Aku bukan menantu sampah - Bab 876 Harga Diri Bernilai Berapa Rupiah

Rino kaget, raut mukanya berubah.

Dia sering mendengar Jenni membual sehingga dia mengira vila dimiliki kakak tertua, tidak sangka pemilik vila adalah Roky.

Mampuslah sudah!

Jika diusir, dia dan Alicia hanya bisa tidur di jalan.

Alicia juga sangat ketakutan, dia terus mengutuk Jenni di dalam hati, semua ini gara-gara wanita tua suka pamer sehingga dia mengira Jenni sangat hebat.

Dia yang tinggal di vila bisa makan dan minum tanpa bayar, serta dilayani oleh pelayan, hidup seperti ini terlalu memuaskan, dia tidak mau pergi.

Alicia menarik napas, lalu memasang senyuman ringan.

"Ro-Roky, kita semua adalah keluarga, tadi tante salah, demi Dewi, maafkan tante kali ini."

“Benar.” Rino buru-buru menambahkan: “Roky, maafkan paman, tadi paman kebanyakan minum sehingga berbicara seperti itu!”

Sambil berkata, Rino menampar dirinya sendiri.

Alicia juga berkata: "PHEI, menurutku Si Qin itu bukanlah orang yang baik, tadi aku bahkan tidak menghiraukannya."

"Benar.” Rino mengutuk di samping: "Dia berpenampilan seperti gigolo, tapi dia malah mau mengejar putri aku, mimpi! Aku bakal memarahinya setiap kali aku bertemu dia."

Sikap mereka berubah drastis, tadinya mereka berdua masih menyapa Anji sebagai "Tuan Qin", sekarang malah memarahinya.

Alicia mengutuk sebentar, lalu berkata kepada Jenni: "Kakak, betapa baiknya Roky padamu, tadi kamu malah memarahinya seperti itu, kamu harus meminta maaf padanya."

“Kakak, Roky lumayan baik, kali ini kamu jangan bertingkah lagi, cepat minta maaf padanya, ”Rino memang penakut, dia mengiyakan apa pun yang dikatakan istrinya.

Mereka berdua saling mengiyakan, membujuk Jenni untuk meminta maaf kepada Roky demi menyenangi hati Roky supaya Roky tidak mengusir mereka dari sini.

Sinta merasa malu ketika melihat orang tuanya bersikap seperti ini, dia sangat ingin menggali lubang dan bersembunyi di dalam.

Namun, bagaimanapun kedua orang ini adalah orang tuanya, Sinta tidak punya pilihan selain memaksa diri untuk berkata kepada Roky: "Bang Roky, orang tuaku tahu bahwa mereka bersalah, bolehkah kamu memaafkan mereka?"

Rino dan Alicia buru-buru membungkuk pada Roky, terus-menerus meminta maaf.

Awalnya Roky sangat marah, tapi hatinya melunak ketika melihat mata Sinta berkaca-kaca dan menangis minta maaf.

Dia tidak tahan melihat wanita menangis.

Selain itu, jika dia benar-benar mengusir paman dan tante, istrinya yang berbaik hati bakal khawatir.

Roky sekilas memandangi kedua orang itu, berkata dengan dingin, "Bangunlah, kalau kalian masih mau tinggal di sini, kalian harus menulis surat perjanjian! Kalau kalian melakukan kesalahan lagi, kemas barang kalian dan pergi dari sini."

“Terima kasih, keponakan.” Rino segera mengangguk-anggukkan kepala dan membungkukkan punggung, terus berterima kasih pada Roky.

Dia tidak peduli dengan harga diri, selama dia bisa tinggal di sini, dia tidak hanya bersedia memintaa maaf, bahkan memintanya untuk berguling-guling di lantai pun boleh.

Kalau Roky mau memberinya 20 milyar, dia bersedia untuk berlutut di lantai dan memanggil Roky "ayah".

Harga diri?

Harga diri bernilai berapa rupiah!

Rino memandang persoalan ini dengan terbuka, tidak seperti Jenni!

Pada saat ini, Dewi membuka pintu dan masuk, ketika melihat pemandangan di depan, dia membeku di tempat.

"Kalian, ada apa dengan kalian?"

Dia mengganti gaun putih, mencuci rambut, dan merias wajah sehingga dia terlambat, penampilannya sekarang terlihat lebih cantik.

Tidak sangka begitu memasuki ruang pribadi, dia melihat suasana di dalam ruangan sangat canggung, paman dan tante sedang membungkuk di depan Roky.

Dewi kaget, saat menoleh, dia menemukan mata Jenni merah, dia segera bertanya, "Bu, ada apa denganmu?"

“A-aku baik-baik saja.” Jenni menatap Roky dengan gelisah, menggeleng-gelengkan kepala.

Bagaimana mungkin dia berani mengeluh kepada putrinya di saat seperti ini?

Paman dan tante segera memasang senyuman.

"Tidak apa-apa, tadi terjadi sedikit kesalahpahaman, tapi sudah terselesaikan."

“Benarkah?” Dewi semakin heran, semua orang yang ada di sini kelihatan aneh.

Andrew tidak ingin memperbesar masalah, dia berpura-pura acuh tak acuh dan berkata: "Tidak apa-apa, tadi Anji datang dan membuat masalah dengan semua orang, dia sudah pergi, semua orang sudah tahu tampang aslinya itu seperti apa."

Andrew tidak menyukai Anji, jadi dia pun menuduhkan semua masalah kepada Anji.

Roky mengangkat alis, dia tidak menyangka ayah mertuanya akan berkata seperti ini.

Generasi tua memang lebih lihai.

Mendengar bahwa Anji membuat semua orang tidak senang, Dewi menghela nafas lega, dia juga tidak menyukai Anji yang bersikap sembrono dan selalu berbicara dengan cara yang aneh.

Mengetahui Anji yang membuat masalah, Dewi tidak banyak bertanya, dia memandang pria kekar yang berdiri di dekat dinding dengan tatapan bingung.

"Roky, siapa mereka? Mereka tidak terlihat seperti petugas keamanan hotel."

Saat dia masuk, dia melihat ada banyak pria berjas hitam berdiri di koridor, mereka semua tampak seram, membuatnya agak takut.

Setelah masuk ke ruang pribadi, dia menemukan ada pria berjas hitam juga.

"Ini adalah temanku, Bastian." Roky mengangkat dagu, memperkenalkan temannya kepada Dewi: "Temanku baru saja pulang, orang-orang ini adalah anak buahnya."

"Hebat sekali, " Dewi sangat kagum, dia segera menyapa Bastian, "Kamu pengawal, bukan?"

“Mungkin! Salam kenal, kakak ipar!” Bastian tersenyum, dia tidak mengakui pernyataan Dewi, tapi tidak menyangkalnya juga.

Kemudian, dia melambaikan tangan ke orang-orang di belakang.

Belasan pria kekar melangkah maju dan berteriak secara serempak.

"Salam kenal, kakak ipar!"

Dewi hampir tercengang oleh raungan yang menggelegar itu, dia buru-buru berkata kepada semua orang: "Karena kalian sudah datang, ayo makan bareng, aku akan memesan beberapa meja lagi."

Ini semua adalah teman suaminya, dia harus membantu suaminya menjamu mereka semua.

Melihat Dewi amat peduli dengan teman-temannya, Roky merasa senang, dia tersenyum: "Ayo makan bareng, aku akan memesan dua ruangan lain di sebelah."

"Oke."

Bastian tidak segan-menyegan, dia melambaikan tangan dan membawa semua bawahannya ke ruangan pribadi di sebelah.

Sebagian besar anak buahnya adalah orang-orang yang pernah dipimpin Roky, semuanya adalah kenalan.

Setelah Bastian pergi dengan semua bawahan, barulah Jenni merasa lega.

Sekelompok orang yang berdiri di ruangan membuatnya ketakutan hingga ingin menangis.

Namun, ketika mendengar bahwa orang-orang itu adalah pengawal, Jenni memoncongkan mulut.

Dia kira mereka adalah orang-orang yang hebat, ternyata mereka hanyalah pengawal, lain kata adalah penjaga keamanan, mereka sama seperti harimau yang terbuat dari kertas, sok kuat.

Roky meminta pramusaji untuk mengganti semua hidangan di meja.

Awalnya dia tidak mau makan, tetapi istrinya sudah datang, Istrinya bahkan sengaja berdandan begitu cantik, dia tidak boleh mematahkan semangat istrinya.

Di jamuan makan, Jenni dan yang lainnya tidak lagi bertingkah, tidak ada yang berani sembarang omong.

Setelah memakan beberapa suapan, Dewi teringat sesuatu, dia mengangkat kepala dan berkata pada Roky: "Sayang, pas aku pulang, ada orang yang datang ke rumah dan mau menemui kamu."

"Siapa?"

“Sepertinya seorang pemuda yang sangat kaya.” Dewi mengingat apa yang terjadi barusan: “Dia sangat sopan, dia mengendarai Porsche dan terlihat sangat rendah profil, aku melihat ada empat mobil lagi di belakangnya, keempat itu adalah mobil Bentley versi memanjang, sepertinya diisi oleh pengawal."

“Segitu kaya!!” Jenni sontak mengangkat kepalanya, dia amat tertarik.

Rino juga buru-buru mengangkat kepala.

Astaga!

Bentley versi memanjang bernilai puluhan milyar, orang itu malah mempunyai empat dan dijadikan sebagai mobil untuk pengawal!

Orang kaya dari mana dia?

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu