Aku bukan menantu sampah - Bab 205 Pemegang Saham Paling Besar

Dua jenis salep ini berbeda jauh, Dicky merasa bersalah dan menyesal, menundukkan kepalanya berkata: "Guru Roky, tadi aku sudah salah paham kepadanya! Berharap guru Roky bisa memaafkanku, bisa-bisanya menyalahkanmu! Sungguh kesalahanku!"

Saat ini mulutnya penuh dengan noda, seluruh tubuhnya menyedihkan sekali, tapi bagaimana juga dia sudah lama sekali di dunia bisnis, dengan cepat menenangkan hatinya.

Setelah mengatakannya, dia dengan tulus membungkuk kepada Roky, lama sekali tidak bangkit.

Semua orang berseru terkejut.

Pemimpin perusahaan "Yanwotong" yang terkenal di seluruh negri bisa-bisanya menunduk dan meminta maaf kepada seorang pemuda yang biasa!

"Pa, identitasmu begitu tinggi, bagaimana bisa meminta maaf kepada orang seperti ini!" Hendra berteriak dengan menggebu-gebu.

Dicky bangkit dengan pelan, tiba menamparnya, menggeram: "Anak durhaka! Kalau bukan salep guru Roky, sekarang aku takutnya sudah memasuki alam baka! Kamu langsung meminta maaf kepada guru Roky!"

"Tamparan ini cepat dan kuat, dalam sekejap terhuyung ke belakang bebera[a kali, hampir saja terjatuh ke atas lantai.

"Pa!" Hendra ditampar sampai mulutnya berdarah-darah, dengan panik menjelaskan: "Pasti.......oh benar, pasti salepku berhasil, Roky ada penipu, dia hanya kebetulan......"

Dicky menatap Hendra tajam, dengan marah berkata: "Aku masih belum bertanya padamu! Katakan, kamu sebenarnya memberiku racun apa?"

"Bukan, bukan obat."

Hendra panik, langsung mengatakan: "Aku menghabiskan 48 miliar untuk membeli obat dewa....."

Tiba-tiba, dia langsung menyadari kalau dia sudah membocorkan, langsung menutup mulutnya, tatapannya menjadi panik.

"Makhluk jahat!!" Sekujur tubuh Hendra saat ini gemetaran: "Bukankah kamu bilang obat ini kamu mengembangkannya sendiri?"

"Aku.........."

Hendra terkejut sampai gemetaran, bahkan sepatah kata pun tidak bisa keluar.

Terdengar suara ejekan dari kerumunan.

"Hehe, masih mengira Yanwotong adalah merek lama, tidak menyangka semua resep obat dibeli!"

"Aku masih mengira orang kaya mana yang membeli resep obat semalam, rupanya tuan muda Hendra Yanwotong."

"Bahkan resep saja dibeli, dipikir saja sudah langsung tau, semua resep rahasia Yanwotong, sesampah apa."

"Reputasi perusahaan, bisa-bisa hancur di tanganmu!" Dicky marah sekali, sampai menendang Hendra terjatuh di atas lantai.

Maggy sedikit tidak mengerti berkata: "Tidak benar, seharusnya panacea 40 miliar, dan juga pernah dikutip guru medis tradisional China, bagaimana mungkin ada racun?"

Roky berkata: "Karena efek obat itu terlalu kuat, dan kurang zat obat penetral, jadi tubuh orang biasa tidak bisa menahan."

Dari awal dia tidak memikirkan itu, membuat salep sesuai metode dewa, meskipun hanya membuat setengah, tapi orang biasa tidak bisa menahan efek obat ini.

Maggy bertanya dengan penasaran: "Bagaimana kamu bisa tau?"

Roky menjawab dengan tenang: "Karena obat yang dilelang seharga 48 miliar, juga aku yang buat."

Dalam sekejap, dia dengan santai menambahkan satu kalimat: "Tapi obat itu adalah produk gagal, jadi aku melempar ke dalam selokan, ternodai oleh banyak barang kotor, makanya tercium bau sekali, tidak menyangka bisa dikutip orang untuk dilelang.........aku juga terkejut sekali, tadi saat ingin mengingatkan presdir Dicky ada efek samping, sayangnya presdir tidak mempedulikannya."

"Apakah selokan di belakang rumah sakit keluarga Shou?" Maggy berkata: "Ini adalah pipa air toilet, didalamnya kotoran dan kencing semua........"

Mengatakan sampai sini, dia langsung menutup mulutnya, dengan canggung melihat Dicky.

Meskipun Maggy tidak berbicara sampai selesai, tapi semua orang ditempat mendengar dengan jelas.

Ekspresi wajah Dicky juga jelek sekali, hampir saja mau muntah!

Pantas saja bau obat ini aneh sekali, aroma obatnya juga bercampur bau kotoran, rupanya pernah di rendam dengan kotoran!

Tidak sedikit orang yang ekspresi wajahnya aneh, ingin tertawa tapi tidak berani.

Bos Yanwotong yang terkenal, bisa-bisanya berebut makanan dengan anjing, dan juga secara tidak langsung memakan kotoran!

Kalau disebar keluar, takutnya adalah candaan terbesar tahun ini.

Dicky marah sekali, melampiaskan amarahnya pada Hendra, dengan wajah suram berteriak: "Bagaimana keluarga Ren bisa ada binatang sepertimu, mulai hari ini, kamu tidak boleh masuk ke perusahaan selangkah pun! Semua hal seterusnya harus menurut dengan kakakmu!"

"Pa!"

Tulang Hendra seperti tertarik, terduduk di atas lantai.

Dia terus berperang secara diam-diam dengan Broto, juga sudah mendapatkan dukungan keluarga, hanya langkah terakhir saja, akhirnya bisa menendang Broto keluar dari perusahaan.

Tapi sekarang..........yang ditendang keluar malah dia!

Melihat ayahnya sendiri yang canggung, Broto langsung melangkah maju untuk menyelesaikan situasi: "Pa, guru Roky membantu keluarga Ren memperbaiki "salep intermiten", harusnya berterimakasih kepadanya!"

"Tentu saja!" Dicky juga mengikuti ini untuk menuruni tangga yang diberika n Broto, dengan serius berkata: "Guru Roky, untung hari ini kamu membantu, keluarga Ren berterimakasih sekali.

Keluarga Ren akan menjadikan salep intermiten menjadi rencana strategis terpenting tahun ini, menginvestasikan 20 miliar untuk membuka pemasaran.

Tunggu salep intermiten masuk ke pemasaran, aku akan memberimu saham 20%!"

20$?

Semua orang menahan nafas, tatapannya kagum.

Keluarga Ren sungguh dermawan!

Saham produk obat 20%, sama dengan 40 miliar!

Setiap tahun komisinya paling sedikit ada puluhan miliar!

Roky hanya berbaring saja, sudah bisa mendapatkan banyak harta!

Sungguh batu bata emas yang jatuh dari langit!

Ekspresi Dicky nyaman, ekspresinya samar-samar juga senang.

Dia juga memaksakan diri menjadi dermawan, karena tadi sudah terlalu canggung, harus menahan kerumunan orang, mencairkan masalah tadi.

Melihat semua orang terkejut, Dicky akhirnya bernafas lega.

Tidak peduli bagaimanapun, keluarga Ren kaya sekali!

Saat ini, wajah Broto malah canggung, dengan ragu berkata: "Pa, sebenarnya......"

"Ada apa katakan saja dengan kuat, untuk apa disembunyikan." Dicky berkata serius.

Broto hanya bisa berkata: "Pa, sebenarnya guru Roky sudah menginvestasikan 200 miliar untuk mengembangkan "salep intermiten", kalau kamu menginvestasikan 20 miliar, dia masih mempunyai saham 90%."

"Apa?!" Dicky tercengang lama sekali.

Hendra seperti menangkap kelemahan, mengejek dengan suara besar: "200 miliar? Kakak, kamu lihat pakaiannya tidak sampai 1 juta, jelas-jelas orang miskin, aku lihat dia mau mengeluarkan 20 miliar saja susah!"

Dicky juga setengah percaya setengah curiga, baru saja mau mengatakan, tiba-tiba handphonenya bergetar.

Dia menatap Hendra tajam, mengeluarkan handphone melihat, dalam sekejap seluruh tubuhnya seperti tersambar petir, membeku ditempat!!

Di atas handphone, pemberitahuan dari bank!

Serangkai angka yang 0 nya tampak panjang sekali, 200 miliar utuh!!

Dicky tercengang, tangan kanan yang memegang handphone tidak berhenti bergetar!

Hendra yang disebelah mengucek matanya, sama sekali tidak berani percaya!

Seluruh tubuhnya merinding, sulit untuk mempercayai!

Seseorang yang berpakaian atas sampai bawah tampak miskin, bagaimana bisa mempunyai harta sebanyak 200 miliar?

Orang di sekitarnya juga ramai-ramai mengelilingi, berseru terkejut.

Ini adalah 200 miliar!!

Bahkan keluarga kaya pertama di kota Babel, keluarga Li saja hanya mempunyai 1 triliun lebih!!

Sedangkan seluruh aset "Yanwotong", ditambah dengan saham terdaftar, di pasaran hanya tidak sampai 1 triliun 200 miliar!!

Sedangkan Roky bisa mengeluarkan 200 miliar dengan asal, sungguh seperti ke pasar membeli sayur saja!

Dipikir saja bisa tau sebesar apa latar belakangnya!

Dicky tidak berani meremehkan Roky lagi, dalam hatinya takut sekali.

Dia sudah tau, Roky pasti bukan orang biasa, latar belakangnya besar sekali sampai tidak bisa dibayangkan!

Dicky bertanya dengan hormat: "Guru Roky, apakah kamu datang dari Beijing?"

Saat ini orang bermarga Lin, di Beijing hanya ada satu, tidak hanya menduduki daftar 3 besar orang kaya di seluruh negri dalam periode sangat lama, dan juga kekuasaan keluarganya besar sekali, semua tingkat tinggi di seluruh dunia mempunyai orang keluarga Lin, sama sekali bukan yang bisa "Yanwotong" lihat!

Apakah Roky adalah penerus keluarga Lin?

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu