Aku bukan menantu sampah - Bab 747 Khusus mengobati mulut kotor

“Bluek……..”

Carlos memanjat naik dengan sengsara, sudah meminum banyak air kotor, seluruh tubuhnya sangatlah bau.

Dia mengertakkan gigi, meludahkan sepotong lumpur kuning kecoklatan dari mulutnya, mengambil sebuah pisau, lalu mengarah ke bagian belakang Roky!

Orang ini!

Bahkan berani memukul dia yang merupakan Pemimpin ketiga!

Cari mati!

Pisau baja tajam sepanjang setengah meter, mengarah ke belakang badan Roky dengan lurus.

Melani yang disamping melepas penutup kelapa dengan sendiri, melihat pemandangan ini, dia langsung menjerit ketakutan.

“Roky!”

Tepat pada saat ini, Roky tiba-tiba menghindar, menghindari sebuah tongkat seorang anak buah, lalu menekan sebuah titik di lengannya.

Anak buah ini sedang mengayunkan tongkat bisbol, ingin mencoba menyerang Roky dengan diam-diam, tetapi tidak disangka tongkat yang diayunkan ke udara, setelah di tekan sebuah titik oleh Roky, tiba-tiba seluruh lengan berganti arah, langsung mengarah ke Carlos.

Anak buah langsung panik, kakinya menjadi mati rasa, sama sekali tak bisa dikendalikan, terkejut hingga cepat berteriak.

“Kak Carlos, cepat minggir.”

Namun sudah terlambat untuk menyelesaikan perkataannya.

“Tong”

Sebuah pukulannya langsung mengenai kepala Carlos!

Seluruh tubuh Carlos langsung membeku, mempertahankan postur menusuk orang dengan pisau, dan pisau ditangan malah terjatuh ke tanah.

Kepalanya mengalir keluar darah kotor, memalingkan matanya dan langsung terjatuh di tanah.

Anak buah yang mengayunkan tongkat, langsung menjadi ketakutan.

Dirinya bahkan memukul Kak Carlos, jika Kak Carlos bangun, pasti akan mengupas kulitnya.

Semua ini, adalah perbuatan Roky.

Dia meraung dengan marah, mengangkat kaki dan melewati tubuh Carlos yang terjatuh ditanah, sekali lagi mengayunkan tongkat kearah Roky.

Roky sama sekali tidak bersembunyi atau menghindari tongkat bisbol yang mengarah kemari.

Tepat ketika anak buah itu mengira dirinya akan mengenainya, Roky mengangkat satu kakinya, langsung menendang perutnya.

“Aw!”

Ekspresi anak buah itu langsung berubah, berteriak kesakitan, jejak basah muncul di celananya, sebuah aliran besar cairan berbau mengalir keluar dari celananya.

Kerumunan disamping tercengang.

Tidak disangka, Roky menendang anak buah itu hingga mengompol, bahkan kotorannya pun keluar!

Carlos yang berbaring ditanah, begitu terbangun, masih belum sempat tersadarkan, tiba-tiba melihat aliran besar mengarah padanya.

“Hush”

Mengapa begitu bau?

Wajah Carlos tersiram, langsung merasakan aroma bau, dia mengangkat tangandan memegangnya, ternyata menemukan selain darah dikepalanya, masih ada “lumpur” yang licin.

“Kak, Kak Carlos, maaf, aku makan hotpot malam ini.”

Anak buah itu ketakutan, menutupi perutnya sambil berteriak kesakitan, sambil meminta maaf.

Bau air di selokan tadi, ditambah lagi “lumpur” yang begitu bau ini, Carlos yang baru saja terbangun juga tidak bisa menahannya, langsung terjatuh pingsan lagi.

“Baam…”

“Baam baam…….”

Seiring suara metalik yang tajam.

Sekelompok anak buah yang tersisa sudah terbodoh, pisau yang ada ditangan juga langsung terjatuh ke tanah.

Orang ini sudah terlalu ganas!

Dalam waktu kurang dari satu menit, menjatuhkan banyak orangnya mereka, sama sekali tidak mengeluarkan tenaga.

Bahkan orang yang paling hebat diantara mereka alias Kak Carlos, juga terjatuh pingsan ke tanah.

Hanya dengan sebuah tendangan Roky itu, dia sepenuhnya dapat menendangnya terbang, tetapi dia hanya menendang hingga kotoran di perutnya keluar, kotoran mengalir dan menutupi wajah Carlos, sangat sulit mengatakan itu disengaja atau tidak.

Keakuratan teknik ini, sungguh mengontrolnya dengan sangat baik.

Sekelompok anak buah memandang Roky dengan ketakutan, merasakan hawa dingin muncul dibelakang punggung.

Roky mengangkat kepala dan melihat, lalu berkata: “Dia adalah adikku, tadi siapa yang berkata kasar terhadap adikku? Hanya dengan kalian, juga layak bersikap tidak sopan dengan adikku?!”

Sekelompok anak buah saling memandang, pada saat ini bagaimana mungkin mereka berani menjawab.

“Tidak mengatakannya, bukan?” Roky tersenyum tipis, menekan jari-jarinya.

Suara kretek-kretek terdengar, membuat seluruh tubuh anak buah merinding, lalu saling memandang.

Tiba-tiba, mereka seolah-olah sudah membahasnya, menunjuk Carlos dan Pria berambut kuning, lalu berkata dengan serempak.

“Mereka berdua!”

Carlos baru terbangun dengan santai, tiba-tiba mendengar anak buahnya mengkhianat, langsung marah hingga mengutuk.

“Sekelompok bajingan, aku adalah pemimpin ketigamu.”

Tetapi pada saat ini, mengeluarkan panggilan pemimpin ketiga juga tidak bisa mengancam orang-orang.

Beberapa anak buah ini gemetaran, mereka tidak ingin ditendang oleh Roky hingga mengeluarkan kotoran, tampaknya kandung kemih dan dubur anak buah itu telah hancur, mungkin akan menghabiskan sisa hidupnya diranjang rumah sakit.

“Bercakap kotor didepan adikku, bukan?” Roky membungkuk, mengambil setengah batu bata dari tanah, lalu berkata kepada beberapa anak buah itu: “Pergi, patahkan giginya untukku, hal ini digunakan untuk mengobati mulut kotor, lihat siapa yang masih berani berkata liar nantinya.”

Carlos berjuang untuk bangkit, menunjukkan gigi dan bergegas maju, sebuah kepalan tinju mengarah ke Roky dengan marah.

Roky bahkan tidak melihatnya, batu bata ditangannya langsung terbang, dan mengenai bagian terpenting di celana Carlos dengan tepat.

“Ah ah ah!”

Carlos tiba-tiba menunjukkan ekspresi yang mengerikan, berteriak dengan keras, celananya mengalir keluar darah.

Kemudian, dia menutupi celana dan terjatuh ke tanah, lalu berguling kesakitan.

Beberapa anak buah gemetaran!

Serangan sebuah batu bata ini, akan langsung menghancurkan barang Kak Carlos!

Sudah terlalu kejam!

Roky berkata dengan datar: “Kalian satu kelompok dengan Carlos?”

“Bukan, bukan.”

Seorang anak buah segera merasa seperti tesengat listrik, berteriak, “Wendra yang menelefon Carlos, lalu menyuruh Carlos mencari kami kemari, semua ini tidak ada hubungannya denganku, aku hanyalah disuruh.”

Dia tidak ingin barangnya dihancurkan oleh batu bata!

Demi membuktikannya, dia segera mengambil batu bata, menggertakan gigi dan menghantamnya di mulut Carlos, didalam hatinya berkata.

“Kak Carlos, aku tidak ingin menjadi mandul, maafkan aku.”

“Baam”

Batu bata itu menghantam mulut Carlos, dengan langsung membuat mulutnya penuh darah, dan gigi depan langsung patah.

Kemudian, beberapa anak buah lainnya juga bersaing satu sama lain, mengambil batu bata dan menghantam ke Carlos.

Seiring jeritan histeris Carlos, dia sudah dihantam hingga wajahnya berlumuran darah, gigi didalam mulutnya juga sudah dihantam hingga tersisa beberapa saja.

Roky melirik sekilas sekelompok anak buah ini, dan berkata dengan dingin: “Semuanya pergi berlutut disamping……..”

Perkataannya belum selesai, sekelompok anak buah sudah berlari ke pinggir jalan secara otomatis, dan berlutut sebaris dengan hormat dihadapan Melani.

Pemandangan ini, membuat Melani tercengang.

Tetapi dia merasa, Roky pada saat ini, sungguh sangatlah tampan!

Dia tersadarkan, berlari kesana dengan wajah memerah.

“Roky, tidak disangka kamu akan kembali untuk mencariku.”

Roky berkata sambil tersenyum pahit: “Jika aku tidak datang, bukankah akan mengakibatkan malapetaka?”

Melani berkata: “Ponselku dilengkapi sistem alarm memanggil polisi, tadi ketika ditutupi kepala oleh mereka, aku sudah menekannya secara diam-diam, petugas keamanan juga akan segera tiba.”

Roky mengangguk.

Jika bukan karena dia menaruh Mata Dewa di tubuhnya, takutnya setelah petugas keamanan datang juga sudah terlambat, hari ini akan terjadi masalah.

Melani melirik sekilas Carlos yang seluruh tubuhnya tampak menyedihkan, tatapan matanya langsung menjadi ganas, memarahi dengan dingin: “Tidak disangka adalah Wendra, tadi dia sudah terlalu meremehkannya, besok pasti akan membuatnya sangat sengsara!”

Pada saat ini, suara alarm mobil polisi terdengar, beberapa mobil datang dengan cepat kemari.

Sekelompok besar petugas keamanan turun dari mobil, melihat situasi ini juga terkejut, setelah memastikan Melani baik-baik saja, langsung bernafas lega.

Jika terjadi sesuatu dengan Nona Muda keluarga Su, mereka harus memikul tanggung jawab.

Memandang petugas keamanan membawa sekelompok gangster naik ke dalam mobil, Melani teringat perkataan Roky tadi, sepasang mata indahnya tidak bisa menahan untuk redup.

Dia benar-benar menganggap dirinya sebagai adik perempuan.

Jika kenyataannya seperti ini, mulai saat ini dia akan rela menemani di sisinya, sebagai status “adik”, tidak akan menganggunya lagi.

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu