Aku bukan menantu sampah - Bab 344 Meninggalkan Rumah Keluarga Meng

Gilang meraung marah:“Roky, beraninya kamu begitu lancang di rumahku, kamu pikir kamu bisa ikut campur masalah keluargaku hanya dengan mengandalkan wanita yang bernama Lisa itu!”

“Kamu juga tidak lihat dirimu seperti apa!” Reyner menggertakkan gigi, marah kepada Talita: “Kemari, besok berlutut minta maaf kepada Tuan muda li, mohon padanya untuk menikahimu!”

Talita meringkuk bersembunyi di belakang Roky.

Roky berkata dengan dingin: “Dia tidak akan menikah.”

“Aku tidak mau menikah!”Talita tiba-tiba menangis, berteriak: “Daripada memaksaku menikah dengan orang seperti itu, lebih baik aku mati!”

Gilang berkata dengan tegas: “Kamu anggota keluarga Meng sudah seharusnya berkorban demi keluarga Meng!”

Ekspresi Gilang sangat tegas, lalu meneriaki Lisa: “Sia-sia keluarga Meng merawatmu selama bertahun-tahun, beraninya kamu membawa seorang pria jahanam masuk ke sini, merusak kebahagiaan keluargku bahkan menggoda putriku! Sudah aku duga tidak ada yang bagus dari keluarga Liu!”

Biasanya Gilang masih berpura-pura di hadapan Lisa, tapi sekarang dia sudah peduli lagi.

Sudah sejak lama dia membenci Lisa sang kakak iparnya, dia sangat ingin mengusirnya keluar sejak kakaknya meninggal!

Reyner menunjuk Roky dan meraung marah:“Kampungan, kamu nurut sedikit, apakah kamu dihasut oleh si Lisa untuk menggoda adikku dengan maksud merebut kekayaan keluarga Meng?”

Roky mendengus dingin: “Aku sama sekali tidak mengambil uang dari keluargamu.”

Baginya keluarga dengan kekayaan bersih sebanyak 2T bukanlah apa-apa!

“Dasar miskin, jangan kamu pikir aku tidak tahu rencanamu!”Reyner berteriak dengan kesal: “Jangan pikir dengan obat sampahmu yang sudah menyembuhkan luka lepuh putri Tuan jiang ketiga sudah bisa sombong! Bukankah kamu hanya mencoba menggunakan keluarga Meng untuk masuk ke Pengobatan Tradisional Negara? Urungkan saja niatmu, sampah sepertimu tidak pantas masuk ke Pengobatan Tradisional Negara!”

Roky tersenyum dingin: “Ternyata kamu yang mencuri obatku, pantas kamu menggerebek kamarku, ingin mencuri obatku lagi?”

“Ti-tidak ada.”Reyner membeku dan langsung membantah.

Talita berteriak: “Reyner, kamu yang mengambil obat itu dari tanganku! Masih tidak mengaku!”

“Dasar wanita jalang beraninya kamu membela orang luar.” Reyner marah dan berteriak: “Kamu begitu melindungi si kampungan ini, jangan-jangan kamu sudah ditidurinya sejak lama? Jangan-jangan kamu sudah aborsi beberapa kali tanpa sepengetahuan ayah dan ibu!”

Lani juga marah: “Kenapa aku melahirkan anak jalang sepertimu!”

Talita marah sampai tidak bisa berkata apa-apa, lalu menangis berkata kepada Roky: “Kak Roky, aku tidak ingin tinggal di sini lagi.”

Roky menganggukkan kepala: “Ok.”

Gilang sangat marah, menunjuk Roky, memaki:“Keluar kamu! Sekarang juga keluar dari keluarga Meng! Jangan ikut campur dengan masalah keluarga Meng!”

Roky berkata dengan dingin: “Sudah sejak lama aku ingin keluar. Talita, kemas barangmu.”

Talita segera menganggukkan kepala, berlari ke kamar tanpa ragu.

Dia sangat kecewa dengan keluarga Meng dan orang tuanya.

Dia tidak ingin tinggal di tempat bejat ini lagi.

Gilang tampak kesal, berteriak: “Kalau kamu berani pergi, mulai hari ini jangan masuk ke rumah keluarga Meng lagi! Keluarga Meng tidak pernah melahirkan putri sepertimu!”

Talita berbalik, meronta, dan dengan gemetar berkata: “Per-pernahkah kalian menganggapku sebagai putri kalian?”

Setelah itu, dia berbalik tanpa ragu, pergi mengemasi barangnya.

Sia-sia, darah keluarga Meng mengalir di tubuhnya, pada akhirnya orang-orang yang paling membelanya adalah dua “Orang luar”.

Roky memandang Lisa, berkata: “Bi, aku dan Talita ingin meninggalkan keluarga Meng, apakah kamu ingin pergi bersama dengan kami?”

“Aku……”Lisa gemetar.

Gilang berkata dengan dingin: “Kak, kalau kamu meninggalkan keluarga Meng, mulai hari ini kamu bukan anggota keluarga Meng lagi! Kamu tidak berhak pergi berziarah ke makam kakakku, aula leluhur keluarga Meng juga akan menghapus namamu, pikirkan dengan baik, jangan seperti keponakanmu yang tidak tahu diri!”

Dia mengancam dengan kebaikan.

Itu karena dia tahu, Lisa sangat mencintai suaminya dan sama sekali tidak mungkin meninggalkan keluarga Meng.

Namun, Lisa perlahan mengangkat kepalanya dan berkata dengan tegas: “Alasan mengapa aku tinggal di keluarga Meng karena permintaan kakakmu, dia berharap aku bisa menjaga kalian. Puluhan tahun aku tinggal di sini menjaga kalian, pernahkah kalian memperlakukanku seperti kakak ipar?”

Sebelum berusia 20 tahun Lisa sudah menjanda, merawat keluarga Meng dengan baik.

Namun, yang dia dapat tidak lain hanyalah penghinaan.

Gilang mengerutkan kening, gambaran masa lalu terbesit di benaknya.

Ketika Lisa menikah ke keluarga Meng, kakaknya sudah sakit, dia merawat kakaknya dan melayani ibu mertuanya yang lumpuh dengan baik.

Kakak ipar yang seperti seorang ibu, selain itu Lisa juga merawat adik-adik keluarga Meng dengan baik.

Gilang menurunkan nadanya dan berkata dengan pelan: “Kak, aku beri kamu satu kesempatan lagi, selama kamu meminta Roky berlutut dan membujuk Talita menikah ke keluarga Li, aku akan……”

“Tidak perlu!” Lisa berkata dengan acuh tidak acuh: “Mulai sekarang, aku hanya orang luar. Aku tidak akan mengganggu keputusan kalian.”

Ekspresi Gilang tampak jelek, dia berkata dengan kejam: “Kalau begitu, kamu tidak boleh berziarah ke makam kakakku! Setelah kamu meninggal juga tidak boleh dimakamkan bersama dengan kakakku, keluarga Meng akan menghapus namamu!”

Lisa tersenyum dengan santai, berkata: “Itu semua hanya nama palsu, di surga sana suamiku mengetahui semuanya!”

Saat ini, Talita membawa koper kecil, menghampiri dengan tergesa-gesa.

Roky sama sekali tidak memandang Gilang, berkata: “Ayo kita pergi.”

“Tidak boleh pergi!”Reyner tiba-tiba melangkah maju dan berteriak: “Karena bukan lagi anggota keluarga Meng, semuanya barang tidak boleh dibawa pergi! Selain itu, aku harus menggeledahmu, mencegahmu mencuri barang dari keluarga Meng!”

Setelah itu, dia menunjuk Lisa: “Semua perhiasan di tubuhmu milik keluarga Meng.”

Talita berkata dengan dingin: “Perhiasan ini diberikan paman kepada bibi sebagai tanda cintanya!”

Reyner mencibir:“Itu juga barang milik keluarga Meng!”

Ketika Talita hendak berbicara, Lisa menghentikannya, lalu dengan tenang melepas gelang dan kalung giok dan meletakkannya di tanah.

Ketika dia melepas cincin nikah, matanya memerah. Ini satu-satunya barang peringatan almarhum suaminya, tapi dia melepasnya dengan tegas.

Talita frustasi, ia membanting kopernya, lalu berbalik berkata kepada Roky: “Kak Roky, ayo jalan.”

Roky mengangukkan kepala, memeluk keduanya berjalan keluar.

Ekspresi Gilang sangat jelek, matanya memerah, lalu berteriak: “Setelah pergi jangan kembali lagi!”

Mereka bertiga pergi tanpa menoleh ke belakang.

Jalanan panjang itu kosong dan angin dingin bertiup, Talita menggigil kedinginan, berjalan tergesa-gesa karena ia hanya mengenakan sebuah mantel.

Lisa mendesah: “ Roky, bibi menyusahkamu. Aku ingin meminjam uang ke keluarga untuk menyewa rumah terlebih dulu.”

Roky berkata: “Sebenarnya di Kota Wasa, aku masih memiliki……”

Dia belum selesai mengatakannya, sebuah mobil Cadillac hitam mendekat perlahan.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu