Aku bukan menantu sampah - Bab 34 Orang dari Kota Sahaja?

Hari kedua subuh, mobil keluarga Ryeol dibawa oleh papa mertuanya, oleh karena itu Roky mengendarai kereta listriknya membonceng Dewi sama-sama pergi ke perusahaan Ryeol.

Di pinggir jalan luar komplek, saat dia melewati sebuah mobil rolls-royce yang berhenti di pinggir jalan, secara tidak sadar lebih memperhatikannya.

Tapi juga hanya melihat sedikit lebih lama saja.

Bagaimana juga meskipun kota Gopi tidak semaju kota Sahaja, tapi orang kaya masih sangat banyak, rolls-royce tidak termasuk apa-apa, oleh karena itu juga tidak mempedulikannya.

Hanya saja dia tidak tau, yang duduk di dalam mobil, adalah Melani dan asistennya Yulia.

Dibatasi oleh jendela satu arah, melihat Roky yang selalu dia rindukan, dalam hati Melani rumit sekali.

Dia sedikit senang, karena Roky sudah hilang begitu lama, akhirnya berhasil menemukannya, juga sudah bertemu dengannya.

Dalam saat yang sama, dia merasa sedikit sedih juga, karena Roky malah bisa semenyedihkan ini, keluar hanya mengendarai kereta listrik yang murah.

Perasaan yang lebih kuat adalah sakit hati, karena wanita yang dibonceng Roky bukanlah dia sendiri, melainkan istrinya.

Saat pikiran Melani kacau, Yulia yang berada disampingnya mencoba mencari tau dan bertanya: "Melani, kalau tidak kita kejar dia, menyapa dia?"

Melani menggeleng dengan pelan, bibir merahnya terbuka, dengan lembut berkata, "Tidak perlu, sekarang masih tidak cocok, tunggu nanti baru cari kesempatan lain saja, dua hari ini aku ingin berputar-putar di kota Gopo, melihat kota tempat kakak Roky."

Yulia menghela nafas, mengangguk dengan tak berdaya.

Roky yang saat ini, tidak tau pengikutnya semasa kecil, Melani, sekarang sudah diam-diam mengikutinya di belakang.

............

Dua orang ini baru masuk ke dalam perusahaan, sudah ada beberapa teman kerja berlari kemari, wajah penuh senang, menyelamati Dewi.

Teman kerja yang bertemu diperjalanan, juga akan mengangguk dan menyapa Dewi.

Pada saat dulu, ini adalah hal yang tidak bisa dibayangkan.

Perusahaan sudah menyebarkan pernyataan, tidak hanya meminta maaf kepada Dewi, juga mempromosikannya sebagai direktur deisgn, dan juga perusahaan Wehow juga dalam pernyataannya, sengaja mengatakan kalau Dewi adalah designer teratas yang sangat berbakat.

Jadi para pekerja tentunya tau, kedepannya masa depan Dewi tak terbatas, saat ini kalau tidak menjilatnya, kalau mau menunggu nanti maka sudah terlambat.

Sedangkan saat ini, Roky malah mendengar dengusan dingin.

Menolehkan kepalanya kesana, melihat Mia dengan wajah dingin berjalan masuk, melototi kedua orang, lalu bersiap untuk pergi.

Dewi masih ingat sebelumnya dipaksa Mia pindah keluar dari kantor, lalu dengan wajah tak berekspresi berkata: "Adik sepupu, kamu pergi beritahu kakakmu, suruh dia berikan kantornya, sekarang Roky datang menjadi asistenku, butuh tempat untuk duduk."

Mia mendengus berkata: "Dewi, kamu jangan senang dulu, hanya menandatangani kontrak saja bukan? Siapa tau dibalik itu kamu sudah melakukan hal yang menjijikkan, sekarang sombong, nantinya ada saatmu untuk menangis."

Rojy dengan dingin berkata: "Mia, kalau kamu banyak basa basi lagi, percaya tidak, sekarang juga aku bisa membuatmu menangis."

Mia tertawa dengan tidak sudi, berkata: "Kamu masih ingin memukulku? Tapi benar juga, orang tak berguna sepertimu, selain memukul wanita, semuanya tidak bisa bukan? Kalian berdua jangan senang dulu, jangan mengira sekarang sudah bisa tidak khawatir!"

Setelah Mia mengatakan ini, lalu menginajakkan sepatu hak tingginya dan pergi.

Cepat sekali, Mike dengan wajah suram, mulai memindahkan barangnya sendiri, memberikan tempatnya untuk Roky.

Dewi baru saja mendapatkan kontrak perusahaan Wehow, juga dipromosikan menjadi direktur design, meskipun Mike sangat tidak senang kepadanya, tapi malah tidak berani melawannya disaat ini.

Melihat Mike pindah keluar dari kantor, Dewi merasa dia lega dan senang sekali.

Saat ini, Cristy melangkah masuk, dengan tersenyum berkata: "Aiya, Dewi, hari pertama menjadi direktur deisgn, bagaimana rasanya?"

Cristy sekarang juga harus membujuk, mengangkat-angkat Dewi, karena dia tau sekali, keluarganya kali ini bisa melewati masa kristis, bisa mendapatkan kontrak kerja sama Wehow, ini semua karena Dewi.

Kalau sampai membuat Dewi marah, dia mungkin kapanpun meninggalkan keluarga Ryeol, pergi bekerja di perusahaan Wehow, dengan begitu, kerugian keluarganya besar sekali.

Dewi juga sopan sekali, berkata kepada Cristy: "Nenek, aku juga baru masuk, belum masuk status."

"Tidak apa-apa!" Cristy tertawa terkekeh berkata: "Status boleh dicari pelan-pelan."

Sambil berbicara, dia juga berkata: "Oh iya, Dewi, aku datang kemari ingin mengatakan sesuatu kepadamu, Talita nona muda keluarga Meng dari kota Sahaja itu, besok sore datang ke kota Gopo mendatangi rumah kita, bukankah kamu berteman baik dengannya, ingat pergi layani dan sambut dia."

"Talita?"

Dewi dengan terkejut bertanya: "Kenapa dia bisa tiba-tiba datang?"

Beberapa tahun lalu, Talita kuliah di kota Gopo, saat itu hubungan dia dengan Dewi, Mia sangat bagus, juga termasuk teman baik.

Tapi, sejak Budi meninggal, keluarga Ryeol mulai terjatuh, Talita pun mulai menjauhi Dewi.

Meskipun keluarga Meng adalah keluarga kota Sahaja, tapi di kota Sahaja merupakan keluarga kecil yang tidak terhitung, kemampuan keluarganya dengan keluarga Ryeol tidak beda jauh, tapi sejak keluarga Ryeol mulai terjatuh, keluarga Meng mulai sedikit meremehkan.

Jadi, saat ini tiba-tiba Talita mau datang mengunjungi, sungguh sedikit tidak disangka.

Cristy tau Dewi sedang memikirkan apa, tersenyum dan berkata: "Sekarang keluarga Ryeol tidak seperti dulu lagi, setelah mendapatkan kontrak kerjasama perusahaan Wehow pasti lebih meninggikan derajat kita bukan? Apalagi, dalang di balik perusahaan Wehow adalah tuan muda Lin di kota Sajaha, aku lihat keluarga Meng ini harusnya merasa keluarga Ryeol bangkit lagi, makanya duluan kemari menjalin hubungan."

Dewi mengangguk, perasaannya sedikit kesal, berkata: "Nenek, aku masih harus sibuk detail kerjasama Wehow, tidak ada waktu melayani dia, suruh Roky gantikan aku pergi saja.........."

Cristy mengangguk berkata: "Boleh, maka biarkan Roky dan Mike bersama pergi menyambutnya."

Sambil berkaya, Cristy menghela nafas berkata: "Sebenarnya Mike juga sudah tidak kecil lagi, sudah saatnya mencari istri, beberapa tahun ini perkembangan keluarga Meng juga tidak buruk, kalau dia bisa bersama dengan Talita, bagi keluarga Ryeol, juga merupakan kabar baik."

Dewi tidak mengomentari tentag ini.

Dia sangat mengerti Talita, waita ini sangat realistis, harusnya meremehkan Mike si lemah ini.

Tapi dia tidak mengatakan dengan jelas.

Setelah Cristy pergi, handphone Roky tiba-tiba berdering.

"Halo.........siapa ini?" Roky melihat nomor tidak dikenal, bertanya dengan sopan.

Dari ujung sana terdengar suara wanita yang merdu dan sejuk: "Tuan Roky, aku ingin mentraktir anda makan, berhubungan dengan pernikahan masa depan anda."

Dalam hati Roky tersadar, merasa wanita ini, sepertinya bukan pendatang baik, pernikahan masa depan? Apakah orang dari kota Sahaja sana?

Dia mengangkat kepala melirik Dewi sekilas, melihat Dewi tidak memperhatikannya, dengan dingin bertanya: "Jam dan tempat?"

"Restoran Gobes, sore ini, di ruangan Magic Cloud."

"Baik." Roky memutuskan panggilan itu, melirik jam waktu, sudah hampir jam 11, saat ini bergerak, harusnya bisa sempat.

Roky berdiri menjelaskan: "Dewi, sore ini aku ada sedikit urusan mau keluar, jadi tidak bisa makan denganmu."

Dewi tenggelam dalam pekerjaannya, berkata: "Ehn, baik." Juga tidak bertanya Roky urusan apa.

Tapi juga menghemat waktu Roky menjelaskan, setelah meninggalkan perusahaan, lalu naik taxi pergi ke restoran Gobes.

Restoran Gobes adalah restoran paling mahal di kota Gopo, hanya orang hebat dengan kekuasaan besar di dalam kota, baru sanggup makan disini.

Dengar-dengar, meskipun hanya makanan rumahan biasa, juga harus menghabiskan 20 juta lebih.

Roky mengerutkan keningnya, berpikir dalam hati siapa yang mau mentraktirnya makan......

Setelah sampai di restoran Gobes, memasuki halaman yang kuno, langsung ada nona penerima tamu yang cantik membawa Roky, melewati koridor, masuk ke ruangan bambu paling tengah.

Aliran air sungai di luar ruangan, di dalam ruangan ada samar-samar aroma harum yang mengambang.

Restoran Gobes sendiri adalah restoran paling baik di kota Gopi, sedangkan ruangan magic cloud ini, selain orang bangsawan, kalau tidak orang kaya pun tidak bisa masuk kesini, mengenai sekelilingnya, hanyalah ruangan biasa seperti white cloud ataupun Festzi.

Nona penerima tamut membuka pintu, Roky melangkah memasuki ruangan.

Di dalam ruangan, seorang wanita cantik sedang duduk di sebelah meha, dengan cantik sedikit mengerutkan keningnya, tangannya yang lentik mengetuk permukaan meja, tentunya sedang ada pikiran.

Mendengar pintu terbuka, wanita itu langsung bergegas berdiri, menunjukkan sebuah senyuman, berkata: "Tuan muda, kamu sudah datang."

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu