Aku bukan menantu sampah - Bab 635　Aku menerima kamu sebagai murid

Direktur Jiang, kamu katakan beberapa kata! “ Vasri melihat Junandus tidak mengucapkan apapun, matanya menatap garang, dengan curiga mempelototi Junandus.

Semua orang dari setiap penjuru juga berseru keras.

“Direktur Jiang, bagaimana perkara yang sesungguhnya? “

“benarkah itu resep dari pengawal ini? “

“cepat jelaskan pada mereka, bahwa si marga Lin ini omong kosong.”

Cucuran keringat membasahi sekujur tubuh Junandus, hatinya berteriak cemas, dengan berat hati dan ragu berkata: “ salep ini… salep intermiten ini adalah…. Adalah resepnya, memang hak paten miliknya, tetapi…. “

Belum selesai ia berbicara, rona wajah Vasri berubah dahsyat, ia langsung meraih kerah baju Junandus.

“Junandus, kamu permainkan aku? “

“ tidak… tuan Vasri, kamu… dengarkan aku dulu… “ Junandus panik, sekejap ia tawa mencibir dan berlagak menyanjung.

Tampang Vasri sangat berang, ia pernah mendengar khasiat salep intermiten yang super manjur, sudah menghabiskan banyak uang untuk si marga Jiang ini, bahkan berencana membangun perusahaan farmasi di Asia tenggara, dan bersama menuai gunung emas ini.

Sungguh diluar dugaan, setelah bergelut seharian, ternyata pemegang hak cipta resep salep intermiten ini adalah Roky!

Vasri berkata dengan sangat kesal: “ kalau begitu Roky adalah atasanmu?”

Keparat!

Dia benar-benar dipermainkan oleh si marga Jiang, habis uang tenaga kandas!

Junandus menggelengkan kepala dengan cepat: “ tentu saja bukan, ini… ini tidak mungkin, kami keluarga Jiang adalah salah satu dari 4 keluarga elit ”

Saat ini, Maggy mencibir: “keluarga Elite? Lalu kenapa kamu tak berani menjawabku? Kamu juga termasuk bagian dari 4 keluarga elite, kamu ingin ku membongkar semua perbuatan yang kamu lakukan sebelumnya? “

“Sungguh tak tahu malu! Tak disangka keluarg Jiang ada orang bermuka tembok seperti kamu, aku terka kamu juga seorang yang sudah berumur sekitar 40an, apakah kamu tidak sekolah di taman kanak-kanak, mungkinkah gurumu tidak mengajarkan kamu tentang sopan santun dan rasa tahu malu? Menjiplak resep kakak Roky dan berperan sebagai Direktur Jiang, kenapa tidak kamu sampaikan, berlutut di kaki kakak Roky dan mohon ampun padanya, kamu berlutut lebih dari tiga kali!”coba jelaskan!

Maggy terus bertanya dan tak henti memarahinya, seperti senapan mesin yang tak henti menembak, sampai sekujur tubuh Junandus bergetar, sepatah kata pun tak berani ia ucapkan.

Akhirnya, Maggy mendengus jijik dan mengutuknya.

“ sampah!”

Vasri menggertakkan gigi, mencengkeram kerah baju Junandus dan berkata dengan geram :

“ benarkah yang ia katakan? “

“Aku… aku…”

Wajah tua Junandus memancarkan malu tak terkira, gemetaran karena terkejut.

Di tengah sikon yang genting, kedua bola matanya berputar dan mendadak jatuh pingsan di atas panggung.

Orang-orang dibawah panggung tertegun.

Roky juga terheran mengangkat alisnya dan tersenyum sinis.

Benar-benar Junandus yang bermuka tebal, berani berpura-pura pusing di sikon seperti ini!

Vasri terkejut, langsung menamparnya.

“ Bangun, bangun!”

Tetapi setelah menamparnya empat lima kali, Junandus masih tak bergeming, menggertakkan giginya tak beraturan, bersikukuh tidak membuka mata.

Acting ini, membuat Roky geleng-geleng kepala.

Berlatih menebalkan muka sampai tahap ini, kebal bahkan ditembak dengan senjata!

Orang keji tak terkalahkan!

Wajah Junandus bengkak karena dipukul, tangan Vasri pun sudah merah, tak berdaya menghadapinya, ia langsung menendangnya dengan marah dari atas panggung.

Tentu saja ia tak berani membunuh Junandus, kalau tidak tuan rumah keluarga Jiang akan cari masalah.

Namun Junandus tidak langsung menjawab, ia juga tak tahu sejauh mana kekuatan Roky.

Barry juga curiga dan bertanya: “ tuan Lin, apakah kamu benar adalah bos direktur Jiang? “

Ia bersikap lebih segan sekarang, orang-orang yang ia utus juga tidak tahu jati diri Roky yang sebenarnya, hanya tahu kalau dia adalah orang kaya dari Yuga

Jika benar Roky punya kekuatan yang sangat besar, maka ia harus sangat waspada.

Roky berkata dengan tenang : “ masalah aku, orang yang tidak berhubungan tidak perlu tahu, salep intermiten adalah resep ramuan aku. ”

Barry menyentuh hidungnya, bereaksi agak konyol, hatinya penuh disulut api membara.

Dia adalah tangan kanan keluarga Baihe dari kota White River, bocah ini tak memberinya muka sedikitpun!

Jangan-jangan marga Lin ini hanya berpura-pura, kalau ia benar-benar kuat, kenapa bisa menjadi pengawal Aung Miko?

Terpikir tentang ini, Barry memasang wajah dingin, ia mengirim lebih banyak orang lain untuk memeriksa jati diri Roky.

Mengetahui bahwa salep intermiten adalah resep Roky, seketika suasana menjadi rusuh!

Tak heran, perkataan Roky tadi, membuat Junandus tak berani mengambil keputusan, ternyata dia adalah pemegang hak paten!

Orang-orang langsung mengerumuni dan berdesakan di samping Roky.

“Tuan Roky, aku rela mengeluarkan uang 200MIliar, untuk bekerjasama dengan anda mendirikan perusahaan farmasi, kamu hanya perlu mengajukan formula. ”

“Tuan Roky, tidak tahu kamu berkenan bekerjasama dengan aku atau tidak, kamu tak perlu memberi modal apapun, seluruh investasi biar saya yang keluar, dan pembagian sahamnya adalah bagi rata.”

“Enam empat! Aku bersedia memberi kamu hak saham 60%, selain menyediakan formula salep intermitenm, sisanya kamu tak perlu pusing.”

Masyarakat saling berebut ingin membeli hak paten salep intermiten untuk dipasarkan di Asia Tenggara.

Semua orang tahu, siapa yang sanggup menaklukkan Roky, itu setara dengan mendapatkan sebuah gunung emas!

Vasri terperangah dengan mulut setengah terbuka, rasa sesal dan marah bercampur aduk.

Jelas-jelas ini adalah peluang bisnis yang ia raih dengan susah payah, dan telah menghabiskan banyak uang, sekarang semuanya sirna bagaikan bebek matang terbang kembali!

Andai dari awal ia tahu penemu resep salep intermiten ini adalah Roky, ia tidak perlu menyanjung Junandus, dan tidak akan mencemooh Roky!

Melihat kerumunan orang yang memperebutkan formula, Vasri tersenyum mengejek dan berkata: “ tuan Roky, sebelumnya ada kesalahpahaman diantara kita, sekarang dengan tegas aku memohon maaf padamu! Aku bersedia memberi inventasi sebesar 100Miliar untuk menebus kesalahanku! Aku sudah membangun sebuah pabrik farmasi di distrik Selatan, semoga bisa berkembang bersama anda, tentang sahamnya…..”

Vasri menggertakkan gigi dan berkata: “ aku ambil 30%, anda 70%, bagaimana? “

Tiga banding tujuh!

Lagipula Roky tak perlu membayar sepeser pun!

Ini adalah kompensasi yang besar, lagipula para bos lain tak punya daya keuangan yang cukup untuk melakukannya!

Sama artinya dengan Roky hanya berbaring dan mendapatkan sumber uang yang terus mengalir!

Vasri sudah menyampaikan sebanyak tiga kali, tapi Roky sama sekali tak melihatnya, bahkan mengabaikannya.

Emosi Vasri seakan tersulut, wajahnya membiru, ia mengepalkan tinju, dan menelan ludah menahan amarah.

Marga Lin ini tidak memberinya muka!

Dia menyimpan dendam atas kejadian ini.

Melihat kerumunan orang di samping Roky, ia tak berdaya menahannya, lalu tertawa dan berkata: “ tuan Roky, kami punya jaringan yang luas di Myanmar, apakah kita punya kesempatan bekerjasama….”

“tidak ada.

“Roky tidak menunggunya menyelesaikan pembicaraan langsung menolak.

Barry seperti terbentur tembok lagi, kulit wajah seakan lepas ditanggalkan.

Ekspresinya mulai berubah, sinar matanya tampak suram!

Ini adalah kota White River!

Siapa yang memberi keberanian pada Roky sampai ia bisa begitu angkuh dan tak bisa turun dari panggungnya?

Wakil Paviliun apoteker Jorsi berdesakan dalam kerumunan dan berkata: “ tuan Roky, kita dari daerah yang sama yaitu Yagu, kalau kamu memberikan resep obat kepada kami, kelak jika anda dan keluarga datang berkonsultasi, tidak perlu bayar, setiap saat menanti kedatangan anda, pemilik pavilion akan melayanimu secara pribadi, dan akan memberikan obat secara gratis kepada anda dan keluarga.

anggur Yangger Paviliun apoteker, setiap tahun kami berikan 10 botol untukmu, bagaimana? “

Mungkin syaratnya kurang memuaskan, jorsi menawarkan syarat lain lagi.

“Asalkan kamu memberikan resep obat, aku terima kamu sebagai murid!