Aku bukan menantu sampah - Bab 375 Kamu tidak layak berbicara denganku

Mendengar ini, Rino Xu emosi, lalu berkata: “Winston, kamu adalah pacar putriku, menyuruhku pergi berlutut kepada bocah kecil ini? Apakah kamu tidak salah?”

Winston berkata dengan dingin: “Paman Rino, bukankah perusahaan tasmu memiliki hutang pada Perusahaan Hedic? Jika kamu tidak meminta maaf, besok pasti akan ada seseorang yang pergi menagih hutang.”

Rino Xu merasa malu, lalu berkata dengan marah: “Apa maksudmu, kamu sedang mengancamku?”

Winston mendengus dingin, berkata: “Kamu telah membuat masalah besar untukku, melihat wajah Sinta, aku sudah lumayan baik terhadapmu.

Jika kamu ingin menyuruh putrimu putus denganku, aku juga tidak peduli, kamu pikirkanlah sendiri.”

Di depan begitu banyak orang, dia sama sekali tidak memberi Rino Xu muka.

Diberi masalah seperti ini oleh Keluarga Xu, dia tidak mungkin dapat dipromosikan menjadi direktur, jika menyinggung Direktur Broto lagi, dia bahkan tidak bisa mempertahankan pekerjaannya, bagaimana mungkin dia masih memiliki pemikiran pergi mencari Sinta.

Rino Xu sangat marah sampai wajahnya menjadi gelap dan pucat, hampir saja pingsan.

Tetapi dia juga tidak rela menyuruh putrinya putus dengan Winston.

Bersandar kepada Winston, dia meminjam beberapa pinjaman dari Keluarga Jiang, dan masih mendapatkan banyak keuntungan, jika tidak memiliki menantu ini, darimana dia akan mendapatkan uang?

Rino Xu menahan dirinya, lalu tiba-tiba berkata kepada Jenni: “Kak, kamu yang merebut setir mobil, makanya menabrak mobil Direktur Broto.”

Aku pikir, seharusnya kamu yang pergi minta maaf.

“Aku?” Jenni tertegun, segera membantah: “Aku…..aku hanya menyentuh setir mobil sebentar, mana mungkin terpikirkan……..”

Ekspresi Winston dingin, dia masih bisa sedikit sungkan dengan Calon ayah mertua, tetapi Jenni hanyalah siapa?

Dia segera berjalan ke hadapan Jenni dengan wajah gelap, berkata dengan dingin: “Pergi minta maaf kepada supirnya Direktur Broto, kalau tidak, jangan harap kamu bisa meninggalkan kota Wasa!”

Alicia yang disamping juga segera membantu, berkata dengan mengancam: “Kak, Winston mengenal banyak pasukan bawah tanah di Kota Wasa, kamu turutilah perkataannya, jika tidak, kami tidak dapat menjamin keselamatanmu, mungkin saja kaki atau lenganmu akan dipatahkan, itu tidaklah bagus.”

Jenni panik, tidak disangka dirinya malah menjadi sasaran.

Dia sangat peduli tentang martabat, terutama tidak ingin kehilangan muka didepan kerabat keluarga Xu, jika sekarang berlutut, dia semakin kehilangan muka dihadapan keluarganya.

Sekelompok kerabat keluarga Xu yang dari awalnya sudah merendahkan Jenni, sekarang mengambil kesempatan, satu per satu mulai mengkritik.

“Jenni, semua adalah salahmu, seharusnya kamu yang pergi minta maaf.”

“Kamu merebut setir mobil, jangan membahas sampai menabrak mobil, kamu masih juga mencelakai Sinta bertengkar dengan pacarnya, apa yang kamu lakukan?”

“Dulunya, kamu tidak ada apa-apanya di Keluarga Xu, tidak disangka sekarang tidak berguna, kamu cepatlah pergi berlutut, jangan mencelakai Rino memikul tanggung jawab untukmu.”

Jenni menjadi sasaran kritikan publik, banyak kerabat keluarga Xu mengkritiknya, sampai membuatnya tidak ingin menjawab mereka.

Ada juga senior keluarga Xu yang agak bermartabat memerintah Jenni pergi meminta maaf.

Kedua wanita menarik Jenni, terus menarik sampai ke hadapan Direktur Broto, menekan bahunya untuk membiarkannya berlutut.

Wajah Jenni memerah, untuk pertama kalinya merasa sangat terhina, sangat marah atas perilaku kerabatnya yang kasar.

Dulunya, dia tidak memiliki kedudukan di keluarganya, tidak disangka sekarang malah semakin buruk, kedudukannya semakin rendah.

Andrew juga panik, tetapi dia pengecut, sama sekali tidak berani melangkah maju, hanya bisa terus menghela nafas.

Dewi didalam mobil, melihat ibu kandungnya dikepung oleh kerabat keluarga Xu, dan masih memaksanya untuk berlutut, didalam hatinya marah dan juga cemas, dirinya akan keluar dari mobil dengan mata memerah.

Tepat pada saat ini, dari samping tiba-tiba diulurkan sebuah tangan dan menahannya.

Roky berkata dengan datar: “Kamu duduklah, aku yang keluar.”

Kedua wanita menyeret Jenni kesana, Winston menghampiri Direktur Broto, lalu berkata dengan menyanjung: “Direktur Broto, tadi dialah yang merebut setir mobil, dan menyebabkan tabrakan, aku akan menyuruhnya berlutut dan mengakui kesalahan kepada supir Anda……”

Jenni menangis, merasa sangat tertindas.

Winston merasa jijik, mengangkat kaki lalu menendang ke arah lutut Jenni.

Tepat pada saat ini, tiba-tiba sebuah suara dingin terdengar.

“Broto, sudahlah, biarkan mereka pergi saja.”

Dalam sekejap, semua orang langsung menoleh kesana.

Hanya melihat ekspresi Roky yang dingin, keluar dari mobil dengan santai, sambil berjalan sambil berkata: “Lepaskan Ibuku, siapa yang berani menyentuhnya lagi, jangan salahkan aku tidak sungkan.”

“Kamu……kamu adalah menantu keluarga Liu?” Winston tidak disangka dia berada disini, tertegun sejenak, lalu mengerutkan kening dan berkata: “Kamu berhenti! Jangan menggangu!”

Roky sama sekali tidak melihatnya, langsung berjalan kedepan.

Winston berkata dengan marah: “Roky, kamu jangan ikut campur! Kota Wasa bukanlah desa kampunganmu itu, jangan membawa gaya premanmu ke kota besar seperti Kota Wasa ini.”

Roky mengabaikannya, lewat dari sampingnya, lalu dengan bahu menabraknya, kemudian mengatakan sebuah kata dengan dingin.

“Pergi!”

Winston ditabrak sampai berdiri tidak stabil, lalu berkata dengan marah: “Bajingan, kamu cukup arogan! Kota Wasa adalah wilayahku, bukanlah kamu yang bisa memutuskan, apakah kamu percaya, aku akan mencari orang untuk memukulmu!”

Roky terlalu malas peduli padanya, sama sekali tidak menaruh Winston dalam pandangannya.

Di dalam pandangan semua orang, dia berjalan ke hadapan Broto, lalu berkata dengan datar.

“Sudahlah.”

Jenni tertegun, terkejut sampai segera bangkit dan memarahi: “Roky, apakah kamu gila atau otakmu bermasalah? Menggunakan nada seperti ini berbicara kepada Direktur Broto?”

Selesai berbicara, dia terburu-buru berkata sambil tersenyum kepada Broto: “Direktur Broto, otak menantuku sedikit bermasalah, kamu jangan perhitungan dengannya.”

Sekelompok kerabat keluarga Xu juga sangatlah terkejut.

Rino Xu menatapi dengan terkejut.

Ada apa dengan Roky ini, dia kira dirinya siapa, beraninya bersikap seperti itu didepan tamu terhormat Tuan Hendrik?

Bahkan menantunya sendiri alias Winston, yang merupakan wakil direktur Perusahaan Hedic, juga bersikap hormat dihadapan Broto!

Sekelompok kerabat keluarga Xu juga tersadarkan, semuanya mulai memarahi Roky.

“Direktur Roky?”

Broto tertegun beberpa detik baru tersadarkan, langsung berkeringat dingin, terutama setelah mendengar kata ‘Ibuku’, dia lebih ketakutan lagi.

Tidak disangka, wanita tua ini adalah Ibu mertua Direktur Broto!

Mampuslah!

Hampir saja menyebabkan kesalahpahaman dengan orang sendiri.

Jika benar-benar membiarkan Ibu mertua berlutut kepada supirnya, bahkan jika dia bersujud 100 kali dihadapan Roky, takutnya juga tidak bisa menebusnya.

Dahi Broto berkeringat dingin, segera mendorong pergi wanita yang menahan Jenni, secara pribadi memapah Jenni bangkit, lalu berkata dengan hormat: “Nyonya….Nyonya Jenni, Anda sudah terkejut! Tadi hampir saja salah paham padamu, ini adalah salahku, aku dengan sungguh-sungguh meminta maaf kepada Anda.”

Selesai berbicara, Broto menurunkan sepasang tangannya, lalu membungkuk dengan hormat kepada Jenni.

Jenni terbodoh, sungguh tidak mengeri apa yang sedang terjadi, dia menjadi gagap.

“Di….Direktur…Direktur Broto, Anda…ini….”

Broto tersenyum dan berkata dengan hormat: “Nyonya Jenni, semua yang terjadi hari ini adalah kesalahpahaman, aku akan sepenuhnya mengganti semua kerugian keluarga Anda.

Oh iya, ini adalah cek senilai 2 miliar, Anda juga terkejut, pergi belilah suplemen.”

Selesai berkata, dia mengeluarkan selembar cek dari saku celana, lalu memberikannya dengan kedua tangan.

Begitu Jenni melihat cek, kakinya langsung tidak gemetaran lagi, bahunya juga sama, dengan segera mengambil cek itu, kedua matanya bersinar.

“Direktur Broto, bagaimana bisa menerima ini.”

Perkataannya juga sudah lancar, meskipun mulutnya merendah, tetapi gerakan tangannya sangatlah cepat, meraih cek dan menyimpan ke dalam saku, seperti takut orang lain akan merebutnya.

Broto bernafas lega, menundukkan kepala dengan hormat kepada Roky dan mengakui kesalahan: “Direktur Roky, maaf, tadi…….”

Perkataannya belum selesai, Winston langsung berkata dengan aneh: “Direktur Broto, Anda…..Anda memanggil wong ndeso ini apa?”

Wajah Broto menjadi gelap, memarahi tanpa sungkan: “Ketika aku berbicara dengan Direktur Roky, tolong kamu sedikit tahu diri, jangan menyela dengan asal, oke? Selain itu, status tingkat rendah sepertimu, sungguh tidak layak untuk berbicara padaku.”

Dalam hatinya sangatlah marah, jika bukan karena Roky berada disini, dia pasti akan menampar Winston dengan kuat.

Winston sungguh sudah buta, tamu terhormat yang akan disambut Keluarga Jiang hari ini bukanlah dirinya, tamu terhormat sesungguhnya adalah Roky, Winston tidak punya mata, bahkan berkata tak senonoh kepada “tamu terhormat”, sungguh mencari mati.

Untungnya, Direktur Roky rendah hati, kalau tidak, Winston mati beberapa kali juga tidak akan cukup.

Winston malu, tidak berani membantah Broto, tetapi hatinya terkejut.

Sebenarnya apa yang telah dilakukan si wong ndeso ini?

Bahkan bisa membuat tamu terhormat keluarga Jiang begitu hormat padanya?

Sekelompok kerabat keluarga Xu juga terbodoh, pandangan mereka terus mengamati Roky.

Tadi masih adalah menantu sampah keluarga Liu, mengapa sekarang tiba-tiba berubah menjadi “Direktur Roky”?

Jenni juga berkata dengan heran: “Direktur Broto, apakah kamu sudah salah mengenal orang? Sampah ini bukanlah Direktur, dia adalah seorang cenayang……”

Berbicara sampai disini, Jenni langsung menutup mulutnya tanpa sadar.

Dia tidak ingin membiarkan para kerabat tahu bahwa menantunya adalah seorang cenayang.

Memalukan!

Mendengar Jenni menghina seperti itu, didalam hati Broto panik, berkata sambil tersenyum: “Nyonya Jenni, Direktur Roky……”

Roky mengerutkan kening, segera mengedipkan mata padanya.

Broto tertegun, segera mengubah perkataannya: “Tuan, Tuan Roky, tadi adalah kesalahan kami, sudah menyebabkan masalah untuk kalian, sungguh maaf.”

Untungnya, dia pandai mengamati ekspresi, kalau tidak akan terungkap.

Tatapan mata Jenni curiga, dia juga tidak tuli, bagaimana mungkin tidak mendengarnya.

Terlebih lagi, tadi wajah Broto sangat dingin, tetapi sekarang malah penuh senyuman, sikapnya berubah drastis, semakin mencurigakan.

Dia melihat Broto, lalu melihat sekilas Roky, kemudian berkata dengan curiga: “Sebenarnya adalah Direktur Roky, atau apa? Apakah kamu menyembunyikan sesuatu dariku?”

Broto menyesuaikan, berkata sambil tersenyum: “Nyonya Jenni, Direktur Roky hanyalah sebuah panggilan.

Aku mengenal Tuan Roky dulunya, dia membantu bisnisku.”

“Oh, dia membantumu melihat Fengshui perusahaan, kan?” Wajah Jenni langsung menunjukkan ketidakpuasan, bahkan sedikit jijik.

Winston juga menghela nafas lega, dalam hatinya kembali menghina.

Dia masih mengira Roky adalah orang besar, ternyata hanyalah seorang cenayang.

Sedikit pebisnis yang tidak percaya pada Fengshui, pantas saja, Broto sangatlah hormat, mungkin dia percaya takhayul, takut menyinggung Roky, akan menyebabkan bisnis perusahaan menjadi buruk.

Dia melihat waktunya sudah lumayan, terburu-buru berkata dengan hormat kepada Broto: “Direktur Broto, perjamuannya sudah selesai diatur, mohon Anda ikut aku kesana.”

Tepat pada saat ini, supir yang terbodoh itu tiba-tiba tersadarkan, berkata: “Tamu terhormat yang diundang Tuan Hendrik, sebenarnya adalah Direktur Roky, aku dan Direktur Broto datang kemari bersama, adalah bersiap menunggu Direktur Roky untuk pergi makan bersama.

Apakah kamu tidak mengetahui ini?

“Direktur….Direktur Roky?”

Winston seperti dipukul oleh orang, melihat ke arah Roky dengan terkejut, pemikirannya kosong!

Bagaimana mungkin?

Tamu terhormat yang disambut olehnya, bukanlah Direktur Broto, tetapi pecundang didepannya ini?

Telinga Winston berdengung, menatapi Roky, sungguh sulit untuk menerima kenyataan ini!

Kerabat keluarga Xu di sekitar juga saling memandang, sangatlah terkejut.

Keluarga Jiang dari empat keluarga besar di Kota Wasa, bahkan melayani Roky sebagai tamu terhormat?

Dewi juga tercengang, dia sama sekali tidak menyangka, Roky bahkan memulai bisnis dengan keluarga Jiang!

Rino Xu membuka mulutnya dengan lebar, tidak bisa menutupnya untuk waktu yang lama.

Bahkan menantunya alias Winston, yang merupakan wakil direktur industri farmasi Perusahaan Hedic, malah sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk bertemu Tuan Hendrik, dia hanyalah orang tidak begitu penting di Perusahaan Hedic.

Tetapi Roky, si pecundang ini, bahkan membiarkan Tuan Hendrik mengundangnya secara pribadi?

Winston berkata dengan gagap: “Roky….kamu….apakah kamu sedang bercanda?”

Karena supir sudah mengatakannya, Roky juga hanya bisa mengakuinya, berkata: “Tuan Hendrik mengadakan perjamuan hari ini, memang untuk menyambutku.”

Begitu perkataannya selesai, kerumunan disekitar langsung menjadi heboh.

Kerabat keluarga Xu yang masih mengejeknya tadi, langsung segera kemari dan mulai menyanjungnya.

“Roky, bagaimana kamu bisa mengenal Tuan Hendrik? Kamu sungguh berkemampuan, bahkan membiarkan Tuan Hendrik mengundangmu.”

“Keluarga Xu sudah berkembang, Andrew kamu sungguh berpandangan, menemukan menantu yang begitu berkemampuan, ini adalah berkah keluarga Xu kami.”

“Di seluruh kota Wasa hanyalah beberapa orang yang bisa dipandang hormat oleh Tuan Hendrik, Roky jika nantinya kamu menjadi kaya, jangan lupa keluarga Xu.”

Lelucon!

Itu adalah keluarga Jiang!

Mereka keluarga Xu bahkan bermimpi juga tidak bisa menjadi “kerabat orang berkuasa”!

Setelah mendapatkan konfirmasi dari Broto, Winston juga panik, dahinya berkeringat dingin.

Sial!

Dia sudah menyinggung “tamu terhormat”!

Jika dari awal mengetahui tamu terhormat Tuan Hendrik adalah Roky, bagaimana mungkin dia berani sombong, pasti sudah menundukkan kepala dari awal, dan pergi menyanjungnya sebisa mungkin.

Wajah Winston memucat, bahkan bernafas pun kesulitan.

Dia menenangkan diri, segera berjalan kehadapan Roky sambil tersenyum, lalu berkata dengan menyanjung: “Adik ipar, tadi aku sungguh buta, bahkan tidak melihat Anda yang begitu terhormat! Jika tadi ada menyinggungmu, mohon adik ipar tidak memperhitungkannya, maafkan aku kali ini.”

Roky mengangkat tangan, berkata dengan dingin: “Aku tidak akrab denganmu.”

Orang ini masih sombong pada dirinya tadi, sekarang malah mendekat menjadi kerabat, seperti dinding di rumput, membuatnya jijik.

Winston merasa malu, hatinya semakin panik, sangatlah menyesalinya.

Jika tahu Roky adalah tamu terhormat Tuan Hendirik, bagaimana dia berani berteriak kepada Sinta, apalagi memarahi Rino Xu.

Winston menggosok tangannya, berjalan ke hadapan Rino Xu dan membungkuk, berkata dengan tulus: “Ayah, tadi aku sudah terlalu panik, tidak bersikap hormat kepada Ayah, mohon Ayah maafkan aku.”

“Ini….kamu……” Rino Xu kebingungan.

Tadi dia sungguh sangat marah, tetapi bagaimanapun, juga adalah keluarga Xu yang memanfaatkan Winston, dia tidak ingin membuang menantu yang kaya dan berkuasa ini.

Melihat Winston mengakui kesalahannya, dirinya juga kembali memiliki martabat, Rino Xu berkata kepada Roky sambil tersenyum: “Roky, mengapa kamu tidak mengatakan lebih awal bahwa kamu adalah tamu terhormat Tuan Hendrik? Kakak iparmu tidak sopan tadi, aku akan menyuruhnya untuk meminta maaf dan membungkuk padamu, semua adalah sekeluarga, kamu maafkanlah dia.”

Winston terburu-buru membungkuk 90 derajat, berkata kepada Roky dengan wajah menyanjung: “Adik ipar, semua adalah salahku! Sepasang mata burukku, bahkan tidak mengenalimu! Aku pantas dihukum!”

Rino Xu berbicara, sambil mengedipkan mata ke arah Jenni, untuk menyuruh dia membantunya berbicara.

Jenni juga sudah tersadarkan dari kebingungan, sikap terhadap Roky juga menyusut, menunjukkan senyum yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Menantu, maafkanlah kakak iparmu.”

Roky tidak menyukai Winston, tetapi itu adalah kerabat istrinya, jadi berkata dengan datar: “Karena Ibu dan Paman sudah memohon, aku tidak akan mempermasalahkannya lagi, tetapi tadi kamu menyuruh Ibuku berlutut, sekarang kamu berlutut dan meminta maaflah kepada Ibuku, setelah itu, semua ini selesai.”

Menyuruhnya berlutut kepada wanita tua kampungan ini?

Winston sangat kesal, tetapi tidak berani menunjukkannya, hanya menahannya dan berlutut dihadapn Jenni, lalu berkata dengan datar: “Bibi Jenni, tadi aku sudah salah, mohon maafkan aku.”

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu