Aku bukan menantu sampah - Bab 736 Orang Dari Perguruan Nine Grand

Dia mengangkat kepala melihat sekilas, ketika melihat para apoteker berlutut dengan sangat rapi di dua sisi paviliun, beberapa penjaga pintu juga berdiri dengan hormat.

Roky bertanya: "Berapa banyak kerugian Paviliun Apoteker kali ini?"

Ekspresi Septian seketika menjadi buruk, berkata: "Bagian depan sudah rusak total, tetapi jika direnovasi akan selesai dalam satu bulan.

Tetapi embun ajaib kali ini sudah dicuri, jadi terpaksa menunggu bulan purnama sekali lagi baru bisa mengambil."

Selesai mengatakannya, dia menghela napas panjang berkata dengan sakit hati: "Jumlah kematian Paviliun Apoteker, termasuk Martin, penjaga pintu dan apoteker ada 30 orang. Aku sudah memberi perintah untuk memakamkan mereka di belakang gunung, dan juga kusuruh berikan dana kepada keluarga mereka."

Roky berkata: "Dendam Martim akan kusuruh Mike membayarnya."

Kali ini aku masih ada urusan lain, yaitu di mana lokasi ladang obat di lembah, bawa aku ke sana."

Septian dengan panik berkata: "Master Roky, aku telah kelalaian. Aku segera bawa Anda berkeliling di lembah dan mengenal lingkungan di sana."

"Bagus."

Roky berdiri mengikuti Septian bergerak keluar dari belakang dan mulai melihat Paviliun Apoteker.

Paviliun Apoteker dibangun di sebuah lembah gunung, dalam paviliun dipenuhi dengan tanaman obat yang mahal, kebanyakan adalah jenis yang tidak ditemui di luar, bahkan udara juga menyebarkan bau obat.

Winata juga mengikutinya.

Roky terkejut bertanya: "Kamu orang dari Perguruan Nine Grand?"

"Master Roky, kamu juga mengetahuinya?" Winata sangat terkejut, dia dengan jujur berkata: "Aku juga tidak tahu aku termasuk atau tidak, dulu hanya kebetulan saja, aku di sungai menolong seseorang yang terluka, ketika dia mengobati lukanya, dia mengajariku beberapa jurus dan metode mental dalam kultivasi."

"Aku belajar dengannya selama satu tahun, dia mengatakan jika dirinya berasal dari Perguruan Nine Grand, metode mental yang diajarkan padaku juga dari Perguruan Nine Grand.

Sebenarnya aku ingin berguru padanya, tetapi sayangnya ketika dia sedang melawan pil jindan, dia gagal dalam penerobosan tingkatan, energi sage meledak, ditambah lagi tubuhnya memiliki luka lama, terakhir dia meninggal."

"Apakah dia pernah bilang siapa dirinya?" Roky mengerutkan kening, tak disangka dirinya dengan susah payah menemukan penerus Perguruan Nine Grand, tetapi malah meninggal karena gagal dalam penerobosan.

"Sepertinya dia pernah bilang jika dirinya adalah Midori."

Ekspresi Winata menjadi murung, dia menghela napas: "Sebenarnya aku ingin berguru padanya setelah dia sembuh, tak disangka takdir mempermainkan orang."

"Midori?" Roky berusaha berpikir.

Dalam daftar nama Perguruan Nine Grand, sepertinya Midori adalah murid terakhir yang sudah melewati 300 tahun lebih di dunia.

Di dalam gua air terjun dia bertemu dengan seorang Guru yang tidak diketahui dan tidak pernah menyebutkan nama, mata dewa yang tersisa juga sudah hilang.

Jumlah orang di Perguruan Nine Grand sangat sedikit, guru dari guru hanya menerima 3 murid.

Sekarang Guru dari Winata adalah Midori murid ketiga, dan guru dia sendiri mungkin berada di peringkat dua dari awal.

Winata tertawa pahit berkata: "Jasad guru sudah kumakamkan di gunung, meskipun aku tidak pernah berguru padanya, tetapi dalam hatiku dia adalah Guruku."

Setelah mengatakannya, dia melihat Roky dengan ragu: "Roky, kenapa kamu tahu aku orang dari Perguruan Nine Grand?"

Sampai saat ini tidak ada orang yang mengetahui kultivasi dirinya, hanya Roky yang mengetahui dalam sekejap.

Roky melihat sekeliling, kemudian menggunakan telepati mengatakan ke pikiran Winata: "Masalahku sangat panjang jika diceritakan, namun aku juga orang dari Perguruan Nine Grand, bisa dikatakan aku senior kamu."

"Apa!" Winata langsung terkejut di tempat, dia tidak sadar kembali dalam sekejap hingga keceplosan.

Septian yang di samping langsung bertanya: "Kenapa?"

Winata terdiam sebentar, dia segera menggelengkan kepala: "Tidak apa-apa."

Dia langsung menahan napas menggunakan jurus telepati berbicara dengan Roky.

"Gila, Master Roky, kamu juga orang dari Perguruan Nine Grand! Kamu adalah seniorku!"

"Master Roky... bukan, Senior Roky, sebenarnya di mana Perguruan Nine Grand? Sebenarnya berapa senior dan junior yang kumiliki?"

"Aku selalu ingin kembali untuk berterima kasih kepada Guru, namun aku kemanapun tetap tidak menemukan orang dari Perguruan Nine Grand, hari ini akhirnya sudah ketemui."

Winata sangat senang, dia tidak berhenti berteriak dalam telepati, sehingga membuat Roky tidak ada kesempatan untuk berbicara.

Dengan susah payah setelah menunggu Winata menyelesaikan omongannya yang cepat, Roky baru berbicara dengan suara berat.

"Jumlah orang di Perguruan Nine Grand sangat sedikit, dihitung dengan Gurumu, semua murid asli diterima Gurunya Guru hanya ada tiga orang, Gurumu adalah yang terakhir."

"Kenapa begitu sedikit?" Winata terkejut dan bingung: "Aku mengira Perguruan Nine Grand seperti Shaolin atau Sekte Wudang yang besar! Senior, di mana sisa orang dari Perguruan Nine Grand?"

"Sampai sekarang orang dari Perguruan Nine Grand yang kutemui hanya kamu."

Roky berkata: "Dan juga Perguruan Nine Grand sudah menghilang dari dunia ini, Guru mengatakan karena bertemu dengan lawan yang kuat."

"Sh*t! Gurumu juga sudah meninggal? Jadi, bukankah sekarang Perguruan Nine Grand hanya sisa kita berdua saja?"

"Sekarang memang begitu."

Roky berkata: "Masalah yang kuberitahu kamu tadi ingat jangan beritahu siapapun, karena tidak tahu apakah musuh masih ada di dunia ini. Semuanya harus hati-hati, ke depannya lanjut mencari orang dari Perguruan Nine Grand."

Metode mental khusus dari Perguruan Nine Grand hanya murid sesama yang bisa tahu, ini gampang diketahui.

"Baik senior, aku sudah mengingatnya."

Winata menjawab dengan hormat.

Sekarang dia sudah menganggap Roky sebagai seniornya.

Meskipun Perguruan Nine Grand sudah jatuh, tetapi bisa menemukan senior hebat seperti Roky tetap membuat Winata sangat bahagia.

Mereka berdua berjalan sambil berbicara menggunakan telepati.

Tiba-tiba terdengar suara Septian.

"Master Roky, ini adalah Paviliun Penyimpanan Obat dari Paviliun Apoteker."

Roky fokus kembali, dia mengangkat kepalanya melihat sebuah gedung kuno kecil 3 tingkat di depannya, di sekeliling ada formasi sihir sebagai pembatas.

Formasi sihir kebanyakan sudah rusak, tampak jelas tadi Mike memaksa untuk masuk ke Paviliun Apoteker, bahkan bagian loteng juga sudah terbakar.

Namun, sekarang api di loteng sudah padam, api tadi membakar sebagian kecil atap saja, sisa lantai lain tidak terbakar.

Septian berkata: "Berapa banyak obat yang rugi di Paviliun Apoteker?"

Apoteker yang berdiri di depan pintu Paviliun Apoteker langsung maju untuk melapor.

"Master Roky, Septian, tadi ada penjahat yang menerobos ke Paviliun Apoteker, untungnya ada formasi sihir yang melindungi, jadi dia hanya mencuri sedikit pil Panacea untuk memperkuat tubuh, sisa obat lainnya dilindungi dengan baik."

"Bagus."

Septian menghela napas tenang, dia segera membalikkan kepala melapor kepada Roky: "Master, yang dicuri adalah Panacea, itu adalah obat paling umum di Paviliun Apoteker kami, obat mahal tidak hilang sama sekali, mohon Master Roky memeriksa."

"Iya."

Roky menganggukkan kepala dan melangkah ke Paviliun Penyimpanan Obat.

Paviliun Penyimpanan Obat menyimpan obat mahal Paviliun Apoteker dari dulu, tetapi Roky memeriksa sebentar, semua obat ini memang sangat berharga bagi orang biasa, tapi tidak begitu berguna bagi dia.

Dia hanya memilih beberapa obat yang berguna untuk kultivasi diri lalu keluar dari Paviliun Penyimpanan Obat.

Septian yang membawa dia datang ke sini melainkan menjadi tenang.

Dia masih khawatir jika Roky bisa dengan serakah mengambil semua obat di Paviliun Penyimpanan Obat.

Tidak lama kemudian, Septian membawa Roky tiba di gua belakang gunung.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu