Aku bukan menantu sampah - Bab 612 Menguasai Raja Binatang

"Ini..." Murid Aung Chris meringkuk sampai seakan lupa bernapas.

Aung Johny kaget, berteriak tak percaya, "Miko!"

Sosok yang keluar dari asap tebal itu ternyata adalah Aung Miko!

“Ayah!” Aung Miko bergegas berlari keluar dari asap, “Tuan Roky menyelamatkanku, Tuan Roky adalah dewa. Dia benar-benar luar biasa!”

Aung Johny terkejut. Dia tidak menyangka anak bungsu itu akan selamat.

Dia menahan perasaannya. Antara kaget dan gembira. Sedetik kemudian, dia mengamati seluruh tubuh Aung Miko, dan kemudian bertanya dengan cemas, "Di mana Tuan Roky?"

"Oh, dia masih di dalam ..."

Sebelum Aung Miko selesai berbicara, Aung Johny tiba-tiba menamparnya dan menjatuhkannya ke tanah, berteriak, "Kenapa kamu tidak membawa Tuan Roky ke luar?!"

Aung Miko buru-buru berkata, "Ayah, Tuan Roky tinggal di dalam, dia berkata masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan."

Mendengar bahwa Roky selamat, Aung Johny menghela nafas lega, tapi kemudian bertanya dengan bingung, "Tuan Roky ada di dalam, hal apa lagi yang menurutnya penting?"

Aung Miko menggelengkan kepalanya, menjawab terbata: "Ini ... aku tidak tahu.”

Tadi terjadi ledakan di Colosseum. Miko bersembunyi di "bola cahaya" Roky, tidak terluka.

Lingkaran cahaya yang nampaknya tipis itu ternyata bisa menghadang kuatnya gelombang kejut dari luar. Jangankan sedikit getaran sedikitpun, bahkan suara angin pun tak terdengar.

Di luar lingkaran cahaya, pasir dan bebatuan beterbangan, semuanya runtuh. Di dalam lingkaran cahaya itu hening, hanya terdengar suara "gemuruh" di sekitarnya.

Dan Belinda, yang masih menari mempesona tadi, berada di bawah tumpukan papan semen dan kerikil, tidak diketahui hidup atau mati.

Aung Miko terduduk di lingkaran cahaya, melihatnya ketakutan.

Melihat segala beruntuhan di sekitarnya, dia ketakutan untuk sementara waktu.

Jika Roky tidak masuk, bagaimana hidupnya bisa diselamatkan?

Entah dia dibunuh oleh Belinda, atau dia dibunuh oleh bom di tubuhnya. Bahkan jika dia beruntung sekalipun, dia tidak akan pernah bisa melarikan diri dari kobaran api ini hidup-hidup!

Aung Chris juga kaget, tapi sekarang sudah membaik. Dia semakin mengagumi Roky.

Untuk dapat menyelamatkan Miko dari tanah longsor semacam ini tanpa cedera, dan masih bisa untuk tetap tinggal di dalam setelahnya, sepertinya hanya Roky yang dapat melakukannya di dunia ini.

Untungnya, pria sekuat itu adalah teman keluarga Aung San, bukan musuh!

Dia tidak bisa menahan diri untuk berkata, "Ayah, Tuan Roky belum keluar, aku akan membawa seseorang untuk menemukannya."

Saat itulah, orang-orang di kerumunan tiba-tiba berteriak.

Beberapa bayangan hitam besar keluar dari asap dan debu.

Roky sedang menunggangi punggung seekor beruang hitam di tengah, dengan wajah tenang, bahkan rambutnya tidak acak-acakan sama sekali.

Di kiri dan kanannya, diikuti harimau dan singa, dengan baju besi di dada dan perut, berlumuran darah. Gigi putih tajam mereka membuat orang ngeri ketakutan.

Tiba-tiba, beberapa teriakan datang dari kerumunan.

"Bukankah ini tiga ekor raja binatang yang digunakan di Colosseum?"

"Beruang gila itu pernah melawan lima harimau buas di arena. Dia mencabik-cabik mereka semua... Sekarang dia tidak dirantai!"

"Mereka bisa memakan orang!"

Kerumunan itu berseru, dan beberapa orang bahkan lari ketakutan.

Ketiga binatang ini adalah harta terkuat di Colosseum, terutama beruang hitam besar, yang dikenal sebagai "raja binatang". Dia sudah dilatih untuk bertarung sejak lahir oleh pelatih binatang, sangat buas.

Ia telah mengalami lebih dari seratus pertempuran di arena, setiap kali bertarung lawannya hancur berkeping-keping!

Apalagi, tahun lalu ada seseorang yang mengaku sebagai master menantang raja beruang.

Seorang master yang menguasai ilmu kanuragan ini, bertelanjang dada di depan umum, membiarkan puluhan orang mencincangnya dengan pisau, dan hanya menyisakan sedikit bekas putih di kulitnya.

Kemudian, si master kanuragan ini naik ke panggung untuk melawan raja beruang, Tetapi dalam lima menit dia dihancurkan oleh beruang hitam. Tewas di tempat.

Berpasang mata menatap mereka tak berkedip, sangat terkejut.

Ketiga binatang buas ini tidak dapat dijinakkan, sangat buas. Namun sekarang mereka berada di kaki Roky, patuh seperti tiga anak anjing!

Demi melihat tatapan kaget dari segala arah, Roky menunggangi raja beruang ke depan, menundukkan kepalanya dan berkata lembut, "Berhenti."

Di depan tatapan semua orang, beruang hitam itu benar-benar berbaring di tanah, dengan patuh membiarkan Roky turun dari punggungnya.

Singa dan harimau yang mengikutinya juga turun, seolah menyambut tuannya.

Roky melompat dari beruang dan berjalan menuju kerumunan.

Sedikit kejutan melintas di mata Aung San, dan dia bergegas ke depan dan bertanya, "Tuan Roky, Anda baik-baik saja?"

"Baik.”

Roky berdiri diam dan berkata," Temukan tempat untuk mengunci ketiga binatang ini. Mereka akan berguna untukku."

Aung Johny ragu-ragu sejenak, dan dengan hormat berkata: "Tuan Roky, ketiga binatang ini tidak bisa dijinakkan. Jika Anda ingin memelihara mereka sebagai hewan peliharaan, aku akan membeli beberapa anak harimau.”

Roky menggelengkan kepalanya, "Jangan khawatir, mereka telah dijinakkan oleh saya. Tanpa perintahku, mereka tidak berani menyakiti orang sembarangan."

Kerumunan itu saling memandang.

Ketiga binatang ini, bertarung di Colosseum untuk waktu yang lama, lebih ganas dari binatang biasa, dan bahkan pelatihnya tidak berani mendekati mereka.

Namun, Roky dapat melakukannya dalam waktu yang sesingkat itu!

Pemuda ini bukan orang biasa!

Demi melihat Roky telah mengambil keputusan, Aung Johny memerintahkan pengawalnya untuk mengendarai beberapa truk untuk membawa ketiga binatang itu dan mencari tempat untuk menetap.

Begitu ketiga truk itu tiba, Roky memerintah mereka.

"Naik.”

Ketiga binatang itu melompat ke gerbong dan naik dengan patuh.

Sikap patuh ini hampir seperti kucing dan anjing di sirkus, tidak seperti binatang yang berkelahi sepanjang hari.

Namun, untuk mencegah orang lain takut, Roky tetap merantai mereka dan memasang pelindung di moncong, sehingga pengemudi berani mengemudikan truk.

Colosseum telah runtuh, dan Madam Belinda terkubur di bawah tanah.

Setelah Aung Johny memerintahkan kaki tangannya untuk menangani kejadian itu, dia sangat berterima kasih kepada Roky, lalu mengangkat kepalanya dengan tenang dan berteriak dengan tajam. "Kemana perginya Miko? Kenapa aku tidak melihatnya, pergi dan tangkap dia, aku sendiri yang akan membunuh anak pemberontak ini."

Pada saat itu, sesosok pria tiba-tiba datang, bergegas berlutut di depannya.

"Tuan Roky, aku minta maaf kepada Anda!"

Begitu Aung Johny mendongak, dia langsung berteriak dengan terengah-engah, "Brengsek! Apa kamu masih punya muka untuk menemui Tuan Roky? Kamu melakukan hal sangat bodoh dan hampir melukai Guru Roky juga hampir melukai kami, Keluarga Aung San!"

Setelah berbicara, dia tidak bisa menahan amarahnya dan menendang dada Aung Miko dengan keras.

Tendangannya begitu kuat sehingga terlihat jelas Aung Johny benar-benar marah.

Aung Miko bersandar ke belakang saat dia ditendang, mulutnya penuh darah.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu