Aku bukan menantu sampah - Bab 225 Bisnis Apa Keluargamu?

Meskipun Ando berkata demikian, tapi Yohan masih sedikit curiga.

Beberapa ketua dari serikat bisnis di sana semuanya licik, mereka sudah bertahun-tahun telah berkecimpung di dunia bisnis, dan dia telah disingkirkan hanya dalam beberapa kata yang dilontarkan oleh Roky?

Tapi, Ando menyakinkan, dia bahkan diam-diam membawanya pergi melihat kediaman dari Keluarga Lin.

Kebetulan saat itu dia melihat Roky pulang berbelanja, lalu di marahi oleh ibu mertuanya sambil menunjuk hidungnya selama sepuluh menit dan dia sama sekali tidak berani membantah.

Melihat adegan ini, Yohan akhirnya percaya, Roky memang tidak berguna, jika tidak, bagaimana mungkin dia bisa tidak berkutik setelah dimarahi oleh orang tua itu?

Dia juga telah memberi tahu maksud dari kedatangannya, setelah ketua dari Ryeol Grup mendapatkan telepon dari nyonya besar, kemudian mengutusnya datang untuk membereskan masalah yang ada di dalam Keluarga Lu.

Pertama, Yohan telah menginvestasikan 160 miliar untuk kembali merevitalisasi Perusahaan Alpha dari kebangkrutan, dan untuk waktu yang sama dia telah memperoleh mayoritas ekuitas, lalu mengalokasikannya sebagai perusahannya sendiri.

Ando juga tidak punya pilihan lain, hanya bisa menyerahkan perusahaannya dan juga telah bersandar kepada Yohan yang kuat ini.

Setelah mendengar Dewi telah keluar dari keluarga besar, bahkan dia juga telah mendirikan perusahaan konstruksi, Yohan segera berkata bahwa dia akan menghancurkannya, jika tidak, pihak lain tidak akan merasa takut dan tidak akan mendengar perintah keluarga.

Ando bahkan menemukan saingan dari Perusahaan Artha Cloud, yaitu G-Force. Sebagai gantinya, dia menggunakan kontrak Perusahaan Alpha, dan memintanya untuk menghancurkan perusahaan yang didirikan oleh Dewi.

Dia sudah mencari tahu bahwa kakak sepupu dari bos G-Force adalah pemilik dari gedung perkantoran tersebut, oleh karena itu, dia semakin yakin!

Ando tidak pernah terpikirkan bahwa rencana ini akan gagal, lalu dia tersenyum dengan penuh percaya diri: “Kakak, kamu yang mengeluarkan uang dan aku yang akan mengeluarkan tenaga, kamu tenang saja, dalam beberapa hari si Dewi pasti akan kembali dan memohon kepada kita semua untuk kembali ke keluarga besar.”

Selesai berbicara, dia mengangkat gelasnya, lalu tersenyum: “Bersulang untuk keberhasilan kakak sepupu! Ayo, bersulang!”

Yohan juga mengangkat gelasnya, kekesalan yang ada di dalam hatinya meskipun tidak sepenuhnya lenyap, tapi sedikit telah berkurang.

Ando sama sekali tidak menyangka, seorang yang tak berguna itu bahkan bisa melobi beberapa ketua dan membuat dia dikeluarkan dari perserikatan.

Perhitungan ini telah dia persiapkan di Kota Gopo, dan akan diselesaikan dengan tuntas!

Dia benar-benar ingin menghancurkan Keluarga Lin!

Menghancurkan perusahaan yang didirikan oleh Dewi ini hanyalah langkah pertama!

Dan tepat pada saat ini, pintu KTV diketuk dua kali oleh seseorang dan terbuka.

Terlihat si kurus masuk dengan gips di kakinya.

Dan di belakang juga terdapat Novan dengan kondisi yang sama.

Ando mendongak, seketika dia tersenyum dan mengangkat botol anggurnya: “Kalian sudah bekerja keras, perusahaannya sudah hancur? Apa yang terjadi dengan kaki kalian?”

“Sudah hancur, hingga berkeping-keping.”

Si kurus berbicara tanpa ekspresi dan menatapnya dengan lekat.

“Pahlawan!” sesuatu yang mengganjal di dalam hati Ando akhirnya lenyap, dia berbalik badan dan tersenyum kepada Yohan: “Kakak sepupu, apakah sekarang kamu sudah percaya kalau Roky hanyalah orang yang tak berguna?”

Yohan mendengus jijik, lalu dengan wajah kesal, berkata: “Sungguh tak kusangka dia benar-benar orang yang tak berguna, besok aku akan kembali ke Kota Bebal dan membicarakan hal ini kepada beberapa ketua di asosiasi bisnis, aku akan memberi tahu mereka wajah asli dari manusia sampah ini!”

Si kurus berkata: “Tuan Yohan, aku takut besok kamu tidak akan bisa ke sana.”

Yohan mengerutkan keningnya: “Apa maksudmu?”

“Maksudnya adalah……”

Si kurus tiba-tiba mengangkat botol bir, lalu melayangkannya dengan keras ke arah kepalanya: “Maksudnya adalah aku ingin memberikan perhitungan padamu!”

“Phiang!”

Botol bir tersebut pecah, seketika darah segar mengalir keluar dari kepala Yohan, lalu tak berkutik di atas sofa dengan tatapan ngeri.

Ando baru tersadarkan, dia segera berteriak dengan keras: “Surya, kamu sudah gila ya?”

“Aku tak hanya gila, tapi ingin membunuh orang!” mata si kurus menyiratkan kegarangannya, lalu mengayunkan sebuah tongkat ke arah Ando, “Kalian membujukku untuk mencari masalah dengan Roky? Kalian mengatakan bahwa Roky adalah orang tak berguna? Sialan, kalian ingin aku mengantar nyawa ke sana, bukan?”

Wajah Novan dingin, lalu berkata dengan sinis: “Buat apa banyak bicara dengan dia, hajar!”

Ando menerima sebuah pukulan di wajah kanannya, terasa sangat menyakitkan. Dia mendongak dan melihat belasan preman muncul dari belakang Novan, lalu berteriak dengan penuh ketakutan: “Aku sudah bilang, jika berhasil kita akan tanda tangan kontrak, kontrak ada di atas meja, ambil saja!!”

“Kontrak?” si kurus menyeringai, dia segera menarik kerah baju Ando: “Karena kamu, kakiku patah! Perusahaan lenyap! Beraninya kamu mengungkit masalah kontrak denganku?”

Ando terkejut, dia segera bertanya: “Apa? Perusahaan…… bukankah barusan kalian mengatakan sudah menghancurkan perusahaannya?”

“Tentu saja.”

Si kurus mencibir, lalu menyeringai: “Perusahaan Alpha baru saja aku hancurkan!”

“Perusahaan Alpha?” Ando tercengang, dia segera berteriak dengan marah: “Sialan, perusahaan yang aku suruh hancurkan itu Perusahaan Artha Cloud!”

“Piak!”

Si kurus melayangkan sebuah tamparan, dan berteriak: “Perusahaan Artha Cloud? Perusahaan dari Tuan Roky, apakah perusahaan yang bisa kamu hancurkan? Apa kamu bisa?”

“Tuan, Tuan Roky? Roky yang tak berguna itu?!”

“Piak!”

Si kurus lagi-lagi melayangkan tamparan padanya, sampai-sampai membuat darah segar mengalir dari bibir Ando.

“Tidak berguna? Kamu masih ingin menipuku? Haha, jika memang Roky adalah sesuatu yang tak berguna, maka kamu adalah kotoran yang ada di tanah!”

“Jangan banyak bicara, cepat hajar dia!”

Tatapan Novan sangat kejam, dia melambaikan tangannya dan beberapa preman dengan kain hitam mulai menyerang dan menutupi kepala Ando dan Yohan.

Pandangan Ando gelap, belum sempat berbicara, dia telah di lempar ke lantai.

Lalu, serangan bagai rintik hujan tak henti-hentinya menyerang ke tubuh mereka berdua.

Jeritan demi jeritan diraungkan oleh Ando dan Yohan, mereka bahkan berguling-guling di lantai.

Beberapa wanita pendamping yang ada di sana pun ketakutan melihat aksi yang ada di depan mata, segera mereka menjerit dan berlari keluar dari ruangan.

Si kurus juga melampiaskan beberapa pukulan, masih belum puas, dia kembali mengambil beberapa botol anggur merah yang ada di atas meja dan melemparkannya.

Tindakan Novan juga tak kalah kejam, dia segera melampiaskan semua api amarah yang ada di tubuhnya!

Jika bukan karena mereka berdua, dia tidak akan berubah menjadi pengemis dari kedudukan seorang penguasa, dan perusahaan konstruksi milik adik sepupunya juga tidak akan lenyap!

Setiap orang memiliki naluri untuk menindas, kedua orang itu memang tidak berani mencari gara-gara lagi dengan Roky, dan hanya bisa melampiaskannya kepada Ando dan lainnya!

Jeritan mengenaskan keluar dari ruangan KTV tersebut.

Seorang pelayan hendak menelepon polisi, tapi langkah tersebut segera dicegat oleh manajer KTV.

Itu adalah penguasa dari sepanjang jalan ini ‘Novan’!

Setengah jalanan ini milik Novan, bahkan tempat hiburan juga menyewa tempat dengannya, lebih baik pura-pura tidak melihat kejadian ini.

Manajer masih tidak mengetahui bahwa Novan sudah tidak memiliki apa-apa, dia telah berubah dari seorang penguasa menjadi seorang pengemis.

……

Roky mengemudi dan mengantar Dewi pulang.

Sepanjang jalan, Dewi masih tidak bisa melupakan kejadian yang terjadi hari ini, dia kembali melirik Roky sekilas, kemudian mengumpulkan keberaniannya dan bertanya: “Roky, bisnis apa yang dijalankan oleh keluargamu? Apa sangat kaya?”

Sebenarnya dia tidak ingin menanyakan hal ini, tapi karena melihat Lian yang begitu tunduk padanya, dia sungguh tidak bisa menahannya.

Roky menarik napasnya dan berkata dengan hati-hati: “Bisnis yang dijalankan oleh keluargaku banyak, dari makanan, pariwisata, renovasi rumah, dan juga mengumpulkan barang-barang yang sudah tidak terpakai, toko online, menjual ponsel……”

“Mengumpulkan barang tak dipakai? Menjual ponsel?” Dewi memotong pembicaraannya, ini sungguh sangat berbeda dengan perusahaan besar yang dia bayangkan.

Roky mengangguk: “Iya.”

Terlalu banyak perusahaan yang diinvestasi oleh Keluarga Lin, dia juga tidak bisa mengingatnya secara spesifik, salah satunya ada perusahaan daur ulang, perusahaan ponsel, perusahaan multinasional makanan yang ada di seluruh dunia, dan juga situs belanja global, tapi lebih banyak di bidang real estate.

Entah bagian mana yang ingin Dewi tanyakan, dan dia hanya menjelaskan dengan kata-kata yang sederhana.

Dewi mengerutkan keningnya.

Jika hanya satu perusahaan, bagaimana mungkin bisa melakukan begitu banyak jenis usaha? Kemungkinan sangat besar mereka membuka restoran kecil, membuka posko pengumpulan sampah, da juga melakukan usaha mikro.

Dia bahkan berpikir bisnis keluarga besar Roky sangat banyak, tapi ternyata hanya seperti ini saja.

Novel Terkait