Aku bukan menantu sampah - Bab 159 Kamu Lepas Dulu

Roky baru berjalan keluar rumah, bersiap untuk pergi beli sayur, dan melihat sebuah Porshce berhenti di depannya.

Talita duduk di bangku supir, menolehkan kepala dan bertanya: “Roky, kamu pergi kemana, biar aku antar kamu.

“tidak usah, aku keluar untuk beli saus.

“Roky menggelengkan kepala.

Dia melihat Talita, mendapati sepertinya dia berdandan dengan , make up tipis, mengenakan sebuah rok putih panjang, rambut panjangnya yang hitam berkilau tergerai di belakang tubuhnya, dingin dan elegan, seperti seorang gadis.

Tapi, Talita yang sebelumnya selalu memiliki sedikit kesombongan, tapi sekarang aura kesombongannya ini sudah tidak ada, ekspresinya samar-samar ada kesedihan.

Talita membuka pintu dan turun dari mobil, berdiri di hadapannya, ingin bicara tapi berhenti lagi, sebenarnya dia sudah menunggu di sekitar rumahnya dua jam lebih.

Tidak tahu kenapa juga, belakangan ini dia selalu terpikir akan Roky, sering keliling di dekat rumahnya, berharap untuk bertemu.

Dia selalu membawa batu putih itu disisinya, setiap malam diletakkan di bawah bantalnya.

Perasaan seperti ini membuatnya sangat jengkel, tapi dia juga tidak bisa bilang padanya, karena dia sudah punya istri.

“Kak Roky, terima kasih.

“Talita bicara, pupil matanya yang bagus melihatnya sambal berkedip-kedip, tatapannya berharap.

Roky tertegun, mengira dia sedang membicarakan soal terakhir kali dia mengantarnya pulang, sambil melambaikan tangan.

“tidak apa, ini bukan hal besar.

Talita tidak tahan lagi, tiba-tiba langsung masuk kedalam pelukan Roky, memeluknya dengan erat.

“hmph!”

Roky terbengong, satu tangannya mengangkat keranjang sayur, tangan satunya terdiam di udara.

Sial situasi apa ini?

Dia mengantarnya sekali, bisa sampai dapat hadiah besar seperti ini.

Tubuh Talita yang lembut menempel padanya, Roky bisa merasakan kehangatannya, seketika canggung.

Dipeluk erat oleh seorang wanita cantik bertubuh indah, kalau bukan karen Roky terlalu mesum, tubuh dalamnya seketika langsung membara.

Dia langsung melihat kemana-mana seperti maling, langsung berkata: “Talita, mengantarmu sekali juga tidak ada apa-apanya, kamu lepas dulu.

“aku tidak mau lepas!”

Talita memeluknya dengan erat, perasaan yang sudah lama tertahan seketika dilampiaskan keluar semuanya, bicara sambil menangis: “Kak Roky, dulu aku yang salah menilaimu! Maafkan aku.

Roky mengerutkan alis.

Talita mengangkat kepala sambil terisak: “Kak Roky, beberapa hari ini aku terus merasa sangat bersalah, dulu aku yang tidak baik, terus mengira kamu tidak berguna, ternyata aku salah.

Wajahnya dipenuhi air mata, menangis seperti sebuah pir yang terguyur hujan, tatapannya sangat menyesal.

Dulu Roky dingin terhadap Talita, karena dia meremehkan dirinya, tapi sekarang melihat dirinya yang kasihan ini, juga agak tidak tega.

Dia pura-pura tidak apa-apa, berkata: “oh, masalah-masalah ini aku sudah lupa sejak awal.

Selesai bicara, mengingatkan satu kalimat lagi: “Keluarga Liu bukan hal yang bagus, lebih baik kamu jauh-jauh dari mereka.

“Keluargaku sejak awal sudah putus hubungan dengan Keluarga Liu.

Kak Roky, lain kali kamu….. tidak akan tidak meladeniku kan?”

Roky benar-benar kehabisan kata-kata, hanya bisa bilang: “mana mungkin, kamu juga temannya Dewi.

“ya.

Talita berhenti nangis dan tersenyum, mengelap wajahnya dengan tangannya dengan malu, hatinya juga agak sedih.

Di hatinya hanya ada istrinya seorang, iri sekali.

Tadi dirinya yang lepas kendali.

Disini tidak jauh di rumah, Roky takut terlihat oleh ibu mertuanya, langsung bilang: “aku pergi beli saus dulu.

Talita menganggukan kepala dengan penuh perasaan: “Kak Roky, aku masih akan menetap di Kota Gopo beberapa waktu, kalau tidak ada apa-apa aku akan sering datang mencarimu.

Roky pura-pura tidak dengar, buru-buru jalan ke depan.

Masih ‘sering’ datang mencari dirinya, nona ini tolong jangan datang!

Terakhir kali mengantarnya kembali ke hotel, istrinya sudah sangat cemburu, ibu mertuanya juga sangat marah, ribut sampai rumahnya kacau.

Kalau Talita sering-sering datang, bukannya akan membuat kekacauan besar di rumahnya!

……..

Setelah Roky membeli sayur, dijalan melihat lagi data Keluarga Gao.

Tidak bisa tidak bilang, Yoga mengumpulkannya lumayan lengkap, tidak hanya mengumpulkan data gelap Keluarga Gao, bahkan sampai mengumpulkan data gelap kerabat Keluarga Gao.

Mau bagaimana buat Keluarga Gao mati, harus lihat dari moodnya.

Roky pulang ke rumah, begitu masuk rumah langsung melihat tiga orang duduk di ruang tamu, auranya serius, langsung tertegun.

“di rumah ada masalah apa?”

Habislah!

Bukan karena tadi Talita memeluk dirinya dan tidak mau lepas, lalu terlihat oleh istri kan?

Melihat ini, hati Roky langsung bergumam.

Kalau tahu sejak awal tadi tidak seharusnya membangkitkan napsunya, menikmati ‘keharuman dan kehangatan’ tubuhnya, seharusnya langsung melepaskan Talita.

Siapa suruh Talita adalah wanita cantik, juga nangisnya begitu kasihan?

Diatas tulisan mesum ada sebuah pisau!

Duh menyesal!

Dia melihat ekspresi Dewi yang dingin, hatinya menyesal, terpaksa memberanikan diri untuk inisiatif mengaku.

“istriku, tadi dia sendiri yang…..”

“Roky, apa kamu tahu tadi mama bilang apa?” Dewi berdiri dengan ‘meloncat’, marah sampai wajahnya memerah.

“mama bilang apa?”

Roky pasrah, apakah ibu mertuanya memaksa istrinya untuk cerai dengannya lagi?

Dewi bicara dengan marah: “Greg licik sekali, tadi mama pergi ke rumah lama Keluarga Liu, saat Kembali malah bilang Mike tanda tangan kontrak dengan Keluarga Gao!”

“Keluarga Liu, Kerjasama dengan Keluarga Gao?”

Roky juga tertegun, dia tidak melihat soal Talita, bagus sekali!

Jenni bicara dengan tidak senang: “kalian kenapa sih, kenapa kalau Keluarga Liu tanda tangan kontrak dengan Keluarga Gao? Pelanggan Perusahaan Ryeol sekarang sudah hampir kabur semua, tanda tangan kontrak ini dengan Keluarga Gao masih bisa dapat uang, dan lagi Greg juga sudah tahu kesalahannya, ayahnya bahkan sengaja memberikan sepuluh persen keuntungan, hal baik seperti ini mau dicari kemana.

Dewi bicara dengan marah: “kelakuan Greg, kamu juga bukannya tidak tahu!”

Jenni tidak peduli: “diatas kertas kontrak tertulis kok, lagipula Greg hanya tidak paham, ayahnya tadi pagi datang tanda tangan kontrak, minta maaf padaku, juga memberiku sebuah kalung, harganya puluhan juta…..”

“ma, kamu bahkan menerima barang Keluarga Gao?” Dewi marah sampai hampir pingsan.

Pantas begitu pulang sikap Jenni berubah drastis, ternyata disuap lagi.

Jenni sadar kalau keceplosan, bicara ngotot: “dia memberikannya padaku, masa aku tidak menerimanya? Kalau tidak menerimanya itu menguntungkan mereka, lagipula kamu ambil giok seratus dua puluh miliarnya, bilang ingin mengembalikannya pada Yoga, aku pakai apa? Sekarang Keluarga Liu tidak dapat kontrak, hanya berharap bisnis dengan Keluarga Gao untuk cari uang, kalau tidak utang pun tidak akan bisa bayar.

Untuk apa kamu peduli begitu banyak, aku tidak menyuruhmu pergi cari Greg juga.

“kalau Keluarga Liu ditipu, lalu kehilangan semua harta bagaimana?” Dewi bertanya.

Jenni berkata: “apanya kehilangan semua harta, ini mana mungkin! Walaupun Keluarga Liu bangkrut, kita bukannya masih ada sebuah villa besar yang sedang direnovasi, sampai waktunya aku akan jemput nyonya besar Cristy untuk tinggal di rumah, tidak akan kekurangan makan.

Dewi mengamuk: “ma, kamu masih mau jemput Cristy pulang, apa rumah masih tidak cukup kacau?”

Begitu melihat putrinya marah, Jenni langsung bicara dengan takut: “berasnya sudah habis, aku pergi beli beras ya.

Selesai bicara, dia pergi, langsung kabur.

Dewi marah sampai langsung duduk diatas sofa, amarahnya memenuhi udara.

Roky juga sangat kehabisan kata-kata.

Dia tahu ibu mertuanya suka uang, tapi orang yang begitu mata duitan sepertinya, dia baru pertama kali melihatnya.

Tapi pandangan Jenni pendek, disuap dengan hadiah yasudahlah, Keluarga Liu bahkan Kerjasama dengan Keluarga Gao, ini bukannya cari mati?

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu