Aku bukan menantu sampah - Bab 98 Perjalanan Wisata Yang Seharga 1,6 Juta

“Kamu....kamu....begitu melihat uang matamu langsung terbuka lebar! “ saking marahnya Andrew tidak bisa berkata-kata lagi, dan langsung duduk di atas sofa.

Roky pun tertawa sambil berkata, “Ibu, jangan khawatir, vila ini tidak akan disita oleh orang lain.”

“Menantu yang baik, kamu benar-benar memiliki kemampuan yang hebat.” Dewi melihat ke arah sekelilingnya, lalu menyentuh barang-barang antik yang ada di vila itu, lalu juga menyentuh tulisan kaligrafi, sungguh terlihat sangat bahagia sekali, “Aku akan memamerkannya kepada Ando, sekarang aku juga sudah memiliki vila yang besar, dibandingkan dengan miliknya vilaku jauh lebih besar! Hari ini dia mengadakan perjamuan pindah rumah, maka aku akan mengadakan perjamuan pindah rumah yang lebih mewah lagi, sehingga bisa membuat orang-orang terkagum melihat isi rumah ini, lalu membuat Ando marah karena perasaan iri....”

Dewi sudah tidak bisa menahannya lagi, lalu segera menarik Roky ke samping, dan dengan suara pelan berkata: “Sekarang kamu jujur kepadaku, apakah benar kamu bisa melihat fengshui? “

Roky berkata, “Sebenarnya ada alasan lain, tapi itu benar-benar adalah alasan yang masuk akal. Tetapi sekarang ini sepertinya kurang baik untuk dibicarakan, nanti ketika saatnya tiba dan ada kesempatan aku pasti akan memberitahukan pdamu.”

“Karena kamu sendiri yang bilang ada alasannya, maka aku mempercayaimu.” Dewi berpikir sejenak dan berkata: “Tapi untuk masalah melihat fengshui ini, sebaiknya kamu tidak usah pergi lagi, mencegah agar ayah tidak khawatir lagi.”

Roky mengambil kesempatan dan meraih tangannya lalu berkata: “Tenang saja, aku tidak akan melakukan hal yang bisa membuatmu khawatir, ayah masih terus mendesak kita untuk segera memiliki anak, kalau aku kenapa-kenapa bagaimana denganmu nanti? “

“Kurangi omong-kosongmu itu.”

Wajah Dewi terlihat tersipu malu, lalu dia segera melepas genggaman tangannya.

Dan diwaktu ini, Jenni dengan perasaan gembira yang menggebu-gebu naik turun dari tangga, sambil berjalan sambil berteriak-teriak.

“.....Tunggu sampai aku pulang dari liburanku minggu depan, aku akan memanggil seluruh orang yang ku kenal, untuk datang kesini dan melihat-lihat vila besar yang aku beli ini! “

Dewi yang sudah tidak bisa menahannya lagi berkata: “Ibu, vila ini adalah hadiah pemberian dari orang lain kepada Roky.”

“Dia adalah menantu di keluarga kita, kalau orang lain menghadiahkannya vila ini maka itu berarti vila ini milik kita juga.” Jenni terlihat sangat membanggakan diri, lalu menggoyang-goyangkan gelang yang ada ditangannya, “Aku sudah membagikannya ke dalam momen di wechatku, lihatlah gelangku ini, kalungku dan juga villa besarku ini, orang lain sudah memberikanku tanda jempol! ”

Roky melihat gelang dan kalung yang dimiliki oleh Jenni, semuanya adalah pemberiannya kepada istrinya, tidak disangka istrinya tidak suka memakai perhiasan emas dan perak, tetapi ibu mertuanya malah seharian memamerkannya diluar sana, sungguh membuatnya tidak bisa berkata-kata.

Andrew dengan tidak pasti bertanya, “Kamu mau pergi berlibur? “

Jenni dengan gembira berkata: “Benar sekali, aku akan naik kapal pesiar bersama beberapa temanku selama 7 hari berlibur ke Singapore, Malaysia dan Thailand, meskipun kami memesan tiket kapal kelas ekonomi, tetapi grup wisatanya hanya seharga 1,6 juta, sungguh mendapatkan keuntungan yang besar.”

Roky diam-diam berpikir dalam hati, 1,6 juta sudah bisa naik kapal pesiar jalan-jalan selama 7 hari di Singapore, Malaysia, dan Thailand, takutnya bukannya mendapatkan keuntungan, malahan menyumbangkan uang tersebut secara percuma.

Sudahlah, yang penting ibu mertua bahagia itu lebih dari cukup......

Hari untuk berpindah rumah, Jenni secara khusus melihat primbon, dan merencanakan awal bulan depan baru pindah ke vila besar ini, lalu akan mempublikasikan dan menunjukkan semuanya.

Untuk sekarang mereka sekeluarga masih tinggal dirumah yang lama.

Andrew merasa sangat gelisah, bahkan saking khawatirnya ia tidak selera makan, dia takut kalau orang lain datang dan menyita vila besar itu.

Hari kedua.

Pagi-pagi sekali Roky dan Dewi sudah keluar naik mobil, mengantar ibu mertua untuk pergi ke perjalanan liburanya selama 7 hari.

Dermaga tempat kapal pesiar tersebut ada di Kota Lark, Roky mengendarai mobil selama 4 jam, dan siangnya baru sampai di dermaga kapal.

Ketiga teman dari ibu mertua, sejak awal sudah berdandan dengan pakaian yang cantik menunggunya didepan dermaga kapal, begitu melihatnya turun dari mobil, mereka langsung melambaikan tangan.

Ketika Roky turun dari mobilnya, ada sebuah mobil BMW hitam seri 7 dengan kecepatan tinggi melesat masuk kemari.

Roky dengan matanya yang tajam dan tangannya yang cekatan, dengan sekali tarikan langsung menarik Dewi ke dalam pelukannya, dia hampir saja tidak bisa menghindarinya.

Dewi yang masih dalam keadaan terkejut, memeluk leher Roky dengan erat.

“Bagaimana sih cara menyetir mobilnya? “ Wajah Roky suram sejenak, lalu kepalanya mendongak melihat ke arah sana.

Tetapi ketika ia melihatnya, alisnya seketika mengkerut.

Orang yang mengendarai mobil BMW tersebut, ternyata adalah Mia!

Dan ada Fresco yang duduk di kursi penumpang.

Mobil BMW berhenti di dermaga kapal, Fresco membuka pintu belakang mobil, dan ada dua orang wanita paruh baya turun dari mobil.

Jenni juga sudah melihat kedua orang tersebut, lalu seketika dengan tidak senang berkata: “Kenapa mereka juga bisa ikut berlibur? “

Kedua orang wanita paruh baya tersebut, yang pertama adalah ibu dari Mia, Krystal Qian, kemarin dia masih berada di Kota Lark dan belum kembali, satunya lagi adalah tantenya Karen Qian.

Roky dengan dingin menatap sekilas ke arah Mia.

Mobil BMW tadi sedikit lagi hampir menabrak Dewi, takutnya Mia mengendarainya dengan emosi, dan sengaja menyetir seperti itu.

Krystal Qian sekali melihat ke arah Jenni, dalam sekejap merasa sangat marah.

Jelas-jelas vila besar itu adalah vila anak perempuannya, ternyata malah direbut oleh Roky, dan kemarin anak perempuannya telah menangis semalaman, lalu marah sampai tidak selera makan.

Dan biasanya kedua istri saudara ipar tersebut selalu bertengkar secara terselubung, Krystal Qian bergantung pada keluarganya yang memiliki uang, dan selalu membebani Jenni dengan hal tersebut, setiap kedua orang tersebut bertemu mereka selalu ribut, tidak disangka hari ini mereka bisa bertemu disini.

“Oh, lihat siapa yang datang? “ Karen Qian dengan sengaja menarik panjang nada suaranya, dengan perkataan yang sinis ia berkata, “Jenni, kamu sudah tinggal di rumah mewah yang berharga ratusan miliar, kenapa masih mengendarai mobil jelek yang harganya puluhan juta saja, bukankah ini membuat statusmu menjadi turun?”

Jenni melotot ke arahnya sekilas dan berkata, “Aku mau naik mobil apa, itu tidak ada urusannya denganmu.”

Kemarin mobil sedang mengalami kerusakan, jadi Dewi sedang membawanya ke tempat servis mobil, sekarang yang dikendarainy adalah mobil yang biasanya dikendarai oleh Andrew, sebuah mobil Chery QQ.

Krystal Qian tertawa dan berkata, “Jenni, sungguh kebetulan, kamu juga ikut mendaftar di grup wisata ini, memangnya kamu mendaftar di kelas tingkat yang mana? “

Jenni dengan perasaan yang bangga berkata: “Aku akan tinggal di kabin kelas satu yang paling mahal! “

Begitu dia selesai berbicara, Krystal Qian dan Karen Qian saling bertatap mata, lalu dengan segera tertawa terbahak-bahak.

Jenni dengan marah bertanya: “Apa yang kamu tertawakan.”

“Aku menertawakan kebodohan atas gengsimu itu! Kamu tinggal di kabin kelas satu yang mana? Apakah kamu tidak tahu, sejak awal kabin kelas satu sudah tidak ada tempat lagi? “ Wajah Krystal Qian menunjukkan ekspresi menyindir, lalu dengan nada menyindir berkata, “Kalau tidak punya uang jangan berpura-pura memiliki uang, memangnya aku belum tahu tentang dirimu dengan detail?“

Latar belakang kehidupan Jenni terekspos, ini membuatnya terlihat malu, lalu dia dengan emosi berkata, “Aku tidak memiliki tempat, tapi apa kamu juga memiliki tempat? Bukankah kamu juga tinggal di kelas bawah sama sepertiku.”

“Maaf ya, menantuku cukup hebat, dia kenal dengan salah seorang kepala petugas kapal pesiar ini, dan dia dengan khusus memberikan kamar kabin kelas atas kepada kami, lalu masih memberikan kepada kita bebas biaya perjalanan sekitar 12 juta!”, kata Krystal Qian, lalu sambil melirik ke arah Roky, dan dengan nada sinis berkata, “Tidak seperti seseorang, secara khusus mengandalkan kemampuannya untuk mengambil barang milik orang lain.

Karen Qian tertawa dan berkata, “Apakah Kabin kelas bawah adalah tempat tinggal manusia, 8 orang digabung menjadi satu kamar, semuanya itu adalah tempat tinggal untuk orang miskin, sudah kotor bau lagi, mau dikasih gratis pun aku tidak akan sudi, tetapi ada orang yang rakus akan murahnya tiket, bahkan masih tidak tahu malu!”

Kedua orang tersebut saling sahut menyahut perkataan, membuat wajah Jenni menjadi sangat sulit untuk dijelaskan dan seketika menjadi merah padam, tetapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Dia dan temannya sebenarnya tinggal di kabin yang paling murah, karena mereka semua tidak memiliki uang, dan juga hanyalah keluarga biasa yang sederhana.

“Aku tidak jadi pergi! “

Jenni berkata dengan marah.

Bahkan saat keluar jalan-jalan pun masih diberi tekanan oleh Krystal Qian, lalu apa arti dari perjalanan liburan ini, semuanya hanyalah menerima penderitaan.

Roky yang berdiri di samping, melihat dengan ketidak berdayaan.

Sejak awal perkelahian beberapa wanita paruh baya itu, dia hanya berdiri melipat tangan saja melihat apa yang terjadi, tetapi melihat amarah yang dimiliki oleh ibu mertuanya, dia yang pulang dengan memendam amarah, takutnya ketika pulang sampai ke ruma dia akan semakin emosi, dan rumah tidak akan melewati hari yang tenang.

Ketika selesai berpikir sampai disini, Roky dengan tidak berdaya menghela nafas, lalu mulai berkata, “Tunggu sebentar, aku akan menelepon seseorang.”

Roky berjalan ke samping, ia segera menelepon Billy, lalu bertanya mengenai pelayaran liburan ini.

Billy berkata, “Tuan Muda Ketiga, apakah anda sudah lupa? Perusahaan pelayaran ini, anda juga memegang sebagian saham didalamnya.”

“Benarkah? “ Roky tidak mengingatnya.

Dibawah pengaturan Billy, perusahaan berinvestasi di banyak industri, dan dia pun tidak tahu bahwa ia memiliki saham disini.

Roky memerintahkan, “Masalah ini, tolong diatur sebentar, lihat apakah kabin kelas pertama di pelayaran ini masih ada sisa tempat.”

“Baik! “

Krystal Qian dan Karen Qian masih tidak berhentinya menyindir, semalam mereka telah membuat putrinya marah, tetapi hari ini mereka mengumpulkan kekuatan untuk membalaskan semuanya kepada Jenni.

Kedua teman mereka juga ikut membantu.

Dan di saat inilah, dua pria paruh baya dengan seragam yang rapi, berjalan keluar turun dari kapal pesiar tersebut.

Diantaranya adalah temannya Ando, si ketua petugas kapal tersebut.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu