Aku bukan menantu sampah - Bab 809 Sebuah Hadiah Pertemuan

"Si tua mengatakan, dilihat dari posisi Keluarga Brama memiliki pondasi ratusan tahun, jadi akan memberikan kamu muka! Semua lakukan sesuai perintah Roky, tidak boleh dibantah."

Napas Benardi tersendat, dia hampir pingsan di lantai.

Ini jelas-jelas sedang memperingatkan dia untuk mendengar perintah Roky!

Tetapi jika begitu, maka dendam cucunya karena dicelakai, markas Brama dihancurkan, bahkan rasa malu plakat Brama selama ratusan tahun sudah tidak ada lagi, bukankah semuanya sudah dihanguskan begitu saja?

Bahkan Roky juga mengatakan untuk membubarkan Keluarga Brama, memerintah dia dan orang penting di Keluarga Brama untuk berlutut!

Ini adalah rasa mempermalukan yang sangat besar!

Benardi mengangkat kepalanya, berkata dengan tegas: "Aku terima kebaikan Sanji!" Tetapi cucuku tidak bisa dihancurkan dengan begitu siasia, dendam keluarga Brama dan Roky harus diselesaikan."

Roky mengerutkan alis, dia merentangkan tangannya berkata: "Aku sudah menyampaikan pesannya, sisanya terserah kamu."

Awalnya dilihat dengan posisi empat keluarga besar, aksi yang kecil akan membawakan pengaruh besar, jadi dia berharap menyelesaikan dengan damai.

Namun, Benardi tidak mendengarkan saran, jadi tidak bisa menyalahkan siapapun lagi.

Benardi berkata: "Bastian, keluarga Brama ada urusan pribadi dengan Roky, mohon departemen luar negeri kalian jangan ikut campur."

Ucapan ini sungguh tidak tahu malu, maksudnya adalah atas nama kedendaman pribadi, seluruh keluarga Bai akan melawan Roky seorang.

Bastian mengerutkan alis, ketika dia mau mengatakannya, Roky malah menaikkan tangan untuk berbicara, dia tertawa berkata: "Aku setuju."

Benny seketika menjadi senang, wajahnya terlihat menjadi lebih santai.

Tidak peduli bagaimanapun, Roky hanya satu orang, keluarga Brama begitu banyak orang menyerang bersamaan, apakah mungkin tidak bisa mengalahkan dia?

Melihat Roky mengatakannya, Bastian meregangkan pundak.

"Baiklah, aku di samping saja.

Tapi kamu jangan terlalu sadis, jangan menghancurkan Keluarga Brama dalam sekejap, jika tidak, aku susah memberitahu kepada Sanji."

Selesai mengatakannya, dia tertawa menyindir Benny.

"Cari mati."

Malam hari yang gelap, kediaman Brama dikurung di dalam suasana yang berat.

Seluruh anggota klan keluarga Brama memelototi Roky, sekujur tubuh menyebarkan aura mematikan.

Semua orang tahu jika ini adalah detik menentukan hidup mati seluruh klan keluarga Brama, jika berhasil menghancurkan Roky, maka keluarga Brama masih ada kesempatan kecil untuk hidup.

"Serang!" Benardi memerintah.

"Baam baam"

Mengikuti suara langkah kaki yang sangat kuat, ratusan pengawal keluarga Brama berteriak dengan kuat melaju ke arah Roky.

Rata-rata semua anggota klan keluarga Brama mengikuti dari belakang, matanya memancarkan cahaya sadis.

Gairah mereka sangat kuat, suara langkah kaki membuat lantai berguncang, seakan-akan langit dan daratan sudah berubah.

Bastian malah seperti tidak ada yang terjadi, dia jongkok dan menyalakan rokok dengan ekspresi santai.

Semua anggota pasukan khusus luar negeri yang dia bawa juga mendengar perintahnya untuk menunggu di samping dengan membentuk barisan.

Ada orang yang berkata dengan suara kecil: "Keluarga Brama sungguh tidak tahu malu, begitu banyak orang menyerang Roky sendiri.

Roky juga sok hebat, tak disangka dia tidak mau dibantu Bastian.

Bastian memuntahkan asap, lalu dengan tenang berkata: "Untuk apa begitu panik, keadaan kecil seperti ini dia tidak perlu siapapun untuk membantu.

Bagus juga untuk biarkan kalian melihat-lihat bagaimana kemampuan "dewa perang" dulu."

Kerumunan orang masuk seperti kelompok lebah, seluruh kediaman Brama dipenuhi dengan suara jeritan yang menggemparkan, sungguh kacau!

Bayangan Roky dengan cepat masuk ke dalam formasi!

Di daerah yang dilewati dia terdengar suara jeritan yang berkelanjutan, pengawal Keluarga Brama seperti pohon yang jatuh satu persatu.

Semua orang melihat dengan sangat kebingungan, tak disangka mereka masih melihat beberapa bayangan ilusi "Roky" hingga membuat mereka semakin terkejut!

Tidak tahu karena dia terlalu cepat, atau hanya muncul bayangan saja, intinya semua pengawal Keluarga Brama bagi dia seperti target panah yang hanya bisa dipukul saja.

Tanpa memakan waktu satu menit, seluruh pengawal yang memenuhi halaman keluarga Brama sudah jatuh sepertiga.

"Dia... kenapa dia begitu kuat!" Benny melihat dengan terkejut dan tegang.

Dibandingkan dengan pria misterius yang ditemuinya di laut, Roky sekarang lebih hebat dua kali lipat!

Jangan-jangan, dia benar adalah pria misterius?

Ekspresi Benardi juga berubah menjadi ketakutan, mereka tidak menyangka kemampuan ratusan keluarga Brama yang begitu banyak tidak bisa mengalahkan Roky.

Halaman yang dipenuhi dengan suara jeritan, tiba-tiba berubah menjadi area pertempuran satu orang saja, bahkan langsung menang tanpa memberikan kesempatan apapun!

Tiga menit kemudian.

Halaman dari keadaan ramai, berubah menjadi tenang.

Roky berdiri di halaman, tidak ada orang yang berdiri di sekeliling lagi, kumpulan pengawal yang tumpuk di bawah kakinya sudah mau menjadi gunung.

Orang dari klan keluarga Brama yang tersisa sudah bersembunyi ke sudut dinding melihatnya dengan ketakutan dan bergetaran.

Benardi menghela napas dengan kuat, dia tidak berani percaya.

Pasukan pengawal yang dilatih oleh klan dengan susah payah malah dikalahkan oleh Roky seorang!

Kekuatan bertarung yang menyeramkan ini bukan dimiliki oleh manusia!

Semua anggota pasukan khusus yang berada di sekeliling melihat dengan terkejut dan ekspresi kagum!

Hebat!

Dia benar-benar raja perang!

Pantas saja Sanji tidak bisa melupakan Roky.

Orang seperti ini, satu orang sama seperti satu tim!

Roky menghentakkan napas, tubuhnya dalam sekejap berpindah ke depan Benardi, mengeluarkan kartu perintah sambil berteriak.

"Klan keluarga Brama, dengarkan perintah!"

Suara yang dingin membawa aura memaksa yang kuat.

Benardi terkejut hingga kakinya menjadi lemas, dia tidak bisa mengendalikan dirinya dan dalam sekejap berlutut di depan Roky.

Benny yang di samping juga terkejut hingga langsung berlutut di lantai.

Benar!

Roky adalah pria misterius menyeramkan yang dia temui di laut!

Melihat Benardi berlutut, beberapa sesepuh keluarga Brama hanya bisa menghela napas dan berlutut di lantai.

Anggota klan keluarga Brama yang tersisa sudah ketakutan hingga kehilangan akal, mereka juga berlutut di lantai.

Melihat semua orang di halaman berlutut, Benardi juga menangis, dia menghela napas panjang berkata: "Pasukan keluarga Brama sudah tidak ada lagi, tidak disangka pondasi keluarga Brama ratusan tahun rusak di tanganku."

Roky melihat sekilas dan memerintah dengan dingin.

"Kepala keluarga Brama si Benardi, membuat kekacauan dan banyak kejahatan, sekarang posisi sebagai kepala keluarga dihapus! Benardi darah kandung keluarga Brama diusir dari kediaman Brama, menunggu dihukum."

"Mulai sekarang periksa aset keluarga Brama, dan periksa semua kejahatan dari sisa orang keluarga Brama, jika ada kejahatan langsung diuris dari klan dan dihukum sesuai aturan."

Beberapa kata yang tegas ini memutuskan hari kiamat klan keluarga Brama.

"Dendam pribadi kalian sudah selesai sekarang?" Bastian melompat dari dinding, sambil merokok. Dia berkata kepada Benardi yang ekspresinya sangat buruk: "Karena masalah pribadi sudah diselesaikan, maka sekarang aku yang akan mengurusnya."

Ketika mengatakan, dia membalikkan kepala dan berteriak.

"Bawa orang itu kemari!

Dua pasukan khusus menahan seorang pria yang bergetaran dan satu wanita masuk dari halaman dengan langkah besar.

Ketika pria ini melihat Benardi, dia langsung berteriak dengan sengsara: "Ayah, tolong aku..."

"Jangan ribut! Apa kamu tidak melihat Ayahmu masih sedang berlutut?"

Bastian memarahi.

"Hanto?" Benardi terkejut.

Awalnya dia mengira Hanto belum kembali dan bisa kabur, tak disangka dia juga tertangkap.

Seorang pasukan khusus menendang belakang badan Hanto dan Vike hingga membuat mereka berdua berlutut di depan Roky.

Bastian memutarkan badan tersenyum kepada Roky: "Kali ini aku datang dengan buru-buru dan tidak bisa membawakan hadiah apapun. Di perjalanan aku bertemu dengan si Hanto yang tampak meragukan, jadi aku menahan dan menginterogasinya, tak disangka malah mendapat banyak informasi."

Selesai mengatakannya, dia berteriak keras kepada Hanto: "Katakan dengan jujur."

Hanto dengan wajah dipenuhi lebam, dia terkejut hingga tubuh gemetaran dan menangis tanpa mengatakan apapun.

Bastian mengerutkan alis lalu memberikan sebuah tatapan mata kepada bawahannya.

Seorang pasukan khusus maju, menahan dan membengkokkan pundak Hanto untuk memisahkan tendonnya.

"Ah!!" ekspresi Hanto menjadi sangat buruk, dia sakit hingga tidak berhenti berguling di lantai.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu