Aku bukan menantu sampah - Bab 523 'Hukuman' Dari Istri

Ada penyakit aneh yang muncul sewaktu dia berada di kota Wasa, kulit warga yang sakit akan menjadi hitam dan ada juga yang mati karena kehabisan darah.

Lawannya, perusahaan farmasi Titan mencuri formula obat lalu menggunakan kesempatan ini untuk menjelekkan Joint Venture dan dia sendiri yang membongkarnya lalu dia memusatkan perhatian pada obatnya sehingga penyakit aneh itu lenyap.

Tapi tidak diduga penyakit aneh itu bahkan muncul lagi sekarang!

Hendrik berkata tanpa daya, "Baru muncul beberapa hari ini di beberapa desa dekat kota Wasa, sekarang masih belum dipastikan apa penyakit aneh itu, beberapa profesor kedokteran sudah pergi ke desa itu juga ada bantuan tim medis dari luar negeri. Salep intermiten bisa menghadapi penyakit ini tapi hanya bisa meringankan penyakitnya bukan menyembuhkan, jumlahnya juga tidak bisa mencukupi permintaan pasar maka bagian pihak kota Gopo kerja lembur supaya bisa menghasilkan lebih banyak obat."

"Baiklah, hubungi aku jika sudah ada kabar."

Roky mengangguk dan timbul kecurigaan dalam hatinya.

Waktu itu dia juga merasa curiga karena penyakit ini sangat aneh tapi dia tidak sempat menyelidikinya lebih dalam dan buru-buru kembali ke kota Gopo.

Apakah penyakit ini bermutasi yang bahkan tidak bisa dikendalikan oleh salep intermiten?

Tapi dia sedang tidak berada di kota Wasa sekarang, lebih baik tunggu kabar dari Hendrik dulu.

Roky melakukan panggilan lagi kepada Si botak yang ada di kota Wasa yang jauh dan memerintahkan dia kembali ke kota Gopo bersama pengawal Mino.

Si botak sedang minum anggur sambil memeluk wanita cantik dan dia segera bangun ketika mendapat panggilan dari Roky.

"Aduh, guru, akhirnya kamu mengingatku. Muridmu sangat merindukanmu, aku selalu mendoakanmu supaya panjang umur dan banyak wanita cantik......"

Dia menyanjungnya dengan serangkaian kata-kata manis dengan lancar.

Roky langsung menyelanya, "Cukup! Kembali ke kota Gopo, aku ingin menyerahkan sesuatu kepadamu."

"Tenang saja! Aku Si botak tidak bisa melakukan hal lainnya tapi koneksiku luas. Aku juga mengenal banyak saudara di kota Gopo, salah satunya bernama Benu! Jika guru perlu orang sekarang maka aku akan segera meneleponnya supaya dia segera menemuimu."

"Tidak perlu, kamu cari aku besok pagi."

Roky menggelengkan kepalanya.

Anak buah biasa tidak terlalu berguna buatnya karena tidak bisa melawan master kultivasi.

Setelah insiden pembunuhan waktu itu maka dia harus lebih waspada.

Dia belum sempat bertanya tapi ketiga pembunuh itu sudah mati yang berarti pasti ada orang yang meracuninya!

Akhir-akhir ini pihak lawan pasti tidak akan keluar tapi dia juga tidak bisa memastikannya,.

Lawannya juga seorang kultivator, tidak mungkin bisa mencegahnya jika hanya mengandalkan paman Ali seorang diri maka dia harus mengirim beberapa orang lagi untuk melindungi keamanan keluarga istrinya.

Roky bersiap tidur di ruang kerja setelah mandi.

Dulu dia tinggal bersama istrinya dan dia yang tidur di lantai tidak mudah bisa tidur di tempat tidur sehingga masih bisa menyentuhnya sedikit.

Meskipun mereka tidur masing-masing tapi setidaknya tidak tidur sendirian.

Tapi sekarang.....

Roky tiba-tiba merasa kembali ke awal lagi.

Tidak!

Bahkan lebih buruk dari dulu!

Dia tinggal sendirian di ruang kerja dan ada dua wanita di sebelahnya, terkadang dia juga bisa mendengar suara canda mereka berdua, dia juga sering membayangkan kedua wanita yang sedang memakai baju tidur sehingga darahnya mendidih.

Roky menghela napas sedih ketika memikirkan ini, dia membuka ponselnya dan berencana mencari video para guru untuk mengobati kesepiannya.

Tepat pada saat ini, dia tiba-tiba mendengar sebuah teriakan dari kamar sebelah.

Roky kaget dan bergegas berguling dan keluar dari ruang kerja lalu mendorong pintu kamar sebelah.

"Ada apa istriku?"

Roky tertegun setelah dia mendorong pintunya.

Dia melihat Talita memakai sebuah handuk

Sambil berbaring di tempat tidur sedangkan istrinya memakai baju tidur hitam setali yang sedang duduk di atasnya.

Kedua wanita itu baru habis mandi sehingga terlihat empat kaki putih yang mulus, pemandangan langka ini hampir membuat Roky mimisan.

Pemandangan ini luar biasa!

Otak Roky tiba-tiba menjadi kosong.

Detak jantungnya seperti tsunami.

Apakah istrinya tidak tidur dengannya karena dia menyukai wanita?

Setiap malam terdengar suara dari kamar sebelah, apakah dia dan Talita.....

Gila!

"Roky, kenapa kamu masuk!"

Roky masih belum sadar sepenuhnya setelah mendengar suara teriakan Dewi tapi dia langsung dilempar dengan bantal.

Dia segera meraih bantalnya sambil memperhatikan kedua wanita itu, "Istriku, Talita, apa yang sedang kalian lakukan?"

Handuk Talita hampir lepas sehingga dia segera menahannya sambil berkata dengan wajah merah, "Aku terpeleset sewaktu mandi tadi yang membuat kakiku terkilir, kak Dewi mau membantuku menyemprotkan obatnya tapi dia jatuh dari kursi sewaktu mengambil obatnya sehingga membuat kakinya terkilir juga."

Kaki terkilir?

Roky melihat ke arah Talita lalu melihat ke arah Dewi yang bajunya berantakan dan bertanya dengan curiga, "Kaki terkilir, apa hubungannya dengan kalian yang saling berpelukan......"

Kata-katanya masih belum selesai tapi sebuah bantal mengarahnya ke wajahnya.

Roky sudah melakukan persiapan dan langsung menangkap bantalnya.

Wajah Dewi merah karena marah, matanya melotot, "Roky, apa yang kamu pikirkan? Talita berdiri di tempat tidur dan aku membantunya mengoleskan obat tapi akhirnya aku tidak berdiri stabil karena sakit sehingga jatuh di atas badannya."

"Baguslah jika seperti itu."

Roky akhirnya bisa bernapas lega.

Hanya jatuh saja maka tidak apa-apa.

Dia khawatir bagaimana nasibnya jika istrinya menyukai wanita!

Dewi melihat Roky sehingga dia tahu apa yang dia pikirkan, dia berkata kesal kepadanya, "Tidak tahu apa yang kamu pikirkan, kamu kenapa tidak datang membantu kami memakaikan obatnya."

"Menyuruhku memakaikan obatnya?" Roky kaget.

"Tentu saja." Dewi berkata dengan marah, "Ini anggap sebagai hukuman untukmu karena telah berpikir sembarangan."

Setelah itu dia menaikkan roknya sehingga kaki panjangnya terlihat lalu dia melihat Talita yang berada di sampingnya berkata, "Suruh dia memakaikan obat untuk kita, jika tidak maka dia akan melakukannya lagi! Masuk tanpa mengetuk pintu juga berpikir sembarangan."

Roky tidak tahan melirik kaki kedua wanita itu sambil menelan ludahnya.

Apakah ini hukuman?

Sepertinya tidak ada pria yang tidak mensyukurinya.

Haha.....

Tapi Roky masih pura-pura seperti tidak bersedia, dia lalu berjongkok di samping tempat tidur dan berkata dengan sedih, "Istriku, aku menerima hukuman ini."

"Heng! Lihat apakah kamu masih berani berpikir sembarangan lagi kelak."

Setelah itu Dewi mengangkat kakinya dan segera meletakkan dekat Roky, lalu dia memerintahkan, "Talita, kamu juga letakkan kakimu di badannya, biarkan dia mengurutnya."

Novel Terkait

Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu