan menunda praktek tabib Alex."

Beberapa pasien di luar pintu marah dan satu persatu menuduh Roky.

Dewi dan Dini yang menunggu di pintu masuk tidak menduga Roky akan bermasalah dengan seorang tabib, kedua gadis ini hanya terpaku.

Tabib Alex tertawa mencemooh, berjalan keluar dari meja kerja, menyangga kacamata emasnya, katanya sambil tersenyum mengejek, "Sudah dengar kan? Kamu datang untuk memfitnah reputasiku dan menghancurkan papan namaku. Kamu harus berlutut dan meminta maaf padaku! Selain itu, resep yang aku berikan sebesar 13 juta, kamu membeli sepuluh buah obat, ditambah perawatan akupuntur, bayarlah terlebih dahulu baru pergi."

"Menyuruh membeli dengan paksa, dan menjual dengan paksa?" Roky pura-pura tertawa "Jika aku tidak membelinya, apa yang akan kau lakukan?"

Kata tabib Alex memaksa "Aku sudah memberikan resepnya, dan kamu harus membayarnya, jika tidak kau tidak boleh pergi!"

Selesai bicara, dia memandang ke arah dua penjaga keamanan di luar pintu dan berkata, "Hentikan dia dan tunggu hingga dia membayar, baru boleh pergi."

Dua penjaga keamanan tiba-tiba berkumpul dan bergegas ke arah Roky dengan wajah menyeramkan.

Roky bahkan tidak menatap mata mereka menendang dua penjaga keamanan ke sudut dengan kakinya seperti karung pasir.

"Anak muda sepertimu berani-beraninya menyerang!" tabib Alex berteriak marah: “Telepon polisi, katakan ada tabib gadungan yang mencari masalah disini!"

Para pasien di luar pintu juga marah. Ada yang menelepon biro medis, dan ada yang menelepon polisi tak henti-hentinya menyalahkan Roky.

Dewi terkejut. Dia tidak menyangka akan membawa Roky ke tabib, dan menjumpai hal seperti ini.

Dia tidak ingin menunda penyakit Roky, jadi dia berkata, "Berhenti, aku akan membayar sekarang! Tabib, selama kau bisa menyembuhkan tangan suamiku, uang bukanlah masalah."

Selesai bicara, Dewi segera mengambil tas tangan miliknya dan mengeluarkan beberapa tumpukan uang kertas yang tebal.

Dia tidak begitu memperdulikan hal ini, uang adalah masalah kecil, berapa banyak uang yang dikeluarkan bukanlah masalah, asalkan dapat menyembuhkan tangan suaminya, bahkan jika dia harus menghabiskan semua properti keluarga, dia tetap bersedia.

Beberapa tumpukan uang kertas setebal batu bata tidak dapat dipegang dengan kuat di tangannya, dan dua di antaranya terguling ke tanah.

Beberapa penjaga keamanan datang dan melihat situasi ini, mereka bergegas untuk menangkap Roky.

Dewi memohon, "Tabib, tolong bantu suamiku."

Mata tabib Alex yang melihat uang itu langsung terbelalak.

Dia segera melambaikan tangannya dan memerintahkan beberapa penjaga keamanan untuk berhenti. Dengan senyum palsu di wajahnya, dia berkata, "Wanita ini, suamimu tidak tahu apa itu keberuntungan, bisa-bisanya dia meragukan keterampilan medisku.

Sekarang dia membuat keributan dan penyakitnya tertunda. Bahkan jika ia meresepkan obat, itu tidak akan berguna."

"Lalu bagaimana?" Dewi begitu cemas, "Selama tabib dapat menyembuhkannya, berapapun uang yang harus keluarkan bukanlah masalah."

"Baiklah.

"Tabib Alex tertawa, dengan wajah yang terlihat bijaksana berkata, "Aku bisa melakukan pengobatan akupunktur dan mengusir racunnya, tetapi dibutuhkan terlalu banyak energi untuk mengusir racun dalam sekali pengobatan. Setidaknya setiap pengobatan akupunktur akan menghabiskan biaya 200 juta. Setelah beberapa pengobatan, suamimu akan baik-baik saja.

"Baiklah, aku akan memberikannya kepada anda sekarang.”

Dewi sudah tidak peduli. Dia segera mengeluarkan kartu ATM dari tasnya dan berpaling ke arah Roky dan berkata, "Jangan membuat masalah. Uang bukan masalah, kesembuhan yang diutamakan.

Dini disampingnya ingin mengatakan sesuatu, tetapi melihat penampilan Roky, dia menarik kata-katanya kembali.

Awalnya dia ingin mengingatkan Dewi bahwa obat Cina biasa tidak akan bisa menyembuhkan racun semacam ini, tapi ketika melihat Dewi yang sangat mengkhawatirkan keselamatan suaminya, dia memilih untuk menutup mulutnya.

Pada saat ini, Dini merasa sangat bimbang.

Di satu sisi, Roky mengorbankan dirinya untuk menyelamatkannya dan meracuni telapak tangannya. Di sisi lain, jika Roky diracuni, dia tidak akan mati dalam waktu singkat, tetapi kekuatannya akan berkurang setengahnya. Ini adalah kesempatan besar.

Jika dia melaporkan berita ini kepada Charlie dan mengirim seseorang untuk menunggu kesempatan dan menyerang Roky, dia bisa menyelesaikan tugas dan menyelamatkan adik perempuannya.

terdapat dua pemikiran yang baik dan yang jahat, keduanya sangat membingungkan Dini.

Yang satu adalah Roky yang menyelamatkan dirinya, yang satunya adalah kehidupan adiknya. Dini kesulitan untuk memilih.

Dewi mengeluarkan kartu banknya dan meminta maaf kepada tabib Alex, mengucapkan serangkaian kata-kata yang enak didengar.

Tabib Alex berpura-pura marah dan berkata sambil mengayunkan tangan besarnya, "Datanglah dan lakukan akupunktur. Keterampilan medisku sangat terkenal di dunia medis Kota Wasa. Kamu tidak perlu takut dengan racun ini, aku jamin pengobatannya berhasil.

"Benarkah?"

Roky tersenyum, dengan ekspresi datar menghampiri meja di depannya dan mengulurkan tangannya: "Tadi saya yang terlalu terburu-buru, jadi saya persilahkan tabib Alex untuk memberi saya akupunktur."

Tadi dia tidak mengatakan apa-apa. Di satu sisi, dia melihat istrinya bertindak untuk dirinya, bahkan bersedia untuk menghabiskan semua uangnya. Hatinya tergerak dan tidak ingin membuat istrinya marah lagi.

"Hem, baguslah kamu sudah tau kesalahanmu! Kamu sudah berubah karena sudah paham kesalahanmu sendiri, sekarang aku akan mengobatimu. Tapi setelah itu, kamu harus bersujud kepadaku di depan semua orang, dan memberikanku tabuhan genderang beserta bendera kehormatan untuk berterima kasih padaku."

Tabib Alex mendengus arogan, mengambil sekotak jarum perak, dan kemudian menuangkan arak ke dalam cangkir kecil, siap untuk melakukan akupuntur.

Dewi berdiri di samping dengan tidak tenang, tak henti berdoa di dalam hatinya.

Pada saat ini, Dini berbisik menjelaskan: "Nyonya Dewi, Tuan Roky datang ke hotel untuk berbicara denganku tentang bisnis pabrik farmasi.

Demi keamanan, ruangan di instal sebuah pemantau. Anda dapat melihat-lihat."

Selesai bicara, dia menyerahkan ponselnya, di layar ada bayangan dua orang dalam satu ruangan.

Gambar di percepat, setelah 2 menit Dewi selesai menonton, ia sangat merasa menyesal.

Ternyata dia benar-benar salah menilai Roky suaminya.

Bahkan Dini yang mengenakan pakaian terbuka, sebenarnya tidak dilirik oleh Roky yang duduk di sofa, bahkan tidak menyentuhnya sama sekali.

Dewi penuh dengan penyesalan, dia hanya ingin meminta maaf pada Roky, tetapi dia tidak bersikap baik pada Dini.

Wanita itu mengenakan pakaian terbuka, dan dia terus menempel pada suaminya, jelas dia sedang mencoba merayu suaminya.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu