Aku bukan menantu sampah - Bab 688 Sepenuhnya Memutuskan Hubungan Dengan Keluarga Liu

Setelah selesai bicara, Dewi berbalik dan kembali ke kamar.

Roky melirik Jenni dengan dingin sejenak, dan dia juga ikutan masuk ke kamar tidur.

Dia sudah lama ingin pindah, ada ibu mertua yang seperti ini di dalam rumah, setiap hari tidak ada hari yang tenang, sekarang Jenni malah sudah sangat gila hingga, urusan dia dan istrinya tidur sekamar pun harus mendapatkan persetujuannya!

Jika bukan karena Jenni adalah ibu istrinya, dia sudah lama menamparnya, menampar wanita tua yang selalu merasa dirinya benar ini hingga terbang!

"Dewi ... putriku ..."

Jenni tercengang, dia tidak menyangka Dewi bahkan tidak mendengarkan ancamannya.

Dulu, selama dia ribut, putrinya akan segera mengalah, tetapi mengapa hari ini sudah tidak berhasil?

Jenni terus memanggilnya dari belakang, tetapi Dewi tidak mempedulikannya sedikitpun, dia sudah bertekad untuk pindah bersama Roky.

Pada saat ini, Andrew mendengar suara ribut dan bergegas datang.

Jenni menangis tersedu-sedu, dia duduk di lantai dan menepuk-nepuk lantai.

"... Andrew, putri kita sudah dibuat berubah oleh Roky si sampah ini, dia ingin pindah dan memutuskan hubungan ibu dan anak denganku ..."

Andrew dibuat merasa kesal dengan tangisannya, dan dia berkata dengan marah: "Jika kamu bisa lebih diam di rumah, bagaimana mungkin akan seperti ini?"

Jenni menangis dengan tersedu-sedu: "Semuanya karena si sampah itu, dialah yang membuat keluarga kita berantakan."

Pada saat ini, Rino Xu dan istrinya Alicia juga datang, ketika mereka melihat Jenni menangis dengan tersedu-sedu, mereka terus membujuknya.

Dewi hanya sedikit mengemasi barang bawaannya, dan keluar dari kamar tidur bersama Roky.

Melihat dia keluar, pamannya segera melangkah maju untuk menegur.

"Dewi, bagaimana kamu bisa berbicara dengan ibumu seperti itu? Bagaimanapun, dia telah melahirkan dan membesarkanmu, jika kamu tidak mendengarkannya, itu namanya tidak berbakti."

Andrew juga menghela napas dan berkata: "Dewi, jangan marah pada ibumu, kita adalah keluarga. Kamu minta maaflah padanya dan bicarakan lagi masalah kartu bank itu nanti."

Alicia yang berada disamping juga berkata: "Dia adalah ibumu, meskipun dia salah, kamu juga tidak boleh melawan orang yang lebih tua! Kamu cepat meminta maaf kepada kak Jenni!"

Ketika Dewi mendengar suara omelan di sekitarnya, dia merasa suasana hatinya rumit dan sangat sedih.

Dia bukan tidak berbakti, tetapi melihat Jenni berulang kali menindas suaminya, dia sekarang sudah benar-benar tidak tahan lagi!

Melihat mereka bertiga bekerja sama, sama-sama menyalahkan Dewi, dan menyuruhnya untuk meminta maaf.

Roky tidak bisa tahan lagi, dia melangkah maju dan menarik istrinya ke belakang, dia berkata dengan dingin: "Itu tidak ada hubungannya dengan istriku, itu semua salah Jenni, jika ada yang meminta istriku untuk meminta maaf lagi, jangan salahkan aku karena tidak menganggap kalian sebagai kerabat."

Jika bukan karena istrinya, dia tidak akan pernah mau berhubungan dengan keluarga rendahan seperti Keluarga Liu.

Mereka yang biasanya bersikap ramah tamah padanya adalah orang-orang besar, sedangkan untuk keluarga kecil seperti Keluarga Liu, mereka bahkan tidak memiliki kualifikasi untuk berbicara dengannya.

Mendengar ancaman Roky, Rino Xu merespons duluan, seluruh tubuhnya langsung bergidik.

Dia meminjam banyak uang pada Roky, dan sekarang dia tinggal di vila Roky, tidak ada gunanya dia berselisih dengannya.

Andrew juga menggosok tangannya dan tidak mengatakan sepatah kata pun, dia bisa menjadi seperti sekarang, semuanya berkat Roky, selain itu, dia juga tahu jelas di dalam hatinya bahwa dalam masalah ini memang Jenni yang salah.

Saat ini, Jenni mulai berteriak lagi: "Kalian jangan takut dengan sampah ini. Jika dia berani tidak menghormati kalian, aku akan meminta putriku untuk segera menceraikannya."

"Apakah kamu berhak?" Roky mencibir.

Hari ini, setelah keluar dari pintu ini, dia sudah benar-benar berpisah dari Keluarga Liu, dia tidak ingin mengurus semua masalah yang berkaitan dengan Keluarga Liu lagi.

Adapun Jenni, dia lebih tidak perlu bersikap sungkan kepada wanita tua ini.

Nadanya yang acuh tak acuh membuat Rino Xu bergidik, dan dia bergegas berbalik untuk membujuk Jenni.

"Kakak, aku pikir ... ini salahmu, bagaimanapun, itu adalah angpao yang diberikan bibinya untuk Dewi, jadi lupakan saja."

"Itu benar ..." Alicia pada saat ini juga ikut-ikutan, dan bergegas berkata: "Kak Jenni, lebih baik kamu minta maaf kepada Roky."

Andrew juga menghela napas dan berkata: "Istriku, dalam masalah ini kamu sudah salah, kamu ... kamu minta maaflah kepada Roky."

"Apa !!" Jenni hampir gila.

Tadi, ketiga orang ini membantunya menyalahkan Dewi dan Roky, kenapa begitu Roky mengancam mereka, mereka langsung berubah dan membujuknya agar meminta maaf kepada Roky?

Jika dia meminta maaf kepada Roky, status apa yang akan dia miliki di keluarga ini kelak?

"Kenapa aku harus minta maaf padanya? Dialah yang merebut putriku."

Jenni membela diri, dia kesal dan mengomel keras:" Roky, aku sudah salah karena setuju putriku menikah denganmu! Kamu orang yang tidak tahu balas budi ini, mengambil vilaku, mengambil buku tabunganku, dan sekarang ingin membawa pergi putriku, aku ... aku akan segera menelepon kantor polisi dan menuntutmu menipu putriku! ! "

Jenni sudah marah hingga kehilangan akal sehat, dia sangat ingin segera memasukan Roky ke penjara.

Melihat kegilaan Jenni, mata Dewi menjadi basah, dia merasa kecewa.

Saat ini, keluarganya menyalahkannya tidak berbakti, dan hanya suaminya yang berdiri teguh dipihaknya.

Dia bahkan menyesal, dulu mengapa dia bersikp begitu acuh tak acuh pada Roky?

Teringat dulu, dia membiarkan Roky tidur di lantai selama empat tahun, dan mengabaikan apa yang dideritanya di rumah, Dewi sekarang baru sadar, betapa keterlaluannya dia pada saat itu.

Dia tidak bisa lagi membiarkan suaminya menderita seperti itu!

Tatapan Dewi menjadi tegas, dia mengertakkan gigi dan berkata dengan dingin: "Tidak peduli apapun yang kalian katakan, suamiku dan aku akan pindah hari ini juga."

Setelah selesai bicara, dia berkata kepada Jenni dengan kecewa: "Bu, aku harap kamu dapat banyak mengintrospeksi diri, bagaimana sikapmu terhadap Roky selama empat tahun ini, kamu seharusnya tahu lebih jelas daripada siapapun. Saat kamu sudah memikirkannya hingga jelas, minta maaflah pada Roky dan telepon aku."

Setelah Dewi selesai bicara, dia mengambil koper, menarik Roky dan berjalan keluar pintu.

"Istriku."

Roky segera mengikutinya, dan merasa terharu.

Demi dirinya, istrinya tidak segan-segan memutuskan hubungan dengan keluarganya, bahkan tidak peduli dengan ancaman Jenni untuk "memutuskan hubungan antara ibu dan anak".

Teringat saat awal pernikahannya dengan Dewi, sikap istrinya acuh tak acuh padanya, tetapi sekarang istrinya benar-benar sudah berada di pihaknya, Roky merasa sangat tersentuh.

Dia dan istrinya sekarang akhirnya berhasil menghilangkan jarak, mereka telah melalui banyak lika-liku, itu benar-benar tidak mudah.

Roky bersumpah dalam hatinya, kelak tidak peduli bagaimana Keluarga Lin menolak Dewi, dia adalah satu-satunya istri yang dia akui, dia juga harus membuatnya kembali ke Keluarga Lin dengan bermartabat dan diakui sebagai menantu Keluarga Lin.

Melihat Dewi melangkah keluar dari pintu tanpa ragu-ragu, Jenni awalnya merasa panik, lalu dia benar-benar tercengang.

Jika putrinya pergi, dia akan semakin tidak punya uang!

Dan vila ini masih atas nama Roky, jika mereka pergi, suatu saat jika Roky mengusirnya keluar dari vila, bukankah dia akan tinggal di jalanan?

Yang paling penting adalah dia sekarang tahu bahwa bibi Roky adalah orang kaya, jadi bagaimana dia rela melepaskan mereka pergi.

"Dewi, aku sudah salah ... Roky, kamu cepat kembali, ibu minta maaf padamu."

Jenni bergegas berdiri dan berteriak sebisanya.

Tetapi Dewi sudah benar-benar kecewa, dia sama sekali tidak mendengarkan teriakan Jenni, dia menarik Roky keluar tanpa melihat ke belakang.

Ibunya mencegah dia bersama suaminya, dan bahkan mencegahnya melahirkan anak untuk Roky!

Semua ini benar-benar membuat Dewi lelah.

Dia ingin meninggalkan rumah ini dan tinggal berdua bersama Roky.

Roky memegang tangan istrinya dengan erat dan berkata dengan suara rendah: "Istriku, kamu jangan khawatir, mulai sekarang aku akan melindungimu."

Suasana hati Dewi rumit, dan dia mengiyakannya dengan sedih, dia berusaha mencoba untuk memasukkan kembali air matanya.

Di satu sisi ibu kandungnya, dan sisi lainnya adalah suaminya, dia merasa lebih sedih daripada siapapun.

Saat Roky melangkah keluar dari pintu vila, terdengar suara teriakan ngeri Alicia tiba-tiba datang dari belakangnya.

"Ah! Kakak, jangan!"

Segera setelah itu, terdengar suara seruan pamannya.

"Roky ... Dewi, kalian ... kalian cepat kembali, ibumu mau melompat dari gedung !!"

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu