Aku bukan menantu sampah - Bab 204 Obat Yang Dikutip Dari Lantai

Keringat di kening Hendra, bercucuran deras, kepanikan sampai tidak bisa membedakan ara lagi.

Jelas-jelas salepnya tidak masalah, tapi kenapa............

"Ah!"

Dicky mengeluarkan suara kesakitan, tidak bisa menahan rasa sakit di lengannya lagi.

Rasa sakit ini seperti disengat listrik, terus berdengung di dalam tulangnya, dan sangat menyakitkan.

Sedangkan warna ungu hitam di bawah lengannya juga perlahan menyebar ke atas, lengan bagian atasnya juga mulai membengkak dan berubah warna hitam.

Rasa sakit yang kuat ini, membuat Dicky sudah kehilangan akal sehat, rambutnya basah oleh keringat dingin, kesadarannya juga memudar, hanya saja mulutnya terus mengulang beberapa kalimat.

"Aku tidak mau amputasi.......tidak mau amputasi........"

Kalau kehilangan lengan kanan, maka bukankah dia menjadi orang cacat?

Seorang pengusaha kuat, dalam semalam menjadi cacat!

Ini lebih menyakitkan daripada membunuhnya!

Orang disekitar, juga ada tidak sedikit dokter, tapi semuanya tidak bisa melakukan apapun, hanya melihat Dicky di hadapan mereka dan panik sekali, tatapan mereka menunjukkan rasa iba.

Bahkan cucu "dewa medis nomor satu di Nanguang" juga tidak bisa menyembuhkan, mereka lebih tidak ada cara lagi.

Rasa sakit lengan kanan Dicky, melihat bengkak hitam yang menyebar ke seluruh lengan, takut sekali.

Kalau tangan kanannya mati sepenuhnya, selanjutnya bukankah seluruh tubuhnya akan membengkak hitam, maka bukankah dia akan mati?

Maggy juga mengerutkan keningnya, dengan yakin berkata: "Tidak bisa tunggu lagi, paman Dicky, aku harus membantumu mengoperasi untuk mengamputasi tanganmu! Kalau tidak nyawamu akan berbahaya."

Untungnya di pameran ada perusahaan peralatan medis, langsung ada orang mengantarkan pisau bedah, gergaji pulang, forsep hemostatik, dan peralatan operasi lainnya.

Maggy langsung menggunakan pisau merobek kerah baju Dicky, melihat seluruh lengannya sudah menghitam, sudah membengkak sampai hitam ungu berkilau.

"Tidak ada obat bius, paman Dicky tahan dulu, aku akan menyuntik untuk menghentikan pendarahan!"

Bibir Dicky bergetar, tangan kanannya sudah mati rasa, sekarang hanya terasa sakit dari tulang bahunya.

Dalam hatinya mengerti sekali, kalau tidak diobati, takutnya dirinya tidak tertolong lagi, dengan menderita menggertakkan giginya: "Kamu lakukan saja."

Maggy mengambil gergaiji tulang, dengan telaten memotongnya.

Wajah Dicky pucat, dalam hatinya sudah putus harapan.

"Gong gong!"

Sedangkan disaat ini, tiba-tiba seekor anjing berlari masuk dari luar, anjing itu berjalan terpincang, dan juga bagian depan tubuhnya juga sudah berwarna hitam ungu.

Semua orang dalam sekilas bisa langsung mengenal, ini adalah anjing yang digunakan Hendra untuk percobaan obat di depan pintu tadi.

Roky menghela nafas diam-diam, dia masih takut obat gagal itu bisa membunuh anjing yang tidak bersalah itu, tapi tampaknya, anjing kecil itu jelas mencium bau obat, makanya berlari masuk.

Sedangkan rangkaian tubuh anjing berbeda dengan manusia, efek samping obat gagal itu berkembang lebih lama daripada manusia.

Melihat anjing itu berlari terus mengarah ke kerumunan orang, sampai disini, dia menjulurkan lidahnya, menjilat salep obat yang tumpah di atas lantai.

Dalam sekejap, tatapan semua orang langsung mengarah ke atas lantai sana..

Melihat noda hitam dimana-mana, menginjak kemana-mana.

Itu adalah obat salep yang tadi tumpah di atas lantai!!

Yang juga salep obat yang dikecam Hendra sebagai "hasil curian resep obat keluarga Ren"!

Hendra langsung memaki: "Memang binatang, obat sampah seperti ini pun dimakan, kamu pantas mati!"

Dicky juga mengingatkan Maggy berkata: "Dewa medis, jangan pedulikan anjing itu, cepat obati aku!"

Sedangkan disaat ini, semua orang malah berseru terkejut, melihat anjing itu menjilat salep di atas lantai, lalu warna ungu tua di depan kakinya langsung memudar, dan juga kaki yang dipatahkan itu, juga sudah kembali normal, mampu menahan beban tubuhnya.

"Ini..........ini baru obat dewa.........."

Di antara kerumunan orang, tidak tau siapa tiba-tiba mengatakan ini.

"Tadi anjing kecil ini sepertinya dipoles dengan obat yang sama dengan Dicky........bukankah ini bilang Dicky juga tidak perlu diamputasi?" Ada orang yang langsung mengatakannya.

Dicky mendengar ini, langsung bertanya Hendra: "Ada apa dengan ajing ini?"

Hendra menelan air liurnya, dengan ketakutan berkata: "Tadi setelah aku mematahkan kaki anjing ini, lalu menggunakan salep awet muda yang baru kita teliti.........."

Dicky terkejut sekali, melihat salep yang ada di atas lantai, tidak bisa berkata apa-apa!

Dia mengerti sekali efek "salep intermiten" milik mereka, tidak bisa mencapai 1/10 obat ini, apalagi menyatukan tulang langsung!

Perkataan ini masih belum terlontarkan, Dicky melihat anjing itu hampir menjilat habis salep di atas lantai, juga tidak bisa menahan, langsung merangkak di atas lantai, menjilat salep obat yang tersisa itu.

"Pa, kotor!" Hendra langsung menarik Dicky.

"Gong gong!" Anjing mempunyai sifat alami menjaga makanan, melihat ada yang merebut barangnya, langsung mengigit lengan Dicky yang tidak kenapa-kenapa itu.

Dicky mana sempat memikirkan itu lagi, lebih baik memalukan daripada sembuh dari cacat!

Langsung mendorong Hendra, lalu mendorong anjing itu, merangkak di atas lantai, mulai menjilat salep yang tersisa itu, tangannya yang baik-baik saja itu, juga tidak berhenti mengambil salep di atas lantai, memoleskannya ke lengannya.

Semua orang tercengang melihatnya, biasanya pemimpin Yanwotong yang terhormat, saat ini malah seperti anjing menjilat lantai.

Lalu melihat tatapan Roky, malah penuh hormat, ini baru dewa medis sebenarnya!

Broto baru saja ingin memohon kepada Roky, hanya saja memikirkan perkataan Dicky tadi, hanya bisa menghelakan nafas.

Baru saja salep itu masuk ke mulutnya, Dicky langsung merasakan kesejukan di lengannya, rasa sakit langsung hilang.

Sedangkan lengan kanan yang sudah membengkak hitam juga dengan cepat tampak sudah mengempis!

Tidak sampai 5 menit, lengan kanannya yang sudah membengkak seperti kaki babi, bisa-bisanya kembali seperti semula!!

Selain bengkak saja, lengan kanannya sama sekali tidak sakit lagi!

Dicky tercengang, lidahnya kelu.

Semua orang yang melihatnya juga terdiam.

Terkejut!

Sungguh terkejut sekali!

Kalau bukan melihat dengan mata sendiri, mereka sama sekali tidak akan percaya, rupanya obat ini seajaib ini!

Dicky mengumpulkan sisa sedikit salep obat dengan berharga, bergumam berkata: "Roky.....bukan, master Roky, sebenarnya salep obat ini......."

Roky dengan santai menjelaskan: "Bukankah tadi aku sudah menjelakan, aku tidak menyuri resep obat keluarga Ren.

Karena, aku yang meracik salep intermiten keluarga Ren, sedangkan salep giok hitam ini juga aku yang racik, dua benda ini memang baunya sama, tapi efeknya tiak sama."

Saat ini, Broto tersenyum pahit berkata: "Pa, tadi aku ingin memberitahumu, master Roky sudah membantu memperbaiki resep salep intermiten, coba papa lihat."

Setelah mengatakannya, dia mengeluarkan sebuah kotak, menyodorkannya ke hadapan Dicky.

Dicky hanya mencium saja, ekspresinya langsung meredup.

Ini adalah "salep intermiten" yang sudah diperbaiki, efeknya lebih tinggi berkali-kali lipat dibandingkan "salep intermiten" keluarga Ren!

Tapi, ini tidak bisa langsung menyatukan tulang ditempat!

Juga yang artinya, salep giok hitam Roky, lebih kuat 10 kali lipat daripada salep intermiten, dua benda ini sama sekali tidak sama!

Dibandingkan dengan 'salep giok hitam' nya, 'salep intermiten' hanya cocok untuk kulit anjing!!

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu