Aku bukan menantu sampah - Bab 559 Terserah Padamu Mau Memakannya Atau Tidak

Begitu dia selesai bicara, hujan deras tiba-tiba berhenti, dan tidak ada setetespun air hujan yang turun.

Hujan sudah berhenti.

Semua orang terdiam, dan tatapan semua orang tertuju pada Roky.

Rico setengah membuka mulutnya, matanya membelalak dengan terkejut, dia hampir curiga bahwa dia telah salah lihat.

Sepatah kata dari Tuan Roky benar-benar bisa menghentikan hujan?

Apakah ini hanya kebetulan, atau apakah Tuan Roky juga memiliki kekuatan supernatural?

Semua orang terkejut hingga tidak ada yang bisa mengatakan sepatah kata pun.

Calvin Zhang juga tertegun di tempat, dia menatap Roky dengan saksama, dan pikirannya kosong.

Bagaimana mungkin?

Bahkan dirinya ingin "memanggil hujan" juga perlu mengatur formasi, dan telah menghabiskan lebih dari setengah energi sage tubuhnya!

Tetapi Roky bisa membuat fenomena langit berubah hanya dengan satu kalimat?

Pada saat ini, Roky berkata kepada Rico lagi: "Tadi turun hujan, dan jalan pegunungan mungkin berlumpur, jadi lebih baik tunggu matahari sedikit bersinar dan membiarkan matahari untuk menjemurnya dulu."

Setelah selesai bicara, dia mengulurkan tangan dan menjentikkan jarinya.

Awan gelap yang berkumpul di langit seperti menerima perintah, dan tiba-tiba menyebar.

Hanya dalam belasan detik, semua awan gelap di langit sudah hilang semua.

Sinar matahari yang hangat menyinari semua orang, dan langit menjadi cerah.

"Wow ... bagus, bagus ..."

Rico tiba-tiba tersadar dan bergegas mengangguk.

Dia sekarang baru menyadari bahwa hujan yang tiba-tiba turun tadi membuat semua orang basah kuyup, kecuali Roky, dia benar-benar kering, bahkan tidak ada sehelai rambutpun yang basah!

Keterkejutannya tdak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

"Ayo kita pergi."

Roky mengangkat kepalanya dan melirik Bukit Kemun sejenak, lalu berjalan menuju jalan pegunungan.

"Roky, kamu benar-benar hebat."

Nina adalah orang pertama yang tersadar, dia berseru, dan mengejar Roky dengan senang hati: "Kamu lebih hebat dariada Calvin Zhang itu, aku sangat mengagumimu! Apakah kamu mengubah matahari dengan merapal mantra? "

Roky berkata sambil tersenyum: "Matahari adalah matahari, bukan aku yang membuatnya dengan merapal mantra."

"Tetapi kamu juga sangat hebat."

Nina belum pernah melihat teknik seperti itu sebelumnya, wajahnya memerah karena gembira, dan dia terus memuji Roky.

Mata birunya memacarkan cahaya kekaguman, dan dia benar-benar sangat memuja Roky.

Mendengar pujian Nina terhadap Roky, ekspresi wajah Calvin Zhang tampak kesal dan pucat, itu menjadi sangat tidak enak dipandang.

Orang-orang di sekitar mereka juga beragumentasi, semua orang seperti telah kehilangan ingatan mereka, mereka melupakan apa yang dilakukan Calvin Zhang tadi, dan mulai memuja Roky.

Bram melangkah maju dan berkata kepada Calvin Zhang: "Tuan Calvin, jangan khawatir, ini hanya kebetulan. Iklim di Bukit Kemun sering berubah-ubah, awalnya memang kadang cerah dan kadang hujan, selain itu, ramalan cuaca hari ini juga menyebutkan cuaca cerah."

Setelah selesai bicara, dia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan ramalan cuaca di ponsel kepada Calvin Zhang.

Ternyata benar, ramalan cuaca menunjukkan iklim dari hujan menjadi cerah!

Calvin Zhang meliriknya sejenak, keterkejutannya sedikit berkurang, dan dia berkata dengan suara dingin: "Jika dia memiliki kemampuan ini, dia pasti sudah membuat awan gelap di langit menyebar sejak awal!"

Ramalan cuaca sebagai buktinya, dan banyak orang juga berpikir demikian.

Calvin Zhang adalah "Raja Naga Merah" yang dipuja oleh seluruh orang Kota Tonbo, tetapi Roky hanyalah anak ingusan yang tidak dikenal, bagaimana dia bisa lebih hebat daripada Calvin Zhang?

Jika tidak, dengan kemampuan Roky "menghentikan hujan dan membuat langit cerah" ini, dia pasti sudah lama terkenal di dalam dan luar negeri.

Namun, masih ada sekelompok kecil orang yang masih mengagumi Roky.

Yulia juga bergegas menyusulnya dan bertanya dengan keras kepala: "Roky, katakan yang sebenarnya kepadaku, apakah tadi benar-benar kamu yang menghentikan hujannya?"

Roky berkata sambil tersenyum: "Bukan aku, siapa lagi?"

"Sungguh?" Yulia sedikit tidak mempercayainya.

"Jika itu benar, apakah kamu tidak akan membenciku lagi?"

Setelah Roky selesai bicara, dia menggelengkan kepalanya lagi dan berkata: "Lupakan saja, pokoknya jika aku tidak menikahi Melani, kamu tidak akan memaafkanku. Kamu anggap saja itu tidak benar."

Roky berbalik sambil tersenyum dan melangkah maju ke depan.

"Roky, kamu mempermainkanku."

Yulia marah hingga menghentakkan kakinya, dia benar-benar ingin memukulnya dua kali.

Suasana hatinya kompleks, sebenarnya Roky tidak melakukan apapun yang salah, malah sudah banyak membantunya.

Tetapi Yulia merasa bahwa jika dia memaafkan Roky, dia seperti bersalah pada Melani.

Bagaimanapun, cinta dan penderitaan Melani semuanya dilihat olehnya.

Semua ini disebabkan oleh Roky!

Langit sudah cerah, jalanan kering, dan air hujan hampir sudah hampir kering.

Tidak ada jalan lagi di gunung, semuanya tertutup tumbuhan merambat.

Puluhan pengawal yang dibawa oleh Bram, semuanya membawa parang, dan membuka jalan di atas gunung.

Roky berjalan sambil melepaskan energi spiritualnya untuk merasakan gerakan di sekeliling.

Dia merasakan di belakang mereka, ada orang yang mengikuti mereka secara diam-diam, tetapi mereka tidak berniat jahat.

Roky berpikir sejenak, dia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan teks ke Mino.

"Kamu sudah sampai?"

Segera, ponsel menerima balasan pesan teks.

"Direktur Roky, aku baru saja sampai di Kabupaten Kayong pagi ini, aku tidak berani mengganggu saat melihat Anda bersama orang banyak tadi. Aku membawa sepuluh pengawal dan mengikuti Anda dari belakang, jika Anda memberi isyarat, aku akan segera muncul."

Roky memasukkan kembali ponselnya ke saku.

Orang yang mengikuti mereka memang Mino.

Smith dan beberapa pakar luar negeri lainnya takut mati, mereka berjalan di barisan paling belakang, ada Mino di belakang, dia merasa lebih tenang.

Sore hari, mereka telah memasuki bagian tengah Bukit Kemun, di sana penuh dengan pepohonan yang tinggi menjulang, matahari remang-remang, ponsel semua orang sudah tidak memiliki sinyal.

Tetapi bagi Bukit Kemun yang besar, mereka baru saja tiba di paling tepi.

Beberapa pakar luar negeri sudah kelelahan hingga terduduk lumpuh di tanah, tidak peduli bagaimana membujuk mereka, mereka menolak untuk pergi.

Rico memberi perintah untuk berkemah dan beristirahat di tempat.

Roky melirik sekeliling hutan dan bertanya: " Rico, sumber asli parasit, aku pikir seharusnya tidak jauh dari sini."

Dia sudah merasakan aura negatif yang menusuk.

Rico merenung sejenak, dan berkata: "Informasi paling rahasia dari pihak militer yang diberitahukan kepadaku mengatakan bahwa pada awalnya beberapa orang digunung pergi berburu, setelah meminum air sungai, mereka mulai sakit, ada beberapa orang meninggal dalam perjalanan menuruni gunung. Penduduk setempat juga tidak mengerti, mereka hanya menguburkan mereka."

Roky mengangguk.

Karena ada penduduk yang masuk dan keluar, sumbernya mungkin juga tidak akan di kedalaman Bukit Kemun.

Langit perlahan-lahan menjadi gelap, dan kabut berangsur-angsur melayang di hutan.

Beberapa orang yang lemah langsung batuk karena kabut.

"Itu racun!"

Ekspresi wajah Roky menjadi serius, dia mengeluarkan "Pil Qingxin" yang telah dia buat tadi malam dari sakunya dan membagikannya kepada semua orang.

"Kalian makan ini, ini bisa melawan racun."

Orang-orang di sekitarnya bergegas datang dan berkumpul di sekitarnya untuk meminta pil.

Calvin Zhang mendengus dan berkata: "Kalian jangan sembarangan minum obat, racun ini adalah aura negatif, tidak cocok dengan banyak obat, sembarangan minum obat akan memperdalam racun di dalam tubuh. Selain itu, aku menggunakan belasan bahan obat mujarab yang berharga khusus untuk melawan racun, sebaiknya kalian jangan minum pil murahan lainnya."

Setelah selesai bicara, dia mengeluarkan pil merah, mengangkat kepalanya dan meminum obat tersebut.

Bram juga meminum pil merah itu dan sengaja berkata sambil tersenyum pada Roky: "Tuan Roky, kenapa aku tidak melihat kamu meminum obat yang kamu buat sendiri?"

Setelah mereka berdua mengatakan itu, banyak orang yang hendak meminta pil pada Roky, mundur setelah mendengar perkataan mereka, semuanya takut mereka akan mati setelah meminumnya.

Memang benar, Roky hanya membagikan obat, dia sendiri tidak meminumnya.

Roky berkata dengan dingin: "Terserah kamu."

Racun biasa tidak berpengaruh sedikitpun padanya, dan dia tidak perlu meminum pil Qingxin.

Awalnya, pil Qingxin tidak banyak, karena yang lain tidak menginginkannya, kebetulan itu bisa menghemat obatnya.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu