Aku bukan menantu sampah - Bab 606 Binatang Buas Keluar

Tanduk banteng yang tajam pas berada di dada Aung Miko yang bahkan telah merobek bajunya.

Aung Miko bernapas terengah-engah karena ketakutan dan dia terlihat seperti orang linglung yang duduk lemas di atas lantai.

Para penonton langsung diam setelah melihat semua ini.

Mata kaget semua orang melihat ke arah Roky.

Mulut Aung Chris menganga karena kaget.

Ada apa ini?

Seluruh lapangan menjadi kaget!

Bahkan banyak orang yang perlahan-lahan berdiri sambil mengeluarkan kameranya dan mengambil foto di atas panggung.

Pada saat ini, pengawal langsung menembakkan obat bius ke arah banteng.

Banyak tembakan bius mengarah ke tubuh banteng!

Banteng hitam itu tidak bergerak dan tiba-tiba jatuh.

"Bruk"

Terdengar sebuah suara keras di atas panggung.

Tanduk banteng yang tajam langsung menancap di antara kedua kaki Aung Miko, hanya berjarak 2 mm maka bisa membuat dia menjadi kasim selama sisa hidupnya.

Aung Miko bernapas terengah-engah dan seluruh badannya gemetaran.

Wajah Roky terlihat tenang sambil berkata, "Kenapa, bukankah kamu mau sesuatu yang menantang? Apakah cukup menantang sekarang?"

"Master..... Master Roky....." Aung Miko mengangkat kepalanya dan berkata, "Terima kasih....."

Dia hampir ditusuk oleh tanduk banteng, dia tidak ingin merasakan tantangan seperti ini untuk kedua kalinya dalam hidup ini!

Pada saat ini, panggung yang sunyi akhirnya bersuara.

"Apa yang terjadi barusan?"

"Mengapa bantengnya tiba-tiba berhenti?"

"Apakah terjadi keajaiban?"

Aung Chris ketakutan dan penuh keringat dingin serta perlahan-lahan duduk.

Adiknya hampir saja mati.

Meskipun dia tidak melihat Roky melakukan sesuatu tapi dia bisa menebak jika ini ada hubungannya dengan Master Roky!

Roky menundukkan kepalanya sambil berkata kepada Aung Miko, "Kamu kalah."

Aung Miko gemataran dan wajahnya pucatnya sambil mengatakan beberapa kata.

"Bukan kamu yang membunuh bantengnya, siapa tahu apa yang terjadi! Putaran ini tidak dihitung!"

Dia sangat marah dan tidak tahu apa yang terjadi dengan bantengnya sehingga menjadi begitu kuat.

Roky melihat banteng yang ada di lantai, badannya masih panas tapi ada sebuah aura aneh.

Dia bisa merasakan ada yang menjebaknya ketika dia naik ke panggung.

Sewaktu dia dan Aung Miko naik ke panggung, mereka masing-masing mengenaikan plat nomor tapi punyanya ada sebuah aroma aneh sehingga binatang buas menjadikan dia sebagai sasaran.

Sedangkan badan banteng juga ada aroma aneh, pasti seseorang memberikan obat kepadanya.

Obat semacam ini akan membuat binatang mengamuk dan kuat!

Sepertinya ada orang yang sedang menargetkannya.

Hanya saja, sepertinya lawannya tidak tahu dengan kekuatannya, jangankan seekor banteng yang sedang mengamuk, meskipun ada seratus ekor, Roky juga bisa menghadapinya dengan santai.

Dia tidak bertindak karena dia diam-diam memperhatikan sekelilingnya.

Orang yang menargetkannya pasti ada di tempat.

Mata Roky tertuju pada seorang wanita yang sedang duduk di kursi VIP barat laut yang juga punya aroma seperti itu.

Tapi ketika Roky ingin menggunakan energi sage untuk melihat wajah wanita itu dengan jelas.

Aung Miko menyerang banteng itu dengan pisau.

Pada saat ini, manajer membawa beberapa pengawal datang dan segera membuka pintu kandangnya.

"Tuan Muda Miko, di sini terlalu berbahaya, mohon kamu turun."

Aung Miko juga tidak berani meneruskannya lagi lalu dia berkata dengan marah kepada Roky, "Kita seimbang pada permainan ini, kita akan bahas masalah taruhannya lagi kelak."

Setelah itu dia berdiri sambil memelototi Roky.

Dia hampir kehilangan nyawanya, apakah Roky masih menginginkan tambang gioknya?

Tepat pada saat ini, seluruh pintu baja di arena terbuka dan mengeluarkan suara berderit.

Aung Miko tertegun lalu memarahi manajernya, "Apa yang kamu lakukan, apakah masih mau melepaskan banteng lagi?"

Dia melihat manajer menunduk dan langsung marah, "Bodoh sekali, cepat lepaskan kuncinya!"

"Tidak..... bukan.... Tuan Muda Miko....." Tangan manajer yang memegang kunci terus gemetaran dan berkeringat dingin, "Kunci..... kuncinya tidak bisa dibuka....."

"Apa?" Aung Miko tertegun.

Tepat pada saat ini terdengar suara auman beberapa binatang buas di belakang.

Terasa hembusan angin kencang dari belakang.

Aung Miko ketakutan lalu berbalik, yang keluar bukan banteng tapi binatang buas yang lebih buas lagi!

Selain ada seekor singa, juga ada macan putih, dan yang terakhir keluar adalah sebuah beruang hitam setinggi dua meter!

Mungkin karena terkena sorotan lampu yang terang maka beruang itu berdiri dan badannya memakai baju baja berduri!

Aung Miko ketakutan melihat semua ini dan dia memukul pintunya dengan sekuat tenaga.

"Brengsek, cepat buka pintunya! Cepat buka!"

Manajer juga kaget, kunci yang dipegangnya terus bergoyang dan dia bergumam.

"Ada apa ini..... bukankah para binatang buas ini dikurung di bawah tanah, siapa yang mengeluarkan mereka....."

Pengawal yang berada di samping juga kaget, mereka segera mengeluarkan peluru bius.

Tapi badan beberapa binatang buas ini memakai baju baja, apalagi obat bius hanya bisa untuk menghadapi seekor banteng sehingga tidak berguna bagi mereka.

"Aum!"

Beruang hitam meraung yang mengetarkan seluruh arena pertandingan.

"Cepat buka pintunya!" Aung Miko panik sambil terus berteriak.

Manajer hampir menangis dan tangannya bergetar dengan hebat.

Beberapa pengawal itu juga ketakutan dan berusaha menghancurkan kuncinya.

Jika Aung Miko mati!

Mereka semua harus ikut menemaninya!

Siapa yang telah mengganti kuncinya dan melepaskan binatang buas ini?

Para penonton sangat ketakutan melihat adegan ini.

Bahkan ada wanita yang agak penakut yang pingsan.

Hanya wanita yang memakai gaun di barat laut yang perlahan-lahan berdiri sambil tersenyum.

Siapa suruh Aung Miko begitu bodoh?

Dia bahkan percaya dengannya!

Dia membantunya dan membalaskan dendam untuk Bram, adiknya yang mati!

Dia telah merencanakan semua dengan teliti supaya Roky mati mengenaskan!

Sedangkan Aung Miko.....

Dia hanya orang bodoh saja, salahkan Roky saja, siapa suruh keluarga Aung San begitu percaya dengan Roky dan bahkan tidak mendengarkannya.

Biarkan kedua orang itu mati dimakan singa!

Selama Aung Miko mati maka tidak akan ada bukti lagi.

Setelah mereka berdua mati maka, dia juga akan meledakkan bom yang disembunyikan di bawah tanah dan meledakkan colosseum ini.

Meskipun mencarinya maka tidak akan ada yang bisa mendapatkan buktinya.

Aung Chris yang berada di ruang VIP melompat sambil memegang pistol dan berlari ke arah lantai bawah.

"Aum!"

Singa mengaung dan matanya yang merah langsung datang menerjang.

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu