Aku bukan menantu sampah - Bab 140 Apa Kamu Bisa Menurutiku Sekali

Orang-orang berjalan ke depan pintu Restoran Gobest, tapi malah dihalangi oleh pelayan, bilang hari ini tidak menerima tamu.

Greg bicara sambil tersenyum: “tidak apa, aku punya kartu VIP.

Selesai bicara dia mengeluarkan sebuah kartu emas dan mengopernya.

Angel memujinya: “Direktur Greg memang hebat, kita semua ikut bergaul dengan Direktur Greg.

Penjaga pintu melihatnya, berkata: “maaf, tamu terhormat Restoran Gobest baru pergi, bos bilang hari ini tidak menerima tamu manapun.

Ekspresi Greg marah, merasa malu, bicara dengan tidak senang: “sebenarnya tamu terhormat apa, bisa sampai membuat Restoran Gobest tutup sehari!”

“kamu tidak berhak untuk bertanya.

“penjanga pintu bicara dengan tidak sabar: “jangan menghalangi di depan pitnu, lalu kartu VIP mu itu sudah kadaluarsa, tidak tahu dipungut dari mana! Jangan suka ambil kartu cacat untuk membodohi Restoran Gobest.

Ekspresi Greg berubah, baru mau marah, Angel langsung maju dan menyarankan: “sudahlah, kita ganti tempat makan.

Tamu terhormat yang bisa membuat Restoran Gobest menolak tamu, pasti orang besar yang datang dari suatu tempat, lebih baik tidak menyinggungnya.

Greg hanya demi martabatnya, juga tidak ingin benaran menyinggung orang besar, jadi dia hanya menganggungkan kepala dengan marah.

Semuanya hanya bisa pergi, merasa sangat kecewa.

Roky tadi melihat Jordan mengingatkan penjaga pintu, mungkin dia piker melihat sekelompok orang ini merendahkan dirinya, sengaja tidak membiarkan mereka masuk.

Tapi ada Dewi juga, dia tidak ingin membuat istrinya kecewa.

Dia menghampiri penjaga pintu dan berkata: “biarkan mereka masuk.

Penjaga pintu mengenali Roky, mana berani menyebutkan kata ‘tidak’, langsung menyingkir ke samping dengan wajah tersenyum.

Dewi mengangkat kepala, melihat Roky putar Kembali lagi, tiba-tiba bicara dengan tidak senang: “Roky, kamu bukannya sudah pulang, kenapa masih belum pergi?”

Roky berkata: “bukannya kalian mau masuk makan, aku sapa penjaga pintunya, supaya kalian masuk.

“dengan kau?” Greg bergumam menghina, berkata: “mukamu darimana, menyuruh Restoran Gobest melanggar aturan demi kau? Hanya dengan kamu punya kartu VIP kan, atau karena kamu bisa bicara omong kosong dengan meramal nasib?”

Dia ditolak di depan pintu Restoran Gobest, bahkan kartu VIPnya sudah tidak berguna, akhirnya malah melihat Roky hanya bicara beberapa kata, penjaga pintu langsung membiarkan lewat dengan hormat, langsung emosi tanpa sebab.

Identitas Greg tidak biasa, tapi Roky hanya bicara omong kosong beberapa kalimat, mengandalkan kecurangan, ternyata melampaui dirinya.

Ini membuat Greg sangat tidak senang, juga tidak peduli untuk pura-pura alim sebagai sampah masyarakat, mulai menghina Roky.

Roky menahannya, bertanya pada Dewi: “kalian mau masuk tidak?”

Dewi tidak ingin Roky berdiri di depan teman-temannya satu menit pun.

Terlebih kompas untuk meramal nasibnya masih di tangannya, membuat dia yang melihatnya tambah kesal.

Greg memanfaatkan kesempatan untuk maju, berkata: “kita pergi ke Restoran Pancious, aku juga punya kartu VIP sana, aku suruh supir untuk setir mobilnya kesini.

Dewi hanya menganggukan kepala dengan diam, perasaannya seketika memburuk.

Sebenarnya yang dia marah bukanlah Roky membuat dirinya malu, tapi dia tidak mendengarkan nasehatnya, ngotot mau keluar meramal nasib.

Villa besar di rumah, perhiasan berharga, walaupun semuanya diberikan oleh orang lain untuk Roky.

Tapi hati Dewi tidak mengakuinya, bahkan masih agak menolaknya, merasa seperti benda yang didapat dengan menipu.

Dia berjalan ke depan Roky, berkata: “Roky, apa kamu bisa mendengarkanku sekali lagi, jangan lakukan hal menipu orang seperti ini lagi, bisa tidak?”

Roky melihat tatapannya, ada kekecewaan yang terlihat jelas, seketika jadi sedih juga.

Demi membuat Dewi tenang, dia hanya bisa menganggukan kepala: “bisa.

Dewi jadi lega, terpikir tadi Roky diejek oleh teman-temannya sendiri, hatinya juga merasa agak bersalah, berkata: “tadi ada dua perusahaan yang menelepon kemari, ingin bekerjasama denganku, tunggu studio kerjaku membuahkan hasil, kamu datanglah untuk kerja.

Menyuruhnya kerja, juga terhitung punya sebuah pekerjaan benar, lebih baik daripada dia jadi peramal palsu.

Roky menganggukan kepala, hatinya berpikir pemimpin yang tadi diundang memang bisa diandalkan, langsung mencari Dewi.

Kerja atau tidak tidak masalah baginya, asalkan istrinya senang.

Di saat ini, dari belakang terdengar teriakan orang-orang.

Roky memutar kepala, hanya melihat sebuah mobil Lamborgihi yang baru berhenti di depan pintu restoran, supir dan seorang manager mobil turun dari mobil.

Tubuh mobil yang mengkilap, berkelap-kelip di bawah sinar lampu, menarik perhatian orang.

Beberapa orang bersorak-sorai, terutama Angel, bahkan mengeluarkan suara teriakan yang berlebihan.

“Direktur Greg, mobil baru anda ini bagus sekali! Pasti sangat mahal ya!”

Greg berlagak tenang, berkata: “tidak mahal juga, Cuma empat puluh miliar, tidak cukup untuk beli kapal pesiarku tahun lalu, hari ini sengaja ke Kota Gopo untuk mengambil mobilnya.

Mobil baru ini aku juga belum pernah kendarai, khusus untuk jemput Dewi, aku baru telepon untuk suruh setir mobilnya kemari.

“wah, Greg, kamu ternyata masih punya kapal pesiar!” wajah Angel memuja, langsung menyenggol bahu Dewi, berbisik: “Dewi, kamu lihatlah Greg seberapa setianya padamu, dia sampai sekarang pun masih sendiri, kalau aku jadi kau, aku langsung cerai sekarang! Lalu menikahi Greg, jauh lebih baik daripada ikut tersiksa dengan orang miskin!”

Hati Dewi jijik, tidak mempedulikannya, berdiri ke samping dengan dingin.

Orang-orang melihatnya sampai iri.

Lamborghini seharga empat puluh miliar lebih!

Mewah sekali!

Memang ya orang kaya, beli sayur seperti sedang beli kol!

Semuanya sama seperti Angel, mengerumuni Greg dan mulai memujinya!

Angel juga sengaja bilang: “apanya yang bangkrut, lihatlah mobilnya ini, ada orang yang seumur hidupnya memang miskin! Mungkin bahkan tidak bisa beli roda mobil.

Greg dipuji sampai sangat nyaman, sejak awal sudah melupakan semua ucapan Roky tadi.

Saat Greg mau membuka pintu mobil, manager tiba-tiba menahannya, bicara dengan halus dan sopan.

“tuan, maaf, mobil ini bukan milik anda.

Greg terkejut, dan mengomel: “apa kamu buka, mobil ini dibeli oleh Keluarga Gao, apa perlu lihat bukti pembayarannya?!”

Manager bicara dengan luar tersenyum tapi dalamnya tidak: “walaupun Keluarga Gao yang beli, juga bukan punya anda, Tuan Greg.

“benar-benar tidak masuk akal!”

Greg seketika mengamuk, langsung mengeluarkan bukti pembayarannya, memaki: “buka mata anjingmu untuk lihat, apakah mobil ini punya Keluarga Gao atau bukan!”

Beberapa orang mulai berkerumun disana.

Diatas bukti pembayaran di cap stempel merah penjual mobil, diatas kertasnya tertulis dengan jelas, orang yang membeli mobilnya memang Greg.

Melihat sederet angka ‘0’ dari harga mobil, beberapa orang itu bersorak-sorai lagi.

Greg ‘hmph’ dengan dingin: “sudah lihat dengan jelas kan, berikan kunci mobilnya padaku! Nanti aku akan telepon bos kalian, menanyakan bagaimana pelayanannya, kenapa buruk sekali, buta!”

Selesai bicara, dia memutar badan dan memanggil Dewi dengan hati-hati: “Dewi, naik mobil, aku bawa kamu pergi cari angin.

Supir buru-buru mengeluarkan segelintir kunci mobil.

“bawa kemari!” Greg mengulurkan tangan, ekspresinya tidak sabaran.

Di saat ini, manajer menerima kunci mobilnya, berjala melewati sisinya, berdiri di hadapan Roky di bawah tatapan orang-orang, membungkuk dengan hormat, mengangkat kunci mobil dengan kedua tangan.

Supir juga ikut menghampirinya, membungkuk pada Roky

Ini adalah pelayanan untuk pelanggan VIP yang terhormat!

“Tuan Roky, mohon anda terima kunci mobilnya.

“aku?”

Roky menunjuk hidungnya sendiri dengan terkejut.

“benar.

“manajer senyum mempesona, wajahnya sudah hampit berbunga.

Roky melihat ke sekitar, di sisinya tidak ada orang lain, dia juga tertegun.

Mobil ini miliknya?!

Dia melihat mobil Lamborghini yang baru, baru terpikir.

Tadi saat makan, William memberinya sebuah mobil, ternyata mobil ini!

Tapi, bukannya Greg yang membeli mobilnya?

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu