Aku bukan menantu sampah - Bab 413 Dibonceng balapan oleh wanita

Roky tertegun selama beberapa detik, lalu berkata dengan terkejut.

“Kamu melakukan bisnis dengan Keluarga Lin? Tuan muda keluarga Lin adalah temanmu?”

Beberapa anak orang kaya disekitar juga terkejut, mengelilingi Wisnu dan satu per satu bertanya.

“Keluarga Lin sudah menyetujui akan bekerja sama dengan keluarga Bai? Hebat.”

“Wisnu, kamu begitu hebat, bahkan mengenal Tuan muda keluarga Lin! Jika ada kesempatan, juga perkenalkan Tuan muda keluarga Lin kepada kami.”

“Kamu sungguh berkemampuan, bahkan mengenal Tuan muda keluarga Lin!”

Wisnu menyeka darah di sudut mulutnya, wajahnya menunjukkan kebanggaan, berkata: “Tentu saja.”

Yang bekerja sama dengan Keluarga Lin, hanyalah keluarga Bai, bukanlah keluarganya.

Selain itu masih senior keluarga Bai alias Benardi yang secara pribadi menangani, setelah sekitar 1 tahun, keluarga Lin baru memberinya muka dan menyetujui.

Tetapi meskipun adalah keluarga sendiri, wajahnya juga berkilau.

Wisnu dengan wajah jahat, menyeka jejak darah di wajah, lalu berkata kepada teman disampingnya: “Pukul dia!”

Kedua teman disampingnya tinggi dan besar, segera berjalan ke arah Roky.

Tujuh atau delapan anak orang kaya disamping juga mengeluarkan kunci inggris dari kendaraan, kemudian mengepung kemari dengan ganas.

Di pinggiran kota seperti Akiyama ini, meskipun membunuh Roky seseorang yang miskin seperti ini, juga bukanlah masalah besar.

Dalam pandangan mereka, nyawa seorang kampungan miskin, tidak ada bedanya dengan membunuh seekor anjing liar.

Kerumunan mengepung Roky, suasananya sangat menegangkan.

Namun, hanya Rudi yang tidak memiliki ekspresi, bahkan memiliki sedikit ejekan dimatanya,

Karena dia tahu, sekelompok orang ini selain lebih berkuasa dari Roky, tidak ada apa-apanya.

Ingin bertarung?

Sebuah jurus guntur Master Roky, sudah dapat membuat sekelompok anak orang kaya ini menjadi abu!

Namun, Rudi masih mengingatkan Roky dengan suara kecil: “Master Roky jangan marah, Wisnu ini mengenal Tuan muda Keluarga Lin, lebih baik kita jangan memprovokasiya.”

Tuan muda keluarga Lin paling misterius dari empat keluarga besar kota Wasa, yang bisa bermain dengan jurus-jurus!

Katanya, dia hanya memerlukan sebuah kata, sudah dapat membuat seluruh situasi kota Wasa berubah drastis.

Sosok hebat seperti ini, jangankan dia tidak sanggup menyinggung, bahkan keluarga Bai juga sangatlah takut!

“Dia hanyalah mengenal Tuan muda Keluarga Lin, dan sudah bertindak sesuka hatinya?” Roky tersenyum kepada Rudi, dan berkata: “Kalau begitu, aku setiap hari makan bersama dengan Tuan muda keluarga Lin, mengapa aku tidak tahu, kata “Tuan muda keluarga Lin” ini memiliki kemampuan yang luar biasa?”

Rudi sangatlah terkejut, berkata dengan heran: “Master Roky, kamu……”

Jangankan mengatakan dia tidak percaya, bahkan sekelompok anak orang kaya di samping juga tidak bisa menahan, dan mulai menertawakannya.

“Hanya dengan kamu yang seperti ini, bahkan tidak layak untuk membantu Tuan muda keluarga Lin memakai sepatu, masih mengatakan makan bersama?”

“Seorang kampungan miskin, untuk apa berpura-pura hebat?”

“Apa status Tuan muda keluarga Lin, seekor anjing yang dirawatnya juga tidak akan memandang benda sepertimu!”

Bocah ini membual sampai ke langit!

Siapa Tuan muda keluarga Lin? Dia adalah keluarga Lin pertama dari empat keluarga besar di Kota Wasa, saat ini adalah penerus satu-satunya yang diakui!

Dan juga identitasnya misterius, dalam beberapa tahun ini, sudah tidak tahu berapa banyak bos besar yang memohon untuk bertemu Tuan muda keluarga Lin, hanyalah sedikit orang yang pernah melihat wajah aslinya.

Bocah ini malah mengatakan setiap hari makan bersama Tuan muda keluarga Lin!

Sangatlah membual!

Wisnu yang awalnya marah, ketika mendengar ini tidak bisa menahan untuk menertawakannya, berkata sambil tertawa: “Roky, apakah kamu masih belum bangun? Semua jangan percaya padanya, aku pernah menyelidikinya, dia memang memiliki sedikit hubungan dengan Keluarga Lin, tetapi hanyalah hubungan kerabat yang tidak ada apa-apanya! Dia di keluarga Liu adalah menantu yang menikah masuk, semua bergantung kepada istrinya, Keluarga Lin sama sekali tidak mengakui kerabat seperti dia!”

Dia mencari orang untuk menyelidiki Roky, tetapi akhirnya dia sangatlah terkejut!

Orang miskin ini, ternyata adalah menantu yang menikah masuk!

Yang berarti dia memiliki sedikit hubungan jauh dengan keluarga Lin, lalu menggunakan nama “Tuan muda keluarga Lin” dimana-mana, membohongi orang dan berpura-pura hebat.

Roky juga sedikit terkejut, mengangkat alis dan berkata: “Kamu sungguh pernah menyelidikiku?”

Wisnu berkata dengan kejam: “Sudah menyelidiki latar belakangmu, kamu hanyalah sampah!”

Begitu mendengar Roky adalah menantu yang menikah masuk, tertawa mengejek sekelompok anak orang kaya semakin kuat.

Kalangan kelas atas di Kota Wasa, tidak pernah ada keluarga yang berkemampuan bersedia membiarkan putra mereka menjadi menantu yang menikah masuk.

Jika mengatakan Tuan muda keluarga Lin mengenal Roky sebuah sampah ini, sama sekali tidak ada yang percaya.

Tepat pada saat ini, sebuah sepeda motor BMW melaju kemari, Suri Jiang melompat turun dari motor, mengerutkan kening melihat ke sekeliling, dan berkata: “Ada apa?”

Begitu melihat adalah nona muda keluarga Jiang, anak orang kaya di sekeliling langsung menjadi tenang, dan masih ada beberapa yang menyapanya dengan menyanjung.

Keluarga Jiang!

Keluarga yang dibawah keluarga Lin dan keluarga Su!

Suri Jiang sungguh adalah nona muda keluarga Jiang, kakak laki-lakinya alias Hendrik adalah penerus keluarga Jiang di masa depan, siapa yang berani memprovokasinya.

Melihat Suri Jiang datang, Wisnu langsung mengubah wajahnya, berkata sambil tersenyum menyanjung: “Tidak, tidak apa-apa, aku hanya mengobrol santai dengan Roky.”

“Apa yang perlu di bicarakan.”

Suri Jiang menggunakan tatapan merendah melihatnya, berkata: “Aku membawa kak Roky balapan hari ini, jika siapa yang tidak memberinya wajah, itu juga berarti tidak memberiku wajah.”

Selesai berkata, dia mengulurkan tangan dan menusuk pinggang Roky, bertanya: “Hei, apakah mereka mempersulitmu tadi?”

Roky menggelengkan kepala sambil tersenyum, berkata: “Mereka tidak berani.”

Gadis ini, terlihat sangat lemah lembut, mengapa selalu suka menyentuh dirinya.

Suri Jiang mendengus bangga, berkata: “Bagus jika tidak berani, kalau tidak, aku tidak akan mengampuni sekelompok orang ini.”

Tatapan mata anak orang kaya di sekeliling sangatlah rumit, tatapan mata melihat Roky memiliki kecemburuan dan juga kebencian.

Bocah ini sungguh seperti yang dikatakan oleh Wisnu, adalah seseorang yang bergantung kepada wanita!

Nona Suri begitu melindungi orang miskin ini, dan acuh tak acuh terhadap mereka.

Khawatir Roky akan mengatakan kejadian tadi, pria gemuk yang menampar Rudi itu terburu-buru berkata: “Bukankah ingin balapan? Aku lihat waktunya sudah cocok.”

Sekelompok orang mengerti, segera bersorak untuk balapan.

Suri Jiang menarik Roky dan berkata: “Kak Roky, kamu juga ikutlah.”

“Aku tidak ikut.”

Roky menggelengkan kepala: “Aku hanya mengendarai sepeda motor beberapa kali, sama sekali tidak pandai balapan.”

“Ayolah, aku ajari kamu!” Suri Jiang menarik lengan bajunya dan menghentakkannya.

Gayanya yang seperti ini, dalam pandangan orang disekitar adalah sedang manja dengan Roky, mereka semakin cemburu.

Terutama Wisnu, sangatlah cemburu, sangat ingin menabrak Roky sampai mati.

Mendengar perkataan Roky, Wisnu tiba-tiba memutar bola matanya, berjalan ke depan lalu berkata sambil tersenyum kepada Roky: “Sudah datang kemari dan kamu masih mengatakan tidak ingin balapan, bukankah tidak memberi Suri Jiang muka? Selain itu, jika adalah pria sesungguhnya, bagaimana mungkin tidak berani balapan, kecuali kamu takut.”

Rudi terburu-buru berkata: “Sudahlah, Master Roky tidak pandai mengendarai sepeda motor…..”

“Pergi, disini tidak ada tempat bagimu untuk berbicara.”

Pria gemuk memarahi dan menyelanya.

Dia adalah teman Wisnu bernama Arsa, tentu saja akan membantu temannnya.

Roky memandang Suri Jiang, melihat tatapan matanya berharap, memikirkannya sejenak, lalu mengangguk dengan terpaksa dan berkata: “Kalau begitu, aku juga ikut, tetapi mengatakannya terlebih dahulu, aku tidak begitu pandai mengendarai sepeda motor, nantinya takutnya akan menjadi peringkat terakhir.”

“Tidak takut, masih ada aku.”

Suri Jiang langsung menjadi gembira, berkata: “Aku mengendarai motormu, kamu duduk di belakangku, aku akan memboncengimu.”

Selesai berbicara, dia mengangkat kaki panjang ke sepeda motor Harley, lalu mengangkat dagunya sedikit kepadanya.

“Ayo, naik!”

“Hah?”

Roky tercengang, dia masih mengira dirinya mengendarai sendiri.

Tidak disangka, Suri Jiang bermaksud seperti ini?

Membiarkan dirinya menjadi teman keretanya?

Apakah tidak salah.

Roky melihat ke sekeliling dengan canggung, sudah banyak pengendara yang telah siap, ada beberapa pengendara motor yang sendirian, dan ada juga yang memboncengi orang.

Tetapi semuanya adalah pria yang memboncengi wanita, tidak ada yang wanita yang memboncengi pria!

Suri Jiang terus mendesak, Roky juga tidak punya pilihan lain, hanya bisa terpaksa berjalan ke belakang motor Harley, duduk dan memeluk pinggang rampingnya.

Di sekeliling penuh dengan tatapan cemburu dan mengarah kepadanya dengan ganas.

Dasar si miskin yang bergantung kepada wanita!

Darimana datang keberuntungan yang begitu bagus!

Wisnu mengedipkan mata kepada Arsa.

Arsa mengangguk diam-diam, berjalan kemari dan berkata sambil tersenyum: “Karena ini adalah balapan, jika tidak bertaruh maka tidaklah berarti.”

Suri Jiang bertanya: “Apa yang dipertaruhkan?”

Arsa tersenyum dan berkata: “Seperti biasa, menggunakan motor sebagai taruhan, ditambah yang lebih menyenangkan, jika siapa yang kalah, maka berlutut di tanah dan memanggil Ayah!”