Aku bukan menantu sampah - Bab 605 Berhenti

"Baguslah jika seperti itu!" Aung Miko berkata, "Lebih bagus jika bisa membuatnya terkencing supaya dia tahu dengan kehebatanku!

Setelah itu dia berpikir sejenak dan berkata lagi, "Jika begitu..... aku hanya menakuti saja, tapi aroma itu tidak akan melukainya bukan?"

Nyonya itu tertawa, "Tentu saja tidak, itu hanya pertarungan banteng biasa saja untuk mempermalukan Roky sehingga kamu bisa melampiaskan kemarahanmu sekalian kamu bisa memenangkan tambang gioknya. Selain itu, bukankah masih ada Tuan Muda Miko di sampingnya, kamu adalah matador hebat."

Aung Miko bernapas lega sambil menjawabnya.

"Baiklah jika seperti itu, aku akan membuat Roky tahu siapa aku! Aku mau lihat apakah dia akan pamer di depan kakakku lagi kelak!"

Aung Miko berjalan keluar dengan sombong setelah berkata.

Senyum di wajah nyonya muda itu langsung hilang sewaktu dia keluar dan mencibir.

"Bodoh!"

Pengawal wanita di sampingnya membungkuk dan bertanya, "Nyonya Belinda, Tuan Muda Miko juga akan naik ke panggung, apakah dia akan mengatakan rahasiamu nanti....."

"Takut apa?" Nyonya muda itu berkata dengan dingin, "Aung Miko tidak punya otak, aku bisa sembarang mencari sebuah alasan setelah masalahnya selesai lalu menyanjungnya maka dia pasti akan mempercayaiku. Dia tidak mungkin bisa berpikir lebih jauh berdasarkan otak babinya itu."

Pertandingan selanjutnya, Aung Miko memakai seragam lengkap dan turun ke panggung dengan penuh semangat.

Roky juga naik ke atas panggung.

Pembawa acara di atas panggung sedang bicara sedangkan Aung Chris mengerutkan keningnya dan memanggil manajer menghadapnya.

Manajernya penuh keringat karena dia tidak menyangka adik Aung Chris akan turun untuk bermain dan dia terus menjamin.

"Tuan muda Chris, Tuan Muda Miko pernah bermain beberapa kali dan punya pengalaman sehingga tidak mungkin akan ada masalah."

"Selain itu, kami ada pengawal di sini, jika pemainnya berada dalam bahaya maka akan langsung menembakkan obat bius."

Aung Chris memijit pelipisnya dan berkata, dia hanya pernah melihat Roky melihat Feng Shui tapi pertandingan banteng memerlukan keahlian, dia tidak tahu apakah Roky bisa menghadapinya atau tidak.

Dia melambaikan tangan kepada manajernya dan berkata dengan dingin, "Pergilah, jaga keamanan Miko dan juga master Roky."

Ini juga kesempatannya untuk mencoba kekuatan Roky.

Sebuah lampu menyorot ke panggung.

Semua orang bersorak.

Pintu baja perlahan-lahan terbuka setelah peluit ditiup.

Ada sebuah angin yang bertiup.

'Aum'

Sebuah banteng hitam keluar dengan teriakan marah dari belakang pintu.

Banteng hitam ini langsung menerjang Roky sewaktu dia keluar.

Roky menghindarinya dengan santai.

Lalu banteng hitam itu berputar dan mengarahkan tanduknya yang tajam ke arah Roky.

Roky mengerutkan keningnya dan bergerak ke samping sekali lagi.

Tapi banteng ini seperti menargetkannya dan menyerangnya sekali lagi.

Para penonton di bawah berteriak.

Aung Miko melipat tangannya dan melihat Roky terus menghindar dan mencibirnya.

"Master Roky, kamu jangan terus menghindar, tusuk saja bantengnya."

Roky tidak mempedulikannya dan hanya menghindar saja.

Aung Miko tersenyum sambil mencibirnya.

Master apaan, dia hanya orang tidak berguna!

Seekor banteng bahkan bisa menakutkannya.

Banteng hitam gagal menyerang lagi sehingga menjadi semakin ganas.

Aung Miko melihat waktunya tiba maka dia maju melambaikan kain merahnya dengan sombong ke depan.

Dia hanya ingin menakuti Roky supaya kakak dan ayahnya tidak akan terus mengatakan dirinya tidak berguna lagi!

Aung Miko tidak punya keberanian untuk membuat Roky terluka karena dia tahu jika keluarga Aung San masih harus meminta Roky untuk melatih pengawalnya dan akan saling menguntungkan kelak.

Aung Miko maju sambil melambaikan tangannya dengan bangga ke arah penonton seolah-olah telah memenangkan pertandingannya dan bersikap sombong.

Dia merebut kain merah Roky dengan sombong dan mencibirnya.

"Master Roky, kamu istirahat dulu dan serahkan semuanya kepadaku! Kamu lihat baik-baik, bagaimana aku menaklukkan banteng ini."

Setelah itu, Aung Miko mengayunkan kain merahnya untuk menantang banteng.

"Hush"

Banteng hitam menyerang yang bahkan sama sekali tidak melihat Aung Miko dan langsung menyerang Roky.

"Ada apa ini....." Aung Miko memegang kain merahnya dan marah.

Dia berteriak lalu menggoyangkannya lagi ke arah banteng hitam.

Kemudian, banteng itu sekali lagi mengabaikan Aung Miko dan menyerang ke arah Roky lagi.

Aung Miko berulang kali menantang banteng itu tapi diabaikan banteng itu sehingga dia berdiri canggung di atas panggung.

Dan terdengar suara tawa di bawah panggung.

Aung Miko merasa sangat malu mendengar suara tawa penonton dan dirinya kaget.

Bukankah Belinda melakukan sesuatu dengan kain merah ini?

Mengapa bantengnya masih tetap menyerang Roky dengan liar.

Para penonton sangat kaget dan tidak ada yang pernah melihat kejadian ini, banteng hitam ini seolah-olah bermusuhan dengan Roky.

Aung Miko panik ketika melihat banteng sekali lagi menyerang Roky, kakinya pasti akan dipatahkan jika Roky terluka.

Aung Miko berteriak ketika dia sedang panik di atas panggung dan menusuk banteng itu.

Dia menusuk punggung banteng itu dan menggores ke arah jantungnya!

Banteng mengamuk dan badannya sempoyongan dan ada banyak darah di lantai.

Wajah Aung Miko terlihat pucat sambil bernapas terengah-engah!

Benar-benar menakutkan!

"Maaf master Roky, aku sudah menang!"

Aung Miko berkata dengan bangga sambil mengangkat tangannya ke arah penonton seolah-olah sudah menang.

Tapi para penonton hanya terdiam dan tidak ada suara sorakan.

Aung Miko berteriak, "Ada apa, apakah tidak melihat aku sudah menang!"

Pada saat ini terdengar suara Roky.

"Belakangmu!"'

Terasa hembusan angin dan Aung Miko melihat ke belakang dengan marah dan melihat ada bayangan hitam dan tanduk banteng tajam menyerangnya.

"Ah!"

Aung Miko berteriak ketakutan dan seluruh bulu kuduknya berdiri.

Tanpa diduga banteng masih belum mati dan balik menyerangnya.

Dia tidak sempat menghindar dan tanduk banteng segera mengenainya.

Terdengar suara teriakan Aung Chris, "Miko!"

Manajer juga jatuh tersungkur, dia mana tahu jika banteng yang telah ditusuk akan bangun lagi dan menyerang Aung Miko.

Pengawal yang ada di samping juga sadar dan langsung mengambil pistol bius.

Tapi sudah tidak sempat lagi karena tanduk banteng sudah mengarah ke Aung Miko.

Aung Miko ketakutan sampai tidak bersuara dan dia membeku.

Tepat pada saat ini Roky berteriak.

"Berhenti!"

Banteng yang mengamuk seperti terkena sihir dan langsung berhenti di depan Aung Miko.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu